Setelah mendengar jawaban dari Sang Dewa yang ternyata merupakan Pangeran, Dewi Sulasih terperanjat tidak menyangka bahwa kali ini dia bertemu dengan Seorang Pangeran, yang tersohor.
Pangeran Dewa Sri Jayarudra adalah Putra dari Raja Dewa Sri Palasraya dari Kerajaan Tirta yukti Kahyangan bagian Barat yang terkenal dengan ketampanannya serta kesaktiannya.
Dewi Sulasih langsung duduk bersimpuh sambil memberi hormat.
",Ampuni Hamba Kanda Pangeran yang sudah lancang terhadap Kanda Pangeran," sembah Dewi Sulasih yang makin membuat Pangeran Jayarudra mengagumi Dewi Sulasih.
", Dinda Dewi kau tidak perlu melakukan hal ini, bukankah Dinda juga berasal dari Keluarga Kerajaan, bangunlah Dinda", Pangeran Jayarudra mengambil jari tangan Dewi Sulasih dan membangunkannya sehingga Sang Dewi kembali berdiri dengan posisi berdirinya saling berhadap-hadapan, terdengar detak jantung mereka berdua mengikuti irama hembusan nafas yang tak beraturan.
telah lama kebisuan mereka berlangsung namun akhirnya suasana canggung itu tidak lama karena tiba-tiba ada sedikit ampas buah yang jatuh dari Seekor Burung yang hinggap di sebatang pohon tempat mereka berdua berdiri dan pas mengenai Dahi Dewi Sulasih hingga Sang Dewi merasa terkesiap namun lebih terkesiap lagi ketika tangan Sang Pangeran membersihkan kotoran tersebut dengan kain milik Sang Pangeran dan entah apa yang menyebabkan Tangan Sang Dewi pun memegang Tangan Sang Pangeran.
"Kanda Pangeran aku tidak pantas menerima perlakuan Kanda seperti ini terhadap Hamba," kata Sang Dewi dengan pelan.
"Dinda Dewi kenapa Dinda berkata seperti itu, ketahuilah Dinda aku tidak memilih-milih siapapun itu untuk menjadi teman ku, setelah ini aku ingin kita bisa selalu bertemu," ucap Sang Pangeran membuat perasaan Dewi Sulasih makin senang.
"kalau boleh diijinkan lagi aku mau berkunjung ke Istana Batu Angin," sambung Sang Pangeran.
"Kanda...," belum selesai ucapan dari Dewi Sulasih tiba-tiba Sang Pangeran berkata karena dia merasa akan ada yang datang.
"Dinda Dewi sepertinya kita tidak bisa berlama-lama,aku merasa akan ada yang datang, sebaiknya aku segera pergi, karena sepertinya mereka itu merupakan saudara Sang Dewi," setelah berkata seperti itu Sang Pangeran lantas memalingkan badannya namun Sang Dewi lantas bicara.
", Kanda aku sangat berharap kanda berkunjung ke Istana ku," Pangeran Jayarudra menganggukkan kepalanya pertanda dia akan memenuhi janjinya hingga membuat Dewi Sulasih bahagia.
Sang Pangeran pun dengan cepat melesat meninggalkan Sang Dewi sendirian dan tak lama datanglah Sebelas putri yang lainnya menghampiri Dewi Sulasih.
"Sulasih,apa yang kamu lakukan hingga kamu berada disini tanpa sepengetahuan kami, kamu tahu tidak kami sangat mengkhawatirkanmu," Dewi Ambarwati bicara dengan nada yang agak tinggi namun sedikit pelan dia tidak mau adiknya tersinggung dan menangis namun walaupun begitu Dewi Sulasih tetap takut dan merasa bersalah.
"Yunda Dewi Hamba mohon maaf, tolong maafkan aku saudara-saudara ku,aku tidak akan mengulanginya lagi," mohon Dewi Sulasih dengan menitikkan air mata sambil menunduk.
"Sulasih, kamu tahu tidak gara-gara kelakuan mu ini kami jadi terlambat menghadap Ramanda, dan beliau pasti marah kepada kita semua," setelah berkata seperti itu Dewi Ambarwati berbalik dan langsung melesat terbang kemudian diikuti oleh saudara-saudara yang lainnya begitu juga dengan Dewi Sulasih namun dengan perasaan yang sedih karena telah membuat kakak-kakaknya harus menghadapi masalah.
Setelah sampai di Istana Batu Angin Keduabelas putri langsung menghadap kepada Ramandanya.
Keduabelas putri langsung memberi hormat kepada Ramandanya.
"Sembah kami duabelas putri kepada Ramanda dan Ibunda semoga diberkahi keberkatan oleh para Dewa-Dewi di Surga," dengan serempak keduabelas putri memberikan hormat hingga terdengar seperti paduan suara.
setelah Keduabelas putri selesai memberikan hormatnya Raja Dewa Sri Gandara Daksa langsung bangun dari singgasananya yang sangat megah karena sebagian terbuat dari emas murni dan permata mahal.
", Keduabelas putriku bangunlah, Ramanda ingin bertanya tidak biasanya kalian terlambat menghadap Ramamu bisakah kalian jelaskan pada Ramamu ini," dengan tegas dan penuh wibawa serta penekanan sang Raja berbicara sehingga membuat keduabelas putri merasa takut terutama Dewi Sulasih.
" sembah hamba Ramandaku yang Agung, Hamba akan menjelaskannya," ucap Dewi Ambarwati yang mewakili saudara-saudaranya.
kemudian Dewi Ambarwati mulai menjelaskan semuanya tanpa ada yang ditutup tutupi, sehingga membuat ekspresi wajah Sang Raja berubah-ubah.
Bersambung
Mohon bantuannya untuk mendukung karya ku ini agar ceritanya bertambah menarik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Om Rudi
Om Rudi hadir
2022-09-02
2