Malam harinya keluarga Irfan datang tentu saja Alfa juga ikut. Mereka datang untuk mendengar jawaban dari Syabil yang menerima pernikahannya dengan Alfa. Fira begitu senang mendengar jawaban dari Syabil, dan para orang tua langsung menentukan tanggal akadnya, karena mereka masih SMA maka tidak akan ada resepsi, untuk akadnya juga hanya kerabat saja yang akan menghadiri, intinya mereka merahasiakan pernikahan itu.
Alfa dan Syabil hanya bisa menurut keputusan orang tua mereka, semuanya sudah disiapkan tinggal persiapan mereka sendiri saja. Akad dilaksanakan 2 minggu lagi, mungkin terbilang sangat cepat tapi begitulah keputusan kedua orang tua mereka.
“Bila kamu yakin ya mau nikah sama aku ?” tanya Alfa memastikan.
“Iya, kalau kamu Fa ?” tanya Syabil ganti.
“Aku nurut orang tua sih..” jawab Alfa datar.
Mendengar jawab Alfa, Syabil sedikit kecewa meskipun benar perjodohan mereka karena orang tua tapi entah kenapa Syabil kurang puas mendengar jawaban itu. Persiapan untuk akad mereka mulai dilakukan, orang tua mereka menghubungi beberapa sanak saudara di desa, Syabil dan Alfa juga memberitahu sahabat mereka tentang pernikahan ini. Semuanya turut senang mendengarnya.
Hari H, Syabil dimake up oleh perias kenalan Rian, make up yang dikenakan meskipun tipis dan sederhana tapi sudah cukup membuat wajah Syabil tampak cantik. Akad dilaksanakan di rumah Syabil di ruang tamu. Syabil menunggu di kamarnya menunggu Alfa mengucapkan ijab qabul.
SAH ! Alhamdulillah..
Terdengar dari kamar Syabil, dia langsung terharu mendengarnya, mulai saat itu dia sah menjadi istri Alfa. Icha masuk ke kamarnya dengan mata berkaca-kaca, melihat putri kesayangannya akan menjadi milik orang lain dan sudah bukan menjadi tanggung jawabnya.
“Selamat ya Nak, kamu sekarang menjadi istri Alfa, mama ikut senang..” kata Icha sambil memeluk Syabil.
“Ma.. “ Syabil tidak bisa menyembunyikan air matanya.
“Sudah-sudah jangan nangis, nanti make upnya luntur, yuk kita ke ruang tamu..” ajak Icha sambil menghapus air mata Syabil
Mereka pergi ke ruang tamu tempat akad berlangsung, disana Syabil melihat Alfa yang menggunakan jas serta kopyah hitam, tidak seperti biasanya Alfa terlihat tampan dimata Syabil dan berhasil membuatnya deg-deg an. Ada beberapa sanak saudara serta sahabat-sahabat Syabil dan Alfa, yaitu Intan, Riri dan Andi.
Syabil sudah ada di depan Alfa yang tersenyum kecil, mereka bertukar cincin dan syabil mencium tangan Alfa, dan Alfa mencium kening Syabil. Suasana mulai ramai dengan tepuk tangan, semua orang terlihat begitu senang dan mereka mengucapkan selamat pada kedua pengantin.
“Wah selamat ya bro, udah nikah duluan aja nih..” kata Andi memberi selamat.
“Makasih Di..”
“Selamat ya Bila, semoga pernikahan kalian sakinah, mawaddah wa rohmah..” kata Riri.
Syabil hanya membalas dengan tersenyum, dia sangat malu karena dilihat oleh banyak orang disana, sementara Alfa bersikap seperti biasa terlihat tidak canggung sama sekali.
Selesai acara para tamu sudah mulai pulang, tinggal orang tua Alfa dan Syabil. Hari itu Alfa menginap disana sebelum mereka pindah ke apartemen milik Alfa. Malam harinya Syabil duduk di depan meja riasnya dan menghapus make up tipis yang menempel di wajahnya, dari luar Alfa mengetuk pintu meminta izin untuk masuk dan dibolehkan oleh Syabil.
Saat masuk Alfa mengitari pandangannya kesetiap sudut ruangan, syabil yang melihatnya terheran,
“Ngapain liat-liat ?” tanya Syabil.
“Nggak apa-apa, ternyata kamar kamu rapi juga, kirain berantakan..” kata Alfa sambil duduk di pinggir tempat tidur.
“Huh, nggak lah aku kan anaknya rajin bersihin kamar..” Syabil menjawab dengan cuek mendapatkan pertanyaan itu dari Alfa.
“Heee…”
“Kalau mau mandi duluan aja..” kata Syabil kemudian
“Oke!”
Alfa kemudian membuka kopernya dan mengambil handuk dan baju ganti lalu masuk ke kamar mandi, sementara Syabil masih sibuk dengan makeup removernya.
Lima belas menit kemudian Alfa keluar dengan kaos polos dan celama training panjang, handuk yang melingkar dilehernya sambil mengusap rambutnya yang basah. Syabil yang melihatnya langsung terdiam, memperhatikan Alfa dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Glek..
“Apa liat-liat ? naksir ya, hm ? tanya Alfa.
Seketika Syabil langsung memalingkan mukanya dan menunduk. Alfa langsung tertawa kecil melihat tingkah istrinya itu.
“GR kamu..”
Dengan cepat Syabil mengambil baju gantinya dan langsung masuk ke kamar mandi. Sedangkan Alfa merebahkan tubuhnya di tempat tidur dengan santai sambil membuka hpnya.
Sementara itu di kamar mandi, Syabil bingung ketika nanti kembali ke kamar harus tetap memakai jilbab atau tidak , akhirnya dia tetap memakai jilbab bergo nya dan memakai kaos lengan panjang serta celana training. Ketika membuka pindu kamar mandi, dia melihat Alfa yang dengan santai tiduran di kasurnya.
“Lho kok kamu udah tiduran di tempat tidurku sih ?” tanya Syabil.
“Kenapa ? emang nggak boleh ?” tanya Alfa
“Ya boleh sih, tapi..” ucapan Syabil masih menggantung.
“Kan kita udah sah, jadi boleh dong..”
Syabil tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia sudah mulai ngantuk dan ingin merebahkan tubuhnya di tempat tidur, tapi disana ada Alfa.
“Kamu kalau mau tidur, tidur aja.. jangan berdiri terus disitu..” ucap Alfa yang seolah mengerti apa yang dipikirkan oleh Syabil.
Syabil sempat ragu tapi mau tidak mau dia menurut dan naik ke tempat tidur dan memiringkan tubuhnya membelakangi Alfa.
“Udah santai aja, cepet tidur besok kita sekolah..” kata Alfa lagi.
Syabil menurut, dan mulai memejamkan matanya, tapi tiba-tiba dia teringat sesuatu,
“kamu juga cepat tidur udah malam..”
Alfa yang mendengarnya tersenyum, setelah melihat syabil yang mulai tidur, dia meletakkan hpnya di meja kecil samping tempat tidur dan mulai ikut tidur disamping Syabil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Mpitryu99
lanjut thoorrr
2020-05-16
0
Ryuuu
Next kk aku tunggu feedback nya
2020-05-15
0
_sshinta
Mampir di ceritaku juga ya kak "BERI AKU KEBAHAGIAAN" terimakasih. Like, komen, dan vote juga ya kak
Mari saling dukung😍
2020-05-13
0