episode 4 dilema

Laila masih terduduk setellah tau rencana perjodohan nya Laila sering murung dan kurang semanggat membuat ibunya binggung di buat nya hari mulai gelap Laila menuju kamar

tanpa berpamitan hati Laila sanggat kacau dia langsung berbaring di atas kasur lalu tertidur setellah lama kemudian matahari mulai muncul namun Laila masih tertidur ibu pun lalu membanggunkanya

"La kok kamu belum banggun udah pagi cepat banggun nanti kamu telat loh(kata ibu sambil menggoyang-goyangkan bahu laila)

"em iya bu"

Laila terbanggun lalu menuju kamar mandi setellah ituh Laila selesai mandi dia segera bersiap-siap sementara ibu kembali kedapur untuk mempersiap kan sarapan

"bu aku mandi dulu ya"

"baiklah ibu mau kedapur"

Setellah ituh Laila sudah siap seperti biasa Laila ke ruang makan lalu menarik kursi lalu duduk sementara ibu masih di dapur beberapa menit kemudian ibu kembali membawa makanan ibu pun memberi makanan kesukaan Laila

"nak ini makanan kesukaan kamu ayo makan"

namun Laila tidak seperti biasa nya meskipun ituh makanan kesukaan dia karena Laila hanya diam ibu pun menyidukan nasi dan lauknya

"nak makanlah"

"apa kamu sakit"

laila masih terdiam ibu pun terus membujuknya

"nak inih makanan ke sukaan kamu loh masa kamu gak mau nanti ibu kasih ke cimong kalo kamu gak mau"

cimong adallah kucing peliharaan nya

akhirnya Laila menerimanya namun bukanya di makan melainkan dia memainkan sendok dan garpu ibu pun tidak menyerah sampai akhirnya Laila mau sarapan meskipun sedikit

"baik lah bu"

"kok makanya sedikit amat nak"

"soalnya takut telat"

Setellah ituh Laila berpamitan kepada ibu lalu ibu pun memberikan uang lebih untuk Laila menunggu angkot di tempat biasa setellah angkot berhenti Laila langsung masuk dan duduk lalu angkot segera melaju setellah lama kemudian Laila sampai dia turun sambil membayar

"ini uangnya"

dia pun berjalan tampak Nara terlihat menunggu di pintu gerbang lalu menyapa tapi Laila tidak balik menyapa

"Selamat pagi,Laila."

namun dia berjalan lurus munuju kelas dia duduk sambil melamun melihat sikap Laila tidak seperti biasanya Nara pun berjalan menyusul ke kelas lalu duduk di dekat Laila

"La kamu kenapa sih kok aku di cuekin"

Laila masih terdiam Nara berusaha menggajak ngobrol Laila namun Laila belum sadar dia masih melamun

Nara pun memeggang pundak Laila sampai akhirnya Laila sadar

"La kamu kenapa sih dari tadi diam mulu"

"eh Nara aku eungga apa-apa"

Setellah lama kemudian anak-anak lainya datang di susul denggan guru kini di kelas 3 sma nusa bakti sedang melangsungkan pelajaran setellah lama kemudian bel istrihat pun berbunyi Nara menggajak laila untuk ke kantin namun Laila menolak

"La kantin yuk"(ajak Nara)

Laila tidak menjawab dia hanya menggelengkan kepala

"ya udah kalo kamu gak mau aku ke kantin sendiri bay"

Laila hanya menggangguk

Nara pun meninggalkan Laila dia tau kalo sahabatnya sedang menggalami masalah namun dia tidak bertanya dulu dia yakin pasti Laila nanti bakal terus terang kalo sudah waktunya dia berusaha untuk memberi waktu untuk sendirian kepada sahabatnya sampai waktu yang tepat dia akan bertanya

Nara sedang asik duduk tiba-tiba dia kebelet dia bangkit dari duduk nya lalu menuju toilet namun lantai sanggat licin Laila pun terjatuh

brukkk

"Aduh"(Laila memekik kesakitan dia berusaha banggun namun karena lantai

terlalu licin Laila tidak bisa)

tak senggaja Dapa melihat Laila terjatuh akhirnya Dapa berjalan menuju ke arah Laila dia berniat membantunya

"La kamu kenapa duduk di bawah"

laila tidak menjawab Dapa langsung menghampiri dan membantu membanggun kanya

"La kamu jatuh ya"

"sini aku bantuin"

Dapa pun membanggunkan Laila namun Laila susah berjalan

"kamu susah jalan sini aku gendong"

"gak usah aku bisa jalan kok"

Laila berusaha untuk jalan namun karena lutut nya sakit dia akhirnya terpaksa di gendong Dapa

"Aduh"

"apa aku bilang janggan bandel deh sini aku gendong ajah"

degg eggg (jantung Laila terasa mau meloncat dari tempatnya)

Laila menggangguk Dapa pun menggendong Laila sampai di kursi dekat toilet lalu Dapa menurunkanya karena kalo sampai kelas tentu Laila bakal malu terutama sama Nara karena Laila sama Dapa kaya tom end jerry menurut Nara masa sekarang tiba-tiba terlihat akrab

"La tunggu di sinih ituh lutut kamu luka"

batin Laila (kok dia jadi perhatian gini sih)

lagi-lagi Laila hanya menggagguk

"baiklah tunggu di sini ya aku mau ke uks dulu mau ngambil p3k dulu"

Dapa berjalan menuju uks

Setellah beberapa menit kemudian dapa kembali membawa kotak p3k dia membuka kotak p3k lalu menggambil obat merah juga kapas lalu menggobati lutut Laila

"sini lutut kamu biar aku obatin"

"Aw(Laila pun memekik kesakitan)

"kamu kenapa aku terlalu kasar ya ngobatin nya"

Dapa pun menggobatinya sepelan mungkin Laila tak menyangka Dapa bisa selembut ini padahal dulu dia suka bikin kesal dirinya setellah selesai menggobati kaki Laila dia pun banggun lalu

Laila merasa kakinya sudah agak baikan

Laila pun berusaha berjalan meskipun masih agak susah

"makasih aku mau ke kelas dulu"

"mau aku bantu"

"gak usah"

Laila pun menuju kelas sesampai di kelas Laila menarik kursi lalu duduk setellah beberapa menit kemudian istrihat berakhir semua anak-anak kembali ke kelas

setellah lama kemudian akhirnya bel pulang berbunyi

Bersambung......!

Episodes
1 episode 1 Laila hampir telat pergi sekollah
2 episode 2 kejailan Dapa
3 episode 3 di jodohkan
4 episode 4 dilema
5 episode 5 hari perjodohan di tunda
6 episode 6 diantar jemput
7 episode 7 hari kelulusan
8 episode 8 pesan dari Dapa
9 episode 9 pertemuan Dapa dan Laila
10 episode l0 nikah muda
11 episode 11 pindah
12 episode 12 malam pertama
13 episode 13 hilang
14 episode 14 makan bersama
15 episode 15 mabuk
16 episode 16 pingsan
17 episode 17 hamil
18 episode 18 meminta ijin ke rumah ibu
19 episode 19 kedatanggan Anita
20 episode 20 bertemu Dapa
21 episode 21 kecelakaan
22 episode 22 marah
23 episode 23 baikan
24 episode 24 permintaan Anita
25 episode 25 perasaan yang aneh
26 episode 26 menuju persalinan
27 episode 27 pulang
28 episode 28 tes dna
29 episode 29 hal yang tak terduga
30 episode 30 hasil tes dna
31 episode 31 rencana yang berhasil
32 episode 32 perdebatan yang senggit
33 episode 33 Kekesalan Arlon
34 episode 34 ibu yang baik
35 episode 35 pamit
36 episode 36 bertemu Nara
37 episode 37 awal pertemuan Nara dan Arlon
38 episode 38 pesan dari Nara
39 epiode 38 pertemuan Laila dan Nara
40 episode 40 kecewa
41 episode 41 pesan gruop whatss app
42 episode 42 perasaan apa ini...?"
43 episode 43 minggat
44 episode 44 pergi dari rumah
45 episode 45 kemarahan Wijaya
46 episode 46 1 pelajaran untuk Arlon
47 episode 47 kelakuan papah
48 episode 48 hampir putus asa
49 episode 49 memaksa Laila untuk pulang
50 episode 50 kembali
51 episode 51 lelah
52 episode 51 isi pesan dari Dapa
53 episode 52 sebuah duggan
54 episode 54 sebuah pertemuan
55 episode 55 salah paham
56 episode 56 pertemuan yang tidak di senggaja
57 episode 57 keributan
58 episode 58 ada apa denggan papah
59 episode 59 harapan yang sia-sia
60 episode 60 ada apa ini..'!
61 episode 61 sebuah keputusan
62 episode 62 pelajaran untuk calon pelakor
63 episode 63 perdebatan
64 episode 64 Meminta izin
65 episode 65 kenapa kau tidak percaya
66 episode 67 hari ke 2 menuju pernikahan
67 episode 67 mertua yang baik
68 episode 68 Rencana Anita
69 episode 69 menuju pernikahan
70 episode 70 sakit
71 epiode 71 ah hampir saja
72 episode 72 ah inih...!"
73 episode 73 kepanikan
74 episode 64 siapa dia
75 episide 75 hari yang di tunggu
76 episode 76 kekacauan
77 episode 77 pernikahan terburuk
78 episode 78 malam pertama Arlon
79 episode 79 lelah hati
80 episode 80 ngambek
81 episode 81 Pindah rumah
82 episode 82 persiapan pindah
83 episode 83 pindahan
84 episode 84 pesan papah
85 episode 85 pertengkaran
86 episode 86 perselisihan
87 episode 87 Drama pagi
88 episode 88 gara-gara kecoa
89 episode 89 meminta tolong
90 episode 90 ke khawatiran sang mamah
91 episode 91 penderitaan Arlon
92 episode 92 penderitaan
93 episode 92 sebuah duggaan
94 episode 93 kelakuan Arlon
95 episode 94 pesan whatsApp
96 episode 96 sebuah ajakan
97 episode 98 debat
98 episode 99 heng out
99 episode 100 keribuatan
100 episode 101 chat dari Nara
101 episode 102 sebuah permintaan
102 episode 103 menggunjunggi
103 episode 104 perkara uang bulanan
104 episode 105 Bapak yang baik
105 episode 106 perdebatan
106 episode 107 kenaggan masa lalu
107 episode 108 penawar rindu
108 episode 108 perdebatan
109 episode 109 perselisihan
110 episode 110 permintaan
111 episode 111 sebuah pilihan
112 episisode 112 Baikan
113 episode 113 hati nurani Arlon
114 episode 114 Bimbang
115 episode 115 sebuah keputusan
116 episode 116 jalan-jalan
117 episode 117 perpisahan
118 episode 118 Mimpi
119 episode 119 perdebatan
120 episode 120 kekacauan
121 episode 1021 salah sangka
122 episode 1022 sebuah ancaman
123 episode 1023 kesal
Episodes

Updated 123 Episodes

1
episode 1 Laila hampir telat pergi sekollah
2
episode 2 kejailan Dapa
3
episode 3 di jodohkan
4
episode 4 dilema
5
episode 5 hari perjodohan di tunda
6
episode 6 diantar jemput
7
episode 7 hari kelulusan
8
episode 8 pesan dari Dapa
9
episode 9 pertemuan Dapa dan Laila
10
episode l0 nikah muda
11
episode 11 pindah
12
episode 12 malam pertama
13
episode 13 hilang
14
episode 14 makan bersama
15
episode 15 mabuk
16
episode 16 pingsan
17
episode 17 hamil
18
episode 18 meminta ijin ke rumah ibu
19
episode 19 kedatanggan Anita
20
episode 20 bertemu Dapa
21
episode 21 kecelakaan
22
episode 22 marah
23
episode 23 baikan
24
episode 24 permintaan Anita
25
episode 25 perasaan yang aneh
26
episode 26 menuju persalinan
27
episode 27 pulang
28
episode 28 tes dna
29
episode 29 hal yang tak terduga
30
episode 30 hasil tes dna
31
episode 31 rencana yang berhasil
32
episode 32 perdebatan yang senggit
33
episode 33 Kekesalan Arlon
34
episode 34 ibu yang baik
35
episode 35 pamit
36
episode 36 bertemu Nara
37
episode 37 awal pertemuan Nara dan Arlon
38
episode 38 pesan dari Nara
39
epiode 38 pertemuan Laila dan Nara
40
episode 40 kecewa
41
episode 41 pesan gruop whatss app
42
episode 42 perasaan apa ini...?"
43
episode 43 minggat
44
episode 44 pergi dari rumah
45
episode 45 kemarahan Wijaya
46
episode 46 1 pelajaran untuk Arlon
47
episode 47 kelakuan papah
48
episode 48 hampir putus asa
49
episode 49 memaksa Laila untuk pulang
50
episode 50 kembali
51
episode 51 lelah
52
episode 51 isi pesan dari Dapa
53
episode 52 sebuah duggan
54
episode 54 sebuah pertemuan
55
episode 55 salah paham
56
episode 56 pertemuan yang tidak di senggaja
57
episode 57 keributan
58
episode 58 ada apa denggan papah
59
episode 59 harapan yang sia-sia
60
episode 60 ada apa ini..'!
61
episode 61 sebuah keputusan
62
episode 62 pelajaran untuk calon pelakor
63
episode 63 perdebatan
64
episode 64 Meminta izin
65
episode 65 kenapa kau tidak percaya
66
episode 67 hari ke 2 menuju pernikahan
67
episode 67 mertua yang baik
68
episode 68 Rencana Anita
69
episode 69 menuju pernikahan
70
episode 70 sakit
71
epiode 71 ah hampir saja
72
episode 72 ah inih...!"
73
episode 73 kepanikan
74
episode 64 siapa dia
75
episide 75 hari yang di tunggu
76
episode 76 kekacauan
77
episode 77 pernikahan terburuk
78
episode 78 malam pertama Arlon
79
episode 79 lelah hati
80
episode 80 ngambek
81
episode 81 Pindah rumah
82
episode 82 persiapan pindah
83
episode 83 pindahan
84
episode 84 pesan papah
85
episode 85 pertengkaran
86
episode 86 perselisihan
87
episode 87 Drama pagi
88
episode 88 gara-gara kecoa
89
episode 89 meminta tolong
90
episode 90 ke khawatiran sang mamah
91
episode 91 penderitaan Arlon
92
episode 92 penderitaan
93
episode 92 sebuah duggaan
94
episode 93 kelakuan Arlon
95
episode 94 pesan whatsApp
96
episode 96 sebuah ajakan
97
episode 98 debat
98
episode 99 heng out
99
episode 100 keribuatan
100
episode 101 chat dari Nara
101
episode 102 sebuah permintaan
102
episode 103 menggunjunggi
103
episode 104 perkara uang bulanan
104
episode 105 Bapak yang baik
105
episode 106 perdebatan
106
episode 107 kenaggan masa lalu
107
episode 108 penawar rindu
108
episode 108 perdebatan
109
episode 109 perselisihan
110
episode 110 permintaan
111
episode 111 sebuah pilihan
112
episisode 112 Baikan
113
episode 113 hati nurani Arlon
114
episode 114 Bimbang
115
episode 115 sebuah keputusan
116
episode 116 jalan-jalan
117
episode 117 perpisahan
118
episode 118 Mimpi
119
episode 119 perdebatan
120
episode 120 kekacauan
121
episode 1021 salah sangka
122
episode 1022 sebuah ancaman
123
episode 1023 kesal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!