Part~2

Billa menatap dirinya di cermin. "Ini tidak

mungkin. Aku tidak mungkin hamil kan? Ini

tidak mungkin! Aku akan buktikan, bahwa

aku tidak hamil!"

Billa melakukan tes yang ia berharap hasil

dari tes itu adalah negatif, tetapi sialnya hasil

yang ia dapatkan adalah positif.

Mendapati akan hal itu Billa merasa sangat

stres dan tertekan. Billa terus berteriak-teriak

histeris mengatakan jika semua ini tidak

mungkin! Tidak mungkin terjadi!

"Ini semua salah dia! Aku harus minta

pertanggung jawaban dia! Apa pun yang

terjadi dia harus bertanggung jawabl" seru

Billa sambil mengeluarkan ponsel dari

sakunya dan menelpon seseorang tapi

sayangnya ia tak mendapatkan jawaban dari

orang ia telpon itu.

Billa kembali berteriak-teriak histeris merasa

frustrasi pada dirinya sendiri. "Apa yang

harus aku lakukan? Semua kacau ." lirih

Billa.

Matahari kini tlah tenggelam dan kini giliran

bulan yang bersinar. Billa yang gelisah terus

menerus menelpon seseorang dan

mengatakan jika ia sedang hamil, tetapi

pemuda yang ia telpon itu mengatakan jika ia

tak peduli dengan apa pun yang dikatakan

Billa.

Billa merasa begitu frustrasi hingga ia tak

keluar kamar sama sekali sampai pagi

berikutnya datang.

Bu Rani yang merasa khawatir pun

mengetuk pintu kamar Billa untuk bertanya

apa yang terjadi, tapi Billa hanya menjawab

jika ia baik\-baik saja dan ia tak bisa ikut

bersama lbunya untuk menjemput Bella di

bandara.

Mengetahui jika Billa tidak ingin ikut Bu Rani

pun pergi ke bandara seorang diri untuk

menjemput Bella. Sesampainya di bandara

Bu Rani menghampiri Bella yang dari tadi

sudah menunggunya.

"Bella." Bu Rani dengan gembira memeluk

erat Bella.

"lbu ." Bella juga merasakan hal yang

sama.

"Bagaimana perjalan kamu?" tanya Bu Rani.

"Semua baik\-baik saja. Oya, dimana Billa?

Apa dia tidak ikut menjemput aku?" tanya

Bella.

"Tidak. Dia sepertinya sedang tidak enak

badan. Bagaimana jika kita sekarang pergi

ke rumah untuk bertemu Billa? Kamu pasti

sudah merindukan Billa bukan?"

"Ya."

Saat sampai di depan rumah Bu Rani dan

Bella pun masuk. Sampai masuk ke dalam

rumah Bella memanggil-manggil Billa, tetapi

tak ada jawaban apa pun dari Billa.

"Mungkin dia tertidur di kamarnya. Kamu

masuk saja, Ibu akan ambilkan air buat

kamu," jawab Bu Rani.

"Ya."

Saat Bu Rani pergi ke dapur mengambil air

minum Bella pergi ke kamar Billa. Kemudian

Bella membuka pintu kamar Billa, tetapi saat

pintu terbuka betapa kagetnya Bella melihat

Billa yang tergeletak di lantai dengan banyak

darah yang keluar dari tangannya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Bu Rani

yang tidak menyangka akan kehilangan Billa

secepat ini. Bu Rani merasa sangat terpuruk

sampai ia pingsan berkali-kali karena masih

tak terima dengan fakta bahwa Billa sudah

meninggal karena ia bunuh diri.

Kesedihan Bu Rani dan Bella makin

memuncak tak kala mereka mendengar saat

ini di dalam tubuh Billa ada nyawa lain, yaitu

tidak lain ada bayi yang juga ikut meninggal

karena tindakan Billa.

Mendengar kebenaran bahwa Putrinya

meninggal dalan kaadaan hamil Bu Rani

semakin terkejut dan akhirnya kembali

pingsan, sedangkan Bella masih tak percaya

dengan apa yang dikatakan Dokter.

"Dokter berbohong bukan? Saudara saja

tidak mungkin sedang hamil! Dia masih SMA,

dan Saya juga yakin dia tidak mungkin

melakukan hal hina itu! Bagaimana bisa

saudara Saya hamil? tanya Bella.

"Yang jelas saudara kamu sedang

mengandung. Kami tidak tahu dia melakukan

hal itu dengan segaja, atau terpaksa. Tugas

kami sudah selesai, jadi Saya permisi

dahulu." Dokter pun pergi.

Bella terdiam memikirkan perkataan Dokter.

"Dia melakukan hal itu dengan segaja, atau

terpaksa?" Bella terdiam kembali. "Ya! Itu

mungkin saja! Billa mungkin di paksa

melakukan hal itu. Aku harus mencari tahu.

Bella bangkit dan berlari kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah Bella melangkah

dengan langkah kecil masuk ke kamar Billa

yang kini dipasang garis pembatas oleh

Polisi. Dengan rintikan air mata Bella

mencari sesuatu di kamar itu, dan akhirnya

ia menemukan sebuah buku harian berwarna

hitam putih tergeletak di bawah ranjang

tidur.

Buku harian Billa? Mungkin di buku ini Billa

ada menulis tentang apa yang sebenarnya

terjadi padanya." Bella mengambil buku itu,

kemudian pergi meninggalkan rumah untuk

membaca buku itu di tempat yang tenang.

Bella membawa buku harian itu ke taman

dekat rumahnya, kemudian dengan hati\-hati

ia membuka buku itu dengan takut.

"Apa tidak apa\-apa aku membaca buku

harian Billa? Billa, maafkan aku karena

sudah lancang membaca buku harianmu.

Dengan perlahan Bella mulai membaca buku

harian itu dari awal.

bersambung.

\#\#\#\#yuhu jangan lupa Like and Koment dibawah😍😘.

dan jangan lupa Follow tik tok aku ;ID:chcaamwyn

Ig@chcaa\_923

fb@chcaa

Terpopuler

Comments

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

inget aku wkt di bully sm tmn pas SD.

2020-09-28

2

Adiknya Lan Li

Adiknya Lan Li

jadi keinget aku yang sering dibully sama kawan aku

2020-09-13

1

Reeeeg🐣🦄

Reeeeg🐣🦄

kasihan tertekan pasti dia hem sedih😥

2020-08-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!