setelah kembali masuk kedalam acara pesta, Cala melihat kesekelilingnya mencari keberadaan ayah dan bundanya, hingga mata Cala bertemu dengan tatapan tajam dari bundanya, Cala tersenyum menanggapi tatapan tajam bundanya dan berjalan mendekat.
" dari mana saja kamu ?" tanya Devi
" dari taman belakang " jawab Cala
" sini ikut bunda " ajak Devi sambil menarik tangan Cala
" maaf menunggu lama " ucap Devi pada rekan bisnisnya, Cala memperhatikan setiap orang yang berada dalam satu meja dengannya selain ayah dan bundanya ada dua pasangan suami istri lainya yang ikut bergabung.
" Cala perkenalkan, om dan tante mereka rekan bisnis bunda " ucap Devi dengan lembut dan senyum yang tak pudar dari bibirnya
Cala menuruti perintah bundanya tanpa basabasi, dan setelah berkenalan para orang tua itu kembali sibuk membicarakan bisnis mereka yang membuat Cala kembali bosan, ingin rasanya dia berteriak mengatakan, haruskan setiap bertemu mereka saling pamer dengan bisnis masing-masing? kenapa di kepala para orang tua itu hanya ada bisnis saja ?, semakin jengah itulah yang Cala rasakan.
" jeng Devi gimana kalo kita kenalkan anak ku dengan anak mu ?" tanya salah satu teman Devi
" hehehe mungkin untuk berkenalan boleh saja namun jika untuk ketahap yang lebih serius sepertinya tidak, karna saya ingin Cala membantu mengelola perusahaan lebih dulu, dan dia masih sangat muda" jawab Devi
" tentu, mungkin mereka bisa berteman dan saling bertukar pendapat saat sama-sama mengelola bisnis nantinya, karna kebetulan anak saya juga sudah memiliki perusahaan dan beberapa bisnisnya sendiri " sahut teman Devi
" wah hebat anaknya jeng, boleh kapan kita atur pertemuan untuk mereka ?" tanya Devi
" bagaimana jika minggu depan ?" tanya teman Devi
" baiklah " jawab Devi
tak terasa waktu semakin larut, hingga membuat Cala mengantuk dan melirik kesal pada ayah dan bundanya yang masih sangat antusian membahas bisnis," bundaaa " panggil Cala dengan manja
" ada apa ?" tanya Devi
" Cala ngantuk " ucapnya
" baiklah ayo kita pulang lebih dulu " jawab Devi yang di angguki Cala, mereka kemudian berpamitan pada rekan bisnis dan si pemilik pesta.
seandainya saja bunda setiap hari seperti ini, lembut dan penuh kasih, tidak hanya di depan rekan bisnisnya, batin Cala
dalam perjalanan pulang suasana mobil hening tanpa ada yang berbicara, Cala lebih memilih menyadarkan kepalanya di kaca mobil, sedangkan Devi dan Raka sibuk dengan ponsel mereka masing-masing.
Cala terlelap tanpa di sadari oleh kedua orang tuanya, hingga mereka sampai di rumah Cala masih belum bangun dari tidurnya, bahkan tidurnya sangat pulas, walau ada guratan lelah di keningnya.
" mas anak kamu tidur, kamu gendong dia " ujar Devi, yang merasa kasihan pada anaknya
" bangunkan saja " sahut Raka
" kasian dia lelah mengikuti kita " jawab Devi
" heemmm " jawab Raka dan mulai mengambil posisi untuk mengendong Cala.
Raka membawa Cala hingga masuk kekamar anak gadisnya, entah kapan terakhir kali Raka menginjakkan kakinya di kamar anaknya ini, sudah sangat lama rasanya dia tidak menggendong anaknya yang tertidur pulas seperti saat ini,selain saat Cala masih sangat kecil dan bermanja padanya.
setelah menidurkan Cala di kasur empuknya, sesaat Raka memandangi wajah cantik anaknya dan menghela napas berat, membantu Cala melepas high heels yang di pakai anak gadisnya, memandangi anak gadisnya dengan perasaan yang sulit di artikan, hatinya penuh penyesalan dengan semua yang terjadi, ayah mana yang ingin anaknya menderita Raka yakin tidak ada, tetapi semua kesalahan masa lalu sangat membekas, hingga membuat anaknya yang begitu manis dan manja menjadi sedikit bar-bar dengan kelakuan yang suka membuat masalah, walau Raka tau itu semua dilakukan Cala sebagai bentuk protes dan mencari perhatiannya.
" maafkan ayah " ucap Raka sambil mengusap puncak kepala anaknya dan berjalan keluar kamar Cala dengan pelan agar tidak menimbulkan suara.
setelah Raka berada di dalam kamarnya di lihat istrinya yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah berganti pakaian dan bersiap untuk istirahat.
" Dev, bisakah kamu lebih memperhatikan anak kita ?" tanya Raka sambil menatap istrinya
" aku selalu memperhatikannya dengan memenuhi segala kebutuhanya " jawab Devi
" bukan hanya itu Dev " sahut Raka
" aku melakukan itu semua agar dia bisa mandiri dan tahan akan kerasnya kehidupan, apalagi jika dia sudah mengenal cinta, aku tidak mau anak ku menjadi bodoh seperti aku dulu " jawab Devi
" ya kau benar " jawab Raka kemudian berjalan kekamar mandi sedangkan Devi memilih untuk tidur, walau tak berbeda jauh dari apa yang di rasakan Raka, hati Devi juga berperang dengan segala ke egoisanya menjadikan Cala korban dalam kebencian pada suaminya, Devi mengusap air matanya dan berusaha memejamkan matanya agar bisa terlelap dan tak menambah waktu berkomunikasi dengan Raka.
Raka yang selesai dari kamar mandi menghela napasnya, menatap istrinya, mengusap puncak kepala strinya dengan lembut dan meninggalkan ciuman di keningnya " maafkan aku sayang, maaf " ucap Raka lalu mengambil posisi untuk beristirahat di sebelah Devi, yang sebenarnya belum tidur dan hampir setiap malam dia mengetahui apa yang di lakukan suaminya itu.
**********
terimakasih sudah membaca, jangan lupa dukungan ya, like, komen dan Vote.
baca juga karya aku yang lainya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Fitri
anak korban keegoisan ortu
2021-01-17
1
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-12-21
3
ShadoW
ada unsur sedihnya juga😢😢😢😢
2020-11-12
3