Ch 2 - Keputusan

“Bentar Yah, kok tiba-tiba ada perjodohan gini kenapa ?” tanya Syabil meminta penjelasan.

“Iya Pa! kok tiba-tiba gini sih ? tadi katanya cuman silaturrahmi aja!” protes Alfa juga.

Kedua orang tua mereka tersenyum, mereka sudah memprediksi kalau anak mereka akan protes tentang hal ini. Tapi rancana perjodohan ini sudah ada sejak mereka kecil dan mungkin mereka tidak ingat.

Syabil memberi isyarat pada Alfa untuk menolak perjodohan ini, dia masih belum ingin menikah mengingat usia mereka yang masih sangat muda. Alfa sebenarnya juga masih belum ingin menikah tapi melihat kedua orang tuanya yang menginginkan hal itu dan mungkin juga itu yang terbaik buatnya dia mencoba untuk berfikir dulu.

“Kalian tau sendiri kan jaman sekarang kayak apa pergaulan itu, Mama yakin Alfa bisa menjaga kamu, dan mungkin kamu nggak ingat dulu kamu dekat sekali sama Alfa..” terang Icha.

Syabil terdiam, dia mencoba mengingat-ingat kenangan masa kecilnya tapi tidak berhasil, apa benar kalau dia dan Alfa begitu dekat dulunya.

“Masak sih Ma ?”

“Iya kamu dulu sering menginap dirumah kita, malah kamu selalu ngikut sama Alfa!” tambah Rian.

“Kalian bisa memikirkannya dan kami berharap kalian setuju, nanti kita bicarakan untuk akadnya setelah itu..” kata Irfan yang mencoba memberi waktu anaknya.

“Yuk makan dulu, udah aku siapin!” ajak Icha.

Mereka semua langsung menuju ke ruang makan, karena memang sudah lapar. Syabil dan Alfa masih diam karena memikirkan perjodohan mereka yang tiba-tiba itu. Orang tua mereka sibuk bercengkrama setelah makan di ruang keluarga sambil nonton tv. Alfa dan Syabil memutuskan untuk berbicara di ruang tamu membahas tentang perjodohan mereka. Alfa dan Syabil masih diam tidak ada yang berinisiatif memulai percakapan, mau tidak mau syabil yang memulainya.

“Alfa gimana pendapat kamu tentang perjodohan ini ?” tanya syabil.

“Aku juga nggak tau Bil, orang tua aku pengennya gitu, mau nolak ya gimana..”

“Tapi Fa, kita kan masih sekolah, apa kata teman-teman dan guru nanti ?” tanya Syabil yang masih protes.

“Kan bisa dirahasiakan Bila..” kata Alfa dengan santai

Syabil langsung diam, bisa saja dirahasiakan tapi dia masih merasa belum siap jika harus menikah diusianya yang masih 17 tahun itu. Bila memperhatikan Alfa dengan intens, dia bisa menilai Alfa orang yang baik, meskipun sangat tegas, wajahnya juga tampan, sholeh, badannya juga tinggi. Tinggi syabil pun kalah, dia hanya sepundak Alfa, sehingga ketika berbicara dengannya dia harus mendongakkan kepalanya.

Jarak usia Alfa dan Syabil hampir satu tahun, Alfa sebenarnya lebih tua dibanding Syabil, Syabil wajahnya imut dan badan yang kecil shingga membuatnya terlihat masih sangat muda.

Keesokan harinya di sekolah Syabil tidak bisa berhenti memikirkan keputusan apa yang akan dia ambil, Mamanya sudah meminta dirinya untuk sholat Istikharah tiap malam dan sudah dia lakukan. Sesekali dia melamun di kelas, Intan teman sebangkunya langsung menegur dengan menepuk pundaknya.

“Bila !”

“Eh ada apa Tan ?” tanya Syabil ketika sudah sadar dari lamunannya.

“Kamu melamun apa sih ? masih pelajaran nih..” tanya Intan dengan suara pelan takut kedengeran guru.

“Hehe, maaf deh..”

Waktu istirahat Syabil dan kedua temannya makan siang di kantin, sambil makan mereka berbincang-bincang, lagi-lagi Syabil terlihat memikirkan sesuatu, kedua sahabatnya yang penasaran langsung menanyainya,

“Kamu kenapa Bil dari tadi melamun terus ?” tanya Riri.

“Eh nggak ada apa-apa kok Ri..” jawab Syabil yang berusaha menyembunyikan.

“Alah cerita aja Bil, kayak sama siapa aja..” tambah Intan.

Syabil tampak berfikir, bisakah kedua sahabatnya itu menjaga rahasia jika dia ceritakan, tapi dia percaya dengan mereka karena selama ini ketika dia curhat, mereka selalu mendengarkan dengan senang hati dan tidak pernah menceritakan pada siapapun bahkan memberi nasehat atau pendapat.

“Yaudah deh, nanti sepulang sekolah aku ceritain, tapi janji jangan kasih tau siapa siapa ?”

“Iya deh pasti, kita janji nggak bakalan ngomong kesiapa-siapa..” jawab kedua sahabatnya.

Syabil senang punya teman seperti mereka. Tidak lama kemudian Alfa dan Andi melewati mereka, Alfa melirik sebentar kearah Syabil yang sedang berbincang dengan kedua temannya lalu memesan makanan untuk makan siang. Syabil masih belum menyadari kehadiran Alfa yang duduk di bangku belakangnya, Intan yang duduk menghadap Syabil melihat Alfa langsung bereaksi,

“Eh ada pak ketos, tumben banget di kantin..” celoteh Intan.

Syabil spontan menoleh kebelakang, dan dilihatnya Alfa sedang makan bakso dan disampingnya ada Andi sahabatnya,

“Emang nggak boleh ya ? kalian aja yang nggak pernah liat aku di kantin..” jawab Alfa cuek.

“Huh, iya iya.. kita kan nggak pernah liat karena ketos kita yang super sibuk..” timpal Intan lagi.

Alfa tidak membalas tanggapan Intan dan terus makan, sementara Syabil hanya diam, dia merasa canggung ketika ada Alfa, mungkin karena dia dijodohkan dengannya. Karena terlalu canggung Syabil mengajak kedua sahabatnya kembali ke kelas.

Syabil sekilas melihat kearah Alfa yang tersenyum kecil padanya, spontan muka Syabil memerah dan langsung memalingkan mukanya. Alfa yang memperhatikan ekspresi Syabil langsung tersenyum kecil. Andi yang ada disebelahnya heran dengan ekspresi yang ditunjukkan Alfa.

“Kenapa kamu Fa ?” tanya Andi.

“Nggak ada apa-apa, udah belum ? yuk balik..” ajak Alfa

Sepulang sekolah Intan dan Riri menagih janji Syabil untuk menceritakan masalahnya, setelah kelas sepi Syabil mulai bercerita tentang masalahnya. Syabil menceritakan tentang keputusan orang tuanya untuk menikahkan dia dengan seseorang.

“Ha ? sama siapa Bil ?” tanya Riri yang terkejut.

“Ehm, sama si Ketos itu..” jawab Syabil dengan menangkup mukanya dengan kedua tangan.

“Ha ? sama si Alfa ? yakin kamu ?” tanya Intan yang kaget juga.

“Iya, ngapain aku bohong juga..”

Riri dan Intan terdiam, mereka tidak menyangka jika Syabil akan dinikahkan dengan Ketos yang terkenal galak dan ketegasannya. Mereka yang selalu kena masalah jika berhadapan dengannya.

“Terus kapan kamu ngasih jawaban ?” tanya Riri.

“Dalam waktu dekat sih..”

“Hmm.. kamu harus mikirin baik-baik Bil, kamu sendiri yang tau mana yang terbaik buat kamu..” kata Intan.

“Iya makasih banyak kalian udah mau mendengarkan curhatanku..” kata Syabil sambil tersenyum

Sesampainya di rumah Syabil melihat Mamanya sedang berbincang di telfon dan terlihat sangat bahagia, tidak sengaja dia menguping ternyata sedang mengobrol dengan tante Fira. Syabil sudah diberitahu kalau Mamanya dan Tante Fira sudah berteman sejak kuliah jadi mereka sangat akrab. Melihat keakraban orang tua mereka dia jadi tidak tega jika menolak perjodohannya dengan Alfa.

Malam itu Syabil mencoba sholat Istikharah lagi berharap dia mendapatkan jawaban dan kemantapan hati. Beberapa hari kemudian dia membuat keputusan, saat sarapan dia mencoba berbicara pada Ayah dan Mamanya.

“Yah aku pengen ngomong..” kata Syabil

“Iya ngomong aja Nak, ada apa ?” tanya Irfan.

“Mengenai perjodohan aku sama Alfa, aku memutuskan untuk menerimanya..” kata Syabil dengan mantap.

Raut wajah Irfan dan Icha terlihat ceriah dan sumringah, ‘Alhamdulillah..’ itu yang diucapkan mereka bersamaan.

“Akhirnya, langsung aja nanti Mama kabarin Fira dan meminta mereka datang nanti malam..” kata Icha dengan semangat.

“Mama semangat banget sih..” kata Ari.

Syabil tersenyum melihat orang tuanya senang, dia memutuskan untuk menerima perjodohan dengan Alfa sebagai bentuk baktinya pada kedua orang tuanya.

# To be Continue...

jangan lupa baca karya Author yg lainnya juga ya ada M.A.A.P dan wajib baca 'Fira & Rian' sebelum baca ini😁

p.s : boleh mampir juga di IG Author @firanafit, terimakasih 😍

Terpopuler

Comments

Neng Euis

Neng Euis

Lanjut terus up kak 🤗..
Yuk kita saling Boom Like+ rate 5

Mampir cerita aku...
" Hello seoul"

2020-05-13

0

_sshinta

_sshinta

Mampir di ceritaku juga ya kak "BERI AKU KEBAHAGIAAN" terimakasih. Like, komen, dan vote juga ya kak

Mari saling dukung😍

2020-05-13

0

Sasaaaa_~

Sasaaaa_~

Lanjut kakkk, gass teros!👊🏻 Ceritanya bagus banget, gak ada duanya. Tetep semangat nulisnya ya... 💙💙😗

2020-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Ch 1 - Si Ketos Galak
2 Ch 2 - Keputusan
3 Ch 3 - Hari H
4 Ch 4 - Sholat Jama'ah bersama
5 Ch 5 - Tidak berubah
6 Ch 6 - Pertama kali Belanja Bareng
7 Ch 7- Sarapan
8 Ch 8 - Gosip
9 Ch 9 - Linda
10 Ch 10 - Bertengkar
11 Ch 11 - Baikan
12 Ch 12 - Berkunjung
13 Ch 13 - Jogging
14 Ch 14 - Terlanjur Masak
15 Ch 15 - Baikan
16 Ch 16 - Matematika
17 Ch 17 - Mau keluar Kota
18 Ch 18 - Di Tinggal ke Luar Kota
19 Ch 19 - Indra
20 Ch 20 - Tidak Ketahuan
21 Ch 21 - Kelompok
22 Ch 22 - Kelompok (2)
23 Ch 23 - Mulai Cemburu ?
24 Ch 24 - Di Gazebo
25 Ch 25 - Mulai menghindar
26 Ch 26 - Salah Faham Lagi ?
27 Ch 27 - Benar-benar Marah!
28 Ch 28 - Kabur ?
29 Ch 29 - Saling Diam
30 Ch 30 - Baikan ?
31 Ch 31 - Ketemu Teman Lama
32 Ch 32 - Alfa dan Syabil Kecil
33 Ch 33 - Sensasi Baru
34 Ch 34 - Kebiasaan Baru
35 Ch 35 - Sakit yang tidak terduga !
36 Ch 36 - Linda Mulai Curiga
37 Ch 37 - Kunjungan Adi
38 Ch 38 - Belajar Bersama
39 Ch 39 - Nonton di Bioskop
40 Ch 40 - Indra Mulai Cemburu
41 Ch 41 - Kegiatan Akhir Semester
42 Ch 42 - Terkunci di Gudang
43 Ch 43 - Alfa mulai menyelidiki
44 Ch 44 - Yogyakarta
45 Ch 45 - Malioboro
46 Ch 46 - Jalan-Jalan
47 Ch 47 - Pulang Ke Surabaya
48 Ch 48 - Main ke rumah Mertua
49 Ch 49 - Berkunjung ke Apartemen
50 Ch 50 - Hari Terakhir Liburan
51 Ch 51 - Pendekatan
52 Ch 52 - Bikin Candu
53 Ch 53 - Kena Siram!
54 Ch 54 - Demam
55 Ch 55 - Perkara CCTV
56 Ch 56 - Heboh!
57 Ch 57 - Rencana Linda
58 Ch 58 - Skors!
59 Ch 59 - Menjelang Ujian Akhir Semester
60 Ch 60 - Persiapan Berangkat Study Tour
61 Ch 61 - Hari Pertama Di Bali
62 Jangan membanding-bandingkan!
63 Ch 63 - Kejadian!
64 Ch 64 - Sanksi
65 Ch 65 - Siswa Pindahan
66 Chapter 66 - Bisa satu kelompok sama kamu!
67 Chapter 67 - Keluar Negeri ?
68 Chapter 68 - Keputusan Sulit!
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Ch 1 - Si Ketos Galak
2
Ch 2 - Keputusan
3
Ch 3 - Hari H
4
Ch 4 - Sholat Jama'ah bersama
5
Ch 5 - Tidak berubah
6
Ch 6 - Pertama kali Belanja Bareng
7
Ch 7- Sarapan
8
Ch 8 - Gosip
9
Ch 9 - Linda
10
Ch 10 - Bertengkar
11
Ch 11 - Baikan
12
Ch 12 - Berkunjung
13
Ch 13 - Jogging
14
Ch 14 - Terlanjur Masak
15
Ch 15 - Baikan
16
Ch 16 - Matematika
17
Ch 17 - Mau keluar Kota
18
Ch 18 - Di Tinggal ke Luar Kota
19
Ch 19 - Indra
20
Ch 20 - Tidak Ketahuan
21
Ch 21 - Kelompok
22
Ch 22 - Kelompok (2)
23
Ch 23 - Mulai Cemburu ?
24
Ch 24 - Di Gazebo
25
Ch 25 - Mulai menghindar
26
Ch 26 - Salah Faham Lagi ?
27
Ch 27 - Benar-benar Marah!
28
Ch 28 - Kabur ?
29
Ch 29 - Saling Diam
30
Ch 30 - Baikan ?
31
Ch 31 - Ketemu Teman Lama
32
Ch 32 - Alfa dan Syabil Kecil
33
Ch 33 - Sensasi Baru
34
Ch 34 - Kebiasaan Baru
35
Ch 35 - Sakit yang tidak terduga !
36
Ch 36 - Linda Mulai Curiga
37
Ch 37 - Kunjungan Adi
38
Ch 38 - Belajar Bersama
39
Ch 39 - Nonton di Bioskop
40
Ch 40 - Indra Mulai Cemburu
41
Ch 41 - Kegiatan Akhir Semester
42
Ch 42 - Terkunci di Gudang
43
Ch 43 - Alfa mulai menyelidiki
44
Ch 44 - Yogyakarta
45
Ch 45 - Malioboro
46
Ch 46 - Jalan-Jalan
47
Ch 47 - Pulang Ke Surabaya
48
Ch 48 - Main ke rumah Mertua
49
Ch 49 - Berkunjung ke Apartemen
50
Ch 50 - Hari Terakhir Liburan
51
Ch 51 - Pendekatan
52
Ch 52 - Bikin Candu
53
Ch 53 - Kena Siram!
54
Ch 54 - Demam
55
Ch 55 - Perkara CCTV
56
Ch 56 - Heboh!
57
Ch 57 - Rencana Linda
58
Ch 58 - Skors!
59
Ch 59 - Menjelang Ujian Akhir Semester
60
Ch 60 - Persiapan Berangkat Study Tour
61
Ch 61 - Hari Pertama Di Bali
62
Jangan membanding-bandingkan!
63
Ch 63 - Kejadian!
64
Ch 64 - Sanksi
65
Ch 65 - Siswa Pindahan
66
Chapter 66 - Bisa satu kelompok sama kamu!
67
Chapter 67 - Keluar Negeri ?
68
Chapter 68 - Keputusan Sulit!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!