Pertemuan Khadir Jhavaleen

mobil HRV milik kak Helma melaju sangat cepat

waktu menunjukkan pukul 17.30, matahari telah terbenam

perlahan memasuki perumahan, setiap deretan rumah bergaya Jepang

"ini tempat tinggal paman Khadir terbaru?" - terheran mengamati perumahan setempat.

Mobil HRV terhenti, kak Helma turun dan membuka bagasi mobil menurunkan beberapa barang belanjaan, tampak Sony membantu

Aby berlari memasuki rumah berpagar hitam, cukup luas dan bangunan berdesain bangunan Jepang

"ayo Layla" - melihat ku berdiri di samping mobil, ia mengajak masuk

\=\=\=\=\=\=\=

"ceklek" - pintu terbuka

"ayah" - sapa nya saat melihat pria duduk di kursi sofa

"kau Helma?" - tubuhnya lebih kurus dari dulu, wajahnya kian bertambah tua

"paman Khadir" - panggilku, saat mata mulai menyorot ku

"apa aku salah melihat seseorang ... apa benar ini Layla?" - ungkapnya

"iya paman ... ini Layla"

"Layla .. kemari lah, peluk ayahmu ini" - tertegun, ia menyebut diri ayah untukku

"aku sangat merindukan mu" - memeluk

"iya paman ... Layla mencari paman di kediaman paman tapi Layla tidak menemukan paman dan orang lain telah menempati rumah itu"

"apa kau sudah menikah, Layla ?"

"Layla hanya melanjutkan sekolah di Saudi, Layla tidak menikah" - tersenyum, nampak ia sangat senang

suara langkah menuju kearah ku, tak menyadari tiba tiba seseorang memanggil

"Layla" - suara yang tak asing, membalikkan tubuh

rambut acak acakan, fashion baju tak berubah tersenyum langsung memelukku

"Haby" - histeris senang, kami berpelukan

"bagaimana kabarmu Layla?" - tersipu malu

"tidak Haby, aku benar benar mencari kalian ... ada sesuatu yang ingin aku tanyakan, dan ini mengenai Ali"

wajah Haby mulai berubah senyum memudar

"maafkan aku Haby tapi aku membutuhkan informasi aku ingin bertemu Ali" - tanpa basa basi aku mengatakan maksud tujuan ku

"Ali tidak disini Layla" - ungkap kak Helma, nampak Sony membawa belanjaan dan meninggalkan ruang tamu, seperti nya ia tidak terlalu senang ikut campur dalam urusan keluarga

"lalu bagaimana aku bisa kesana? menyeberangi dunia itu? " - wajah paman Khadir nampak sedih, saat aku menyebut putra nya

"paman .. " - memohon

"bisakah paman memberi tahu Layla agar Layla bisa kesana ? Layla yakin paman pernah menyeberangi dunia itu" - ungkap ku

"Layla, paman begitu merindukan Ali" - menangis

"ayah " - memegang pundak, terlihat Haby sangat mengkhawatirkan

"baik Layla, paman akan jelaskan sesuatu" - matanya menatapku, meyakinkan.

\=\=\=\=\=\=\=

Kami pun berkumpul

aku, kak Helma, paman Khadir, dan Haby tampak Sony membawa puteranya meninggal kan kami

beberapa kopi, teh dan makanan jahe tersedia

"Layla" - sesekali paman Khadir menyebut namaku

"Layla, kau tak mengerti dan faham akan Wulandari ... jika ia mengetahui mu, jika ia mengenalmu maka ia akan mengira kau adalah Mariah, wanita yang dibenci Wulandari ... bagi Wulandari ancaman terbesar adalah Mariah"

"Wulandari sangat berambisi dengan Ali"

"lalu apa aku tidak bisa memasuki dunia itu?"

"jika kau memiliki kekuatan spiritual tinggi seperti Mariah atau guruku Damar maka kau bisa menyeberangi dunia itu, dunia yang terletak dibawah dasar laut bagian barat di pulau Jawa ... jika tidak memiliki kekuatan spiritual sekuat itu, kau akan mati dan tubuh mu akan menjadi mayat sebagai ganti didunia manusia dan jiwamu memasuki dunia itu"

"apa aku bisa meminta bantuan guru Damar"

"dia telah meninggal lama Layla" - penjelasan paman Khadir

"lalu apa paman dapat membantuku pergi ke dunia sana?"

"sejak aku mengambil Ali, dan menghindari Wulandari ... aku membuang ilmu ilmu yang telah ku pelajari dari guru Damar karena itu seperti kutukan aku ingin hidup sebagai manusia biasa sehingga Wulandari tidak bisa menemukan ku"

"aku membesarkan Ali bersama Sara istriku ... ibu dari Haby dan Helma, Sara memberikan kasih sayang seperti anaknya sendiri kepada Ali, tapi pada dasarnya Ali adalah manusia yang terlahir dari kedua kehidupan yang berbeda, sewaktu waktu perubahan itu akan terjadi karena ia memiliki darah bangsa jin dari Wulandari" - mata Haby terlihat sangat putus asa saat mendengar tentang ibunya

"siapa itu ?" - menunjuk gambar bak lukisan di dinding, dua perempuan

"siapa wanita itu bersama kak Helma ?" - penasaran

"dia adalah istriku Sara, ibu dari Helma dan Haby" - ungkap paman Khadir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!