BAB 3

Seakan yang baru saja di sentuh adalah sebuah kotoron yang sangat menjijikan. Tak lama, Ny.Kania duduk sofa ruang tamu dan membaca buku atau majalah kesukaanya.

"Nyonya, ada panggilan masuk dari Tuan," seorang Maid berlari menghampiri majikannya dengan langkah tergopoh gopoh.

Ny.Kania yang mendengarnya, segera mererebut telpon rumah itu dari tangan Maid itu.

"halo Pah, " ucap Ny.Kania pada sang suami. Wqnita itu bersikap anggun dan sangat lemah lembut pafa sang suami.

Sehingga, orang yang melihatnyq, tak akan pernah percaya jika wanita itu adalah wanita kejam

"hslo Mama, Dhelisa sama papa, udah mau sampai rumah, jangan beritau Nirmala ya, kalau kita pulang " bocah berusia delapan tahun itu, berkata dengan sangat ceria.

Sementara itu, Tn.Seno yang mendengar celoteh anaknya, hanya dapat tersenyum geli. Saat kelihat dengan seksama ekspresi putri sulungnya itu.

begitupun dengan Ny.Kania. Wanita muda itu juga ikut tersenyum. Namun, bukan tersenyum bahagia yang ia tunjukan.

Melainkan senyum mengerikan yang amat sangat menakutkan entah apa yang ia rencanakan.

"iya sayang, Mama nggak bakal bocorin kok sama adik kamu," ucapnya dengan tenang.

Ia sekuat tenaga merendam amarahnya saat mengatakan jika Nirmala adalah adik Dhelisa.

Karena sampai kapanpun, wanita muda itu tidak akan pernah rela menyebut mereka sebagai saudara.

Walaupun, pada kenyataannya, hal itu benar adanya. Namun, Ny.Kania tidak akan pernah rela sampai kapanpun.

Bahkan, mungkin sampai dirinya menjemput maut sekalipun, tak akan pernah rela.

"hore, makasih ya Mah, Dhelisa sayang Mamah,"gadis berusia sembilan taun itu, begitu girang. Di ikuti dengan Tn.Seno Dan Ny.Kania.

Mereka juga ikut tersenyum saat melihat putri mereka tertawa bahagia swperti ini.

"Mama," ucap Seorang gadis kecil dari balik pintu. hal itu membuat Ny.Kania menoleh dan menatap tajam ke arah gadis yang berdiri di ambang pintu.

Seketika itu juga, Nirmala yang melihat tatapan ibunya, menunduk ketakutan.sedangkan Ny.Kania, wanita itu hendak bangkit dan menghajar gadis kecil itu.

Namun, pergerakanya terhenti saat mengingat suami dan anak kesayangannya, telah hampir sampai di kediaman mwreka.

"eh,sayang, sini nak," tangan Ny.Kania melambai kearah Nirmala. Membuat gadis kecil itu tersenyum riang.

Dengan segera, wanita itu memangku Nirmala dan membelai wajahnya yang begitu menggemaskan. Sontak saja, hal itu membuat semua Maid yang ada di sana, tercengang sekaligus bergidik ngeri.

Mereka sangat ketautan jika tiba tiba saja, Ny.Kania melakukan hal yang tidak tidak pada gadis kecil itu.

Namun, hingga lima belas menit berlalu. Semua masih baik baik saja. hal itu membuat para maid itu, bernafas lega.

Tak lama kemudian, ada sebuah suara dari balik pintu utama. Gegas para maid itu membukakan pintu.

Dan tak lama, seorang pria dan seorang gadis kecil, menghampiri Ny.Kania dan Nirmala yang masih terduduk di sofa.

"Mama!! Nirmala!!" teriakan Dhelisa, membuat mereka berdua seketika menoleh.

"kak Dhelisa, Papa," dengan segera Nirmala turun dari pangkuan sang Mama dan berlari memeluk kakak dan ayahnya yang sangat ia rindukan.

"sayang, Papa sama kak Dhelisa, kangen banget sama kamu," Tn.Seno menggendong dan memutar mutarkan tubuh mungil Nirmala.

Sehingga, tawa bahagia, akan terdengar dsri bibir kecil Nirmala.

Hal itu membuat Maid yang menyaksikannya, ikut bahagia. Karena bisa melihat tawa dan keceriaan nona kecil mereka. Walaupun hanya bertahan satu minggu.

Karena setelahnya, Tn.Seno dan Nona Dhelisa akan kembali ke negara prancis untuk mengikuti kegiatan masing masing.

Perusahaan Tn.Seno memang tengah berkembang dengan pesat. Untuk itulah Tn.Seno menetap di negara perancis.

Sementara perusahaan di negara ini, di tangani oleh Ny.Kania sendiri.

"Pah, Mandi dulu sana, kan baru perjalanan jauh," Ny.Kania mencoba mengingatkan sang suami.

"kan naik jet pribadi Mah, jadi nggak ada kuman yang menempel," ucap Tn.Seno yang masih enggan berpisah dari putri keduanya itu.

"pah!!" tegur Ny.Kania pada suaminya itu. Dan dengan swgera, akhirnya Tn.Seno menurut dan segera berlalu daro sana.

Begitupun dengan Dhelisa. Gadis kecil itu juga ikut melangkahkan kakinya menuju kamar pribadinya.

****

Mereka kini berada di ruang makan dan tengah menyantap makanan. Dan terlihat di sana, Nirmala tampak lahap sekalienyantap nasi dan kawan kawanya.

"sayang, mskannya pelan pelan dong, nanti kalau kesedak gimana,?" tanya Tn.Seno yang melihatnya, sembari tertawa.

ia merasa lucu saat melihat anak.anaknya, menikmati dengan sangat lahapnya. Berbeda dengan Nirmala.

Anak berusia lima tahun itu, menikmati dengan cara demikian, karena ada sebabnya.

Di rumah ini, Nirmala tidak pernah sama sekali di beri makan enak oleh sang ibu. Ia lebih sering di beri makanan sisa dan terkadang basi.

Hal.itu membuat Nirmala begitu lahap setiap menyantap makanan yang menurutnya enak itu.

****

Selesai makan, mereka semua bersantai di tepi kolam renang. Dengan menikmati tingkah anak anaknya

lebih tepatnya, Tn.Seno yang terswnyum bahagia melihat tingkah lucu Nirmala dan Delisa. Karena Ny.Kania memasang wajah datannya saat melihat Nirmala.

Terkadang, wanita muda itu juga melotot menatap Nirmala. Hal itu membuat gadis kecil itu menunduk ketakutan

" dek, kenapa ketakutan begitu,?"tanya Dhelisa dengan menyentuh bahu sang adik.

Nirmala seketika menggelengkan kepalanya dan kembali bermain dengan ceria.

****

"Mah, Nirmala udah di daftarkan sekolah,?" tanya Tn.Seno saat mereka tengah duduk di bangku taman seraya menatap kearah anak anaknya yang tengah bermain lompat tali.

"belum pah. kan Mamah sibuk, jadi belum sempat ke sekolah," ucap Ny.Kania memberi alasan logis.

"hmm kalau begitu, kita daftarkan saja di sekolah paling mahal," tawar Tn.Seno dengan bersemangat.

"hehehe iya Mama setuju," ucap Ny.Kania pasrah. karena jika ia sampai menolak, sang suami akan curiga padanya dan itu sangat bahaya.

Seketika, Tn.Seno bangkit dari duduknya dan menghampiri anak anaknya.

"sayang, kalian siap siap ya, nanti kita mau pergi," Tn.Seno tampak berjongkok di depan kedua bocah itu.

Seketika itu juga, Nirmala dan Dhelisa gembira bukan kepalang. Terutama Nirmala. Karena akhirnya, ia bisa keluar dan bermain di rumah.

"emang,kita mau pergi kemana Pah,?" tanya Dhelisa penasaran

"emm kita akan mendaftarkan Nirmala sekolah sayang," ucap Tn.Seno dengan penuh kelembutan.

"horeee!!" seketika Nirmala bergembira. Ia bahkan sampai meneteskan air matanya.

"kok princesnya papa nangis,?" tanya Tn.Seno dengan mengusap kepala Nirmala.

Gadis itu menggelengkan kepalanya dan kemudian memeluk tubuh laki laki yang berstatus ayahnya itu.

"Nirmala sayang Papa," serunya dengan mengecup kening Tn.Seno.

Kemudian, di balas oleh Tn.Seno.

Nb: mampir kesini yuk kak, di jamin nggak nyesel.

Sinopsis :

David Walker tewas di tangan paman dan sepupunya sendiri yang serakah akan peninggalan harta kekayaan keluarga Benjamin dari pihak ibu.

David tewas di tepi danau Ray Hubbard, Dallas. Karena kesalahan Brayan, David kembali hidup ke 336 jam sebelumnya.

Ada harga yang harus di bayar oleh David untuk kehidupan keduanya. Dia harus menjaga Elaina, yang tak lain adalah salah seorang maid di mansion miliknya.

Apa kaitannya Elaina dengan kehidupan kedua David?

Akankah David kembali tewas jika gagal melindungi Elaina?

Terpopuler

Comments

mami Riza

mami Riza

mungkin Nirmala anak dari korban pemerkosaan mknya mama nya benci sama nirmala

2022-09-26

0

Lita Yanis

Lita Yanis

penasarn, sebab bnci DG ank sendri knp thour, jgn lama2 ya penyiksaan si Nirmala, segera terbuka ke PPA nya KLO mmang itu ank nya

2022-09-20

0

Triple.1

Triple.1

penasaran banget Thor... Nirmala itu anak siapa aslinya .. jangan2 si Kania mabuk terus ngga sadar main sama siapa...

2022-09-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!