Emmm.. untuk kali ini gue bakal maafin loe.
Tapi, kalau lain kali loe berbuat hal sama;
jangan harap loe dapat ampun lagi dari gue.
Paham?
Bella menggangguk kecil.
"Stela, lepasin aja dia!" titah Kathryn.
Yakin? Tapi gue masih mau ngerjain dia, gue
belum puas Kat," ucap Stela.
Mendengar jawaban Stela, Kathryn
melayangkan satu tamparan keras ke wajah
Stela. "Eh, loe jangan pernah ngebantah apa
yang gue perintahin. Atau loe mau nasib loe
sama kayak si cupu ini?"
Dengan cepat Stela langsung melepaskan
rambut Bella. "Maafin gue Kat," sahut Stela.
"Dan buat kalian semua yang udah nurut
sama gue buat kasih kejutan penyambutan
buat babu bari kita ini, kalian boleh makan
sepuasnya. Gue yang bayar!" seru Kathryn.
Murid-murid bersorak-sorak gembira
mendengar perkataan Kathryn.
"Dan loe cupu, tugas pertama loe hari ini
kerjain tugas gue!" titah Kathryn.
Baiklah. Tapi sebelum itu boleh aku
membersihkan diri dulu?" tanya Bella.
"Bersihin aja, tapi jangan lama! Lagipula
nggak ada guna loe lama-lama bersih
bersihnya, nggak akan ngaruh juga tu muka
loe. Tetap aja jelek," ejek Kathryn.
"Oke"
Bella pun berjalan meninggalkan kantin
sambil sesekali melihat kearah belakang
menunggu saat-saat Kathryn terjatuh.
Akhirnya saat yang di tunggu-tunggu oleh
Bella datang juga, ítulah saat dimana Kathryn
terjatuh karena tersandung tali sepatunya
sendiri.
Setelah Kathryn yang kini sudah terjatuh,
Bella pun langsung meninggalkan kantin.
"Arghh?...sialan!" teriak Kathryn.
"Kathryn, tenang." Stela berusaha
menenangkan Kathryn.
Diam loe!"
Bella masuk ke kamar mandi dan Iangsung
membersihkan tubuh serta wajahnya, dan
kemudian mengganti pakaiannya karena
saat itu pakaian Bella benar\-benar kotor.
Bella mengurai rambut panjangnya dan
membuka kaca matanya, lalu memandang
tajam wajahnya di cermin.
"Jadi ini yang selalu kamu alami Blla?
Betapa bodohnya kamu sampai tidak berani
melawan gadis\-gadis bodoh itu." Air mata
Bella kembali jatuh membahasi wajahnya tak
kala ia teringat akan Billa.
Di sela\-sela kesedihan itu Bella pun kembali
tersadar akan tujuan awalnya. Lalu Bella
menghapus air matanya dan kembali
berdandan layaknya murid yang cupu.
"Ini bukan saatnya bersedih! Aku tidak punya
waktu untuk itu! Saat ini aku hanya harus
memberikan pelajaran pada Stela, dan ini
adalah langkah awalku. Kalian bersiap\-siap
saja, satu persatu dari kalian akan
merasakan api balas dendam ku. Bella
mengepalkan kedua tangannya, kemudian
mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
Setelah selesai membersihkan semua
kotoran di tubuhnya Bella pun pergi ke kelas
Kathryn untuk mengerjakan tugas yang
diberikan Kathryn.
Tetapi bukannya mengerjakan tugas Bella
malah meletakkan sebuah kotak berwarna
merah dan sebuah surat diatasnya, lalu Bella
mengerjakan tugas Kathryn dan segaja
menuliskan jawaban yang salah.
"Jika aku tidak membuatmu merasakan
penderitaan yang saudaraku rasakan, maka
namaku bukan Bella! Ini adalah langkah
pertamaku membalaskan dendam," ungkap
Bella sambil tersenyum kecil.
Tak lama kemudian Kathryn datang kepada
Bella dan menanyakan tentang bagaimana
tugas yang tadi ia berikan kepada Bella.
"Bagaimana? Sudah kau kerjakan?" tanya
Kathryn.
Ya. Sudah aku kerjakan," jawab Bella.
"Bagus. Lalu apa ini?
'Aku tidak tahu. Tadi saat aku sampai disini
kotak itu sudah ada, mungkin ada seseorang
yang memberikan untukmu," jawab Bella.
"Benarkah? Ya, mungkin yang kau katakan
memang enar. Ini mungkin dari salah satu
fansku. Lalu, apa lagi yang kau tunggu? Pergi
sana!" titah Kathryn.
"Baiklah." Bella pun pergi meninggalkan
Kathryn, tapi ia tak benar-benar pergi.
Bella berdiri di dekat jendela sambil
mengintip apa yang akan terjadi pada
Kathryn nanti.
"Lihatlah hadiah apa yang aku berikan
untukmu."
Kathryn yang mengira jika itu adalah kado
dari salah satu fansnya pun tak curiga
membuka kado itu, tapi betapa terkejutnya
Kathryn melihat isi dari kado itu.
Kado itu ternyata berisikan tentang foto
dirinya yang berlumuran darah dengan
bertuliskan, "Kau pembunuh! Aku akan
membalasmu!
Kathryn seketika langsung membuang kado
itu. Kathryn ketakutan bukan main menerima
kado tersebut. "Apa-apaan ini? Siapa yang
mengirim itu? Kenapa dia melakukan itu?
Aku bukan pembunuh!" teriak Kathryn.
Melihat semua itu dari jendela Bella tampak
sangat senang, tapi tiba-tiba seseorang dari
belakangnya berkata.
"Kamu yang melakukan itu? Bukankah kamu
yang meneror Kathryn? Kenapa kamu
melakukan hal itu?" tanya seorang siswa.
Mendengar suara itu Bella berbalik dan
melihat siapa wajah dari suara itu dengan
takut.
bersambung.
#####jangan lupa like and coment nya.support aku agar dapat lebih berfikir jernih lgy yah😢tanpa kalian aku gak bsa apa²,,next tunggu crita selanjutx ok😍😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments