Hari ini, hari yang lain lagi.
Chu Xian baru saja bangun dari tidur nya.
"Ahh.. mau kemana hari ini ya? Apa pulang aja dulu ya! Tapi masih nggak puas main di sini nya.."
"Akkh! Nginap aja satu malam lagi dan yang paling penting nyari sarapan dulu"
Chu Xian meninggal kan Hotel. Berjalan menyusuri trotoar, dicari nya sebuah Resto terdekat.
Sampai di sebuah Restoran, Chu Xian masuk dan memesan makanan. Dan setelah sarapan ia melanjutkan perjalanan nya yang cuma keliling kota.
Sambil menghisap rokok, Chu Xian sampai ketempat yang lumayan sepi.
"Ayo! Serahkan semua uang yang kamu punya!" terdengar sayup-sayup ada orang yang berteriak-teriak.
Chu Xian yang mendengar itu pun bergegas menuju sumber suara.
"Oi.. Kenapa kalian menggertak anak kecil!" Chu Xian yang baru sampai melihat beberapa orang Preman memalak seorang anak kecil.
"Wah! Wah! Ada yang mau jadi Pahlawan nih! Jangan ikut campur urusan kami!" ucap salah satu Preman itu.
"Sebenarnya saya nggak terlalu perduli dengan kalian! Tetapi yang tidak saya terima adalah kamu menggertak seorang anak kecil!" Chu Xian melangkah maju.
"Sialan! Kamu kira siapa kamu! Sini kamu biar kami hajar." teriak Preman itu dan langsung mencoba memukul Chu Xian.
"Huh.. tak tau hidup dan mati!" Preman tersebut mendengus.
Tapi yang tidak ia sangka adalah pukulan di tahan oleh Chu Xian, Dan.
PLAK...
Chu Xian menampar orang bodoh ini.
'........'
'........'
"Sialan.. Orang ini agak hebat, kawan-kawan tolong bantu saya!" ujar nya memanggil rekannya.
"Ayo bunuh anak ini!"
"Hah!"
Chu Xian menggunakan seni beladiri Wingchun nya, mulai memukul orang-orang itu.
Bag.. Bug.. Bag.. Buk.
Agh!
Huk!
Semua Preman sudah tumbang hanya tinggal satu lagi, yaitu Ketua nya.
"Kamu! Kamu.. Jangan mendekat! kamu tak tau siapa aku? Saudara ku adalah Cheng Hai! Dia itu seorang petarung bela diri terkenal di dunia bawah! Jika kamu menyentuh ku sedikit saja! Maka.. Maka.. Kamu tunggu saja pembalasan nya!" memberanikan diri mengancam Chu Xian.
"Oh! Apakah orang yang bermarga Cheng ini begitu hebat? Jika begitu panggil dia!"
PLAK...
Chu Xian menampar nya. ~
"Tak peduli siapa dia! Mau sehebat apa dia! Coba panggil! Saya mau melihat petarung hebat dari dunia bawah didunia ini!" sambung Chu Xian.
"Sialan! Xxxxx tunggu saya menelpon nya!" ucap nya yang sudah berwajah seperti xxxx.
Chu Xian pun melepaskan nya, dan menunggu orang itu memanggil Dekingan nya.
Sambil menunggu, Chu Xian mendekati anak yang digertak tadi.
"Kamu nggak apa-apa Dek? Apakah mereka memukul mu?" tanya Chu Xian.
"Tidak Kak.. Makasih sudah menolong saya, mereka tiap hari meminta pajak jalan kepada anak-anak di sekitar sini Kak!" jawab anak itu berterimakasih.
"Owh ya sudah! Kamu pergi aja dulu, biar di sini Kakak yang beresin." ujar Chu Xian.
"Ok Kak!" Anak itu meninggal kan tempat tersebut.
"Ahem.. Apakah masih lama manggil nya? Kalo masih lama, saya akan segera pergi! Waktu saya banyak yang terbuang."
"Ok! Sebentar lagi saudara saya akan datang! Dan kamu jangan lari!" ucap Preman itu memberanikan diri untuk mengancam Chu Xian.
"Owh.. Begitu ya! Jika begitu ok.. Saya tunggu aja sebentar lagi" Chu Xian duduk menyalakan rokoknya.
Tak lama setelahnya.
"Siapa yang menantang saya berdiri kamu?" ucap seseorang yang baru datang.
"Dia orang nya Saudara! Dia menghajar anak buah ku!" ucap Preman tadi menunjuk Chu Xian.
Orang itu menatap Chu Xian dan berkata, "Huh! Siapa yang mau menjadi saudara mu? Saya datang gara-gara mendengar ada orang yang mau menantang saya bukan nya menolong kamu!"
"Dan kamu! Sini kamu! Saya sudah lama nggak menghajar orang! Apalagi orang yang kuat hahaha!" ucapnya menunjuk Chu Xian.
'........'
Chu Xian diam.
"Apa! Apakah kamu takut? Jika begitu coba kamu menghadapi anak buahku terlebih dahulu!"
Lalu ia menyuruh anak buah nya yang berjumlah 15 orang untuk menyerang Chu Xian.
'Semua anggotaku adalah orang-orang yang terlatih! Nggak mungkin dia bisa menang.' pikir nya.
Ada yang membawa Tongkat, Rantai, dan Kayu.
Chu Xian melihat itu. Dia yang sedari tadi diam pun berdiri.
Membuang rokok nya, dan mulai menghajar mereka.
Bag.. Bug.. Bag.. Bug.
Sama situasi nya dengan para Preman yang tadi menyerang Chu Xian.
Dalam 5 menit semuanya tumbang.
Plok.. Plok.. Plok.
"Hebat! Jadi kamu seorang seniman bela diri ya? Seorang master yang tak tau datang dari mana! Siapa kamu? Ayo hadapi aku!"
Mengambil kuda-kuda. ~
"Saya Cheng Hai seorang petarung Wushu! Mohon bimbingannya! Dan jika kamu menang, maka saya akan mengakui kamu sebagai Bos kami." sambung nya.
"Chu Xian! Seni Beladiri Wingchun." ucapnya juga bersiap.
Hah!..
Bag.. Bug.. Tak.
Mereka pun bertarung dengan sengit, sampai akhir nya Chu Xian memukul nya dengan keras.
Boom!
Uhuk! Cheng Hai memuntahkan darah!.
Apa!
"Apakah kamu menyerah?" tanya Chu Xian.
"Ok! Kamu menang dan mulai hari ini kamu adalah Bos kami!" ucap nya menundukan kepalanya.
"Salam hormat kami Bos!" ucap para anak buah nya pula.
'.......'
"Saya nggak mau main geng-gengan! Itu melanggar hukum!" Chu Xian menolak nya.
"Tidak Bos! Apakah kamu pikir kami melakukan tindakan yang melanggar hukum? Kami cuma kadang-kadang menggertak saja! Dan kami tak pernah membunuh orang!" ucap Cheng Hai memberikan rokok ke Chu Xian dan membantu menyalakannya.
"Kami juga membuka bisnis yang legal Bos! Dan Bos juga bisa memeriksa nya." tambah nya.
"Uh! Ok jika begitu, kamu saya terima menjadi anak buah saya! Tetapi apa yang akan kita perbuat, saya lagi mencari Uang ini?" ujar Chu Xian menghisap rokoknya.
"Tenang Bos! Biar saya yang mengurus masalah ini dan oh.. Ya Bos! Jika kamu kekurangan Uang biar saya memanggil seorang teman saya! Soalnya dia menghubungi saya untuk meminta tolong untuk menghadapi seorang petarung hebat karena ia di ancam untuk mencari seseorang yang bisa menghadapi nya!" ucap Cheng Hai.
"Dan karena ada Bos! Biar Bos aja yang menghadapi nya dan soal bayarannya pasti menggiurkan bos!" sambung nya.
'.......'
Chu Xian pun memikirkan nya, menimbang Pro dan Kontra, setelah agak lama ia pun mengangguk setuju.
"Ok! Jika begitu coba kamu hubungi teman kamu itu." ucap Chu Xian.
'Kan tidak melanggar hukum!' pikir nya.
"Ok Bos!" Cheng Hai menghubungi teman nya.
"Hallo! Pak tua Si? Bukankah kamu kemarin meminta saya untuk mencari seorang master untuk membantu urusan kamu! Dan sekarang saya sudah mendapatkan nya." Cheng Hai pun meminta untuk ketemuan.
"Ok! Ayo Bos biar saya bawa kamu menemui Pak tua Si!" Cheng Hai membawa Chu Xian pergi dengan mobilnya.
Meninggalkan Preman-Preman yang terlupakan.
Sampai di sebuah rumah besar milik orang yang bernama Si Ma itu pun Cheng Hai membawa Chu Xian.
"Cheng Hai! Dimana Master yang kamu bawa itu apakah dia sudah datang?" tanya Pak tua Si bergegas dan langsung bertanya kepada Cheng Hai.
"Ini Bos ku! Dia yang akan membereskan urusan mu." menunjuk Chu Xian.
'.......'
"?"
"Cheng Hai! Apakah kamu bercanda! Yang akan kita hadapi ini adalah seorang Master besar! Kamu kok malah membawa seorang yang masih anak-anak?" ucap Pak tua Si melihat Chu Xian yang masih sangat muda untuk bisa dipanggil Master.
'.......'
"Hei Pak tua! Dia itu Bos ku! Dan orang yang kuakui! Jangan memandang nya masih muda tapi dia itu seorang Master besar." ucap Cheng Hai.
Membuat Pak tua Si sadar bahwa Cheng Hai tidak sedang bercanda.
"Oh gitu ya! Jika begitu saya minta maaf kepada Master umm.. Maaf siapa nama nya?" ucap Pak tua Si.
"Chu Xian!" jawab nya singkat.
"Iya maaf Master Chu! Jika saya sudah nggak sopan! Dan bisakah kita memulai bisnisnya?"
"Ok ayo!" ucap Cheng Hai.
Chu Xian pun diajak untuk bertemu lawan nya.
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Terus....
2023-02-17
1
ayub tambunan
novel memang karia orang terserah dia mau berkaria gimana gitu marga cina bilang mas mba ada ka Jawa di Cina 🤣🤣🤣🤣🤣
2022-12-27
3
John Singgih
cepat sekali udah jadi bos sekarang...
2022-12-04
2