BAB 5

" Heh Broo ...Ayoo...kok malah bengong?? ", seru Arka.

" HAH??? ", ucap Zafran yang baru tersadar dari lamunannya.

" Kamu kenapa sih?? Hah..Heh...Hoh... Kita kesana WOII! ", seru Arka semangat.

" Woke ", jawab Zafran.

Akhirnya mereka berdesak-desakan demi menghampiri ciwi-ciwi itu.

Langkah mereka semakin mendekat, semakin dag dig dug tidak karuan rasanya di hati Zalwa.

" Hai ", sapa Arka setelah mereka sampai didekat Amara dan Zalwa, dengan senyum yang mengembang.

" Hellow mas ", sapa Amara dengan centilnya.

Melihat Zalwa yang terdiam, Amara langsung menyenggolnya.

" Hah? Oh...Hai juga ", jawab Zalwa terkejut, lalu tersenyum manis menatap mereka.

Amara baru ingat akan janjinya untuk mengenalkan mereka, lalu ia langsung berinisiatif untuk mengenalkannya sekarang juga.

" Kenalkan Wa, ini Mas Arka... dan yang itu Mas Zafran ", kata Amara sambil menunjuk mereka bergantian.

Lalu Arka spontan mengulurkan tangannya terlebih dahulu,

" Arka ", sapa Arka dengan senyum semanis mungkin.

Dan Zalwa pun menyalaminya,

" Nisa ", sahut Zalwa.

Namun tangan Zalwa tak kunjung dilepas-lepas oleh Arka, malah digenggam erat dan menatapnya dalam, hingga Amara terpaksa melepaskan jabat tangan mereka berdua.

" Udaah !! Jangan lama-lama salamannya...Ntar jatuh cinta lho ", goda Amara.

Zalwa tampak kebingungan dan segera menarik tangannya, sedangkan Arka hanya cengar cengir.

Lalu giliran Zafran memperkenalkan dirinya,

" Zafran ", sambil mengulurkan tangannya Zafran melihat Zalwa dengan cool.

Zalwa langsung salah tingkah lalu mengulurkan tangannya,

" Nisa", jawab Zalwa malu-malu meong.🙈

#Sesuai kesepakatan Zalwa dan Amara, dia memakai nama Nisa.

Akhirnya mereka bergabung bersama melanjutkan demo secara damai.

Diantara hiruk pikuk masa yang berdemo, Arka malah curi-curi pandang ke Zalwa.

Sedangkan Zalwa malah curi-curi pandang k arah Zafran, tanpa sepengetahuan Arka.

Hingga akhirnya demo selesai dan waktunya mereka berjalan menuju parkiran dimana mereka meninggalkan motornya tadi. Selama perjalanan menuju parkiran, Zafran berusaha melindungi Zalwa dari kerumunan agar tidak tersenggol mahasiswa lain. Namun Zalwa tidak menyadarinya karena fokus menatap Zafran.

Sesampai di parkiran mereka berpamitan, Zalwa dibonceng Amara, sedang Arka dibonceng Zafran.

Di perjalanan tiba-tiba motor yang dikendarai Amara ada yang memepet.

Amara dan Zalwa kaget dan otomatis menoleh, karena takut dikira penjahat, Amara langsung mengegas motornya. Sedangkan Zalwa semakin mengeratkan pegangannya di pinggang Amara, karena Amara 'Pembalap Mode On'. Ternyata mereka malah ikut ngegas juga

Setelah motor sejajar mereka yang mengejar menoleh ke arah ciwi-ciwi, membuka helmnya dan terkekeh,

" HEHEHE ", Arka dan Zafran nyengir.

Amara yang kaget langsung mengumpat mereka,

" KAMPREEET !! Dasar teman ga ada akhlak ... GaBut yaa?? ".

Sedang Zalwa di belakang Amara hanya bisa berkata,

" Ya Allah...aku kira kalian siapa...ngagetin aja deh ", sambil memayunkan bibirnya.

Zalwa yang terlihat lucu dan imut malah membuat mereka tertawa ngakak,

" HAHAHA "

" Iiihhh...nyebelin ! ", teriak Zalwa.

Lalu Arka dan Zafran mengawal ciwi-ciwi pulang. Hingga akhirnya mereka berpisah di perempatan karena arah tujuan mereka berbeda.

Mereka pun berdadah-dadah ria sambil melambaikan tangan.

" Daaah, sampai jumpa di kampus besok yaa...", seru Arka.