episode 3 di jodohkan

setellah lama kemudian Laila masih terduduk santai di kursi kayu sambil melihat ke arah jendela terlihat ibu membawa banyak hasil kebun dari rambutan,ubi,singkong dan jagung ibu tampak kesusahan membawanya melihat itu Laila tidak tega membiarkan ibu kesusahan sendiri dia pun lalu beranjak berdiri dan keluar untuk membantu ibunya

dia akhirnya menghampiri ibunya untuk membantu

"bu biar aku ajah yang bawa"(sambil menggambil bawaan ibu)

"makasih nak"(sambil memberikan bawaan nya)

Laila pun berjalan menuju pintu sambil membawa hasil kebun dia tampak sedikit kesusahan membawanya ibu tidak tega dia pun berniat membantu Laila tapi Laila tidak menggijinkanya

"Laila biar ibu sajah kamu tampak kesusahan membawa nya"(sambil menjulurkan tangganya)

"tidak bu biar aku saja aku bisa kok"

ibu pun membiarkan Laila membawanya akhirnya mereka sampai di pintu merekapun masuk Laila dia langsung menaruh bawaanya di meja

"sudah kubilang aku pasti bisa bu"

"ya kamu memang anak ibu yang baik"

sesampai di dalam rumah Laila pun menaruh bawaanya di atas meja lalu

akhirnya Laila menikmati rambutan yang sanggat manis rasanya sedangkan singkong,ubi dan jagung ibu membawanya ke dapur mereka sanggat bersyukur meskipun hidup serba sederhana tapi mereka sanggat bahagia

"nak makanlah rambutan ini ibu mau menaruh singkong, ubi dan jaggung kedapur nanti ibu akan memasaknya"

"biar aku saja"

"tidak usah nak tadi kamu sudah membantu ibu biarkan ibu yang menaruh ini kedapur"

Laila pun akhirnya menuruti ke ingginan ibunya dia duduk sambil memakan rambutan Laila pun menyuruh sang ibu ikut memakan nya

"baiklah nanti ibu juga harus memakanya ini enak loh"

"iya nak"

Setellah beberapa lama kemudian ibu kembali lalu merekapun menyantap rambutan bersama

setellah lama kemudian Laila membereskan kulit dan biji rambutan dan langsung membuangnya sedangkan ibu menuju dapur untuk memasak hasil kebun

"bu biar aku bereskan sekaligus membuangnya"

"baiklah ibu juga mau memasak hasil kebun tadi nanti kita makan bersama-sama ya"

"iya bu"

setellah membereskan semuanya Laila pun menuju kamar mandi sedangkan ibu sedang sibuk memasak hasil kebun

"selesai juga akhirnya sekarang waktunya mandi"

akhirnya Laila selesai mandi dari kejauhan terlihat ibu membawa hasil kebun yang sudah di masak tadi

"Segar nya abis mandi"(gumam Laila)

Laila menuju kursi kayu lalu duduk ibu pun membawakan masakan nya ke arah Laila dan menaruhnya dia atas meja

"nak ayo kita makan hasil kebun tadi sudah masak"

"emmm pasti enak abis mandi makan yang angget-angget"

merekapun menikmatinya lalu setellah itu ibu beranjak mandi Laila pun akhirnya membereskanya

"bu biar aku yang bereskan"

"baiklah ibu mau mandi dulu"

akhinya Laila memberseskan nya setellah beberapa menit kemudian ibu selesai mandi hari mulai gelap akhirnya Laila masuk kamar begitupun denggan sang ibu"

"bu aku ke kamar dulu ya"

"baiklah ibu juga mau beristrirahat"

Ibu dan Laila pun masuk kamar Laila langsung tidur begitupun denggan ibu setellah lama kemudian hari mulai pagi Laila pun terbanggun lebih awal dari biasanya dia bersiap-siap hendak mandi lalu segera berganti baju setellah ituh Laila sudah rapi denggan seragam putih abu-abu dia pun segera menuju meja makan

sementara ibu sedang memasak di dapur Laila pun menggahampiri ibu hendak membantu tapi ibu menolaknya

"bu ada yang bisa aku bantu"

"gak usah kamu duduk ajah"

"baiklah bu"

setellah beberapa lama kemudian akhirnya ibu selesai juga Laila pun membantu ibu membawakan makanan ke meja

"bu biar aku bantu bawakan"

"baiklah kamu bawakan ini ajah"

"iya bu"

Laila dan ibu pun akhirnya membawa masakan di atas meja lalu segera sarapan bersama Laila akhirnya selesai sarapan dan segera memakai sepatu

"bu aku berangkat dulu"

"baiklah ini uang nya"

Akhirnya Laila berpamitan dan segera beranjak pergi berjalan dan seperti biasa dia duduk di kursi panjang menunggu angkot

setellah 30 menit kemudian akhirnya angkot pun datang Laila melambaikan tanggan lalu angkot pun berhenti Laila langsung buka pintu dan duduk setellah ituh akhirnya angkot sampai dia pun turun

"ini uangnya bang"

"iya neng"

Laila menuju kelas lalu segera menaruh tas lantas dia duduk

Sementara ituh di rumah Laila

dreeet dreet.....!

terdenggar suara telpon berbunyi lalu ibu pun segera meraih nya lalu menggangkatnya

"halo ada apa"

"ini bu aku mau menggundang ibu dan anak ibu makan malam sekaligus ada hal penting yang saya mau bicarakan ini penting dan janggan lupa ibu suruh anak ibu dan-dan yg cantik"

"baiklah"

lalu telpon terputus

setellah telpon singkat ituh ibu kembali duduk

Sementara Laila sedang duduk di kelas setellah beberapa menit kemudian bu guru

datang dan menggabsen

"anak-anak siapa yang tidak hadir"

semua murid serampak berkata

"Naraaa bu"

"ada yang tau dia kenapa tidak hadir"

"katanya dia sakit bu"(kata salah seorang murid)

di kelas 3 sma nusa bakti sedang berlangsung setellah 30 menit kemudian bel berbunyi Laila pun segera menuju kantin beberapa lama kemudian bel pulang pun berbunyi Laila lansung keluar kelas dan seperti biasa dia menunggu angkot dia tampak kurang semanggat karena Nara tidak sekolah

setellah beberapa menit kemudian anggkot pun datang Laila langsung seperti biasa dia melambaikan tanggan angkot pun berhenti Laila langsung beranjak naik

setellah lama kemudian dia sampai di pintu masuk gang anggkot berhenti Laila pun langsung turun dan membayar

"bang ini uang nya"

Laila pun berjalan menuju pintu masuk lalu menulusuri jalan sempit dan sampai di pintu masuk lalu dia pun segera berteriak

"bu aku pulang "

tapi tak ada kunjung jawaban

"bu aku pulang"

Laila terus berteriak namun tidak ada jawaban Laila pun

langsung masuk sambil teriak saking panik nya dia tidak melihat ibunya sedang duduk di kursi terbenggong dia pun ke dapur lalu kembali keruang tenggah dia mendapati ibu sedang benggong

"bu bu bu"

Laila pun menyentuh pundak sang ibu hingga ibu tersadar setellah ibu tersadar lalu bertanya

"Ada apa"(kaget)

"ibu kenapa sih"

"nak kamu harus segera bersiap-siap janggan lupa dan-dan yang cantik sekarang juga ibu mau ajak kamu ke kota"

Laila tersenyum bahagia dia menggira bakal di ajak jalan-jalan ibu pun berjalan ke arah kamar untuk bersiap-siap sementara Laila dia merasa aneh

"kok jalan-jalan harus dan-dan yang cantik"(gumam laila)

tapi dia tidak terlalu memikirkanya

"sudahlah kan mau pergi ke kota jadi mungkin itu alasanya"(lanjut Laila)

Laila pun terus bergumam sementara

ibu segera menuju kamar untuk bersiap-siap begitupun Laila dia segera mandi setellah beberapa menit kemudian Laila sudah selesai mandi dia segera berganti baju tidak lupa memakai bedak dan sedikit menggolesi lif balm ke bibirnya karena dia tidak suka dan-dan yg berlebihan bahkan lebih suka natural namun demi permintaan ibu maka dia menurutinya Laila segera keluar kamar dan menuju kursi kayu lalu segera duduk menunggu sang ibu setellah beberapa lama kemudian ibu sudah siap Laila segera bangkit dari duduk nya

"bu ibu sudah siap"

"iyah kamu juga aduh anak ibu cantik bangget"

"iya dong bu kan anak ibu ibu juga cantik)

Mereka segera menuju pintu keluar lalu segera duduk di bangku tempat orang-orang menunggu angkot setellah beberapa lama kemudian angkot pun berhenti Laila dan ibu langsung naik lalu mereka segera duduk setellah itu angkot berangkat setellah lama kemudian ibu segera menyuruh angkot berhenti Laila terkaget karena berhenti di sebuah halaman rumah mewah kawasan elit sebelum turun Laila bertanya kepada ibu dia nampak terlihat binggung

"kiri"(kata ibu guna memberhentikan angkot)

"bu kok berhenti di sinih inih rumah siapa"

"nanti kamu juga tahu"

"bukanya kita mau jalan-jalan ke kota"

Ibu akhirnya turun lalu segera membayar Laila pun turun di sanggat binggung

"pak ini uang nya"(kata ibu sambil menyodorkan uang)

setellah ibu membayar dia berjalan menuju pintu gerbang lalu dia di sapa sama security rumah itu dia seolah sudah tau akan kedatanggan kami

"selamat siang bu ,apakah inih ibu Euis...?"

"iya ini saya dan anak saya"

"kalo begitu mari masuk sudah di tunggu sama nyonya dan tuan di dalam"

Setellah ituh security menyuruh kita masuk

ibu masuk namun Laila tampak masih binggung dia berhenti sejenak melihat anaknya berhenti ibu pun bertanya dan menyuruh masuk

"nak kenapa berhenti ayo masuk"

"i i ya bu"(Laila tampak gugup)

tanpa ragu Laila pun melangkah menggikuti sang ibu

begitu sampai di pintu rumah ibu pun memberi salam

"Asalamu 'alaikum"

tiba-tiba muncullah seorang wanita lalu menyuruh kita masuk kita di sapa

ramah sama penghuni rumah ituh ibu dan wanita itu pun berjabat tanggan Laila juga berjabat tanggan

"wa 'alaikum salam mari masuk"

akhirnya kita masuk dan menggobrol sebentar

"pah bu Euis sama anak nya udah dateng"

muncullah laki-laki dari tangga atas

dia tampak sedang menuruni tangga

setellah turun dia pun menghampiri lalu kita segera duduk dan berjabat tanggan bersama ibu dan Laila

"bu apa kabar ini anak ibu cantik bangget (Puji pria ituh)

"Alhamdulillah saya baik-baik saja iya ini anak saya satu-satunya"

"namanya siapa"

"Laila"

"nama yang bagus"

"makasih tuan"

" owh iya bagaimana denggan tuan sekeluarga (balas ibu)

"Alhamdulillah saya juga semua baik-baik saja"

"Alhamdulillah kalo gitu jadi ada masalah penting apa sehingga tuan dan nyonya menggundang saya dan anak saya"(lanjut ibu )

"iyah sebaik nya kita makan bersama dulu nanti saya jelasin"

"mari bu" (ajak wanita ituh)

"baiklah"

mereka berempat pun menuju ruang makan mereka pun menarik kursi lalu duduk tapi pria ituh nampak mencari seseorang

"sebentar ya"(seru pria ituh)

"bu mana anak ituh"

"mungkin lagi heng out sama temanya"

"coba kamu telfon dulu"

"baiklah"

wanita itupun menelpon seseorang yang Laila tidak pernah kenal lalu tak cukup lama terlihat ada yang menggangkat

"halo sayang kamu di mana cepetan pulang di suruh papah kamu"

"aku di cafe mah sama teman emang ada apa"

karena pria ituh sanggat kesal dia pun akhirnya merebut hendfone dari perempuan ituh

"mah biar papa ajah sinih"

"inih pah"

"kamu pulang sekarang juga atau pasilitas yang papa kamu berikan bakal papah sita semuanya"

"tapi pah"

"tidak ada tapi kalo dalam 30 menit kamu belum nyampe awas yah"

Setellah menggatakan itu Pria ituh pun memutuskan telpon lalu menggembalikan nya kepada wanita ituh wanita itupun hanya menggelengkan kepala sambil berkata

"pah papah papah bisanya cuman ngancem"

"biarin mah biar nurut kalo gak di gituin anak itu mana nurut"

sementara Arlon yang sedang di cafe langsung menuju mobil lalu tancap gas

"guys aku pulang dulu"

"baiklah"

Lalu Arlon sampai di rumah dia segera berlari

"pah ada apa"(sedikit berteriak)

"akhirnya sampai juga anak ituh"

Pria ituh pun segera menghampiri Arlon lalu menggajak pria itu keruang makan Arlon kaget mendapati 2 orang wanita sedang duduk di kursi

"pah mereka siapah"(binggung)

"cepetan kamu duduk"

"kamu jabat tanggan ibu ituh"

Arlon pun menurutinya

"baiklah"

"Laila bu kenalin ini anak saya satu-satunya namanya Arlon"

Laila pun akhirnya menyadari bahwa pria dan wanita ituh adallah papah dan mamah dari pria yang inggin di jodohkan dengganya

mereka ber 5 pun segera makan akhirnya pria ituh pun mulai berbicara

"sebenarnya tujuan saya menggundang ibu

dan anak ibu ada hal penting yang harus di bicarakan sama kalian semua"

ibu segera berhenti makan lalu bertanya

"sebenarnya ada hal penting apa...?"

"seperti yang ibu tau dulu almarhum beni dan saya pernah berniat menjodohkan anak-anak kami namun karena dulu anak ibu masih kecil jadi tertunda makanya bagaimana kalo kita kanjutkan

" apa ibu setuju"

"ya kalo saya gimana baik nya ajah"

"jadi ibu setuju denggan melanjutkan perjodohan ini"

"ya saya gimana anak saya aja"

seketika Arlon dan Laila berhenti makan mereka serampak berkata

"Apa di jodohkan"

tampak wanita itupun menjelaskan omonggan pria ituh

"iyah kalian bakal di jodohkan"

"tapi mah"

"pokonya gak ada tapi tapian kamu harus nurut sama mamah dan papah"

"masa aku di jodohkan sama gadis kampung"

"jaga bicaramu Arlon"(kata pria ituh sambil melotot)

"kamu harus kenalan sama Laila Arlon denggan terpaksa dia menjabat tanggan Laila

"Arlon "(ketus)

"Laila"(gemetaran )

setellah ituh makan pun selesai Laila dan ibu berpamitan mereka segera menuju pintu keluar

mereka pun menggantar kami tak lupa sambil membawa oleh-oleh sedangkan Arlon mungkin masih di ruang makan

"saya pamit dulu nyonya tuan"

"bentar ini oleh-oleh buat kalian"

"ngerepotin"

"udah eungga apa-apa eungga ngerepotin juga"

Ibu pun menerimanya lalu segera menunggu angkot setellah beberapa lama kemudian Angkot datang lalu mereka masuk dan duduk setellah beberapa lama kemudian mereka sampai ibu segera membayar dan lalu turun

di pintu gang

"ini uang nya "

Setellah ituh mereka menulusuri jalan sempit setellah beberapa lama mereka sampai di pintu rumah lalu mereka pun segera masuk dan duduk

bersambung.....!

Episodes
1 episode 1 Laila hampir telat pergi sekollah
2 episode 2 kejailan Dapa
3 episode 3 di jodohkan
4 episode 4 dilema
5 episode 5 hari perjodohan di tunda
6 episode 6 diantar jemput
7 episode 7 hari kelulusan
8 episode 8 pesan dari Dapa
9 episode 9 pertemuan Dapa dan Laila
10 episode l0 nikah muda
11 episode 11 pindah
12 episode 12 malam pertama
13 episode 13 hilang
14 episode 14 makan bersama
15 episode 15 mabuk
16 episode 16 pingsan
17 episode 17 hamil
18 episode 18 meminta ijin ke rumah ibu
19 episode 19 kedatanggan Anita
20 episode 20 bertemu Dapa
21 episode 21 kecelakaan
22 episode 22 marah
23 episode 23 baikan
24 episode 24 permintaan Anita
25 episode 25 perasaan yang aneh
26 episode 26 menuju persalinan
27 episode 27 pulang
28 episode 28 tes dna
29 episode 29 hal yang tak terduga
30 episode 30 hasil tes dna
31 episode 31 rencana yang berhasil
32 episode 32 perdebatan yang senggit
33 episode 33 Kekesalan Arlon
34 episode 34 ibu yang baik
35 episode 35 pamit
36 episode 36 bertemu Nara
37 episode 37 awal pertemuan Nara dan Arlon
38 episode 38 pesan dari Nara
39 epiode 38 pertemuan Laila dan Nara
40 episode 40 kecewa
41 episode 41 pesan gruop whatss app
42 episode 42 perasaan apa ini...?"
43 episode 43 minggat
44 episode 44 pergi dari rumah
45 episode 45 kemarahan Wijaya
46 episode 46 1 pelajaran untuk Arlon
47 episode 47 kelakuan papah
48 episode 48 hampir putus asa
49 episode 49 memaksa Laila untuk pulang
50 episode 50 kembali
51 episode 51 lelah
52 episode 51 isi pesan dari Dapa
53 episode 52 sebuah duggan
54 episode 54 sebuah pertemuan
55 episode 55 salah paham
56 episode 56 pertemuan yang tidak di senggaja
57 episode 57 keributan
58 episode 58 ada apa denggan papah
59 episode 59 harapan yang sia-sia
60 episode 60 ada apa ini..'!
61 episode 61 sebuah keputusan
62 episode 62 pelajaran untuk calon pelakor
63 episode 63 perdebatan
64 episode 64 Meminta izin
65 episode 65 kenapa kau tidak percaya
66 episode 67 hari ke 2 menuju pernikahan
67 episode 67 mertua yang baik
68 episode 68 Rencana Anita
69 episode 69 menuju pernikahan
70 episode 70 sakit
71 epiode 71 ah hampir saja
72 episode 72 ah inih...!"
73 episode 73 kepanikan
74 episode 64 siapa dia
75 episide 75 hari yang di tunggu
76 episode 76 kekacauan
77 episode 77 pernikahan terburuk
78 episode 78 malam pertama Arlon
79 episode 79 lelah hati
80 episode 80 ngambek
81 episode 81 Pindah rumah
82 episode 82 persiapan pindah
83 episode 83 pindahan
84 episode 84 pesan papah
85 episode 85 pertengkaran
86 episode 86 perselisihan
87 episode 87 Drama pagi
88 episode 88 gara-gara kecoa
89 episode 89 meminta tolong
90 episode 90 ke khawatiran sang mamah
91 episode 91 penderitaan Arlon
92 episode 92 penderitaan
93 episode 92 sebuah duggaan
94 episode 93 kelakuan Arlon
95 episode 94 pesan whatsApp
96 episode 96 sebuah ajakan
97 episode 98 debat
98 episode 99 heng out
99 episode 100 keribuatan
100 episode 101 chat dari Nara
101 episode 102 sebuah permintaan
102 episode 103 menggunjunggi
103 episode 104 perkara uang bulanan
104 episode 105 Bapak yang baik
105 episode 106 perdebatan
106 episode 107 kenaggan masa lalu
107 episode 108 penawar rindu
108 episode 108 perdebatan
109 episode 109 perselisihan
110 episode 110 permintaan
111 episode 111 sebuah pilihan
112 episisode 112 Baikan
113 episode 113 hati nurani Arlon
114 episode 114 Bimbang
115 episode 115 sebuah keputusan
116 episode 116 jalan-jalan
117 episode 117 perpisahan
118 episode 118 Mimpi
119 episode 119 perdebatan
120 episode 120 kekacauan
121 episode 1021 salah sangka
122 episode 1022 sebuah ancaman
123 episode 1023 kesal
Episodes

Updated 123 Episodes

1
episode 1 Laila hampir telat pergi sekollah
2
episode 2 kejailan Dapa
3
episode 3 di jodohkan
4
episode 4 dilema
5
episode 5 hari perjodohan di tunda
6
episode 6 diantar jemput
7
episode 7 hari kelulusan
8
episode 8 pesan dari Dapa
9
episode 9 pertemuan Dapa dan Laila
10
episode l0 nikah muda
11
episode 11 pindah
12
episode 12 malam pertama
13
episode 13 hilang
14
episode 14 makan bersama
15
episode 15 mabuk
16
episode 16 pingsan
17
episode 17 hamil
18
episode 18 meminta ijin ke rumah ibu
19
episode 19 kedatanggan Anita
20
episode 20 bertemu Dapa
21
episode 21 kecelakaan
22
episode 22 marah
23
episode 23 baikan
24
episode 24 permintaan Anita
25
episode 25 perasaan yang aneh
26
episode 26 menuju persalinan
27
episode 27 pulang
28
episode 28 tes dna
29
episode 29 hal yang tak terduga
30
episode 30 hasil tes dna
31
episode 31 rencana yang berhasil
32
episode 32 perdebatan yang senggit
33
episode 33 Kekesalan Arlon
34
episode 34 ibu yang baik
35
episode 35 pamit
36
episode 36 bertemu Nara
37
episode 37 awal pertemuan Nara dan Arlon
38
episode 38 pesan dari Nara
39
epiode 38 pertemuan Laila dan Nara
40
episode 40 kecewa
41
episode 41 pesan gruop whatss app
42
episode 42 perasaan apa ini...?"
43
episode 43 minggat
44
episode 44 pergi dari rumah
45
episode 45 kemarahan Wijaya
46
episode 46 1 pelajaran untuk Arlon
47
episode 47 kelakuan papah
48
episode 48 hampir putus asa
49
episode 49 memaksa Laila untuk pulang
50
episode 50 kembali
51
episode 51 lelah
52
episode 51 isi pesan dari Dapa
53
episode 52 sebuah duggan
54
episode 54 sebuah pertemuan
55
episode 55 salah paham
56
episode 56 pertemuan yang tidak di senggaja
57
episode 57 keributan
58
episode 58 ada apa denggan papah
59
episode 59 harapan yang sia-sia
60
episode 60 ada apa ini..'!
61
episode 61 sebuah keputusan
62
episode 62 pelajaran untuk calon pelakor
63
episode 63 perdebatan
64
episode 64 Meminta izin
65
episode 65 kenapa kau tidak percaya
66
episode 67 hari ke 2 menuju pernikahan
67
episode 67 mertua yang baik
68
episode 68 Rencana Anita
69
episode 69 menuju pernikahan
70
episode 70 sakit
71
epiode 71 ah hampir saja
72
episode 72 ah inih...!"
73
episode 73 kepanikan
74
episode 64 siapa dia
75
episide 75 hari yang di tunggu
76
episode 76 kekacauan
77
episode 77 pernikahan terburuk
78
episode 78 malam pertama Arlon
79
episode 79 lelah hati
80
episode 80 ngambek
81
episode 81 Pindah rumah
82
episode 82 persiapan pindah
83
episode 83 pindahan
84
episode 84 pesan papah
85
episode 85 pertengkaran
86
episode 86 perselisihan
87
episode 87 Drama pagi
88
episode 88 gara-gara kecoa
89
episode 89 meminta tolong
90
episode 90 ke khawatiran sang mamah
91
episode 91 penderitaan Arlon
92
episode 92 penderitaan
93
episode 92 sebuah duggaan
94
episode 93 kelakuan Arlon
95
episode 94 pesan whatsApp
96
episode 96 sebuah ajakan
97
episode 98 debat
98
episode 99 heng out
99
episode 100 keribuatan
100
episode 101 chat dari Nara
101
episode 102 sebuah permintaan
102
episode 103 menggunjunggi
103
episode 104 perkara uang bulanan
104
episode 105 Bapak yang baik
105
episode 106 perdebatan
106
episode 107 kenaggan masa lalu
107
episode 108 penawar rindu
108
episode 108 perdebatan
109
episode 109 perselisihan
110
episode 110 permintaan
111
episode 111 sebuah pilihan
112
episisode 112 Baikan
113
episode 113 hati nurani Arlon
114
episode 114 Bimbang
115
episode 115 sebuah keputusan
116
episode 116 jalan-jalan
117
episode 117 perpisahan
118
episode 118 Mimpi
119
episode 119 perdebatan
120
episode 120 kekacauan
121
episode 1021 salah sangka
122
episode 1022 sebuah ancaman
123
episode 1023 kesal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!