~happy reading~
"kakak sudah ingat?"
Laki-laki itu menghela nafas, kemudian duduk menghadap sang adik,
"iya Van, kakak sudah ingat"
"kakak sudah ingat semuanya?"
"iya Van,...."
"ceritakan kepada ku ka, apa saja yang kakak ingat? nama kakak"
"Joe Arendra... jadi selama ini nama Joe yang kakak ingat benar adanya, itu adalah nama kakak. dan foto yang ada kamu pegang adalah adik kakak, Alexa Arini"
Joe menatap dalam pria dewasa yang berada di depannya. Pria yang selama ini di kenal sebagai sang adik, tak lain hanyalah adik angkat. Devan Andrean adalah nama sang adik,
selama ini Joe di besarkan oleh keluarga Devan, mama Dania dan papa Daniel adalah orang tua angkatnya
" apakah kakak ingat waktu pertama kali bertemu dengan ku? "
"ya.. "
Flashback on
Joe tersadar di dalam sebuah ruang kosong yang terlihat kotor dan pengap, sayup-sayup ia mendengar sesorang berbicara, sepertinya berbicara di telephone, karena tak terdengar suara lawan bicaranya
"oke bos, "
"........"
" iya bos, aku akan menjaga anak itu sampai bos datang"
"........"
"terimakasih bos"
Joe pun tak lagi mendengar pembicaraan lagi setelahnya
kemudian terdengar pintu terbuka dan dan ia melihat seorang laki-laki yang tak dikenalnya masuk, namun dengan segera ia memejam kan matanya kembali pura-pura tak sadarkan diri.
"betah juga tidur anak ini" gumam pria itu melihat anak yang diculiknya masih terbaring di tempat. "tapi bagus lah, aku tak perlu repot seperti tadi"
kemudian ia pun berbalik dan keluar, meninggalkan anak lelaki yang di culiknya dalam keadaan masih tak sadarkan diri. Namun sebelum ia mencapai pintu yang sedikit terbuka, tubuhnya terdorong ke samping membuat tubuhnya limbung,
"kurang a***r"!!!! umpatnya lalu melirik siapa yang mendorongnya, tak di sangka sosok anak kecil yang di kira masih tak sadarkan diri itu kini tengah berlari kencang keluar setelah mendorong dirinya.
"hai, kau bocah,!! berhenti kau...!!! "
pria itu kemudian mengejar anak laki-laki yang tak lain adalah Joe, ia tak mau kehilangan sumber uangnya, dan tak mau kena amukan dari sang bos yang telah memerintahkannya.
Joe berlari sekuat tenaga, bayangan adik kecilnya yang menangis membuat nya ingin segera pergi dari sini. namun ia sendiri merasa bingung, di manakah saat ini ia berada, yang ia lihat hanyalah pohon yang menjulang tinggi.
setelah merasa cukup jauh dari gudang tempat ia di sekap, Joe sejenak mengamati sekelilingnya, namun samar-samar ia mendengar suara pria yang menculiknya berteriak semakin dekat membuatnya dilanda kepanikan, sontak ia kembali melanjutkan langkah kecilnya, berlari sekuat tenaga yang ia punya, sesekali ia menoleh ke belakang memastikan pria penculik belum mendekat. Namun tiba-tiba tubuhnya merosot ke bawah, karena tak fokus melihat jalan, dirinya tak menyadari kalau ia berlari disisi tebing yang cukup dalam, tubuh kecilnya terperosok dan membuatnya terguling di antara semak, semak belukar menggores kulitnya dan beberapa ranting pohon ikut mengoyak nya, batu-batu yang menempel di sisi tebing pun ikut menghantam tubuh dan kepalanya membuat Joe terus menggelinding ke bawah dan mendarat di jalan yang berada di bawahnya.
ciiitttt
suara rem kendaraan yang ditarik keras
"papa....! " seru wanita cantik yang duduk di samping kemudi,
sejenak pria yang mengemudikan mobil itu menghela nafas kemudian menoleh ke arah sampingnya, memastikan sang istri tidak terluka
"mama tidak papa? "
dengan tubuh yang masih gemetar sang mama menoleh dan mencoba menenangkan diri, mencoba menata detak jantung yang berdetak sangat cepat
"mama gapapa Pa," kemudian kembali mengalihkan pandangannya ke depan, melihat apa gerangan yang membuat suaminya mengerem secara mendadak.
"pa...! papa nabrak orang? "
belum juga pertanyaan itu terjawab, terdengar suara pintu disamping terbuka, ternyata sang suami telah bergerak cepat memastikan seorang anak kecil yang tergeletak tak sadarkan diri degan tubuh penuh luka dan kepala yang bersimbah darah,
"hai.. nak! nak!"
pria yang tak lain adalah papa Daniel mengamati sekitar, dan samar-samar melihat seseorang diatas, ia sangat yakin bahwa anak ini jatuh dari atas sana, entah di sengaja atau tidak, firasatnya mengatakan kalau anak ini dalam bahaya,
"astaghfirullah pa.. "
wanita itu begitu terkejut sekaligus merasa iba melihat seorang anak yang terlihat mengenaskan,
lengkingan sang istri membuat papa Daniel tersadar dari segala pikirannya
"kita harus bawa anak ini ke rumah sakit ma"
ucap papa Daniel seraya menggendong anak itu ke dalam mobil, diikuti istrinya yang terlihat panik, papa Daniel membaringkan anak itu di jok belakang dengan sang istri yang spontan duduk untuk memangkunya.
sebelum masuk ke dalam mobil di balik kemudi, sekali lagi papa Daniel memandang ke arah pria yang tadi ia lihat, namun nyatanya pria itu sudah tidak ada, ntah ke mana ia pergi,
" pa, ayuh cepat, darahnya terus mengalir"
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments