Part~5

Emmm.. untuk kali ini gue bakal maafin loe.

Tapi, kalau lain kali loe berbuat hal sama;

jangan harap loe dapat ampun lagi dari gue.

Paham?

Bella menggangguk kecil.

"Stela, lepasin aja dia!" titah Kathryn.

Yakin? Tapi gue masih mau ngerjain dia, gue

belum puas Kat," ucap Stela.

Mendengar jawaban Stela, Kathryn

melayangkan satu tamparan keras ke wajah

Stela. "Eh, loe jangan pernah ngebantah apa

yang gue perintahin. Atau loe mau nasib loe

sama kayak si cupu ini?"

Dengan cepat Stela langsung melepaskan

rambut Bella. "Maafin gue Kat," sahut Stela.

"Dan buat kalian semua yang udah nurut

sama gue buat kasih kejutan penyambutan

buat babu bari kita ini, kalian boleh makan

sepuasnya. Gue yang bayar!" seru Kathryn.

Murid-murid bersorak-sorak gembira

mendengar perkataan Kathryn.

"Dan loe cupu, tugas pertama loe hari ini

kerjain tugas gue!" titah Kathryn.

Baiklah. Tapi sebelum itu boleh aku

membersihkan diri dulu?" tanya Bella.

"Bersihin aja, tapi jangan lama! Lagipula

nggak ada guna loe lama-lama bersih

bersihnya, nggak akan ngaruh juga tu muka

loe. Tetap aja jelek," ejek Kathryn.

"Oke"

Bella pun berjalan meninggalkan kantin

sambil sesekali melihat kearah belakang

menunggu saat-saat Kathryn terjatuh.

Akhirnya saat yang di tunggu-tunggu oleh

Bella datang juga, ítulah saat dimana Kathryn

terjatuh karena tersandung tali sepatunya

sendiri.

Setelah Kathryn yang kini sudah terjatuh,

Bella pun langsung meninggalkan kantin.

"Arghh?...sialan!" teriak Kathryn.

"Kathryn, tenang." Stela berusaha

menenangkan Kathryn.

Diam loe!"

Bella masuk ke kamar mandi dan Iangsung

membersihkan tubuh serta wajahnya, dan

kemudian mengganti pakaiannya karena

saat itu pakaian Bella benar\-benar kotor.

Bella mengurai rambut panjangnya dan

membuka kaca matanya, lalu memandang

tajam wajahnya di cermin.

"Jadi ini yang selalu kamu alami Blla?

Betapa bodohnya kamu sampai tidak berani

melawan gadis\-gadis bodoh itu." Air mata

Bella kembali jatuh membahasi wajahnya tak

kala ia teringat akan Billa.

Di sela\-sela kesedihan itu Bella pun kembali

tersadar akan tujuan awalnya. Lalu Bella

menghapus air matanya dan kembali

berdandan layaknya murid yang cupu.

"Ini bukan saatnya bersedih! Aku tidak punya

waktu untuk itu! Saat ini aku hanya harus

memberikan pelajaran pada Stela, dan ini

adalah langkah awalku. Kalian bersiap\-siap

saja, satu persatu dari kalian akan

merasakan api balas dendam ku. Bella

mengepalkan kedua tangannya, kemudian

mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

Setelah selesai membersihkan semua

kotoran di tubuhnya Bella pun pergi ke kelas

Kathryn untuk mengerjakan tugas yang

diberikan Kathryn.

Tetapi bukannya mengerjakan tugas Bella

malah meletakkan sebuah kotak berwarna

merah dan sebuah surat diatasnya, lalu Bella

mengerjakan tugas Kathryn dan segaja

menuliskan jawaban yang salah.

"Jika aku tidak membuatmu merasakan

penderitaan yang saudaraku rasakan, maka

namaku bukan Bella! Ini adalah langkah

pertamaku membalaskan dendam," ungkap

Bella sambil tersenyum kecil.

Tak lama kemudian Kathryn datang kepada

Bella dan menanyakan tentang bagaimana

tugas yang tadi ia berikan kepada Bella.

"Bagaimana? Sudah kau kerjakan?" tanya

Kathryn.

Ya. Sudah aku kerjakan," jawab Bella.

"Bagus. Lalu apa ini?

'Aku tidak tahu. Tadi saat aku sampai disini

kotak itu sudah ada, mungkin ada seseorang

yang memberikan untukmu," jawab Bella.

"Benarkah? Ya, mungkin yang kau katakan

memang enar. Ini mungkin dari salah satu

fansku. Lalu, apa lagi yang kau tunggu? Pergi

sana!" titah Kathryn.

"Baiklah." Bella pun pergi meninggalkan

Kathryn, tapi ia tak benar-benar pergi.

Bella berdiri di dekat jendela sambil

mengintip apa yang akan terjadi pada

Kathryn nanti.

"Lihatlah hadiah apa yang aku berikan

untukmu."

Kathryn yang mengira jika itu adalah kado

dari salah satu fansnya pun tak curiga

membuka kado itu, tapi betapa terkejutnya

Kathryn melihat isi dari kado itu.

Kado itu ternyata berisikan tentang foto

dirinya yang berlumuran darah dengan

bertuliskan, "Kau pembunuh! Aku akan

membalasmu!

Kathryn seketika langsung membuang kado

itu. Kathryn ketakutan bukan main menerima

kado tersebut. "Apa-apaan ini? Siapa yang

mengirim itu? Kenapa dia melakukan itu?

Aku bukan pembunuh!" teriak Kathryn.

Melihat semua itu dari jendela Bella tampak

sangat senang, tapi tiba-tiba seseorang dari

belakangnya berkata.

"Kamu yang melakukan itu? Bukankah kamu

yang meneror Kathryn? Kenapa kamu

melakukan hal itu?" tanya seorang siswa.

Mendengar suara itu Bella berbalik dan

melihat siapa wajah dari suara itu dengan

takut.

bersambung.

#####jangan lupa like and coment nya.support aku agar dapat lebih berfikir jernih lgy yah😢tanpa kalian aku gak bsa apa²,,next tunggu crita selanjutx ok😍😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!