Setelah selesai mendengarkan penjelasan dari Dewi Ambarwati Prabu Gandara Daksa berpikir sebentar mencoba mencerna cerita dari putrinya.
", Sulasih Anakku, apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu adalah kesalahan, yang membuat kakak-kakakmu mencemaskan mu, kamu harus ketahui bahwa tempat dimana kamu berada adalah perbatasan antara Negeri Kahyangan Timur dan Tengah tentunya kamu juga harus tahu bahwa setiap perbatasan negeri terdapat sebuah segel Dewa dimana jika kita salah melangkah maka kita akan terlempar ke Alam lain, apakah kamu mengerti Sulasih, karena kamu sudah membuat kesalahan maka Ramamu akan menghukummu, dalam Lima Purnama kedepan kau sendiri yang menyediakan segala perlengkapan untuk mandi Ditelaga Kelopak Wangi" setelah berkata panjang lebar Prabu Gandara Daksa mulai duduk di Singgasana megahnya.
"Ramanda kenapa harus menghukum Dinda Sulasih seperti itu, kami tidak keberatan kalau melakukan pekerjaan kami bersama-sama, kami dari kecil hidup bersama dan berbagi maka apapun itu kami tetap melakukan bersama-sama, hamba mohon maaf Ramanda jika aku lancang," Dewi Ambarwati berkata dan diikuti anggukkan yang lainnya.
"Itu sudah menjadi keputusan Ramanda," Ucap Sang Prabu mendengus pelan.
Dewi Sulasih yang sejak tadi diam mulai ikut bicara.
"Yunda Dewi jangan khawatirkan aku, aku siap menjalani hukuman ini, aku tidak mau melibatkan kalian semua," ucap Dewi Sulasih.
" Semoga kau semakin memahami dan menjadi lebih dewasa," Sang Prabu berkata penuh penekanan hingga para putri yang lainnya tidak berani lagi membantah.
" Baiklah putriku Ramanda akan memberi tahu kalian kenapa Ramanda memanggil kalian, besok tepatnya Purnama ketujuh akan ada Seorang Pangeran yang akan melamar salah satu dari kalian, Ramanda berharap Pangeran ini tidak kecewa setelah pulang dari sini, jika kalian mau pergi ke Telaga Kelopak Wangi segeralah berangkat," kata-kata dari Prabu Gandara Daksa membuat Keduabelas putri merasa sangat senang karena sesudahnya banyak sekali para Pangeran dan Ksatria yang melamar mereka tapi tidak ada satupun yang berhasil, karena syarat yang diberikan tidak ada yang mampu memenuhinya hingga sudah sekian lama baru besok akan ada lagi yang melamar tentu dengan syarat yang sama, bahkan persyaratan ini sudah terdengar di seluruh Negeri Kahyangan, maka putri yakin pelamar kali ini adalah Dewa yang memiliki kemampuan yang hebat.
Setelah pertemuan dengan Ramandanya para Putri langsung melesat terbang kearah Selatan melewati beberapa Pulau-pulau yang terlihat menggantung dan diselimuti oleh awan-awan putih yang menambah keindahan Negeri Kahyangan untuk turun ke Bumi mandi ditelaga Kelopak Wangi merupakan ritual Bulanan Keduabelas Putri Kahyangan.
setelah melewati portal dimensi Keduabelas Putri sampai di langit di atas Bumi para Putri menggerak-gerakkan selendangnya dengan gemulai jika mata yang melihat akan terpana, tidak membutuhkan waktu yang lama para Putri akhirnya sampai di telaga Kelopak Wangi, Dewi Ambarwati membentangkan tangannya untuk membuka segel yang menyelimuti Telaga tersebut, setelah segel terbuka tampak sebuah pemandangan yang menyejukkan mata sebuah sendang dengan batu-batuan berbagai bentuk, air yang jernih dan ikan yang berwarna-warni menari-nari menyambut kedatangan para Putri, belum lagi pemandangan pinggir Telaga dengan Bunga-bunga Kahyangan yang berbagai bentuk dan warna-warni, di sana juga ada air terjun kecil serta bebukitan benar-benar pemandangan yang sempurna.
Tidak menunggu terlalu lama para putri langsung menceburkan diri ke Telaga dan menikmati pemandian Ditelaga setelah terasa lama para Putri akhirnya kembali ke Kahyangan, sampai Dikahyangan semua para Dewa-Dewi mengadakan pesta menyambut Purnama yang merupakan ritual Bulanan Dikahyangan semua para Dewa-Dewi bersuka cita.
ketika pesta berlangsung Dewi Sulasih bertemu dengan Pangeran Dewa Sri Jayarudra, betapa bahagianya mereka setelah bertemu karena selama ini mereka saling memikirkan satu sama lainnya.
"Dinda aku senang dapat melihat mu disini, apakah kau juga merasakan apa yang aku rasakan?," Pangeran Jayarudra menatap wajah Dewi Sulasih setelah berbicara seperti itu hingga membuat Dewi Sulasih menundukkan wajahnya tak kuat menatap Sang Pangeran.
"Kanda Pangeran apa yang kau katakan,aku takut kita akan larut dan akan menimbulkan masalah," Ucap Sang Dewi Dengan wajah sedih tapi Pangeran Jayarudra tidak tahu karena Sang Dewi menunduk.
"Dinda apa maksud mu apakah ada yang akan melarang kita?," tanya Sang Pangeran penuh selidik.
"Maafkan aku Pangeran, setelah perayaan ini selesai Ramanda mengatakan akan ada Seorang Pangeran yang akan datang melamar, aku tidak tahu Pangeran dari Kerajaan mana?,"
Kata Sang Dewi Dengan rasa takut menyinggung perasaan Sang Pangeran.
Sang Pangeran mendesah lalu dia tersenyum penuh arti, dia tidak menyangka bahwa Sang Dewi masih memiliki sifat yang polos, namun dihati Sang Pangeran merasa senang.
***""Bersambung
Mohon dukungannya untuk author kritik dan saran, komentar sangat diperlukan untuk karya ini.****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Valen 06
smngkin seru
2022-10-06
1
Om Rudi
teruskan menulis
2022-09-02
2