saat kembali kerumah ternyata hari sudah berganti menjadi gelap, Cala lagi-lagi di suguhkan dengan perbebatan antara dua orang yang membandingkan bisnis mereka, hal itu benar-benar membuat Cala semakin malas untuk berada di rumahnya.
" Cala besok ikut bunda menghadari acara pesta rekan bisnis bunda " ucap Devi saat melihat Cala menaiki anak tangga sedangkan Cala hanya terus melangkahkan kakinya tanpa perduli dengan ucapan orang tuanya.
" CALA " bentak Devi
" love you too bunda " jawab Cala dengan wajah datar menatap Bundanya lalu melanjutkan langkahnya menuju kamarnya, dikamarnya Cala terduduk di lantai bersandarkan ranjang menukuk lututnya dan membenamkan wajahnya di atas lutut.
"hiks....hiks... aku benci aku sangat benci dengan keluarga ini " gumam Cala di sela-sela tangisnya.
.
.
Keesokan harinya tepat jam tujuh malam, Cala, ayah dan bundanya sudah berada dalam sebuah pesta yang sangat mewah, namun semua itu tidak membuat Cala senang, " ini akan sangat membosankan " gumam Cala
" ingat jaga sikap mu, jangan mempermalukan kami " ucap tegas Devi dengan sedikit berbisik
" kamu tunggu di sini jangan kemana-mana, jangan membuat ulah " ucap Raka dengan tatapan tajamnya sedangkan Cala hanya mengedikkan bahunya.
Cala memilih untuk menikmati hidangan yang ada, saat Cala tengah asik memilih cemilan manis, Cala melihat sepasang kekasih yang tak lain Gio dan Vina sedang asik berbicara dengan senyum yang tak pudar dari wajah keduanya dan benar-benar membuat Cala merasa iri dan kesal
Cala berjalan dengan cepat kearah dua orang itu dan dengan sengaja menabrak Vina yang sedang asik bersama Gio, hingga membuat minuman yang ada di tangan Vina tumpah mengenai gaun dan jas yang di pakai Gio
" uupppsss sengaja " ucap Cala santai, Gio menatap tajam pada Cala yang mencebikkan bibirnya menanggapi tatapan Gio, lalu tersenyum pada Vina yang juga tengah menatapnya tajam.
" apa lo, tu mata perlu gue obatin " ledek Cala
" maksud kamu apa ngedorong aku hah ?" tanya Vina yang merasa kesal dengan perbuatan Cala
" sengaja doang kok " sahut Cala
" aku ke toilet dulu " pamit Vina pada Gio dan tak menghiraukan ucapan Cala lagi.
" gak usah balik lagi " sahut Cala yang mendapat tatapan tajam dari Vina
" kamu ikut saya " ujar Gio menarik pergelangan tangan Cala, setelah kekasihnya tak terlihat, Gio membawa Cala menuju taman belakang yang cukup sepi, sesampainya di taman belakang Gio menghentakkan kasar tangan Cala, membuat Cala sedikit meringis karna sakit.
" ngapain sih ngajak ketempat sepi gini, mau ngajak berduaan ya?" tanya Cala dengan senyum manisnya, tanpa sadar membuat Gio beberapa saat terpesona dengan senyum Cala namun lekas di tepisnya, dengan menggelengkan kepala dan kembali menatap tajam Cala.
" ini peringatan terakhir, berhenti menggangu aku dan Vina, kamu membuat ku semakin jijik setiap kali melihat mu " ucap Gio dengan penuh penekanan
" aku suka sama kamu jadi gak mungkin aku gak ganggu kamu, lagian kamu juga sukakan sama aku ?" tanya Cala dengan yakin tanpa ada rasa keraguan sama sekali
" cih, wanita murahan seperti mu sangat tidak tau malu " ucap Gio
" kamu jangan gitu dong, nanti kalo kamu cinta sama aku kamu yang malu habis ngatain aku " sahut Cala dengan tetap tersenyum walau hatinya lumayan perih saat orang yang di sukai mengatainya murahan
" ingat jangan pernah menggangu ku dan Vina lagi, atau aku akan membuat mu menyesal " ucap Gio dan dengan cepat meninggalkan Cala seorang diri di taman belakang.
Cala tidak mengikuti langkah Gio yang meninggalkanya untuk kembali kedalam acara pesta, dia justru mencari tempat untuknya duduk, setelah berkeliling Cala akhirnya menemukan kursi yang ada di taman dan tanpa ragu Cala duduk disana.
Cala memejamkan matanya kerah atas menghirup dalam-dalam udara malam dan menghembuskanya perlahan, Cala terus menikmati waktunya untuk memandangi langit yang bahkan saat ini tak ada satupun bintang disana selain awan mendung.
" kalian gak pada muncul kenapa ? lagi pada sedih ya ?" tanya Cala pada langit yang membuatnya tersenyum geli sendiri akan pertanyaannya.
entah sudah yang keberapa kali suara dering hp Cala yang tak di perdulikannya berbunyi, tanpa menjawab panggilan telfon itupun, Cala beranjak dari duduknya dan kembali masuk kedalam pesta, dengan rasa terpaksa, jika saja boleh memilih dia akan lebih memilih tidur sepanjang malam untuk melepas beban.
***********
terimakasih sudah membaca, jangan lupa untuk memberikan dukungan, like, komen dan Vote ya 😘
baca juga yu karya aku yang lainya, aku tunggu ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Vera Nika Anjani
likeeee
2020-10-07
3
Rena Karisma
like❤️❤️❤️❤️
2020-09-07
2
Sept September
Kaka aku mampir yaaaa
2020-08-11
1