Chap 5

Keesokan harinya Brian betul-betul menepati janjinya Dengan membawa Sebuah Alarm SOS lalu memasangkannya dan membawa Beberapa CCTV,sebelum itu Brian menjelaskannya ke bawahannya.

Brian berkata " Lihat yang ku bawa ini adalah alarm SOS yang akan aku pasang di ruangan CEO dan ini adalah CCTV yang juga aku pasang di ruangannya.

Martin bertanya dengan heran " kenapa kamu memasang CCTV? "

Brian pun menjelaskan maksudnya" aku memasang agar tidak ada yang mencurigai kita dan juga CCTV ini akan tersambung di ketiga smartphone kita selagi kita mengintai secara langsung kita juga bisa mengintai lewat kamera pengintai"

Kedua bawahannya pun mengerti, keahlian strategis Brian tidak perlu di ragukan lagi dia sudah memikirkan hal ini matang-matang jadi tidak perlu ada lagi yang namanya keraguan,Lalu membawanya pagi-pagi ke ruangan Andriana sesampainya di sana sangat CEO sudah ada di dalam sana.

Brian pun berucap kepada Andriana yang bertanya kepadanya" Aku sudah membawanya sekalian aku akan memasangnya "

Andriana hanya bisa melihat Brian mengerjakannya dengan telaten dia menyukai Brian, tapi di tutupi dengan raut wajah yang dingin dan kaku tidak lupa dengan sikap kejamnya.

Brian memasang alarm SOS di bawah meja Andriana agar mudah meraihnya jika terjadi sesuatu kedepannya.

Brian menjelaskan mengenai tombol SOS itu" Nona jika kau merasa terancam tekan tombol yang ada di bawa mejamu aku menyimpan tombol itu di sana, agar anda bisa menjangkaunya jika sekali tekan maka akan tersambung di ketiga smartphone kami dengan mudah lalu, CCTV itu akan juga akan merekam seluruh gedung perusahaan ini"

karena CCTV itu sangat kecil Andriana tidak bisa melihatnya sebesar kancing baju.

Andriana bertanya kepada Brian agar di tunjukkan letaknya" di mana? "

Brian pun menunjuknya yang tepat berada di dekat meja Andriana yaitu di pot bunga kecil yang ada diruangan Andriana.

Andriana pun terkejut dengan CCTV itu " astaga kecil sekali ingatkan aku, bisa saja ada tingkah konyol ku yang terekam dan juga kenapa kau kameranya kecil sekali? "

Brian pun menjawab pertanyaan Andriana" agar tidak ada orang yang mengetahuinya jika identitas kami di ketahui oleh para bajingan itu"

setelah memasang semuanya Adrian keluar dari ruangan Andriana secara diam-diam, Tepat dia akan mengambil alat pel jose datang.

Jose menepuk pundak Brian untuk mengakrabkan diri " Hei teman kau terlalu rajin datang pagi"

Brian berkata kepadanya dengan pandangan yang terus meneliti wajah Jose " yah siapa tahu aku bisa dapat gaji double kalau rajin datang "

Jose menyambut ceritanya dengan ramah seakan-akan tidak ada yang dicurigai" kau ini bisa saja ayo kita bersihkan Lobbynya lalu bersihkan bagian kantor karyawan"

mereka pun pergi membersihkan setiap sudut dari gedung perusahaan.

Brian berkata dalam hati "( Jose sudah berada di depanku giliran cara menangkapnya) " sambil tersenyum licik.

setelah membersihkannya Brian menuju ke ruangan OB menyimpan alat-alat kebersihan nya lalu menemui Martin dan Jonathan di kantin.

Brian berkata kepada keduanya " aku sudah berbicara dengan Jose sekarang kita harus memikirkan matang-matang rencana menangkapnya "

Martin pun melaporkan " Aku juga sudah berbicara dengan polo saat aku ke gudang untuk membersihkan di sana"

Jonathan juga melaporkan penyelidikannya " aku santos tadi aku ke parkiran merokok di sana dia terlihat seperti sudah mengambil barangnya jadi di sana sudah di berikan ke kurirnya, karena saat aku akan keluar dia juga baru dari dalam lewat tangga "

Brian melihat sekeliling lalu berbicara dengan suara kecil " kita harus menyusun rencana untuk menangkap mereka lalu menginterogasinya siapa-siapa saja bandar-bandar besar selain alexander bersaudara jika kita sudah mendapat informasi itu akan sangat memudahkan kita untuk menumpas para bandar yang ada di wilayah ini"

Jonathan berkata dengan tegas " Siap pak"

Martin memberikan solusi " bagaimana pada saat hari sabtu kita susun rencana dan pada saat hari minggu kita langsung tangkap

mereka "

Brian berkata " Kau betul karena kalau kita menangkapnya sekarang maka kita ketahuan kita ketemu di rumah ku saja"

Martin dan Jonathan berkata " siapa pak "

Brian memang selalu memikirkan rencana penangkapan seorang penjahat atau kelompok penjahat di rumahnya karena rumahnya itu sudah di lengkapi dengan keamanan yang ekstra.

apalagi Ayah dari Brian adalah seorang pengusaha yang memiliki banyak sekali bodyguard yang berasal dari pelatihan khusus.

selain menjadi polisi Brian juga salah satu pewaris kekayaan dari keluarga kaya yaitu Giovanni seorang pengusaha yang memiliki banyak aset bahkan perusahaan manuel saja tidak ada apa-apanya di banding Giovanni grup.

awalnya tuan Giovanni Ayah Brian ingin Brian menjadi pengusaha seperti dirinya, karena jiwa bisnis Brian sangat brilian dibanding yang lain tapi Brian lebih memilih jadi polisi karena dia tidak bisa bebas jika terkungkung di belakang meja,Brian pernah membeli sebuah perusahaan besar hanya karena bermasalah dengan Ayah nya sehingga pemilik perusahaan itu menjadi pengemis hingga semarang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!