Chapter 3 | Membalas Perundung

...Cerita yang ada di dalam novel ini hanyalah karangan fiksi semata. jika ada kesamaan nama, tempat, nomor dan hal hal lainnya mohon dimaklumi....

memberikan pukulan telak ke wajah orang, itu sama saja dengan mengajak berkelahi. bahkan dengan bantuan sistem tetap saja sulit karena jumlah mereka ada 6 orang.

lantas apa yang harus aku lakukan. tentu saja mau tidak mau menerima quest yang menakutkan ini. waktu melihat quest kedua aku tidak terlalu tegang karena aku tidak percaya akan ada yang mati di sekolah, lagipula yang akan mati di quest kedua bukan aku. tapi sekarang kalau aku gagal aku pasti akan babak belur lagi.

di lorong belakang sekolah.

begitu mendapat quest ketiga aku langsung kembali ke sekolah. sebentar lagi pulang sekolah, aku berniat menyelesaikan quest ini sebelum jam pulang sekolah.

aku lihat anak anak sama yang tengah membolos di lorong gang belakang sekolahku.

"hei kalian!" aku meneriaki mereka dengan berani.

"balikin jam tangan yang kemarin kalian temuin tercecer di jalan! itu punya temanku!"

"wah, wah, liat siapa yang dateng!"

"anak babi yang kemaren!"

anak anak lokomotif mengepung aku, jumlah mereka 6 orang seperti yang dikatakan sistem.

"ohh, ini jam punya temen lo? ya udah, ambil sini!"

aku ditantang merebut jam tangan martha dari mereka.

anak anak itu menekuk jari mereka. gaya mereka selangit tapi proporsi badan mereka biasa saja.

pertarunganku melawan 6 anak smk sebelah pun dimulai.

"kita pur deh! lu boleh nyerang duluan." kata si jagoan diantara mereka.

kalau di film anime action school, saat protagonis dikepung seperti ini dia akan mengincar lawan yang paling lemah, menjatuhkannya dengan tackle lalu berlagak sok kuat dan membuat lawannya merasa terintimidasi.

akan aku coba meniru aksi protagonis itu!

dengan kekuatan penuh aku jatuhkan anak yang badannya paling kecil dengan tackle.

aku berhasil menjatuhkan satu orang. saat aku mengangkat kepalaku, aku terkejut melihat anak itu sudah pingsan.

"bangsat! dia serius mau melawan kita!!"

[Tring!]

buuk!

aku mendaratkan pukulan telak di wajah lawanku. ini pertama kalinya aku memukul orang. rasanya menegangkan sekaligus memuaskan.

"ini anak kuat juga, hati hati parto. hidung lu berdarah!"

buuk!

buuk!

aku kena 2 tendangan di perutku. statistik pertahananku yang sekarang belum cukup kuat untuk menahan 2 serangan sekaligus.

• Pertahanan (28) (Standar)

• Kekuatan (45) (Kuat)

buuk!

dengan satu pukulan lagi di dagunya aku berhasil menumbangkan orang kedua.

[Tring!]

"liat aja, kami bakal nyerang smk lu abis ini!"

aku hentikan pukulan anak yang paling berisik di antara mereka lalu aku tinju pipinya sekeras yang aku bisa.

[Tring!]

"rizal! kayanya kita bakalan kalah!"

rizal anak paling jagoan diantara mereka. dia diam saja disaat teman temannya dipukuli.

aku sangat bernafsu untuk menyelesaikan quest. tapi kalau perkelahian ini dilanjutkan masalah bisa semakin besar. aku tidak ingin smk bumi air menyerang smk harapanku.

sepertinya akan lebih baik kalau aku menyerah menyelesaikan quest ini.

setelah 3 pingsan, anak anak lokomotif tidak menyerang lagi. aku juga berhenti menyerang mereka.

"bagaimana. mau mengembalikan jamnya?" tanyaku dengan lembut.

"sudah bonyok begini mana mungkin berhenti. aku cuman heran, kok anak lemah tiba tiba jadi kuat. apa lu pura pura lemah biar enggak dipaksa ikut klub gulat?"

klub gulat dan klub silat yang ada di sekolahku adalah klub campuran satu kabupaten A yang anggotanya berasal dari siswa siswi sekolah yang berbeda beda. seperti contohnya anak lokomotif yang namanya rizal ini pasti kenal dengan bima yang jadi juara 3 di pertandingan gulat antar kabupaten.

"minggir lu bedua, gotong tuh si arman, budi sama arif. biar gua yang hajar ni anak."

dari lagaknya sepertinya rizal ini cukup kuat. atau mungkin enggak.

rizal mengambil balok kayu. kalau aku menangkis balok kayu itu dengan tanganku pasti bakal sakit banget.

rizal mengayunkan balok kayunya, karena statistik kecepatanku bertambah aku bisa menghindarinya dengan mudah.

• Kecepatan (21) (Standar)

brak!

aku melancarkan tinjuku ke wajahnya lebih cepat dari ayunan tangan rizal.

"ditangkis!"

rizal melindungi wajahnya dengan balok kayu. aku kesakitan gara gara memukul balok kayu itu.

"aduhh! aduuuhhh...!"

"jago juga lu. siapa sih nama asli lu? gua cuma tahu nama panggilan lu, kuda nil."

"aku... yuda dari jurusan seni kelas 1."

"oke, yuda. hari ini lu bakalan gua tandain."

"kenapa gitu? lu yang gak mau balikin jam tangan temen gua!"

"ya udah, buruan ambil dari gua kalau berani."

rizal memegang jam tangan martha. tanpa banyak berpikir aku menyerang rizal lebih dulu.

aku lancarkan tinju tapi meleset, rizal memukulkan kayunya tapi aku tahan, aku berhasil menendang kaki rizal, rizal berhasil memukul pipi kiriku.

bak!

buuk!

aku terkejut statistik staminaku yang standar ini bisa mengimbangi si jagoan yang pastinya lebih kuat dari anak lain di gangnya.

• Stamina (25) (Standar)

aku babak belur, kalau pulang dengan kondisi seperti ini ibu bisa mengamuk. tapi di sisi lain aku juga membuat rizal babak belur.

buuk!

aku mendaratkan pukulan keras di dagu rizal. sepertinya sebentar lagi aku akan menang, rizal terhuyung setelah pukulan itu.

melihat rizal terhuyung aku berusaha merebut jam tangan martha di kantong celananya, namun aku terlalu terburu buru, itu adalah jebakan rizal.

saat aku membungkuk untuk menjangkau kantongnya, rizal menyerangku dengan sikutnya tepat di hidungku.

"aahhh..."

saat aku akan terjatuh rizal lanjut menendangku tepat di kemaluanku. aku merasa diriku akan mati, rizal terlalu kuat.

"yeeh, rizal menang!"

"harus kita apain ni anak babi?"

"minggir lu bedua! gua belum selesai woii!!"

rizal mengelap darah di bibirnya.

mau seberapa kuat pun pertahanan yang kau miliki, kalau sudah terkena serangan di titik vital terutama ************, atlet big show sekali pun bisa tumbang.

meski kesakitan, hatiku memaksaku untuk terus bertarung.

• Mentalitas (35) (Kuat)

aku bangkit kembali. aku harus menyelesaikan quest ke 3 ini bagaimana pun caranya.

"maju kau rizal!"

"bagus kalo lu gak papa, tadinya gua kira biji lu pecah!"

aku menutup jarak, mendekat sedekat mungkin, dan saat rizal akan menyerangku aku cengkeram wajahnya.

"ngapain lu!!"

"rasakan kekuatan 45 ku!!!"

braakk!!

aku jatuhkan rizal dengan keras. kepalanya terbentur tanah tapi dia masih sadarkan diri.

"seperti protagonis anime action, school."

aku menduduki rizal, mengunci badannya. lalu tinju wajahnya.

buk! buk! buk!

"sudah woi!! lu mau bunuh temen gua!!" teriak anak lokomotif lain.

"satu pukulan lagi..."

buuk!!

aku sengaja menggunakan tangan kiriku, karena katanya tangan kiri lebih lemah dari tangan kanan.

[Tring!]

akhirnya aku berhasil mengalahkan rizal. aku juga sudah mendapatkan jam tangan martha.

"heh yudistira! mulai hari ini lu udah jadi musuh smk bumi air!"

"jangan kesini!!"

tinggal 2 orang lagi.

"lu berdua juga harus babak belur. itu namanya solidaritas antar kawan satu tongkrongan."

"waaaaaaaa...!!!"

[Tring!]

[Tring!]

.....

di ruang kelas, setelah jam terakhir. disaat kebanyakan anak anak sudah pulang sekolah, martha yang seorang wakil ketua osis tetap tinggal di sekolah hingga semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya terselesaikan setidaknya untuk setengahnya.

aku menemukan martha sedang menyapu ruang kumpul osis.

aku mendapatkan jam tangannya, tapi apa dia akan menerimanya. bukankah kami berdua adalah musuh.

saat itu aku memutuskan untuk memberikannya langsung. siapa tahu perlakuan martha padaku akan berubah setelah aku membantunya.

"permisi martha..."

"hah! ngapain lu manggil gue kuda nil!"

"aku mau ngasih jam tanganmu yang diambil anak anak smk sebelah. nih.."

aku meletakkan jam tangan martha di atas meja, lalu aku pergi tanpa mengatakan apapun lagi.

dalam satu hari aku sudah melakukan banyak hal hebat. menyelamatkan nyawa seseorang, bertarung hingga babak belur demi mendapatkan jam tangan musuhku, membuat masalah dengan anak klub gulat dan silat, serta menghajar anak anak smk sebelah.

kehidupan sekolahku pasti tidak akan sama seperti dulu lagi. untuk itu aku perlu peningkatan statistik.

aku sudah membuka reward quest ke 3 sebelum mengembalikan jam tangan martha karena aku takut bertemu lauroe di sekolahsaat tubuhku masih lemah.

hadiah terbaik yang aku dapatkan dari quest ke 3 adalah hadiah bertipe bakat.

"hanya 3 nih? hadiah quest ini enggak sebagus hadiah quest hidup dan mati. wajar saja sih..."

kembali ke masa sekarang.

setelah aku search di google, aikido adalah bela diri asal jepang yang ditemukan dan dikembangkan oleh morihei ueshiba.

aku juga mendapatkan 3 teknik dasar bela diri aikido. yaitu teknik nikyo, kokyunage, dan sokaku takeda.

aku pulang ke rumah, untung saja waktu mengembalikan jam martha aku tidak ketemu anak anak pembully. aku bertanya pada nostradamus kapan quest ke 4 muncul.

[quest ke 4 anda akan datang jam 8 malam ini.]

akhirnya aku bisa bernapas lega setelah quest ke 3 yang menegangkan. ibuku sangat syok melihat wajahku yang babak belur lebih dari biasanya. untung saja ibu mendukung tindakanku untuk membalas perbuatan anak anak lokomotif yang membully aku kemarin.

aku bingung, bagaimana cara aku memberitahu ibu soal uang sepuluh juta dua ratus ribu yang aku dapatkan dari sistem ini. kalau salah bicara ibu pasti akan mengira aku mencuri, sementara kalau jujur tidak mungkin ibu akan mempercayai adanya sistem kebaikan.

"tunggu! kira kira boleh tidak ya, memberitahu ibu perihal sistem kebaikan?"

aku bertanya pada nostradamus lagi.

[anda tidak boleh membeberkannya!] jawab nostradamus.

"sudah aku duga."

"lalu aku harus bilang apa agar ibu tidak curiga?"

[bilang saja anda menolong seorang dermawan saat di jalanan. dan sebagai balas budi pertolongan anda, pria dermawan itu memberi anda nomor teleponnya dan sejumlah uang.]

[itu tidak akan menjadi sebuah kebohongan karena kontrak anda dengan sistem mirip seperti itu.]

"baiklah."

setelah aku berpikir cukup lama, aku memutuskan untuk tidak memberitahu ibu dulu. aku akan menyelesaikan semua quest hari ini dulu, mengumpulkan semua hadiahnya barulah memberitahu ibu.

singkatnya jam 8 malam. quest ke 4 muncul.

"bu! yuda pergi dulu ya, ke rumah temen!"

"eh.. udah malam! kamu mau ke rumah siapa?"

"rumah temen bu! beneran!"

"enggak boleh! kasih tahu ibu dulu temenmu yang mana?"

"temenku... namanya rizal bu, rumahnya di jalan jenderal B, komplek langit. dia minta aku jadi kameramen buat konten terbarunya dia. soalnya kameramen sebelumnya lagi sakit." mau tidak mau aku harus berbohong pada ibu.

"oh gitu."

"ya udah ibu izinin. tapi jangan terlalu malam pulangnya ya nak. apalagi kamu habis sakit tadi pagi."

"iya bu."

aku berangkat ke lokasi quest ke 4. sesampainya di depan komplek langit aku melihat banyak rumah mewah dengan berbagai bentuk tersusun rapi. komplek langit ini memang komplek perumahan orang kaya. mungkin suatu saat nanti aku bisa membangun rumah mewah disini juga, dengan bantuan sistem tentunya.

aku memasuki komplek perumahan itu. untung saja tidak ada satpam yang menjaga komplek ini. sesampainya di ujung komplek aku menemukan lokasi quest. lokasi quest ke 4 adalah sebuah konstruksi rumah mewah dengan 2 lantai. aku lihat seorang bapak yang sudah cukup berumur sedang bolak balik mendorong kereta berisi semen.

"permisi pak." panggilku.

"iya, ada perlu apa ya?"

"boleh saya membantu bapak?" tanyaku.

"kenapa kamu mau membantu saya?"

"saya pengen cari pengalaman sebelum kerja pak. sekedar ngangkut barang juga gak apa apa."

"aduh gimana ya dek, bapak enggak bisa nerima kamu begitu aja, soalnya bapak gak punya kewenangan."

"tolong lah pak, saya gak bakal bikin kacau kok. sekedar bantu ngangkut semen juga gak papa."

"ya udah deh. kamu boleh bantu, tapi cuma ngangkut semen aja ya."

"oke pak!"

aku menjalani quest 4 meskipun melelahkan tapi bayangan hadiah dari sistem membuat semangat terus membara.

[tring!]

"hmm... teks dari sistem sedikit berubah."

aku naik ke lantai 2 konstruksi aku lihat pondasi dinding semen untuk satu bilik di lantai 2 sudah beres. aku terkejut melihat bapak kuli tertidur di samping perkakasnya. saat aku mengecek keadaan bapak kuli quest ke 5 hari ini muncul.

karena aku tidak tahu dimana jalan salju setapak benang hijau muncul sebagai penunjuk arahku.

singkat cerita aku mengantar bapak kuli yah pingsan pulang ke rumahnya. karena di malam hari tidak ada angkutan umum aku pun menggendong bapak kuli di sepanjang jalan.

2 kilometer kemudian.

"akhirnya sampai juga."

bagian depan rumah bapak ini tampak tidak layak huni. rumah yang terbuat dari kayu, dengan beberapa bagian yang mulai rapuk. uhh, aku tidak seharusnya berkata begitu.

aku coba mengetuk pintu siapa tahu bapak ini punya istri atau anak. setelah aku ketok pintunya cukup lama tiba tiba pintu rumah ini terbuka sendiri.

karena hari sudah terlalu malam aku memutuskan untuk masuk dan membaringkan bapak ini ruang tamu rumahnya.

[tring!]

tidak ada reward khusus yang aku dapatkan di quest 4 dan 5. itu tidak masalah.

sebelum pulang tiba tiba aku merasa iba dengan bapak yang bekerja lembur sampai larut malam ini. aku pun membagikan setengah uang yang aku dapatkan dari quest hidup dan mati untuk bapak ini.

tidak lupa aku tinggalkan sebuah catatan untuk memberitahu bapak ini kalau uang itu adalah miliknya.

yah.. hari yang melelahkan ini pun ditutup dengan dering notifikasi dari sistem. setelah melakukannya sendiri, ternyata berbagi dengan tulus itu tidak sepahit kata orang orang. tentu saja karena aku memiliki sistem kebaikan yang akan terus memberiku uang tunai.

keesokan harinya, aku berangkat ke sekolah lagi.

masih sama seperti hari hari sebelumnya, tatapan tidak mengenakkan dari anak anak lain menusuk kulitku. tapi hari ini, perasaan tidak enak itu jauh lebih tidak mengenakkan lagi saat aku melihat lauroe tengah menungguku di depan ruang kelasku.

"datang juga lu kuda nil! lu inget kemaren, lu bikin malu gua di depan kakak kelas?!"

"maaf lauroe, aku gak sengaja..."

"gak sengaja palamu! jelas jelas lu dorong gue!!"

grab!

aku berhasil menahan tinju lauroe. terlihat raut muka lauroe yang terkejut.

aku tidak khawatir lagi kalau harus melawan lauroe sekarang, karena fisik lauroe tidak jauh beda dari rizal si jagoan anak lokomotif yang aku lawan kemarin.

setidaknya begitulah yang aku pikirkan.

brak!

lauroe melakukan uppercut ke daguku. damagenya semakin besar karena dia memakai keling (knuckles) di tangan kanannya.

"eh liat, lauroe lagi ngehajar si kuda nil!"

"wehh, ayo liat! jarang jarang kita liat lauroe berantem!"

anak anak berkumpul di sekitar kami.

uppercut lauroe membuat daguku berdenyut.

"kalo lu mau selamat dari gua, lu harus nerima tantangan gua."

"tantangan apa...??" tanyaku. bibirku berdarah.

"ayo kita tanding silat di arena!"

mendengar tantangan lauroe, aku langsung berkeringat. aikido yang aku kuasai belum tentu bisa mengalahkan skill silatnya lauroe.

tapi apalah daya. aku harus mempertanggung jawabkan tindakan kasarku kemarin. padahal kalau dipikir pikir aku bisa saja mencegah kak sari memakan mienya dengan cara lain. misalnya bilang kalau mangkuk mienya tidak dicuci dengan bersih atau apa pun, toh aku sekarang pandai berbohong.

"aku terima tantanganmu lauroe. tapi jika aku menang, kau harus memaafkan perbuatanku kemarin."

"oke, itu kalau lu menang. bahasa indonesia baku lu itu nyebelin banget sih!"

kami pun pergi ke gedung olahraga. di atas arena latihan silat aku dan lauroe akan bertanding.

lauroe si anak silat yang konon katanya tangguh tapi jarang berkelahi tiba tiba mengajak bertanding anak paling cemen di sekolah.

hal yang tidak biasa itu tentu menarik perhatian khalayak ramai. anak anak sekolah berbondong bondong mendatangi gedung olahraga, bahkan lauroe berhasil meyakinkan pembina silat dan kepala sekolah untuk mengizinkan pertandingan ini dengan dalih pertandingan persahabatan.

kami pun berdiri berhadapan di atas arena.

lauroe dengan bela diri silat yang ditekuninya, melawan aku dengan bela diri aikido yang aku dapatkan dari quest ke 3 sistem.

.....

Statistik 'kontraktor Yudistira' saat ini:

Etika (20) (Sangat Kurang)

Moral (51) (Bagus)

Ketampanan (-70) (Sangat Jelek)

• Berat Badan (105 kg \= 102 kg)

• Kharisma ( - )

Kekuatan (45) (Kuat)

• Kecepatan (21) (Standar)

• Pertahanan (28) (Kuat)

• Stamina (25) (Standar)

• Mentalitas (35) (Kuat)

Kecerdasan (-16) (Sangat Kurang)

Bakat :

• Bela Diri (Aikido) | teknik (nikyo) (kokyunage) (sokaku takeda)

..............................................................................

Jangan lupa tekan like dan taruh novel ini rak buku kesayangan kalian😄

Salam dari agen Nostradamus untuk seluruh orang orang baik di alam semesta😇

..............................................................................

Terpopuler

Comments

Putra_Andalas

Putra_Andalas

udah sangat jelek ,tdk Cerdas pulak... Ambyaaar dah..😂

2024-10-17

0

Putra_Andalas

Putra_Andalas

namanya org Gendut ,jelas aja beban pukulannya pasti berat kalo kena..

2024-10-17

0

Minus Muhadi

Minus Muhadi

hati hati THOR SILAT itu budaya INDONESIA,sdngkan Aikido itu budaya Jepang...,yg ada tmbah runyam aj walau ini cuma sekedar cerita fiksi

2024-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 0 | Prolog
2 Chapter 1 | Membuat Kontrak Dengan Sistem
3 Chapter 2 | Meningkatkan Statistik
4 Chapter 3 | Membalas Perundung
5 Chapter 4 | Pertandingan Aikido Vs Pencak Silat
6 Chapter 5 | Menjadi Target Penyerangan
7 Chapter 6 | Meningkatkan Diri Selama Satu Minggu
8 Chapter 7 | Hukuman Untuk 2 Pelaku Penyerangan
9 Chapter 8 | Cara Berandalan Menyelesaikan Masalah
10 Chapter 9 | Kedatangan Agen Nostradamus Di Dunia Nyata
11 Chapter 10 | Menyelesaikan Quest Kematian
12 Chapter 11 | Kemunculan Main Quest Pertama
13 Chapter 12 | Pembentukan Klub Pemanah
14 Chapter 13 | Bullying Yang Menyerang Psikis
15 Chapter 14 | Bergabung Ke Tawuran Malam Di Sekolah
16 Chapter 15 | Sebelum Festival Tiba
17 Chapter 16 | Festival (1)
18 Chapter 17 | Festival (2)
19 Chapter 18 | Festival (Selesai) Main Quest Pertama (Complete)
20 Chapter 19 | Menghajar Preman Sekolah (1)
21 Chapter 20 | Menghajar Preman Sekolah (2)
22 Chapter 21 | Akibat Dari Tindakan
23 Chapter 22 | Bahayanya Main Quest Kedua < Main Quest Kedua [ Start ] >
24 Chapter 23 | Penyebab Utama Dimulainya Tawuran Antar Sekolah
25 Chapter 24 | Aliansi Antar Sekolah
26 Chapter 25 | Tawuran Malam Terakhir < Main Quest Kedua [ Complete ] >
27 Chapter 26 | Diet Yudistira
28 Chapter 27 | Grup Belajar Yang Mengganggu (1)
29 Chapter 28 | Grup Belajar Yang Mengganggu (2)
30 Chapter 29 | Sang Pejuang Nilai
31 Chapter 30 | Wacana Kegiatan Berkemah
32 Chapter 31 | Dikejar Dedemit < Main Quest Ketiga [ Start ] >
33 Chapter 32 | Serangan Balasan Raja Dedemit
34 Chapter 33 | Dihadang Dedemit Pocong Merah
35 Chapter 34 | Di Tengah Lingkaran Gaib
36 Chapter 35 | Jagoan Ilmu Hitam
37 Chapter 36 | Peringatan! Musuh Terlalu Kuat
38 Chapter 37 | Hilangnya Formasi
39 Chapter 38 | Bentulan Tiga Kekuatan < Main Quest Ketiga [ Complete ] >
40 Chapter 39 | Sang Ratu dan Peningkatan Tiada Akhir
41 Chapter 40 | Tampan, Berani dan Selalu Dalam Bahaya
42 Chapter 41 | Jejak Iblis
43 Chapter 42 | Afiliasi Preman
44 Chapter 43 | White Tiger
45 Chapter 44 | White Tiger (2)
46 Chapter 45 | White Tiger (3)
47 Chapter 46 | Membuang Kenangan Buruk
48 Chapter 47 | Main Quest Ke 4!
49 Chapter 48 | Pengendali Badai < Main Quest Keempat [ Start ] >
50 Chapter 49 | Melawan Alam
51 Chapter 50 | Pasukan Homunculus
52 Chapter 51 | Kehancuran Rumah < Main Quest Keempat [ Complete ] >
53 Chapter Spesial | Penghuni Lapas Anak
54 Chapter 52 | Kembali Ke Sekolah
55 Chapter 53 | Mengatur Dengan Kekuatan
56 Chapter 54 | Mengatur Dengan Kekuatan (2)
57 Chapter 55 | Tamu Tak Diundang
58 Chapter 56 | Rumah Sultan Pemberian Sistem
59 Chapter 57 | Akar Para Sampah
60 Chapter 58 | Akar Para Sampah (2)
61 Chapter 59 | Wujud Sang Pahlawan
62 Chapter 60 | Wujud Sang Pahlawan (2)
63 Chapter 61 | Akhir Kasta Prestasi
64 Chapter 62 | Dominasi Ilmu Hitam < Main Quest Kelima [ Start ] >
65 Chapter 63 | Kebenaran Tentang Ayahku
66 Chapter 64 | Mbah Asap
67 Chapter 65 | Perang Melawan Raja Banaspati
68 Chapter 66 | Raja Manusia < Main Quest Kelima [ Complete ] >
69 Chapter 67 | Kebijakan Baru sekolah Yang Menyegarkan
70 Chapter 68 | Kedatangan Siswa Jenius
71 Chapter 69 | Otak dan Otot
72 Chapter 70 | Otak dan Otot (2) < Main Quest Keenam [ Start ] >
73 Chapter 71 | Perlawanan Sengit Dari Arqan < Main Quest Keenam [ Complete ] >
74 Chapter 72 | Manis dan Pahit
75 Chapter 73 | Naungan Organisasi Pembunuh < Main Quest Ketujuh [ Start ] >
76 Chapter 74 | Mengungkap Identitas Klien
77 Chapter 75 | Tidak Bisa Dianalisis < Main Quest Ketujuh [ Complete ] >
78 Chapter 76 | Menaklukkan Dies Bell < Main Quest Kedelapan [ Start - Complete ] >
79 Chapter 77 | Memaafkan Pembully
80 Chapter 78 | Serangan Balasan
81 Chapter 79 | Akulah Lawanmu! < Main Quest Ke 9 [ Start ] >
82 Chapter 80 | Perang 5 Jam ( Anggota rahasia organisasi pembunuh )
83 Chapter 81 | Perang 5 Jam [ Jalan Kebaikan ]
84 Chapter 82 | Jalan Kemenangan < Main Quest Kesembilan [ Complete ] >
85 Chapter 83 | Bantuan Nostradamus
86 Chapter 84 | Pertunangan Yudistira
87 Chapter 85 | Aliran Putih dan Aliran Hitam
88 Chapter 86 | Buah dari Kerja Keras < Main Quest Ke 10 [ Start - Complete ] >
89 Chapter 87 | Penutupan Kontrak
90 Epilog 1 | Antagonis
91 Epilog 2 | Protagonis, 8 Tahun Kemudian.. [ Tamat ]
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Chapter 0 | Prolog
2
Chapter 1 | Membuat Kontrak Dengan Sistem
3
Chapter 2 | Meningkatkan Statistik
4
Chapter 3 | Membalas Perundung
5
Chapter 4 | Pertandingan Aikido Vs Pencak Silat
6
Chapter 5 | Menjadi Target Penyerangan
7
Chapter 6 | Meningkatkan Diri Selama Satu Minggu
8
Chapter 7 | Hukuman Untuk 2 Pelaku Penyerangan
9
Chapter 8 | Cara Berandalan Menyelesaikan Masalah
10
Chapter 9 | Kedatangan Agen Nostradamus Di Dunia Nyata
11
Chapter 10 | Menyelesaikan Quest Kematian
12
Chapter 11 | Kemunculan Main Quest Pertama
13
Chapter 12 | Pembentukan Klub Pemanah
14
Chapter 13 | Bullying Yang Menyerang Psikis
15
Chapter 14 | Bergabung Ke Tawuran Malam Di Sekolah
16
Chapter 15 | Sebelum Festival Tiba
17
Chapter 16 | Festival (1)
18
Chapter 17 | Festival (2)
19
Chapter 18 | Festival (Selesai) Main Quest Pertama (Complete)
20
Chapter 19 | Menghajar Preman Sekolah (1)
21
Chapter 20 | Menghajar Preman Sekolah (2)
22
Chapter 21 | Akibat Dari Tindakan
23
Chapter 22 | Bahayanya Main Quest Kedua < Main Quest Kedua [ Start ] >
24
Chapter 23 | Penyebab Utama Dimulainya Tawuran Antar Sekolah
25
Chapter 24 | Aliansi Antar Sekolah
26
Chapter 25 | Tawuran Malam Terakhir < Main Quest Kedua [ Complete ] >
27
Chapter 26 | Diet Yudistira
28
Chapter 27 | Grup Belajar Yang Mengganggu (1)
29
Chapter 28 | Grup Belajar Yang Mengganggu (2)
30
Chapter 29 | Sang Pejuang Nilai
31
Chapter 30 | Wacana Kegiatan Berkemah
32
Chapter 31 | Dikejar Dedemit < Main Quest Ketiga [ Start ] >
33
Chapter 32 | Serangan Balasan Raja Dedemit
34
Chapter 33 | Dihadang Dedemit Pocong Merah
35
Chapter 34 | Di Tengah Lingkaran Gaib
36
Chapter 35 | Jagoan Ilmu Hitam
37
Chapter 36 | Peringatan! Musuh Terlalu Kuat
38
Chapter 37 | Hilangnya Formasi
39
Chapter 38 | Bentulan Tiga Kekuatan < Main Quest Ketiga [ Complete ] >
40
Chapter 39 | Sang Ratu dan Peningkatan Tiada Akhir
41
Chapter 40 | Tampan, Berani dan Selalu Dalam Bahaya
42
Chapter 41 | Jejak Iblis
43
Chapter 42 | Afiliasi Preman
44
Chapter 43 | White Tiger
45
Chapter 44 | White Tiger (2)
46
Chapter 45 | White Tiger (3)
47
Chapter 46 | Membuang Kenangan Buruk
48
Chapter 47 | Main Quest Ke 4!
49
Chapter 48 | Pengendali Badai < Main Quest Keempat [ Start ] >
50
Chapter 49 | Melawan Alam
51
Chapter 50 | Pasukan Homunculus
52
Chapter 51 | Kehancuran Rumah < Main Quest Keempat [ Complete ] >
53
Chapter Spesial | Penghuni Lapas Anak
54
Chapter 52 | Kembali Ke Sekolah
55
Chapter 53 | Mengatur Dengan Kekuatan
56
Chapter 54 | Mengatur Dengan Kekuatan (2)
57
Chapter 55 | Tamu Tak Diundang
58
Chapter 56 | Rumah Sultan Pemberian Sistem
59
Chapter 57 | Akar Para Sampah
60
Chapter 58 | Akar Para Sampah (2)
61
Chapter 59 | Wujud Sang Pahlawan
62
Chapter 60 | Wujud Sang Pahlawan (2)
63
Chapter 61 | Akhir Kasta Prestasi
64
Chapter 62 | Dominasi Ilmu Hitam < Main Quest Kelima [ Start ] >
65
Chapter 63 | Kebenaran Tentang Ayahku
66
Chapter 64 | Mbah Asap
67
Chapter 65 | Perang Melawan Raja Banaspati
68
Chapter 66 | Raja Manusia < Main Quest Kelima [ Complete ] >
69
Chapter 67 | Kebijakan Baru sekolah Yang Menyegarkan
70
Chapter 68 | Kedatangan Siswa Jenius
71
Chapter 69 | Otak dan Otot
72
Chapter 70 | Otak dan Otot (2) < Main Quest Keenam [ Start ] >
73
Chapter 71 | Perlawanan Sengit Dari Arqan < Main Quest Keenam [ Complete ] >
74
Chapter 72 | Manis dan Pahit
75
Chapter 73 | Naungan Organisasi Pembunuh < Main Quest Ketujuh [ Start ] >
76
Chapter 74 | Mengungkap Identitas Klien
77
Chapter 75 | Tidak Bisa Dianalisis < Main Quest Ketujuh [ Complete ] >
78
Chapter 76 | Menaklukkan Dies Bell < Main Quest Kedelapan [ Start - Complete ] >
79
Chapter 77 | Memaafkan Pembully
80
Chapter 78 | Serangan Balasan
81
Chapter 79 | Akulah Lawanmu! < Main Quest Ke 9 [ Start ] >
82
Chapter 80 | Perang 5 Jam ( Anggota rahasia organisasi pembunuh )
83
Chapter 81 | Perang 5 Jam [ Jalan Kebaikan ]
84
Chapter 82 | Jalan Kemenangan < Main Quest Kesembilan [ Complete ] >
85
Chapter 83 | Bantuan Nostradamus
86
Chapter 84 | Pertunangan Yudistira
87
Chapter 85 | Aliran Putih dan Aliran Hitam
88
Chapter 86 | Buah dari Kerja Keras < Main Quest Ke 10 [ Start - Complete ] >
89
Chapter 87 | Penutupan Kontrak
90
Epilog 1 | Antagonis
91
Epilog 2 | Protagonis, 8 Tahun Kemudian.. [ Tamat ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!