Kesal

Seminggu kemudian

Hari ini Delisa mulai masuk sekolah kembali setelah libur kenaikan kelas selama dua minggu kemarin, Delisa pagi ini akan diantar oleh Ayahnya naik motor bekas yang dibeli oleh Ayahnya seminggu yang lalu.

Delisa masih tak menyangkah pagi ini akan naik motor yang tentunya akan terkena terik matahari meski masih sinar matahari pagi tetap saja akan terasa hangat, biasanya Delisa akan berangkat bersama Ayahnya naik mobil pajero sport yang didalam mobil terdapat AC yang bisa menyejukkan tubuh namun sekarang hidupnya telah berubah 180 derajat.

Ahh, begitulah hidup terkadang ada saatnya kita diatas dan ada saatnya juga dibawah seperti yang Delisa rasakan sekarang, dirinya seharusnya lebih bersyukur lagi dari pada seperti anak-anak jalanan yang tidak mempunyai keluarga ataupun tempat tinggal.

Motor yang dilajukan oleh Dika sudah menyusuri jalanan yang di penuhi mobil-mobil mewah yang berlalu-lalang, kepulan asap dari knalpot mobil serta debu-debu dari deruhan ban mobil membuat Delisa batuk karena masuk kedalam mulutnya dan rongga hidungnnya hingga Delisa pun hanya bisa mengerutu kesal dalam hati dengan kejadian barusan.

"Tundukkan kepalamu nak, biar asap dan debu tidak masuk kedalam mulut dan kerongga hidungmu" ujar Dika kepada Anaknya sedikit berteriak

Delisa pun menuruti saran dari Ayahnya, Delisa teringat dengan topi sekolah yang ada ditangannya. Segera digunakannya topi sekolah itu untuk menutupi mulut dan hidungnya dari asap dan debu, ini pengalaman pertama Delisa naik motor tak terbayang olehnya selama ini akan begini hidupnya sekarang.

Dengan perjalanan yang menempuh jarak satu jam akhirnya Delisa tiba di depan gerbang sekolahnya yang sudah sangat dirindukannya selama dua minggu ini, Delisa segera mencium punggung tangan Ayahnya lalu melangkahkan kaki masuk ke dalam sekolahannya.

Seluruh murid SMP Merdeka Mandiri pagi ini akan melakukan upacara bendera merah putih seperti biasa setiap hari senin, semua murid dari kelas VII hingga kelas IX sudah berdiri dilapangan dan dibarisan menurut kelas masing-masing.

Setelah itu acara upacara bendera merah putih pun selesai, hari ini akan diadakan pembagian kelas baru karena akan memasuki tahun ajaran baru dan hari ini adalah hari pertama seluruh murid masuk sekolah setelah libur selama dua minggu jadi hari ini belum diadakan kegiatan belajar mengajar.

Setelah semua murid bersebaran di seluruh lingkungan sekolah, para dewan guru TU segera menempel nama-nama murid didinding dekat pintu masuk kelas agar semua murid bisa membaca nama mereka masing-masing disitu.

Delisa segera melangkahkan kakinya ke arah ruang kelas IX.A, Delisa langsung membaca satu persatu nama yang ada disitu hingga terdapat namanya dibaris ke 12 dikertas yang tertempel didinding itu.

Delisa pun masuk kedalam ruang kelas IX.A itu, saat Delisa ingin mencari bangku kosong dirinya terkejut ketika melihat seseorang yang sedang duduk disalah satu bangku bagian depan itu.

Kini Delisa juga tau ternyata saingannnya di dalam kelas selama ini serta yang ingin merebut posisi juara umum pertama adalah sepupunya sendiri, Delisa menyunggingkan senyumannya meski sekarang keluarganya kalah posisi soal harta dari keluarga Tantenya tapi tidak dengan soal otak karena hingga detik ini masih Delisa yang menempati juara umum pertama.

"Ehh teman-teman itu anak tukang ojek yang Gue ceritain tadi" kata Bella Sepupunya Delisa sedikit berteriak kepada teman-teman yang ada didalam kelas tersebut

"Wah iya, bukannya dulu Delisa anak seorang pengusaha ya" celetuk Sintya teman sebangku Bella sembari mengejek

"Anak pengusaha tukang ojek gitu" kata Jesica

"Hahahaha...." tawa semua teman-teman kelas Delisa mengemah diseluruh ruang kelas IX.A itu

Delisa hanya menatap tajam pada semua murid yang telah menghina dirinya, terutama kepada sepupunya itu ingin rasanya Delisa melawan serta merobek mulut-mulut semua teman-teman kelasnya itu namun dirinya tak ingin membuat masalah disekolahnya.

Apalagi selama ini semua guru mengenal dirinya murid yang paling pintar dan sangat teladan, mana juga ini setahun terakhir yang akan ditempuhnya agar bisa cepat lulus dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah di SMA impiannya.

Delisa pun memilih diam serta cuek dengan teman-temannya yang sudah menghinanya barusan, dirinya segera duduk di bangku depan bagian paling pojok dekat dinding yang masih kosong.

Delisa yang malas mendengar kegaduhan yang ada dikelasnya serta malas meladeni teman-teman kelasnya yang dari tadi menghinanya, Delisa memilih untuk mendengar musik melalui earphone yang terhubung dengan hpnya.

Bella yang melihat Delisa diam dan cuek jadi kesal, setelah Bella menghasut semua teman-teman kelasnya dengan uang yang dirinya punya ternyata tak berpengaruh sama sekali untuk Delisa.

Padahal mati-matiin dirinya ingin menjatuhkan image Delisa agar Delisa emosi dan membuat masalah disekolah ini agar dirinya bisa menempati posisi juara umum pertama, namun ternyata sia-sia saja usahanya tadi.

"Ck.. Kurang ajar" ucap Bella berdecak kesal sembari mengumpat

Tak terasa bel panjang pun berbunyi tanda waktu sekolah telah berakhir, seluruh murid SMP Merdeka Mandiri segera keluar dari kelas masing-masing.

Seluruh murid juga mulai berhamburan keluar dari gerbang sekolah, mereka semua berdiri didelan gerbang sekolah menunggu jemputan masing-masing.

Bella yang sudah dijemput oleh supir pribadi milik keluarganya segera naik mobil alphard yang baru dibeli Mamanya tiga hari yang lalu, Delisa yang melihat Bella melambaikan tangan kepadanya sembari menjelerkan lidahnya hanya diam mematung.

"Baru juga jadi orang kaya, sudah beli mobil alphard" kata Delisa berbicara dengan diri sendiri

Tak lama Dika datang dengan motor bekas yang masih layak dipakai itu, Delisa segera naik ke jok belakang dan berpegangan dengan dipinggang Ayahnya.

.

.

Ditempat lain

"Mama..." kata Bella saat memasuki ruang CEO yang ditempati Tantenya Delisa itu

"Sayang, kok kesini. Mama dengan Papa kan masih kerja" kata Rani

"Bella kesini mau cerita ma, Bella sedang kesal" jawab Bella ketus

"Ohh maaf sayang, Mama tidak tau. Ayo kesini mau cerita apa?" kata Rani

Bella menceritakan semua kejadian yang ada disekolah tadi, dari dirinya berusaha menjatuhkan image Delisa sampai dirinya rela mengeluarkan uang ratusan ribu demi itu semua dan kejadian dirinya ketemu dengan Ayahnya Delisa yang jadi tukang ojek dipangkalan ojek yang dekat dengan sekolahnya dan sekolah Delisa.

"Ohh jadi Oom kamu sekarang pindah profesi jadi tukang ojek" kata Rani setelah mendengar semua cerita Anaknya itu

"Seperti tidak pantas ma kalo dipanggil Oom, pantasnya dipanggil Paman mereka kan sudah miskin sekarang" kata Bella seperti tak ada dosa berkata seperti itu

"Terserah anak Mama mau panggil apa" jawab Rani sembari mendaratkan ciuman dipipi Anaknya itu

Rani tak menyangka Adik laki-lakinya itu memilih menjadi seorang tukang ojek setelah menanda tangani surat pernyataan Adik laki-lakinya itu menyerahkan posisi CEO kepada dirinya, padahal dirinya sudah manawarkan pekerjaan disini bahkan dirinya pernah ingin memberikan uang yang jumlahnya lumayan cukup untuk kehidupan selama satu tahun ini namun sepertinya Adik laki-lakinya tidak mau dan memilih ingin memulai kehidupan dari nol.

Episodes
1 Diusir
2 Tempat Tinggal Baru
3 Kehidupan Baru
4 Kesal
5 Pamer
6 Melawan
7 Usaha Baru
8 Kelelahan
9 Sekolah
10 Masih di sekolah
11 Bahagia
12 Restoran
13 Marah
14 Sibuk
15 Bersyukur
16 Kembali Sekolah
17 Hancur
18 Semangat
19 Menghina
20 Berpikir
21 PENGUMUMAN
22 Diskusi
23 Belajar
24 Antusias
25 Kebersamaan
26 Delisa VS Bella
27 Libur
28 Lulus
29 Memberitahu
30 Acara Perpisahan
31 Musibah 1
32 Musibah 2
33 Musibah 3
34 Terima Kasih
35 Sekolah Baru
36 Perkenalan
37 Kehidupan Delisa dan Kehidupan Bella
38 Foto di Mading Sekolah
39 Sumpah Delisa
40 Ujian Semester 1
41 Pembagian Rapot
42 Bekerja
43 Bertamu
44 Sekolah Lagi
45 Makan Malam
46 Kena Masalah
47 Takut
48 Keputusan Delisa
49 Curhat
50 Jujur
51 Delisa Lagi
52 Menolong
53 Oma Widia
54 Pekerjaan Baru
55 Cerita
56 Majikan
57 Nathan
58 Kabar Bahagia
59 Belajar Bersama
60 Bahagia Semua
61 Terkejut
62 Badmood
63 ART
64 Tertuduh
65 Tak Percaya
66 Usaha Baru
67 Menyesal
68 Sukses
69 Menghindar
70 Sukses
71 Bertemu Bella
72 Wedding Wulan & Bima
73 Tak Mungkin
74 Kabar Baik atau Buruk
75 Minta Restu
76 Wanita Karir
77 Angkuh
78 Serius
79 Istri Idaman
80 Dinner
81 Bertemu Bu Wanda
82 Dilabrak
83 Memisahkan
84 Delisa dan Ayahnya
85 Kecelakaan
86 Donor Darah
87 Bangun dari Koma
88 Keluarga Besar Wijaya
89 Lamaran Resmi
90 Akhirnya
91 Semuanya bahagia
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Diusir
2
Tempat Tinggal Baru
3
Kehidupan Baru
4
Kesal
5
Pamer
6
Melawan
7
Usaha Baru
8
Kelelahan
9
Sekolah
10
Masih di sekolah
11
Bahagia
12
Restoran
13
Marah
14
Sibuk
15
Bersyukur
16
Kembali Sekolah
17
Hancur
18
Semangat
19
Menghina
20
Berpikir
21
PENGUMUMAN
22
Diskusi
23
Belajar
24
Antusias
25
Kebersamaan
26
Delisa VS Bella
27
Libur
28
Lulus
29
Memberitahu
30
Acara Perpisahan
31
Musibah 1
32
Musibah 2
33
Musibah 3
34
Terima Kasih
35
Sekolah Baru
36
Perkenalan
37
Kehidupan Delisa dan Kehidupan Bella
38
Foto di Mading Sekolah
39
Sumpah Delisa
40
Ujian Semester 1
41
Pembagian Rapot
42
Bekerja
43
Bertamu
44
Sekolah Lagi
45
Makan Malam
46
Kena Masalah
47
Takut
48
Keputusan Delisa
49
Curhat
50
Jujur
51
Delisa Lagi
52
Menolong
53
Oma Widia
54
Pekerjaan Baru
55
Cerita
56
Majikan
57
Nathan
58
Kabar Bahagia
59
Belajar Bersama
60
Bahagia Semua
61
Terkejut
62
Badmood
63
ART
64
Tertuduh
65
Tak Percaya
66
Usaha Baru
67
Menyesal
68
Sukses
69
Menghindar
70
Sukses
71
Bertemu Bella
72
Wedding Wulan & Bima
73
Tak Mungkin
74
Kabar Baik atau Buruk
75
Minta Restu
76
Wanita Karir
77
Angkuh
78
Serius
79
Istri Idaman
80
Dinner
81
Bertemu Bu Wanda
82
Dilabrak
83
Memisahkan
84
Delisa dan Ayahnya
85
Kecelakaan
86
Donor Darah
87
Bangun dari Koma
88
Keluarga Besar Wijaya
89
Lamaran Resmi
90
Akhirnya
91
Semuanya bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!