NovelToon NovelToon

Senandung Hati Jasmine

Episode 1

Hampir setiap hari jasmine menjalani rutinitas yang sama. Jam lima subuh sudah bangun untuk menjalankan kewajiban sholat. Dunia jaman sekarang mulai terbalik, seharus nya suami yang membangunkan istri sholat ini malah sebalik nya, istri yang membanguni suami nya hampir setiap pagi.

"Mas ayuk bangun da mau azan tuh ntar telat ke mesjid nya.

Dengan berat sekali suthan membuka matanya karena dia memang baru beberapa jam tidur karena harus menyelesaikan tugas-tugas kantor yang begitu banyak.

Beberapa minggu yang lalu, tepat nya enam minggu yang lalu kami baru pindah ke kota ini, karena perusahaan memutasi suami kesini. Maklum lah klo kerja sama perusahaan orang memang sudah jadi kewajiban mengikuti peraturan nya.

Suami harus menangani permasalahan perusahaan di kota P ini karena menajemen nya sangat berantakan. Tugas berat yang harus di jalankan nya. Makanya beberapa minggu ini suami harus kerja keras siang dan malam buat mengurus nya. Terkadang dia harus lembur sampe pagi buat menyelesaikan file-file yang bermasalah.

Komunikasi dengan istri pun jadi terbatas,pulang kerja sampe larut malam bahkan sampe jam dua belas malam. Sampe dirumah suami mandi, makan dan langsung buka laptop nya. Jangan kan buat bicara romantis menyapa istri kadang dia lupa.

Dia lupa ada seseorang yang seharian dirumah mengurus semua pekerjaan rumah dan menunggu nya pulang kerja. Tapi sebagai seorang istri aku sabar karena aku tau dia seperti ini karena memang kerjaan nya yang bagitu banyak.

Sebelumnya suthan adalah suami yang sangat perhatian, memang dia type orang yang gak banyak bicara, tetapi dia orang yang sangat baik dan pengertian.

Dengan menggeliatkan badan nya dia bangun dari tidur nya dan duduk sebentar disudut ranjang.

"Cepat x subuh,kayak nya aku baru tertidur beberapa jam" ucapnya.

"yah kan mas tidur nya hampir tiap hari larut,apa gak bisa ya pekerjaan itu jangan terlalu dipaksakan,ntar mas nya pula yang tumbang.Da beberapa minggu ne mas jarang sekali tidur cukup. "

"Mau gimana lagi,ini tuntutan perusahaan, bos-bos itu maunya segera diselesaikan semua, mas jg capek, stress dan pusing.. Banyak x masalah yang harus di urus."

"ya udah sana cepatan ke kamar mandi, da azan tuh, takut nya nanti mas gk sempat sholat sunnah sebelum subuh."

Dengan langkah yang gontai mas suthan pergi juga bersihin diri dan ambil wudhu ke kamar mandi trus segera ke mesjid.

Sebelum nya aku sudah menyiapkan semua keperluan sholat nya, seperti baju koko, sarung dan sajadah kecil yang untuk wajah aj. Maklum saat ini masih banyak virus corona jadi kita bawa sajadah dari rumah.

"Mas pergi dulu ya..kunci pintu nya"

"Iya mas"jawab ku karena aku gk ikut sholat ke mesjid. Aku sholat dirumah aja.

Tau gak kenapa aku gk mau ikut sholat subuh ke mesjid? hahahha....sebenar nya alasan nya aku tukang beser (sering sesak pipis klo pagi-pagi). Nanti masih raka'at kedua aku da gak bisa nahan pipis, jadi aku kurang konsentrasi sholat nya. Maklum lah sholat subuh kan cuman dua raka'at makanya bacaan ayat setelah fatihah pasti panjang-panjang. Mana mesjid pake AC buat aku kedinginan dan sesak pipis...hahaha...

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam warohmatullah wabarokatuh" jawab ku

Mas suthan sudah balik dari mesjid. Aku bergegas membukakan pintu.

"Mas tidur bentar aj lagi ya, nanti jam setengah tujuh bangunin,karena mas merasa agak sedikit pusing."

"Baik mas" jawabku.

Setelah mas suthan tidur lagi , aku segera bergegas ke dapur untuk buatin sarapan pagi. Mas suthan suka sekali makan mie goreng, aku buat kan menu sarapan pagi hari ini mie goreng pake sosis, bakso plus telur dadar. Sekalian aku buat kan kopi kesukaan mas suthan yaitu kopi gula aren.

Selesai membuat sarapan aku melihat jam sudah menunjukkan pukul enam lewat dua puluh lima. Aku bergegas ke kamar untuk membangun kan mas suthan karena takut nanti dia telat pergi kerja.

"Sayang ayuk bangun, nanti terlambat kerja." sambil mencium kening mas suthan dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Hmmm...da jam berapa? "

"sudah setengah tujuh sayang"

Mas suthan bergegas ke kamar mandi. Dalam beberapa menit dia berteriak memanggil aku.

"Sayang tolang ambil kan handuk"

Sambil menggelengkan kepala aku bergegas mengambilkan handuk buat suamiku. Kebiasaan sering kali kekamar mandi lupa bawa handuk gumam ku.

"Ini mas"

"Terimakasih sayang" jawab mas suthan dari dalam kamar mandi sambil menongolkan kepalanya meraih handuk dari tangan ku.

"Ayok cepatan nanti gak sempat sarapan" kataku.

"Kayak nya mas gak sempat sarapan sayang, tolang dibekali aja ya nanti mas makan di kantor"

"Trus kopi nya dibekal juga ya mas,nanti takut nya nyampe kantor da dingin kopinya."

"Gak apa - apa sayang sekalian aja bekalii ya."

Aku segera mengemas sarapan pagi mas suthan ke dalam kotak nasi dan dalam botol air minum. Setelah semua selesai aku

memeriksa mas suthan ke dalam kamar.

"Sudah selesai mas?"

"Tolong masukkan laptop mas kedalam ransel ya sayang, ne mas tinggal sisiran aja."

"Baik mas"

"Mas masih banyak kerjaan ya?"

"Iya sayang,memang kenapa?"

"Sebenarnya bahan-bahan dapur sudah pada habis, mau ngajak mas belanja ke super market. Tapi klo mas memang sibuk biar nanti aku aja pergi sendiri naek taxi online."

"Maaf ya sayang mas benar - benar sedang banyak kerjaan, gak bisa nemani belanja."

"Sudah gak apa-apa mas kan aku bisa sendiri" jawab ku sambil tersenyum, namun dalam hati aku merasa sedih karena akhir - akhir ini mas suthan memang sudah gak ada waktu untuk aku.

"Mas berangkat ya sayang, hati-hati nanti di super market. Terus jangan lupa kabari mas klo mau pergi belanja nya ya."

"Iya mas" jawab ku sambil mencium punggung tangan suamiku tercinta.

"Bekal nya mas hampir lupa, sebentar ya biar aku ambilkan."

Setelah menyerahkan bekal sarapan kepada mas suthan, dia menyalakan mobil nya dan berangkat ke kerjaan. Aku menghela napas panjang dan berusaha menghilangkan sedih dihatiku. Aku merasa kehilangan sosok suami yang begitu hangat dan perhatian. Sekarang mas suthan menomor satukan pekerjaan nya dari pada aku istri nya.

Ternyata karir tinggi dan gaji besar bukan lah hal yang utama dalam rumah tangga, tapi memang aku akui ini adalah impian nya naek jabatan. Aku juga harus mengerti akan kesibukan suamiku. Aku berusaha tidak mengeluh dan menyesuaikan diri tidak terlalu ketergantungan sama suami seperti sebelumnya. Dulu semua hal aku selalu mengandalkan diantar dan ditemani suami. Sekarang aku harus belajar mandiri. SEMANGAT kata ku dalam hati buat menghibur diri sendiri.

episode 2

Setelah mas suthan berangkat kerja aku mulai rutinitas sehari - hari sebagai ibu rumah tangga. Kami menjalani pernikahan sudah lebih sepuluh tahun tepat nya menuju tahun ke sebelas pernikahan. Kami menjalani rumah tangga mulai dari nol yang sama sekali belum punya apa-apa. Kami berdua terlahir dari keluarga yang sederhana jadi kami bukan seperti sebagian orang yang bagitu menikah sudah punya rumah dan segala fasilitas nya.

Awal menikah kami cuman sanggub menyewa kos - kosan dengan kamar ukuran 3 x 4 meter. Karena pada saat itu mas suthan cuman jadi karyawan biasa yang gaji nya juga masih UMR. Sedangkan aku begitu menikah langsung berhenti bekerja karena rumah orang tua saya sangat jauh dari tempat tinggal kami setelah menikah. Kurang lebih harus menempuh jarak sepuluh jam perjalanan menggunakan mobil.

Sejak saat itu aku hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang sehari - hari nya hanya mengurus rumah. Dari masak, mencuci pakaian dan bersihin rumah. Dengan gaji mas suthan yang hanya UMR jangan kan menyewa rumah besar dengan perabotan yang lengkap, menyewa kos - kosan elit pun kami gak mampu. Kami hanya menyewa kamar kosong.

Tapi semua aku nikmati degan rasa syukur karena Allah telah menjadikan kami sepasang suami istri yang sah dimata hukum agama dan negara. Karena mas suthan adalah pria yang benar-benar aku cintai dalam hidup ku. Satu - satu nya pria yang membuat aku mengenal rasanya jatuh cinta...hahaaha

Hari berganti minggu, berganti bulan dan tahun. Kehidupan ekonomi kami mulai membaik, sekarang kami sudah bisa membeli rumah walau kecil tapi buat aku itu sangat nyaman dan menyenangkan kan hati.

Kami tidak harus menyewa kos - kosan dan mengontrak rumah yang hampir tiap tahun kami harus berpindah dari kontrakan yang satu ke kontrakan yang lain. Yang semua nya punya cerita masing-masing. Klo diceritain bakalan panjang mungkin menghabiskan sepuluh bab yang akan membuat teman - teman bosan membacanya. Hahaha...

Sekarang jabatan mas suthan udah lumayan tinggi di perusahaan nya. Dengan jabatan nya sekarang otomatis pendapatan juga bertambah makanya kami sudah mampu membeli rumah sederhana. Tapi masih beberpa tahun kami tempati tepat nya tiga tahun, kami harus meninggalkan rumah ini lantaran mas suthan harus bekerja di kota lain karena mutasi dari perusahaan.

Tidak ada pilihan kalau kita tidak mau mutasi jalan lain nya ya harus risegn. Kami harus meninggal kan rumah dari kota M menuju kota P. Dan kehidupan kami disini memang di fasilitasi oleh perusahaan. Kami diberi rumah untuk ditempati selama bekerja di kota P ini. Saat ini di kota P inilah kami tinggal.

Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah aku melihat sudah hampir tengah hari. Aku harus ke super market buat belanja kebutuhan dapur dan kebutuhan yang lain yang semua sudah mau habis.

Aku berpikir biar nyaman belanja nya tidak buru - buru mending aku berangkat nya setelah selesai sholat zuhur. Menunggu waktu sholat aku memutuskan untuk tidur sebentar. Biar nanti fress pas pergi belanja nya. Karena jujur belanja di super market adalah rutinitas yang sangat menyenangkan buat aku. Apalagi sehari-hari nya aku cuman menghabiskan waktu dirumah saja. Makanya pas belanja adalah hal yang menyenagkan buat aku, apalagi klo ditemani suami, jadi ada teman buat sharing.

Pas bangun tidur siang aku melihat sudah jam satu siang gak, terasa aku sudah tertidur lebih dari satu jam. Aku kekamar mandi berwudhu dan selesai sholat aku siap-siap mau memesan taxi online. Sebelum memesan taxi aku harus pamit dulu sama mas suthan pikir ku. Lalu aku menchat melalui WA.

"Mas sudah makan siang" Tanyaku di chat wa.

"Sudah sayang,gimana ayank da makan juga kan?" balas suami.

"Sudah sayang td jam sebelas siang,ini mau ke super market belanja,boleh kan?" Tanyaku lagi.

"Maaf ya sayang mas gak bisa antar dan nemani, tapi hati - hati di sana nanti ya, jaga baik-baik dompet sama hp, jangan sampe di copet orang." Pinta mas suthan.

"Iya sayang, sekarang mau pesan taxi online dulu ya sayangku"

"Baik sayang" Jawab suami.

Setelah selesai chat sama suami aku langsung memesan taxi online menuju super market. Beberapa menit kemudian taxi sudah sampai di depan rumah. Aku bergegas keluar dan naik ke taxi.

"Atas nama ibu jasmine kan?" tanya driver nya.

"Iya" jawabku.

"Baik lah bu kita menuju supermarket xxx ya"

Setelah lima belas menit dalam perjalanan, aku sampai juga ke super market tujuan. Aku membayar taxi dengan uang cast karena saldo online ku sudah habis belum aku isi juga.

"Terimakasih bu dan tolong pencet bintang 5 ya buk" Supir taxi nya meminta.

"Sama-sama pak.Baik lah nanti saya kasih bintang 5" Jawab ku.

Aku berjalan masuk kedalam supermarket, pas di pintu masuk nya aku mengambil trolly dan mendorong nya ke dalam. Aku memulai dari bahan - bahan kering dulu. Seperti sabun - sabun dan deterjen. Lalu aku menuju bagian sayur - sayuran. Aku memilih beberapa jenis sayur seperti bayam, brokoli, wortel dan kangkung juga sawi manis. Setelah nya aku membeli cabe dari cabe merah keriting sampe cabe caplak. Aku suka makanan pedas, tidak lupa tomat, bawang merah, bawang putih, bawang bombay juga bawang prei dan daun seledri.

Setelah nya aku mendorong trolly ku kearah ikan - ikan. Aku memilih beberpa jenis ikan, karena aku tidak bisa tiap hari belanja makanya aku beli beberapa jenis buat stock di kulkas. Aku membeli ikan tuna, ikan kembung kuring, ikan nila juga udang dan cumi - cumi. Selanjut nya aku beli ayam dan daging sapi.

Setelah belanjaan fress nya selesai aku mendorong trolly lagi ke bagian kering - kering. Aku beli minyak goreng, tepung terigu, tepung beras, gula, garam dan tidak lupa kaldu jamur, Kecap juga saos tidak ketinggalan dan juga keju sama mentega.

Sejenak aku melihat list belanjaan, rasanya semua sudah cukup dan semua da masuk trolly. Sebelum bayar ke kasir aku keliling sebentar melihat apa ada yang akan di beli.

Masuk ke area jajanan, ini dia wilayah favorit ku. Aku memilih beberpa snack dari jenis kentang sampe ketela, beberapa bungkus biskuit juga masuk ke trolly. Setelah nya aku baru sadar klo tadi area buah - buahan aku lewatin tapi belum ada membeli nya.

Selanjut nya aku ke area buah - buahan dan memilih beberapa jenis buah, jeruk mandarin, jeruk sunkist, jeruk lemon dan buah mangga. Aku suka sekali buah mangga, tidak lupa anggur juga.

Menurut ku semua sudah rampung belanjaan nya. Aku menuju kasir untuk melakukan transaksi pembayaran. Selesai transaksi aku mendorong trolly lagi keparkiran dan menunggu taxi online yang sudah aku hubungi sebelumnya. Tidak berselang lama taxi sampai dan supir membantu mengangkat belanjaan ke bagasi mobil. Setalah nya aku naik ke mobil menuju pulang kerumah.

BERSAMBUNG YA TEMAN-TEMAN😊

Episode 3

Sesampai nya dirumah supir membantu menurunkan belanjaan.

"Terimakasih pak." kataku pada supir taxi online nya.

"Iya buk sama-sama" jawab supir nya.

Aku bergegas membuka pintu rumah dan mengangkat barang - barang belanjaan satu persatu ke dapur. Setelah nya aku merasa lelah sekali dan perut ku merasa mual. Memang beberapa hari ini aku serimg merasa mual dan mudah sekali lelah. Aku sudah minum obat maaq tapi rasanya mual nya belum reda, kadang agak enakan tetapi beberapa saat kemudian aku merasa mual.

Aku memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum menyusun bahan - bahan belanjaanku tadi. Aku merebahkan badan ku di sofa sambil memijat lembut keningku karena aku merasa pusing. Tidak lama berselang aku tertidur dan beberapa menit aku terlelap, aku terbangun dan ku lihat jam sudah hampir pukul lima sore. Aku bergegas mandi dan sholat asar, setelah nya aku mulai menata bahan - bahan belanjaanku tadi.

Jam tujuh malam mas Suthan sudah pulang dari kantor, aku membukakan pintu dan menyalam tangan mas suthan.

"Capek mas, mau mandi dulu atau bersih - bersih aja dan langsung makan?" tanyaku

"Mandi dulu lah karena mas merasa gerah." jawab mas Suthan.

Setelah mas Suthan mandi, aku ke dapur menata meja makan menyiapkan makan malam. Tidak lama berselang mas Suthan ke ruang makan.

"Masak apa tadi?" tanya nya

"Goreng ikan nila sama sambal kecap aja mas karena tadi agak lama menata bahan bahan belanjaan. Sambil menata bahan - bahan belanjaan aku mengoreng ikan. Sayur nya lalapan aja ya mas. Besok baru aku buatin makanan favorit mas rendang sapi." jawab ku

"Ya sudah gini aja juga da enak kok, pasti tadi lelah ya sayang belanja ke super market sendiri?"

"Iya mas ntah kenapa belakangan ini aku mudah sekali merasa lelah, dan perut aku sering mual loh mas, padahal sudah minum obat tapi belum sembuh juga. Apa harus ganti obat ya, mungkin merk yang ini sudah gak mempan lagi dosis nya buat aku?" jawabku panjang lebar

"Iya nanti kita beli ke apotik ya, sekalian tanya apoteker nya obat apa yang bagus buat sakit maaq nya."

"Iya mas."

Sambil menikmati makanan kami cerita tentang bagaimana tadi aku belanja dan bagaimana kegiatan mas Suthan hari ini, apa pekerjaan nya sudah bisa diatasi atau belum. Dan dia mengatakan semua sudah mulai bisa dikendalikan dan menejemen nya sudah mulai bagus karena banyak yang direvisi.

Setelah beberapa saat kami mengobrol sambil menikmati menonton televisi mas Suthan mengajak ke apotik buat beli obatku. Tadi selesai makan kami langsung keruangan keluarga menikmati dessert sambil menonton televisi.

"Ayok sekarang aja ke apotik nanti kemalaman dan ngantuk." kata mas Suthan.

"Iya mas, bentar ya aku pake hijab dulu." kataku.

Beberapa saat kemudian kami sampai ke apotik dekat rumah aja, kami menggunakan sepeda motor supaya lebih cepat.

"Bang apa obat maaq yang bagus selain merk xxx ya?" tanyaku kepada apoteker nya

"Sudah berapa hari ibuk sakit nya?" tanya apoteker nya.

"Sudah lebih dari tiga hari bang tapi belum juga reda walaupun aku sudah minum obat xxx tersebut." jawab ku.

"Gimana klo ibu coba minum obat ini aja ya, diminum tiga kali sehari sebelum makan ya buk." terang apoteker nya.

"Baik berapa harga nya?" tanyaku.

"Empat puluh ribu rupiah aja, semoga lekas sembuh ya buk." kata apoteker nya pada ku

"Terimakasih ya." jawabku dan berlalu dari apotik tersebut.

Aku berjalan menuju ke parkiran karena tadi suami menunggu aku di sepeda motor, dia tidak ikut turun karena cuman mau beli obat ja sebentar.

"Sudah selesai?" tanya suami.

"Sudah mas" jawabku.

"Ada lagi kira - kira yang mau dibeli? Mau beli jajanan atau apa?" tanya mas suthan

"Kayak nya gak ada lah mas tadi kan sudah belanja ke super market sekalian tadi banyak beli cemilan. Apa mas mau beli sesuatu lagi?" Aku balik bertanya kepada mas suthan.

"Gak ada juga mas sudah kenyang. Jadi sekarang kita langsung pulang aja ya." kata mas suthan

"Iya mas." jawabku.

Sesampai di rumah aku meminum obat yang di beli tadi dan langsung kekamar untuk tidur. Mas Suthan langsung melanjutkan pekerjaan nya di sebelahku ku karena meja kerja mas Suthan memang aku letakkan di sebelah ranjang, walau dia bekerja tapi setidak nya dia berada di dekat ku.

Pagi subuh aku bangun tidur dan merasa masih pusing dan mual, aku bingung kenapa gak reda juga padahal sudah ganti obat. Aku berpikir kenapa seperti ini padahal aku makan nya bukan sembarangan, dan akhir - akhir ini aku juga tidak begitu suka minum air putih, setelah minum aku langsung mual.

Setelah beberapa saat aku baru ingat sudah telat haid. Aku mengambil hp dan melihat kalender. "Ya Allah sudah dua minggu aku belum haid?" batin ku, karena kami baru pindah ke kota P ini jadi aku sibuk dan melupakan kalau aku sudah telat dua minggu.

Aku bergegas ke kotak obat, aku melihat ada tast pack disitu, aku membeli nya dua bln yang lalu, pada waktu itu aku sudah telat lima hari terus aku beli alat test pack pada malam hari, maksudku pagi bangun tidur mau aku test. Bangun tidur sebelum aku mentest nya aku sudah haid. Makanya test pack ini belum kepake.

Dengan perasaan hati berdebar aku kekamar mandi dan melakukan test. Cuman dalam beberapa detik aja garis nya naek dan langsung dua garis merah. Aku sangat syok sekali. Aku gemetaran di dalam kamar mandi. Ya Allah apakah ini mimpi atau kenyataan gumam ku dalam hati. Aku melihat lagi test pack nya memang dua garis merah. Aku buru - buru bangunin suami dan menunjukkan test pack tersebut. Reaksi suami juga seakan tidak percaya.

"Nanti test nya rusak" kata suami.

Aku buru - buru melihat kemasan test pack nya dan aku melihat tanggal kadaluarsa nya sudah lewat. Seketika aku jadi lemas.

"Iya memang mas sudah lewat tanggal kadaluarsa nya." Kataku sambil tertunduk lesu.

Aku kembali membongkar kotak obat dan ku temukan ada satu lagi test pack disitu dan langsung melihat tanggal kadaluarsanya sebelum aku mencoba test lagi. Aku masih penasaran. Tapi aku sudah tidak sesak pipis, aku memutuskan nanti aku test lagi pikirku.

Aku sengaja tidak ada minum air sebelum aku test lagi karena aku takut nanti klo minum kadar HCG nya menurun. Dan setelah dua jam kemudian aku merasa sudah mulai mau buang air kecil lagi. Aku bergegas ke kamar mandi dan sebelum nya aku ambil dulu alat test pack ke kotak obat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!