Part~3

"Namaku Billa, saat ini aku tinggal bersama

dengan lbuku di rumah sederhana tapi

bahagia. Saudaraku Bella dia tinggal jauh

dariku, jadi kami hanya bisa berhubungan

lewat ponsel. Hari ini hari pertama aku di

SMA. Awalnya aku kira aku akan menjalani

kehidupan masa SMA ku dengan tenang, tapi

tidak setelah Stela membuatku menjadi

target bully di sekolah. Sejak hari itu teman-

teman mengganggu aku, dan kadang mereka

juga memukulku. Tapi walaupun begitu hal

yang Stela lakukan tidaklah lebih buruk dari

yang dilakukan David padaku. Malam itu saat

ada pesta dirumahnya, dia menodaiku. Aku

hanya wanita lemah dan tak bisa melawan,

yang bisa aku lakukan hanyalah memohon,

tetapi David tak memperdulikan hal itu. Sejak

hari itu aku memutuskan menjauhi

semuanya, tetapi tadi aku baru sadar jika

saat ini aku sedang hamil. Dan bayi yang

sedang aku kandung saat ini tidak lain

adalah bayi David tentunya. Aku sudah

menghubungi dia berkali-kali, tapi dia bilang

dia tidak ingin bertanggung jawab. Aku

bingung! Aku frustrasi! Aku tidak ingin

menjadi beban bagi lbu, Ayah, dan

Saudaraku, jadi aku sudah putuskan. Aku

akan mengakhiri hidupku .." Air mata Bella

pun pecah ketika mengetahui selama ini

saudaranya menjadi korban bully di sekolah.

Bella melemparkan buku itu karena ia

merasa sangat marah karena selama ini tak

bisa membantu Billa. Bella merasa semua ini

terjadi karena ia tak bisa bersama dengan

Billa.

"Ini semua salahku. Andai saja aku lebih

memperhatikan Billa dan sikapnya pasti

semua ini bisa di cegah. Dasar laki-laki

sialan, berani sekali dia melakukan hal itu

kepada Billa. Aku tidak akan mengampuni

dia!' seru Bella.

Bella mengambil kembali buku itu. "Ini tidak

bisa dibiarkan begitu saja! Aku harus

laporkan hal ini ke polisi, tapi ... jika aku

hanya memberikan buku harian ini sebagai

bukti itu tidak akan membuat banyak

pengaruh. Aku harus mencari bukti yang

lebih kuat. Dan aku tahu harus berbuat apa.

Ini akan menjadi pembalasan dendam untuk

Billa."

 

pemakaman keluarga, di sana teman\-teman

sekolah Billa banyak yang datang kecuali

David yang tak tahu kemana hilanganya kini.

Entah dia ketakutan atau merasa bersalah

atas apa yang menimpa Billa, entalah hanya

dia yang tahu.

Bella yang terlambat datang ke pemakaman

itu hanya bisa melihat kuburan Billa saja kini.

Bella tak bisa lagi bertemu Billa untuk

selama\-selamanya, dan hal itu membuat

rasa penyesalan Bella semakin besar.

"Harusnya dari dulu aku menemui Billa. Jika

dulu aku tidak terus menunda keberangkatan

aku untuk bertemunya ini semua mungkin

bisa di cegah,"lirih Bella.

Bella menangis meratapi batu nisan Billa.

"Eh ... itu cewek siapa?" tanya Stela berbisik\-

bisik kepada temannya.

"Nggak tahu. Mungkin dia saudara jauhnya

Billa. Kenapa?" Nia balik bertanya.

"Nggak papa," jawab Stela singkat.

Billa kini sudah pergi dengan tenang ke

tempat Allah SWT, dan di sana Billa pasti

tidak akan merasakan kesedihan lagi. Bella

terus berdoa agar Billa tenang di sana, tapi

Bella juga tahu Billa tidak akan pergi dengan

tenang sebelum murid\-murid jahat itu

mendapatkan hukuman atas perbuatan tak

baik yang seringkali mereka lakukan.

 

Keesokan paginya Bella menghampiri Bu

Rani dengan membawakan makanan

untuknya. "Bu, Ibu makan dulu ya," ucap

Bella.

"lbu tidak ingin makan Bella," tolak Bu Rani.

"lbu jangan begitu dong. Nanti kalau lbu sakit

bagaimana? Kalau Ibu sakit Billa juga pasti

akan sedih disana. Jika lbu tidak ingin

makan ini demi lbu sendiri, setidaknya

makanlah ini demi Billa," pinta Bella

merintikan air mata.

Bu Rani yang melihat Bella menangis juga

ikut menjadi menangis, kemudian ia pun

berkata, "Baiklah. Ibu akan makan, " ucapnya.

Senyuman langsung terukir di wajah Bella.

"Kalau begitu Bella akan suapi lbu." Dengan

penuh cinta Bella menyuapi Bu Rani.

"Kapan kamu akan pulang?" tanya Bu Rani.

Bella terdiam. "Emmm... mungkin aku disini

sedikit agak lama dari rencana awalku,"

jawab Bella.

"Kenapa? Bagaimana jika nanti Ayah

marah?"

"Tidak papa Bu. Nanti aku akan minta izin

pada Ayah agar aku bisa tinggal disini lebih

lama lagi. Lagipula aku tidak mungkin

meninggalkan lbu di saat seperti ini.

"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan lbu. Jika

kamu tinggal lebih lama disini, bagaimana

dengan sekolah kamu? Bukankah kamu

sudah naik kelas tiga? Apa kamu mau

menghentikan sekolahmu hanya demi lbu?

Ibu tidak suka dengan hal itu Bella!"

"bu .. Ibu, tenanglah. Aku tidak akan berhenti

sekolah. Tapi, aku akan pindah sekolah,"

ungkap Bella.

"Apa? Kamu mau pindah sekolah? Kemana?"

tanya Bu Rani.

"Aku akan pindah kesekolah Billa," jawab

Bella.

"Kamu yakin dengan keputusan kamu ini?"

Yakin, Bu."

"Baiklah jika memang itu keputusan kamu.

Tapi, jangan lupa minta izin dulu pada Ayah."

"lya, lbu."

bersambung.

\#\#\#\#\#\#Bantu like and koment yah,😍😘\#\#\#\#\#

next.

 

 

Terpopuler

Comments

Adiknya Lan Li

Adiknya Lan Li

astaga,pembullyan adalah hal yang paling tidak kusukai!

2020-09-13

1

flora sweet

flora sweet

seru thor....

2020-06-15

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!