Part 3

Happy reading

Burung bersahutan menambah semarak pagi yang terasa begitu cerah

Sepasang tangan wanita paruh baya dengan cekatan memainkan peralatan dapur dengan cantiknya. Merupakan sebuah kepuasan tersendiri baginya bisa menghidangkan makanan enak untuk keluarga tercintanya.

"pagi ma.. " sapa seseorang dari belakang kemudian mengecup pipi wanita itu,

Wanita itu tersenyum melihat anak lelakinya, sudah beberapa hari tak melihat karena sedang menjalankan tugas kini ia kembali dengan wajah lelahnya.

"pagi sayang, kau sudah kembali?"

Pria itu mengambil gelas dan menuang air dari teko yang tersedia di meja makan depan sang mama

"hmm.. Seperti yang mama lihat, anak mu yang paling tampan ini sudah kembali" jawabnya dengan percaya diri setelah meneguk segelas air yang membasahi kerongkongannya

Sang mama hanya menggelengkan kepala seraya tersenyum melihat jawaban sang anak

"bersihkan dirimu dan kembali turun untuk sarapan bersama kakak dan papa"

"oke ma.. "

***

Seorang gadis tengah berpakaian rapi, bersiap melakukan aktivitasnya,

Dirinya mematut diri dalam cermin, memandang wajah yang sangat mirip dengan sosok yang ia rindukan

'Kak, aku yakin kakak akan kembali, segera pulang kak, Exa kangen kakak'

Suasana ramai sudah terasa begitu ia menginjakan kakinya di ruang makan

"pagi semua"

"Pagi sayang..."

"Pagi Xa.. "

sapa keluarga yang telah mengasuhnya selama bertahun-tahun.

Sungguh ia sangat bersyukur karena ada mereka sebagai tempat sandaran untuk melalui masa yang amat sulit baginya

Setelah sarapan pagi mereka memulai aktivitasnya seperti biasa, hanya sang tante yang tetap stay di rumah. Sedangkan ia pergi ke salah satu kampus swasta yang tak jauh dari rumahnya.

Alexa kini berada di kampusnya, menempuh pendidikan untuk melanjutkan usaha ayahnya kelak, dan untuk mengisi waktu yang terlihat longgar, sementara sang sepupu sudah mulai bekerja sejak kelulusannnya tahun lalu.

Ada suasana berbeda kali ini, kondisi yang semula tenang, tiba-tiba saja berubah mencekam saat dering telpon terus menerus berbunyi setelah ia selesai kelas

Alexa segera menekan tombol hijau dan menempelkan di telinganya

"Hallo om... "

"Xa masih di kampus? " terdengar nada khawatir saat omnya mulai berbicara

" Rayhan dalam perjalanan menjemputmu"

"Exa baru saja keluar kelas om, ada apa? Exa masih ada kelas 1 jam lagi"

"ok, pokoknya begitu Rayhan sampai, ikut dia pulang, tunggu dia ditempat keramaian! "

Alexa tak mengerti kenapa omnya begitu khawatir, "tapi om.. "

"turuti apa kata om Xa, om akan jelaskan kalau kalian sudah sampai rumah, ingat tunggu di tempat yang ramai"

Panggilan terputus setelah Alexa menjawab dan membuatnya tak mengerti, 'ada apa ini? tidak biasanya om bicara seperti ini, kenapa juga Rayhan jemput? ' belum selesai dengan pikirannya dering panggilan telepon kembali berbunyi, kali ini nama sang sepupu yang tertera di layar

Kembali Alexa segera menekan tombol hijau dan menempelkan di telinganya

"Xa, kamu di mana? "

"gedung B4 Ray,"

"oke, tetap di sana aku otw ke sana, jangan kemana-mana! "

Tanpa memutus saluran telponnya Rayhan memutar kemudi menuju area depan gedung Alexa berada,

" Xa... " Rayhan terlihat khawatir dan terengah-engah saat menghampiri sepupunya yang berdiri di depan gedung.

degan dahi berkerut Alexa memandang heran sepupunya,

"kamu kenapa Ray? "

huh huh

Rayhan mengatur nafas sejenak, setelah di landa kepanikan setelah mendengar berita dari sang papa,

"nanti aku jelaskan, sekarang ikut aku pulang"

"tapi aku masih ada kelas Ray, kali ini aku tidak bisa bolos, aku ada presentasi"

"ikut aku pulang Xa, papa juga tunggu kita di rumah"

"kenapa Ray, ini kelas aku penting banget, ga bisa ditinggal juga, "

huhhhfff

Rayhan menghela nafas dengan sikap keras kepala sang sepupu,

"ayolah xa... "

"tapi Ray,.. "

belum selesai Alexa memberikan jawaban, dering telpon Rayhan terdengar

"hallo... "

"Ray. sudah sampai di kampus Exa? sudah ketemu Exa? "

"iya, pa, sudah, Exa di depan ku, ini"

"segera ajak pulang, papa bener-bener khawatir"

"Exa kekeh masih ada kelas pa, "

"hfff... masih ada berapa kelas"

"1 kelas lagi saja, "

"ya sudah, kamu tungguin dulu, awasi dan jaga dia, kalau perlu tunggu di depan kelasnya"

"oke pa, Rayhan tunggu di depan kelas"

nada bicara Rayhan terdengar semakin melemah. Dia harus menurut perintah papa nya, sementara sang sepupu sedang mode keras kepala, pada akhirnya dia juga yang harus mengalah.

Rayhan berpikir lebih leluasa menjaga Alexa di rumah daripada di kampus, dengan situasi yang saat ini, tapi apa mau di kata, sang sepupu belum mengetahui maksud kenapa Rayhan menjemput dirinya, dan kenapa om Ardian begitu mengkhawatirkannya.

"oke Xa, aku tunggu kamu selesai kelas" ucap Rayhan setelah panggilan telephone berakhir

"lah, kamu pulang dulu saja, selesai kelas aku langsung pulang" Alexa merasa tak enak dengan sepupunya itu

"Xa,...aku tunggu atau ikut aku pulang sekarang juga!" Rayhan memberikan pilihan tegas. Ia tak mau berdebat lagi, karena biasanya dia akan kalah kalau berdebat dengan Alexa, jadi kali ini ia memilih aman dengan tak memberikan kesempatan kepada Alexa untuk menang.

"hfffgf

sebenarnya ada apa sih Ray? kenapa aku harus pulang sekarang? tante baik-baik saja kan? " Alexa tiba-tiba terpikir dengan tantenya yang berada di rumah

"mama baik, aku ga bisa ceritain di sini, oke sekarang kamu masuk kelas, aku tunggu kamu di depan, jangan protes, kali ini situasinya tidak main-main"

Alexa melihat raut khawatir di wajah sepepunya, akhirnya memilih menurut dari pada disuruh pulang sekarang juga, sedangkan dia harus presentasi di kelas kali ini, tugas kuliahnya kali ini begitu penting, dengan dosen yang super tegas, ia tak mau ambil resiko mendapat nilai buruk dalam presentasi kali ini atau ia harus mengulang lagi mata kuliah ini.

" ya sudah, ayuh ke kelas aku, ada di lantai 3, tapi sebelumnya ayo ke kantin dulu, aku lapar " Alexa nyengir memamerkan gigi putihnya, kemudian berbalik dan berjalan mendahului sepupunya sebelum kena omel lagi.

"memangnya tadi kamu belum makan siang?" Rayhan berjalan cepet mengikuti Alexa,

"ya belum lah, baru aja aku mau makan, om Ardian telephone, dan kamu juga telephone, mana sempat aku makan" Alexa mengerucutkan bibirnya, kesal karena lapar tapi belum bisa makan, Alexa paling tidak bisa menahan lapar

Rayhan yang paham dengan kondisi Alexa yang tak bisa menahan lapar segera menarik pergelangan tangannya dan berjalan cepat ke kantin

"kalau begitu ayo cepat, sebelum ada korban amukan singa betina yang kelaparan.. "

Rayhan sudah hafal betul ruang dan kondisi kampus ini, karena di kampus ini juga Rayhan mengenyam pendidikannya,

"Ray....!!! " Alexa mencubit pinggang sepupunya yang bicara keras seenaknya

Tbc

Terpopuler

Comments

Osie

Osie

sdh baca sp bab ini..ku haral alexa seorg gadis tangguh..jago bela diri..g gampang ditindas n g cengeng.

2022-12-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!