Bab. 3

Tidak ada orang yang benar-benar kuat, terkadang mereka bersedih dengan cara tersenyum.

Kadang kita lupa, ujian paling berat dalam hidup datangnya dari hal-hal yang kita cintai.

Reza masih sering merenungi penyesalannya, karena ketakutannya yang terlalu berlebihan itu sehingga membuatnya tidak memiliki kemampuan untuk berani berkata jujur di hadapan istrinya.

Suatu hari, Reza tanpa sengaja berbicara dengan asistennya yaitu Danu dan Rudi lewat telpon. Rania tanpa sengaja mendengar percakapan mereka itu. Dan dari situlah awalnya kesalahpahaman terjadi di antara mereka.

Hingga suatu hari kedatangan mantan pacarnya Reza kerumahnya yang membuat semakin kacau balau lah hubungan mereka berdua. Suatu malam, Rania memutuskan untuk meninggalkan rumah mereka diam-diam tanpa pamit terlebih dahulu sebelum pergi ke suaminya.

Air matanya menetes membasahi pipinya ketika dia kembali teringat saat itu. Penyesalan selalu datang menghampirinya.

"Rania!!" Teriaknya Reza saat berada di dalam kamar mandi sambil mengguyur seluruh tubuhnya dengan air shower.

Sedangkan dibelahan dunia lain...

"Karena Anda mencari orang yang salah, tolong pergilah dari sini, karena Nona Kami ingin beristirahat," terang bapak yang satu lagi.

Nona yang mirip dengan Ananda dan Riana berbalik dan masuk kembali ke dalam kamar itu, tapi langkah mereka berhenti sejenak dengan perkataan dari mulut Risma..

"Apa saya boleh masuk ke dalam, saya hanya ingin memastikan bahwa dugaan saya memang keliru dan saya sudah salah paham?" pinta Risma.

Mereka kembali saling berpandangan sebelum perempuan yang berambut panjang menjawabnya.

"Baik, mari masuk ke dalam, agar Nona yakin karena kami sudah berkata jujur," ucapnya.

Mereka bertiga berjalan ke dalam kamar tersebut, sedangkan sang pengawal tetap berdiri di depan untuk menjaga keamanan tetap kondusif.

"Semoga kecurigaanku terjawab, tapi aku tidak mungkin salah lihat, dan aku sangat yakin dengan penglihatan ku tadi," batinnya.

Risma dan dua yang lainnya sudah berada di dalam kamar yang sangat luas dan megah dan pastinya sangat mewah.

Risma mengitari seluruh ruangan tersebut, tapi tetap tidak menemukan keberadaan sosok orang yang dia cari dan sedikit pun tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan.

"Bagaimana Nona apa yang Anda cari sudah ketemu?" tanya Ananda.

"Maaf, sepertinya dugaan saya salah besar, dan Maaf sudah mengganggu aktivitasnya dan waktunya," ucap Risma sambil menundukkan sedikit punggungnya.

"Sepertinya Nona Ananda ini CEO Perusahaan Centex kalau tidak salah ingat dan aku yakin itu, berarti aku sudah menggangu pemilik Perusahaan, semoga ke depannya mereka tidak mempermasalahkan apa yang sudah Saya lakukan ini," ujarnya Riama.

"Tidak apa-apa kok, santai saja dan hal seperti ini biasa terjadi," tutur Ananda dengan wajah khasnya yang tanpa ekspresi.

"Kalau gitu saya permisi dan sekali lagi maaf," ucap Risma yang kembali meminta maaf dengan tulus.

Risma meninggalkan kamar itu dengan wajah kecewa dan sedih, karena dugaannya salah besar dan ada rasa khawatir yang menggerogoti hati dan pikirannya dengan kontrak mereka.

Risma berjalan gontai hingga ke dalam kamarnya. Dia sangat sudah yakin sekali dengan penglihatannya, tapi kenyataannya berkata lain, Maya kembali meneteskan air matanya yang sedari tadi berusaha dia tahan.

"Mbak Riana aku saya merindukanmu, di mana kamu sekarang berada, tolong kembalilah, apa kamu tidak merindukan kami yang selalu berharap dan menunggu kepulanganmu?" Risma membatin.

"Apa dia sudah pergi?" tanyanya.

"Iya Nona, Nona Risma sudah kembali ke dalam kamarnya," jawabnya.

"Makasih kamu sudah bekerja maksimal, berikan dia bonus dan mulai sekarang kamu harus selalu standby di dekat Kami, karena kapan-kapan kami butuh bantuan Kamu," tuturnya.

"Baik Nona Muda dan makasih banyak," jawabnya.

"Nanda atur kontrak kerja sama kita dengan Nathalia, karena mulai hari ini Kita bekerja sama dengannya," perintah Riana kepada asistennya sekaligus bodyguardnya itu.

"Baik Nona, perintah siap dilaksanakan," ucap Nanda sambil menundukkan sedikit kepalanya.

"Maaf belum saatnya kita bertemu, tunggulah dan bersabarlah karena waktu itu pasti akan tiba, saya yang akan datang langsung ke Indonesia, tapi putra saya harus ketemu terlebih dahulu, sampai Revan belum ketemu keberadaannya," Cicitnya Riana.

Risma menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya, dan menutup wajahnya dengan bantal. Sedangkan Rudi yang berbaring di sampingnya, masih asyik tertidur pulas hingga sore hari.

Setiap manusia punya rasa cinta

Yang mesti dijaga kesuciannya

Namun ada kala insan tak berdaya

Saat dusta mampir bertahta

Kuiginkan dia

Yang punya setiia

Yang mampu menjaga kemurniannya

Saat ku tak ada

Ku jauh darinya

Amanah pun jadi penjaganya

Hatimu tempat berlindungku

Dari keheningan malamku

Tuhanku merestui itu

Dijadikan engkau Istriku

Engkaulah bidadari Surgaku

Tiada yang memahami

Sgala kekuranganku

Kecuali kamu bidadariku

maafkan aku

Dengan kebodohanku

Yang tak bisa membimbing dirimu

Terpopuler

Comments

Jeankoeh Tuuk

Jeankoeh Tuuk

masih bingung
jln cerita nya
Krn secuil

2024-09-28

0

Masitha Hamrud💗

Masitha Hamrud💗

harus berusaha kuat

2022-09-13

0

Nur Halizha

Nur Halizha

Risma harus berjuang bantu kakaknya Reza

2022-09-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!