Terdengar suara Azan maghrib, Arya mengajak Reyhan pergi ke musholah.
"Ayo rey ikut papa ke musholah".
"Oke pa"
Reyhan dan Arya berjalan menuju musholah, sedangkan Maya masih duduk terdiam dalam rasa tak percaya.
"Astagfirullah, sudah lah aku sholat dulu. Lama-lama mikir masih bingung juga".
Maya pun pergi berwudhu dan sholat maghrib, selesai sholat Maya menyiapkan makan malam.
Rey dan Arya baru pulang dan langsung menuju meja makan.
"Ma, rey lapar ma"
"Ayo kita makan dulu".
Mereka pun makan bersama, saat makan pandangan Arya tak lepas menatap Maya. Maya pun menjadi kikuk dan merasa tak nyaman.
Sehabis makan, Maya membereskan meja makan.
.
Reyhan tampak bercanda ria bersama arya di ruang keluarga. Keceriaan itu begitu terlihat dari binar binar mata sikecil reyhan. Dia begitu menginginkan kehadiran seorang ayah yang menjaga ibu dan dia.
"Reyhan, ayoo cepat kekamar, kerjakan PR mu".
"Sudah ma tadi siang dibantu papa".
"Hmm papa lagi".
"Reyhan cepet tidur besok kan sekolah"
"Reyhan mau tidur sama papa".
"Tapi papa harus pulang, karena rumah papa gak disini".
"Tapi ma, papa dan mama dari temen-temen rey tidurnya sekamar dan 1 rumah".
Arya menahan tawanya, melihat Maya yang berusaha membujuk reyhan agak melepas Arya.
"Sayang, mama dan papa Arya belum menikah, jadi gak boleh tinggal satu rumah".
"Benarkah begitu pa?"
"Hemm"
"kalau begitu, papa nikah aja sama mama".
"Hah????? Udah ya rey, mama gak mau kamu manja kayak gitu".
Reyhan memeluk erat Arya sambil menangis.
"Papa, rey mau papa nginep sini aja pa"
"Iya sayang, papa akan nginep sini. Ayo kita kekamar".
Arya menggendong Reyhan dan membawanya kekamar.
.
Maya begitu kesal dengan sikap reyhan yang begitu manja dengan Arya. Padahal mereka bukan ayah dan anak. Saat kesal Maya pergi ke dapur dan membersihkan dapurnya sampai bersih sambil ngomel sendiri.
.
Beberapa menit kemudian Arya keluar dari kamar reyhan dan mencari maya. Dilihatnya Maya tengah membersihkan kitchenset nya.
.
Arya mendekati maya dan memegang pundaknya.
"Maya"
Maya menoleh ke belakang
"Pak arya".
"Aku mau bicara sama kamu" Arya menggandeng tangan Maya dan mendudukannya di kursi.
"May, tolong kamu jangan kasar sama Reyhan".
"Saya gak kasar pak, hanya bersikap tegas. Saya gak mau reyhan terlalu berharap banyak sama bapak".
"Memangnya kenapa kalau dia memanggilku papa? toh dia senang denganku".
"Karena bapak bukan Ayahnya".
"Tapi aku mau jadi Ayahnya!"
Maya terdiam mematung,
"Maya, menikahlah denganku".
"Apa ini sebuah lamaran?"
"Ya".
"Maaf aku menolak pak".
Maya berdiri dan meninggalkan Arya masuk kedalam kamarnya, tapi arya mengejarnya.
"Maya tunggu!".
"Ada apa lagi. Lebih baik sekarang bapak pergi dari sini!".
"Aku tak akan pernah pergi sebelum kamu setuju".
"Menikah bukan sebuah paksa an pak. Saya tidak mencintai bapak, dan juga bapak tidak mencintai saya"
"Tapi aku menginginkanmu".
Arya meraih dagu maya dan menciumnya dengan begitu lembut hingga membuat maya memejamkan matanya. Arya memperdalam ciumannya dan menggerakkan maya sampai mereka di tepi ranjang.
Arya mendorong tubuh maya dengan lembut ke ranjangnya.
"Kau bohong maya" arya berbisik di telinga Maya
"Bohong apa?"
"Kau bilang tak mau bersamaku, tapi tubuhmu berkata lain. Coba sekarang lihat dirimu yang begitu menikmati ciumanku".
Maya mencoba melepaskan diri, namun arya menahannya. Arya kembali mencium maya namun dengan lebih agresif. Ciumannya terus turun dan mendominasi tubuh maya.
"P.pak arya sadarlah pak. Kita bukan suami istri".
Seketika Arya menghentikan Kegiatannya itu.
Arya melihat Maya yang sudah setengah terbuka dengan jejak -jejak kepemilikannya disana.
Arya duduk di samping maya, dan maya pun langsung ikut duduk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Wirda Wati
Jangan bilang khilaf ...atau TDK sengaja 🤣🤣🤣
2023-05-08
0
Sulaiman Efendy
ARYA HRSNYA SEGERA CERITA KE MAYA SOAL STTUS MRK..
2023-04-10
0
Dwisya12Aurizra
widiihh maen nyosor aja bang Arya... 😀
2021-04-09
1