Satu minggu kepergian ibu

"ibu" - panggilku

"ibu benar benar akan pergi" - menahan air mata, kami berada di bandara untuk mengantar ibu

"putri kesayangan ibu jangan menangis" - menghibur tak henti, memeluk

"ibu, kuharap ibu kembali dengan ayah ... meski hanya sebentar. Layla ingin berjalan jalan di pantai"

"ibu berharap kita akan berwisata bersama sekeluarga"

"oke bu .. berhati hatilah" - mencium kening

"kabari ibu Layla, ibu akan senang apabila kamu sering mengabari ku" - tersenyum.

Kami berpisah setelah itu, aku kembali dari bandara mengantar ibu

tanpa supir pribadi, aku membawa mobil Pajero keluaran edisi terbaru pemberian dari ayah

setelah itu aku mencari teman lamaku Citra, namun kabar terdengar dia telah berpindah keluar pulau mengikuti suaminya

"drt" - getaran handphone, pesan masuk

"mom and Layla 26years ago"

ibu mengirim sebuah gambar, photo masa kecil

"I hope my princess always have happy story ending"

mom Soraya

pesan ibu sangat mengharukan

"drt" - pesan masuk lagi

"young Mama young Layla"

lagi lagi ibu membuatku menangis, mengamati photo photo yang terkirim dari handphone

"love you mom, safe flight" - membalas pesan

melanjutkan mengemudi menuju mall City.

\=\=\=\=\=\=\=

Hujan deras memenuhi kota Bogor

tepat pukul 15.00 aku tiba, memasuki market untuk membeli kebutuhan bahan bahan di dapur dan perlengkapan mandi

aku meminta ibu agar tidak memberiku pembantu dirumah, kurasa aku cukup mandiri dan dewasa

setelah selesai belanja semua kebutuhan

aku berjalan jalan ke studio musik memilih kaset lagu classic

beberapa penjaga toko menawarkan lagu classic edisi terbaru, mataku mengamati sekitar sampai ke bagian bawah

sepatu yang indah mengubah pandanganku dari luar kaca

seorang wanita berjalan di depan lebih tepatnya dari luar kaca toko dengan seorang putra dan laki laki

"seperti aku mengenalnya" - mengernyitkan kening

berlari keluar dari studio musik

wajah yang tak asing lagi, karakter yang dewasa

sekarang ia memiliki laki laki disampingnya dan seorang anak laki laki

"kak Helma"

"kak Helma"

"kak Helma"

berlari dan berteriak teriak, semua mata tertuju padaku

"oh god .. aku menarik perhatian mereka" - bergumam, tetap berlari

"kak Helma ... kak Helma"

ia menoleh memperhatikan penampilanku yang acak acakan dan nafas yang ngos-ngosan, keningnya mengernyit untuk mengingat ingat

"oh tuhan, Layla " - tertawa sumringah, memeluk tanpa hitungan detik

"kak Helma"

"Layla apa kabar? bagaimana keadaanmu ? sungguh keajaiban kita bertemu disini"

"itu seharusnya yang harus kukatakan ... apa ini suami dan anak kak Helma?" - penasaran

"oh Layla, kenalkan ini Abie putraku dan Sony dia adalah suamiku"

"kak Helma sudah lama menikah?"

"anakku berumur 7 tahun Layla, 8 tahun lalu tentunya kami menikah" - tertawa sumringah

"tante Layla" - Abie memeluk ku

"ya Abie ... Abie dan Haby, kalian memiliki nama yang hampir sama, bukankah begitu" - tiba tiba ia mencium pipiku

"wow .." - histeris kak Helma terheran

"hahaha ..." - tertawa merespon anak kecil yang begitu lucu

"bagaimana kabar paman Khadir, kak Helma ?" - pertanyaan terlontar seketika

"oh ... kami sekarang masih tinggal bersama Layla, setelah kepergian Ali ayah menjual rumah dan ia sudah tidak fokus bekerja dan bergelut di batubara lagi maka dari itu setengah saham di jual ke pengusaha lain"

"kondisi paman Khadir?" - memastikan

"tentunya dia sakit sakitan setelah itu dia terus memikirkan Ali" - merespon sangat jelas

"dan Haby?"

"kami masih tinggal serumah Layla, dia sibuk terjun ke bisnis ayah batubara bersama para investor investor lainnya"

"boleh Layla main kerumah kakak?"

"tentu Layla, kamu bisa ikut dengan kami setelah ini" - ungkapnya, menggembirakan hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!