Reza harus hidup dalam kesendiriannya selama Istrinya diam-diam meninggalkannya karena Rania tidak menyukai dan tidak menerima Reza yang tidak pernah mau jujur dan berterus terang kepada Rania tentang jati dirinya yang sebenarnya.
Reza pun harus terpuruk dalam kehidupannya. Hingga dia memutuskan untuk mencari terus menerus dan melakukan segala cara dan upaya untuk menemukan istrinya yang seperti ditelan bumi saja.
isma dan Rudi berdiri di belakang kursi CEO Perusahaan Centex. Mereka harap-harap cemas dengan apa yang akan terjadi dengan nasib perusahaannya.
Rudi berharap kedatangannya kali ini ke Inggris membawa angin segar bagi perusahaannya. Dan bonus bulan madu sudah menantinya, jika berhasil menggolkan proposal kerja sama mereka kali ini.
Perjalanan dari kota London Inggris ke Berlin Jerman hanya butuh kurang lebih satu jam lebih saja. Jika mereka kembali ke Jakarta akan butuh waktu sekitar kurang lebih 17 jam lebih dengan satu kali transit saja.
"Sayang gimana kalau malam nanti kita makan di luar saja dan cari tempat yang bagus," usul Rudi saat mereka sudah berada di dalam mobil yang sedari tadi sudah standby di Airport yang menunggu kedatangannya.
"Ide yang bagus juga Bang, tapi Aku mau istirahat dahulu beberapa jam, masih banyak waktu sebelum shalat Ashar juga," jawabnya Risma yang membuka aplikasi waktu sholat di hpnya.
"Ok, kita istirahat saja dahulu nanti aku bangunin Kamu kalau kita udah mau jalan," ucap Rudi saat mereka sudah berada di depan kamar Hotel Mereka masing-masing.
Rudi sudah di dalam kamar hotelnya dan bersiap istirahat, sedangkan Risma Erlene Keysha awalnya sudah ingin menutup pintu kamarnya tapi, dia melihat sepintas punggung seseorang yang mirip dengan orang yang dia kenali.
"Itu kan Riana, Aku yakin itu dia," gumamnya Riana.
Riana kembali menutup rapat pintunya dan berjalan mengejar langkah orang yang dia anggap kakak iparnya itu. Ia meninggalkan kamarnya tanpa pamit terlebih dahulu kepada suaminya yang kebetulan sudah berbaring di atas ranjang. Sedangkan Rudi sudah terlelap menuju alam mimpinya.
"Semoga apa yang aku lihat benar apa adanya kalau dia itu Riana kakak ipar sekaligus sahabatku," lirihnya Riana.
Riana terus mengikuti arah jalan perempuan yang dia sangka Riana. Maya diam-diam mengikuti dari belakang. Cewek yang dikiranya Riana masuk ke dalam kamar VVIP dengan beberapa orang yang mengikutinya dari belakang.
Riana berjalan hingga langkahnya terhenti karena dihadang oleh beberapa orang yang bertubuh tegap tinggi, besar.
"Maaf Anda mau ke mana dan cari siapa?" tanya Bapak itu.
"Maaf Pak Saya lihat tadi teman saya masuk ke dalam kamar hotel ini," ucapnya Risma dengan menunjuk ke arah kamar tersebut.
Ke dua Bapak tersebut saling pandang dan bingung dengan perkataan Risma.
"Maaf kalau boleh tahu nama temannya siapa?" tanya Bapak yang satunya.
"Namanya Riana Antoinette Perkasa," jawabnya dengan terus celingak-celinguk mencari keberadaan perempuan itu.
Bapak tersebut kembali berpandangan sebelum menjawab pertanyaan dari Risma.
"Maaf perempuan yang ada di dalam tidak ada satupun dari mereka yang bernama Riana," tuturnya dengan tegas.
"Pasti bapak salah, karena saya yakin banget kalau dia itu sahabat saya yang dari Indonesia," ucap Risma yang tidak percaya dengan penuturan Bapak tersebut.
Salah satu dari Bapak tersebut menghubungi salah satu orang yang berada di dalam kamar tersebut dengan memakai alat khusus.
"Ada seseorang di luar yang mengatakan nona Ananda adalah sahabatnya," jelasnya.
"Bagaimana apa yang dikatakan oleh Nona Muda?" tanya bapak yang satu.
"Nona Muda akan kesini menemui Nona," jawabnya.
"Ok." Jawabnya singkat.
Risma dan kedua pengawal itu berdiri di depan pintu sambil menunggu kedatangan Nona Ananda.
"Aku yakin dia itu Riana, gak mungkin orang lain," cicitnya Risma dengan keyakinannya yang besar.
"Nona di luar sana ada yang mengenali Nona dan katanya ingin bertemu dengan Nona," ucap Ananda.
"Mana tab kamu, sini saya periksa," ucap Riana yang sudah duduk di kursi kebesarannya sambil meminta tab.
Riana pun melihat siapa perempuan itu dan ternyata itu adalah sahabatnya yang sudah hampir tujuh bulan tidak ditemui.
Air matanya menetes membasahi pipinya
Nanda hanya melihat pimpinannya tanpa harus berkomentar sedikitpun di hadapan Riana.
"Suruh dia masuk dan kamu pasti tahu apa yang harus kamu lakukan agar dia tidak curiga dan berhenti berharap," jelasnya.
"Baik Nona Muda." Jawab Ananda.
Tidak lama kemudian pintu ruangan itu terbuka lebar dan keluarlah seorang perempuan yang mirip dengan perempuan yang dilihat olehnya. Mata Risma membelalak melihat perempuan yang berdiri di hadapannya.
"Dia bukan Mbak Riana, tapi aku yakin sekali kalau tadi yang aku lihat adalah Amairah, dan tidak mungkin aku salah orang, tapi muncul di hadapanku perempuan lain yang jelas-jelas bukanlah Riana," Risma membatin.
"Bagaimana Nona, apa Nona Muda kami ini adalah Sahabat Nona yang tadi anda kejar?" tanya si Bapak.
"Bukan," ucap Riana sendu.
"Karena Anda mencari orang yang salah, tolong pergilah dari sini, karena Nona Kami ingin beristirahat," terang bapak yang satu lagi.
Nona yang mirip dengan Ananda dan Riana berbalik dan masuk kembali ke dalam kamar itu, tapi langkah mereka berhenti sejenak dengan perkataan dari mulut Risma..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Taty Hartaty
apasih Riana or Risma 🤔
2024-09-28
0
lantol
baru awal2 dah bulepotan kadang Riana kadang akmaira
2024-09-28
0
Fathiah aone
ceritanya aku suka
2022-09-04
0