"Namaku Billa, saat ini aku tinggal bersama
dengan lbuku di rumah sederhana tapi
bahagia. Saudaraku Bella dia tinggal jauh
dariku, jadi kami hanya bisa berhubungan
lewat ponsel. Hari ini hari pertama aku di
SMA. Awalnya aku kira aku akan menjalani
kehidupan masa SMA ku dengan tenang, tapi
tidak setelah Stela membuatku menjadi
target bully di sekolah. Sejak hari itu teman-
teman mengganggu aku, dan kadang mereka
juga memukulku. Tapi walaupun begitu hal
yang Stela lakukan tidaklah lebih buruk dari
yang dilakukan David padaku. Malam itu saat
ada pesta dirumahnya, dia menodaiku. Aku
hanya wanita lemah dan tak bisa melawan,
yang bisa aku lakukan hanyalah memohon,
tetapi David tak memperdulikan hal itu. Sejak
hari itu aku memutuskan menjauhi
semuanya, tetapi tadi aku baru sadar jika
saat ini aku sedang hamil. Dan bayi yang
sedang aku kandung saat ini tidak lain
adalah bayi David tentunya. Aku sudah
menghubungi dia berkali-kali, tapi dia bilang
dia tidak ingin bertanggung jawab. Aku
bingung! Aku frustrasi! Aku tidak ingin
menjadi beban bagi lbu, Ayah, dan
Saudaraku, jadi aku sudah putuskan. Aku
akan mengakhiri hidupku .." Air mata Bella
pun pecah ketika mengetahui selama ini
saudaranya menjadi korban bully di sekolah.
Bella melemparkan buku itu karena ia
merasa sangat marah karena selama ini tak
bisa membantu Billa. Bella merasa semua ini
terjadi karena ia tak bisa bersama dengan
Billa.
"Ini semua salahku. Andai saja aku lebih
memperhatikan Billa dan sikapnya pasti
semua ini bisa di cegah. Dasar laki-laki
sialan, berani sekali dia melakukan hal itu
kepada Billa. Aku tidak akan mengampuni
dia!' seru Bella.
Bella mengambil kembali buku itu. "Ini tidak
bisa dibiarkan begitu saja! Aku harus
laporkan hal ini ke polisi, tapi ... jika aku
hanya memberikan buku harian ini sebagai
bukti itu tidak akan membuat banyak
pengaruh. Aku harus mencari bukti yang
lebih kuat. Dan aku tahu harus berbuat apa.
Ini akan menjadi pembalasan dendam untuk
Billa."
pemakaman keluarga, di sana teman\-teman
sekolah Billa banyak yang datang kecuali
David yang tak tahu kemana hilanganya kini.
Entah dia ketakutan atau merasa bersalah
atas apa yang menimpa Billa, entalah hanya
dia yang tahu.
Bella yang terlambat datang ke pemakaman
itu hanya bisa melihat kuburan Billa saja kini.
Bella tak bisa lagi bertemu Billa untuk
selama\-selamanya, dan hal itu membuat
rasa penyesalan Bella semakin besar.
"Harusnya dari dulu aku menemui Billa. Jika
dulu aku tidak terus menunda keberangkatan
aku untuk bertemunya ini semua mungkin
bisa di cegah,"lirih Bella.
Bella menangis meratapi batu nisan Billa.
"Eh ... itu cewek siapa?" tanya Stela berbisik\-
bisik kepada temannya.
"Nggak tahu. Mungkin dia saudara jauhnya
Billa. Kenapa?" Nia balik bertanya.
"Nggak papa," jawab Stela singkat.
Billa kini sudah pergi dengan tenang ke
tempat Allah SWT, dan di sana Billa pasti
tidak akan merasakan kesedihan lagi. Bella
terus berdoa agar Billa tenang di sana, tapi
Bella juga tahu Billa tidak akan pergi dengan
tenang sebelum murid\-murid jahat itu
mendapatkan hukuman atas perbuatan tak
baik yang seringkali mereka lakukan.
Keesokan paginya Bella menghampiri Bu
Rani dengan membawakan makanan
untuknya. "Bu, Ibu makan dulu ya," ucap
Bella.
"lbu tidak ingin makan Bella," tolak Bu Rani.
"lbu jangan begitu dong. Nanti kalau lbu sakit
bagaimana? Kalau Ibu sakit Billa juga pasti
akan sedih disana. Jika lbu tidak ingin
makan ini demi lbu sendiri, setidaknya
makanlah ini demi Billa," pinta Bella
merintikan air mata.
Bu Rani yang melihat Bella menangis juga
ikut menjadi menangis, kemudian ia pun
berkata, "Baiklah. Ibu akan makan, " ucapnya.
Senyuman langsung terukir di wajah Bella.
"Kalau begitu Bella akan suapi lbu." Dengan
penuh cinta Bella menyuapi Bu Rani.
"Kapan kamu akan pulang?" tanya Bu Rani.
Bella terdiam. "Emmm... mungkin aku disini
sedikit agak lama dari rencana awalku,"
jawab Bella.
"Kenapa? Bagaimana jika nanti Ayah
marah?"
"Tidak papa Bu. Nanti aku akan minta izin
pada Ayah agar aku bisa tinggal disini lebih
lama lagi. Lagipula aku tidak mungkin
meninggalkan lbu di saat seperti ini.
"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan lbu. Jika
kamu tinggal lebih lama disini, bagaimana
dengan sekolah kamu? Bukankah kamu
sudah naik kelas tiga? Apa kamu mau
menghentikan sekolahmu hanya demi lbu?
Ibu tidak suka dengan hal itu Bella!"
"bu .. Ibu, tenanglah. Aku tidak akan berhenti
sekolah. Tapi, aku akan pindah sekolah,"
ungkap Bella.
"Apa? Kamu mau pindah sekolah? Kemana?"
tanya Bu Rani.
"Aku akan pindah kesekolah Billa," jawab
Bella.
"Kamu yakin dengan keputusan kamu ini?"
Yakin, Bu."
"Baiklah jika memang itu keputusan kamu.
Tapi, jangan lupa minta izin dulu pada Ayah."
"lya, lbu."
bersambung.
\#\#\#\#\#\#Bantu like and koment yah,😍😘\#\#\#\#\#
next.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Adiknya Lan Li
astaga,pembullyan adalah hal yang paling tidak kusukai!
2020-09-13
1
flora sweet
seru thor....
2020-06-15
3