Sedangkan di belahan dunia lainnya, Reza yang sedang sibuk menandatangani beberapa berkas yang sudah bertumpuk di hadapannya, di kejutkan oleh tamu yang tidak di harapkan sama sekali kedatangannya.
Reza melirik sebelah mata ke arah wanita yang berjalan berlenggak lenggok ke arahnya.
"Kenapa ular betina ini bisa lolos masuk ke ruanganku," gumamnya Reza.
Reza langsung menekan tombol khusus untuk memanggil Security. Dia memutar jengah bola matanya ke arah lain. Saking malas dan antinya melihat Nikita Aiman berada di dalam ruangannya. Seakan-akan Nikita adalah Virus Corona saja yang sangat mematikan.
Nikita sama sekali tidak mengetahui dan tidak menyadari jika kedatangannya sangat tidak disukai harapkan sedikit pun.
"Maaf Mas ganggu waktunya, Nikita yakin Mas belum makan siang, jadi Nikita berinisiatif bawain Mas makanan kesukaan Mas," ucap Nikita yang menyimpan rantang makanan ke atas meja.
Reza hanya melirik sekilas Nikita hal itu membuat Nikita menjadi marah dan dongkol tapi Nikita berusaha untuk menahan luapan amarahnya. Nikita tidak ingin memperlihatkan wujud aslinya di hadapan Martin.
"Semoga saja Reza tersentuh dan tergoda setelah melihat pakaianku ini dan langsung klepek-klepek di hadapanku," batinnya Reza.
"Ya Allah.. kenapa pihak keamanan lama banget datangnya, kalau mereka datang aku akan memarahi mereka kalau gini sistem kerjanya." Umpatnya Reza.
Nikita diam-diam membuka dua kancing bajunya yang bagian atas yang membuat belahan dadanya semakin menonjol hingga seakan-akan akan melompat keluar. Dia melakukan hal itu untuk menarik perhatian dan simpati dari Reza.
Reza yang tidak sengaja melihat hal tersebut hanya menggelengkan kepalanya. Ia sangat geram melihat kelakuan jeleknya Nikita.
"Benar-benar wanita berbisa, maaf caramu tidak berkelas untuk menarik simpati ku, lagian apa pun yang kamu lakukan, aku tidak akan pernah tergoda secuil pun itu, apa lagi akan masuk ke dalam perangkapmu," Reza membatin.
Tidak ada reaksi apa pun dari Reza, sehingga Nikita pun langsung berinisiatif untuk mendekatinya. Nikita membungkukkan tubuhnya di hadapan Reza mantan kekasihnya itu yang sangat serius memeriksa berkas-berkasnya.
Percobaan ke dua pun gagal, Nikita berjalan ke depan lebih dekat dari posisi Martin dan sengaja menyenggol buku yang bertumpuk-tumpuk di hadapan Reza.
"Semoga kali ini berhasil, kalau tidak jalan terakhir harus kulakukan," cicitnya Nikita.
Buukkkkk....
Buku yang tidak punya kesalahan sedikit pada Nikita akhirnya mendarat bebas di atas lantai keramik yang begitu mengkilap dan licin, hingga tak ada satupun lalat yang berani hinggap di atasnya.
Reza menolehkan kepalanya ke arah buku yang terjatuh dan bersamaan itu Nikita pun berpura-pura ingin meraih buku tersebut hingga gunung kembarnya seakan ingin meloncat ke arah luar baju yang dipakainya.
Reza sudah jengah melihat tingkah laku Nikita refleks mendorong kuat tubuh Nikita dari hadapannya di saat pintu berdecit dan terbuka dengan lebar.
"Aaauuuuuhhhh sakit Mas," ucap Nikita yang berusaha untuk menahan sakit di bokongnya.
Nikita mengeluh dan meringis kesakitan, tapi dia berusaha untuk menutupi kebenaran tersebut yang paling penting Reza tertarik padanya.
Pihak keamanan segera berjalan tergesa-gesa masuk ke dalam ruangan Big Bosnya.
"Apa yang kalian kerjakan haaaa!!" Bentak Reza saat melihat kedatangan beberapa pihak keamanan berjalan ke arahnya.
"Maafkan kami bos," ucap salah satu Security itu yang tidak berani menatap ke arah Pemilik Perusahaan.
"Kalau Maaf kalian diterima buat apa ada polisi," kilahnya Reza.
"Mas tolongin Nikita dong sakit banget nih," ucap Nikita dengan nada suara yang seksi dan manja.
"Apa lagi yang kalian lihat, seret wanita ular ini keluar dan jangan pernah biarkan wanita ular ini menginjakkan kakinya di Perusahaan dan di hadapanku apa pun alasannya," dengan suara yang menggelegar bagaikan petir di siang bolong.
Reza dengan amarahnya yang sudah sampai ke ubun-ubunnya karena pekerjaannya harus tertunda beberapa saat karena kedatangan sang pengganggu.
Matanya sudah menampilkan kilatan cahaya kemarahan. Bahkan urat-urat lehernya pun sudah menonjol.
Reza kemudian berdiri dan berjalan ke arah ruangan pribadinya dan mengambil pigura yang berisi foto istri dan putranya itu.
"Setiap kali rasa marah ini muncul, fotomu mampu meredakan emosi yang bergejolak di dalam dadaku, Riana! Mas sangat merindukan kehadiran kalian di sisi Mas," lirih Reza
Hanya dibutuhkan beberapa detik untuk jatuh cinta, tapi seumur hidup untuk membuktikannya.
Duhai engkau sang belahan jiwa
Namamu terukir di dalam pusara
Di setiap langkah ku selalu berdoa
Semoga kita bersama
Duhai engkau tambatan hatiku
Labuhkanlah cintamu di hidupku
Ku ingin kau tahu betapa merindu
Hiduplah engkau denganku
Dengarkan lah di sepanjang malam aku berdoa
Bersujud lalu aku meminta semoga kita bersama
Dengarkanlah, di sepanjang malam aku berdoa
Cintaku hanya untukmu akan selalu terjaga
Dan aku pasti setia
Kuatkan lah dirimu. Memang sekarang semuanya tidak mudah, tapi kehidupan tidak mungkin seluruhnya sulit, Ku mohon bersabar lah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
lantol
kadang Reza kadang Martin masih belepotan
2024-09-28
0
fania Mikaila B4
Reza bego tdk mau jujur
2022-09-12
0
Fia ismail
Reza seharusnya jujur
2022-09-09
0