"Kenapa?", tanya Amara.
"Biar dia penasaran...Hehehe", tukas Zalwa.
" Heleh...Terus...pake nama apa donk?", Amara jadi bingung.
" Eengg...enaknya pake nama apa ya??", Zalwa berpikir sejenak.
" Ahaa...pake nama NISA aja deh", tukas Zalwa setelah menemukan ide brilian secara dadakan
*Bukan cuma tahu bulat aja yang dadakan gorengnya yak.*😁
" Kayak nama artis Nisa Sabian aja", cibir Amara.
" HAHAHA", keduanya tertawa.
" OK, terserah kamu deh", akhirnya Amara menyetujui permintaan Zalwa.
💓
Hingga beberapa waktu berlalu, perkuliahan berjalan seperti biasanya dan mereka sama-sama disibukkan dengan banyaknya tugas dan juga Quis. Tetapi Amara tidak pernah bertemu dengan Arka maupun Zafran, dikarenakan jam kuliah yang berbeda. Sampai-sampai ia lupa dengan janjinya kepada Zalwa untuk mengenalkannya kepada Zafran.
Hingga akhirnya dimana saat itu sedang musimnya demo yang ingin menyuarakan isi hati rakyat. Tak ketinggalan Amara dan Zalwa pun sebagai mahasiswi ikut demo, walaupun hanya sekedar ikut-ikutan dan penasaran karena ingin mengetahui bagaimana rasanya terjun langsung ke lapangan pada saat demo.
Ribuan manusia beralmamater biru memenuhi jalan. Suasana hiruk pikuk, panas di bawah sinar matahari yang terik dan berdesak-desakan tak terelakkan lagi. Meskipun begitu tak menyurutkan semangat para mahasiswa/mahasiswi untuk memperjuangkan hak rakyat.
Para senat BEM berorasi tuk membakar semangat para mahasiswa dan mahasiswi. Dan disambut dengan teriakan bersemangat dari mereka.
Suasana semakin memanas dan tidak kondusif. Amara dan Zahra agak mundur sedikit, menghindar dari kejadian yang tidak diinginkan.
Mereka terpisah dari kelompok angkatannya.
Disaat mereka berusaha mencari kelompoknya, menoleh ke kanan dan ke kiri, tiba-tiba pandangan Zalwa dan Arka bertemu dengan tidak sengaja. Kok bisa ya...diantara ribuan manusia malah ketemu dia. Sepersekian detik mereka mematung, hingga Zalwa tersadar setelah Arka yang senyam senyum tebar pesona di kejauhan.
" Ihh...Mas itu lagi...ngapain semyam senyum...geje", gumam Zalwa.
" Siapa Wa? ", tanya Amara yang ternyata mendengarnya.
Zalwa menoleh dan menunjuk dengan dagunya ke arah Arka,
" Tuh...kenalan kamu ".
Amara mengikuti arah pandangan Zalwa. Lalu ia melihat dari kejauhan ada cowok dengan senyumnya yang ga putus-putusnya dari tadi.
#Emangnya layangan...putus 😁
Sementara Zalwa celingak celinguk menatap disekitar Arka, mencari sosok yang membuatnya penasaran selama ini. Arka yang mengira Zalwa menatapnya, malah semakin melebarkan senyumnya. Sedangkan sosok yang dicari Zalwa belum ketemu juga.
" Heh! Mas! Siniii.. Hoiii....Sinii...", teriak Amara menyuruh Arka supaya mendekat. Saking hebohnya suara Amara bagaikan Toa masjid membuat beberapa mahasiswa menoleh ke arahnya dengan wajah kesal.
Sedangkan Amara yang ditatap demikian, cuek aja,
" BOMAT ", ujarnya.
Arka yang dipanggil pun merasa girang bukan main,
Kesempatan nih, buat deketin cewek manis!, batin Arka.
Lalu Arka mencolek bahu Zafran. Zafran yang fokus ke depan mendengarkan orasi Ketua BEM menoleh ke arah Arka.
" Apaan sih ?" , sungut Zafran yang merasa fokusnya ambyar gara-gara diganggu Arka.
" Yuk kesana! ", tunjuk Arka ke arah Zalwa dan Amara.
Bagaikan slow motion... Zafran menoleh dan tatapannya bertemu langsung dengan mata Zalwa. Bagaikan ada aliran listrik yang bertemu di tengah keduanya, dan menimbulkan percikan-percikan di hati keduanya.
Deg Deg...Deg Deg...
Semakin kencang degupan jantung mereka berdua dan keduanya sama-sama terpaku. Hingga dikejutkan suara Arka.
" Heh bro... Ayooo! Kok malah bengong? ", ucap Arka.
💓
💓
# Apa yang akan dilakukan Arka dan Zafran selanjutnya??
# Ikutin terus ya kisahnya 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
anonymous
Thor, aku maratonnya sampe sini dulu, insyaallah besok balik lagi ya
2022-11-14
1