Senandung Hati Jasmine
Hampir setiap hari jasmine menjalani rutinitas yang sama. Jam lima subuh sudah bangun untuk menjalankan kewajiban sholat. Dunia jaman sekarang mulai terbalik, seharus nya suami yang membangunkan istri sholat ini malah sebalik nya, istri yang membanguni suami nya hampir setiap pagi.
"Mas ayuk bangun da mau azan tuh ntar telat ke mesjid nya.
Dengan berat sekali suthan membuka matanya karena dia memang baru beberapa jam tidur karena harus menyelesaikan tugas-tugas kantor yang begitu banyak.
Beberapa minggu yang lalu, tepat nya enam minggu yang lalu kami baru pindah ke kota ini, karena perusahaan memutasi suami kesini. Maklum lah klo kerja sama perusahaan orang memang sudah jadi kewajiban mengikuti peraturan nya.
Suami harus menangani permasalahan perusahaan di kota P ini karena menajemen nya sangat berantakan. Tugas berat yang harus di jalankan nya. Makanya beberapa minggu ini suami harus kerja keras siang dan malam buat mengurus nya. Terkadang dia harus lembur sampe pagi buat menyelesaikan file-file yang bermasalah.
Komunikasi dengan istri pun jadi terbatas,pulang kerja sampe larut malam bahkan sampe jam dua belas malam. Sampe dirumah suami mandi, makan dan langsung buka laptop nya. Jangan kan buat bicara romantis menyapa istri kadang dia lupa.
Dia lupa ada seseorang yang seharian dirumah mengurus semua pekerjaan rumah dan menunggu nya pulang kerja. Tapi sebagai seorang istri aku sabar karena aku tau dia seperti ini karena memang kerjaan nya yang bagitu banyak.
Sebelumnya suthan adalah suami yang sangat perhatian, memang dia type orang yang gak banyak bicara, tetapi dia orang yang sangat baik dan pengertian.
Dengan menggeliatkan badan nya dia bangun dari tidur nya dan duduk sebentar disudut ranjang.
"Cepat x subuh,kayak nya aku baru tertidur beberapa jam" ucapnya.
"yah kan mas tidur nya hampir tiap hari larut,apa gak bisa ya pekerjaan itu jangan terlalu dipaksakan,ntar mas nya pula yang tumbang.Da beberapa minggu ne mas jarang sekali tidur cukup. "
"Mau gimana lagi,ini tuntutan perusahaan, bos-bos itu maunya segera diselesaikan semua, mas jg capek, stress dan pusing.. Banyak x masalah yang harus di urus."
"ya udah sana cepatan ke kamar mandi, da azan tuh, takut nya nanti mas gk sempat sholat sunnah sebelum subuh."
Dengan langkah yang gontai mas suthan pergi juga bersihin diri dan ambil wudhu ke kamar mandi trus segera ke mesjid.
Sebelum nya aku sudah menyiapkan semua keperluan sholat nya, seperti baju koko, sarung dan sajadah kecil yang untuk wajah aj. Maklum saat ini masih banyak virus corona jadi kita bawa sajadah dari rumah.
"Mas pergi dulu ya..kunci pintu nya"
"Iya mas"jawab ku karena aku gk ikut sholat ke mesjid. Aku sholat dirumah aja.
Tau gak kenapa aku gk mau ikut sholat subuh ke mesjid? hahahha....sebenar nya alasan nya aku tukang beser (sering sesak pipis klo pagi-pagi). Nanti masih raka'at kedua aku da gak bisa nahan pipis, jadi aku kurang konsentrasi sholat nya. Maklum lah sholat subuh kan cuman dua raka'at makanya bacaan ayat setelah fatihah pasti panjang-panjang. Mana mesjid pake AC buat aku kedinginan dan sesak pipis...hahaha...
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam warohmatullah wabarokatuh" jawab ku
Mas suthan sudah balik dari mesjid. Aku bergegas membukakan pintu.
"Mas tidur bentar aj lagi ya, nanti jam setengah tujuh bangunin,karena mas merasa agak sedikit pusing."
"Baik mas" jawabku.
Setelah mas suthan tidur lagi , aku segera bergegas ke dapur untuk buatin sarapan pagi. Mas suthan suka sekali makan mie goreng, aku buat kan menu sarapan pagi hari ini mie goreng pake sosis, bakso plus telur dadar. Sekalian aku buat kan kopi kesukaan mas suthan yaitu kopi gula aren.
Selesai membuat sarapan aku melihat jam sudah menunjukkan pukul enam lewat dua puluh lima. Aku bergegas ke kamar untuk membangun kan mas suthan karena takut nanti dia telat pergi kerja.
"Sayang ayuk bangun, nanti terlambat kerja." sambil mencium kening mas suthan dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Hmmm...da jam berapa? "
"sudah setengah tujuh sayang"
Mas suthan bergegas ke kamar mandi. Dalam beberapa menit dia berteriak memanggil aku.
"Sayang tolang ambil kan handuk"
Sambil menggelengkan kepala aku bergegas mengambilkan handuk buat suamiku. Kebiasaan sering kali kekamar mandi lupa bawa handuk gumam ku.
"Ini mas"
"Terimakasih sayang" jawab mas suthan dari dalam kamar mandi sambil menongolkan kepalanya meraih handuk dari tangan ku.
"Ayok cepatan nanti gak sempat sarapan" kataku.
"Kayak nya mas gak sempat sarapan sayang, tolang dibekali aja ya nanti mas makan di kantor"
"Trus kopi nya dibekal juga ya mas,nanti takut nya nyampe kantor da dingin kopinya."
"Gak apa - apa sayang sekalian aja bekalii ya."
Aku segera mengemas sarapan pagi mas suthan ke dalam kotak nasi dan dalam botol air minum. Setelah semua selesai aku
memeriksa mas suthan ke dalam kamar.
"Sudah selesai mas?"
"Tolong masukkan laptop mas kedalam ransel ya sayang, ne mas tinggal sisiran aja."
"Baik mas"
"Mas masih banyak kerjaan ya?"
"Iya sayang,memang kenapa?"
"Sebenarnya bahan-bahan dapur sudah pada habis, mau ngajak mas belanja ke super market. Tapi klo mas memang sibuk biar nanti aku aja pergi sendiri naek taxi online."
"Maaf ya sayang mas benar - benar sedang banyak kerjaan, gak bisa nemani belanja."
"Sudah gak apa-apa mas kan aku bisa sendiri" jawab ku sambil tersenyum, namun dalam hati aku merasa sedih karena akhir - akhir ini mas suthan memang sudah gak ada waktu untuk aku.
"Mas berangkat ya sayang, hati-hati nanti di super market. Terus jangan lupa kabari mas klo mau pergi belanja nya ya."
"Iya mas" jawab ku sambil mencium punggung tangan suamiku tercinta.
"Bekal nya mas hampir lupa, sebentar ya biar aku ambilkan."
Setelah menyerahkan bekal sarapan kepada mas suthan, dia menyalakan mobil nya dan berangkat ke kerjaan. Aku menghela napas panjang dan berusaha menghilangkan sedih dihatiku. Aku merasa kehilangan sosok suami yang begitu hangat dan perhatian. Sekarang mas suthan menomor satukan pekerjaan nya dari pada aku istri nya.
Ternyata karir tinggi dan gaji besar bukan lah hal yang utama dalam rumah tangga, tapi memang aku akui ini adalah impian nya naek jabatan. Aku juga harus mengerti akan kesibukan suamiku. Aku berusaha tidak mengeluh dan menyesuaikan diri tidak terlalu ketergantungan sama suami seperti sebelumnya. Dulu semua hal aku selalu mengandalkan diantar dan ditemani suami. Sekarang aku harus belajar mandiri. SEMANGAT kata ku dalam hati buat menghibur diri sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
teti kurniawati
he he.. coba tiduran dulu, sambil berbisik paksu... bangunin aku dong!... he he...
yuk mampir di novel aku kak
"Cinta berakhir di lampu merah."
2022-10-05
0
Xyylva Xyylva
mampir thor
2022-10-05
0