part4

" Tuan muda, tunggu" teriak melati sembari mengejar darsa yang pergi meninggalkan nya.

" Aduh, bagaimana ini, tuan muda dimana? Aku tidak bisa menemukan ya" ucap melati sembari terus mencari darsa.

Disaat melati sudah merasa putus ada mencari keberadaan darsa, tiba-tiba ada yang menepuk punggung melati.

" Nona melati, ayok kita pulang tuan muda meyuruhku menjemput mu" ucap kevin pada melati yang masih terkejut melihat kevin di depan ya.

" I iyaa tapi tuan muda ada dimana?" Tanya melati dengan nada terbantah.

" Tuan muda ada di kantor, tadi dia menelpon ku untuk menjemput mu" jelas kevin pada melati.

" Bilang sama tuan muda mu itu,l dia tidak bisa meninggalkan aku sendiri di sini, setelah membawa ku kepesta ini, apa seperti ini cara dia memperlakukan wanita? Pantas saja istrinya meniggal kan nya. Aku tidak heran jika tidak ada wanita yang mau bersama nya" omel melati pada kevin yang terseyum melihat melati yang marah pada darsa.

" Nona, apa nona sudah makan? Kalo belum saya tau tempat makan yang enak" ucap kevin yang berusaha meredakan amarah melati.

Mendengar ajakan kevin, melati yang merasa kesal langsung terseyum, karena orang yang dia suka mengajak nya makan malam pertama kalinya.

" Benaran kamu mau ajak aku makan?" Tanya melati basa-basi.

" Benaran lah, apa kamu tidak mau?" Tanya kevin balik.

" Tentu saja aku mau, di ajak orang yang aku suka ehh" melati menutup mulut nya karena keceplosan bicara di depan kevin.

" Apa, kamu suka sama aku? " Tanya kevin yang dengar ucapan melati.

" Bukan, bukan gitu maksud saya pak? Aduh bagaimana ini jelasinya." Ucap melati sembari menggaruk-garuk kepala nya yang tidak gatal.

" Oo saya kirain, kamu suka sama saya, tadi ya sempat senang ada yang suka" ucap arya sembari terseyum lepas.

" Apa pak kevin suka sama aku ya, habis nya dia terseyum begitu manis ke aku, andai saja aku bisa jadi pacar pak kevin pasti senang banget hidup aku. Aduh melati, kamu itu harus mikir yang jernih." Omel melati dalam hatinya sembari menatap wajah kevin yang sedang bicara dengan tukang Pakir.

" Nona melati, halo apa nona baik -baik saja?" Tanya kevin sembari menjentik kan jarinya di depan wajah melati.

"As iya pak , maaf saya tadi melamun"

" Kamu kenapa? setiap ketemu saya selalu melamun"

"Habis nya bapak tampan sih ehh"

"Apa?"

"Tidak ada pak, ayok kita pergi"

Melati yang begitu malu hingga pipinya merah merona, kini melati dan Kevin sudah berada di rumah Darsa setelah selesai makan malam di luar. Setelah sampai didepan rumah melati dan Kevin sama-sama mengucapkan selamat malam

Tampa mereka sadari Darsa melihat mereka dari atas kamarnya.

Saat melati hendak masuk ke kamarnya, Darsa langsung memanggil nya.

" Melati, kenapa kamu dan Kevin baru kembali. Apa kalian tahu saya membutuh kan kalian disini, saya bayar kalian buat kerja bukan buat pacaran." Ucap Darsa dengan nada tinggi.

" Tapi tuan muda, kami hanya singgah buat makan saja, bukanya tuan muda juga yang suruh Kevin buat jemput saya" sahut melati degan nada yang sedikit kesal.

" Saya suruh dia buat jemput kamu, bukan buat keluyuran" ucap Darsa.

" Maaf ya tuan muda, saya memang bekerja disini sebagai asisten pribadi tuan, tapi tuan sudah benar-benar kelewatan. Selalu marah pada saya dan tadi tuan meninggalkan saya sendiri di pesta, saya mau berhenti saja tuan " ucap melati sembari masuk kedalam kamarnya.

"Oke, teserah saya tidak butuh asisten pribadi, yang suka membantah dan ceroboh seperti kamu" sahut Darsa degan wajah yang penuh amarah.

Matahari sudah menampakkan diri, melati yang sudah bersiap-siap meniggalkan rumah Darsa segera mendorong koper nya keluar dari kamar.

" Nona maelati tunggu" teriak Meri menghentikan langkah melati.

" Ada apa bik?" Tanya melati.

" Non mau kemana? Apa nona mau pulang kampung?" Tanya Meri sembari melihat koper yang di bawa melati.

" Saya mau berhenti kerja disini bik, " sahut melati sekedar nya.

" Kenapa non, saya sudah senang nona merawat tuan muda, sejak nona jadi asisten tuan. Tuan muda sudah tidak pernah mengamuk di malam hari lagi" jelas Meri dengan wajah yang tertunduk.

" Maaf bik, tapi saya sudah tidak bisa lagi kerja disini. Tuan muda sendiri yang sudah memecat saya bik" ucap melati sedikit beralasan, karena dia tidak ingin Meri menghentikan nya lagi.

" Baik lah lah non, bibik tidak akan menghentikan kamu lagi. Bibik hanya bisa mendoa kan kamu semoga nona mendapatkan pekerjaan yang baik." Ucap Meri sembari memeluk melati.

" Makasih bik, selama melati kerja disini bibik sangat perhatian sama melati. Melati sangat bahagia bisa mengenal bibik" ucap melati sembari pamit untuk pergi.

Saat melati jalan keluar, seseorang menarik melati sehingga membuat melati sedikit mundur dari tempat ya berdiri.

" Tunggu, kamu mau kemana?" Ucap Darsa sembari melepaskan tangan melati.

" K ke kenapa tuan menayakan hal itu? Bukanya tuan sudah tau aku akan berhenti kerja disini" sahut melati sembari menatap Darsa.

" Kamu tidak bisa berhenti kerja sekarang, karena kontrak kerja kamu masih belum habis." Ucap Darsa sembari menarik koper melati masuk kedalam rumah nya.

" Tuan muda tunggu," teriak melati sembari mengejar Darsa, mendegar teriakan melati Darsa menghentikan langkah nya.

" Ada apa lagi?" Ucap Darsa sembari berjalan mendekat kearah melati, melihat itu melati mundur perlahan hingga punggung melati bertemu dengan tembok.

Darsa terus mendekat, sampai hidung kedua nya bersentuhan. " Ke ken kenapa tuan mendekat kan wajah tuan" ucap melati degan gagap sembari mendorong tubuh Darsa darinya. Namun Darsa malah menggenggam erat tangan melati.

" Bukanya nya kau tadi memanggil ku, lalu sekarang kenapa kau bertanya saat aku mendekat kearah mu?" Tanya Darsa dengan menatap mata melati.

" Iya ta tapi tidak perlu sedekat ini" sergah melati.

Tampa melati sadari, Kevin sedari tadi melihat melati yang berdekatan degan Darsa, saat melihat itu Kevin pergi degan wajah yang kesal.

" Baiklah katakan, kau mau bicara apa?" Tanya Darsa sembari melepaskan genggaman nya dan menjauh kan wajah nya dari melati.

" Aku mau berhenti kerja dari sini, bukanya semalam tuan sudah setuju. Lalu kenapa sekarang tuan menghentikan saya?" Ucap melati Tampa melihat kearah Darsa.

" Aku tidak mau membicarakan hal itu lagi, keputusan ku tidak bisa di ubah" ucap Darsa sembari pergi meninggalkan melati.

Melati yang merasa kesal dengan sikap Darsa, hanya bisa menerima keputusan Darsa. Karena dia telah tanda tangan kontrak kerja sebelumya.

*****

" kenapa melati harus bersama tuan muda, malam itu dia bilang dia menyukaiku. Aku kenapa? apa aku menyukai melati.!" Kevin yang merasa cemburu, tapi dia tidak bisa merasakan perasaan sendiri pada melati.

Disisi lain melati hanya terus kesal dan mengunci dirinya didalam kamarnya.

tok tok tok

Suara ketukan pintu kamar melati.

" siapa? masuk lah, aku tidak mengunci pintunya" teriak melati dengan nada sedikit kesal.

Dan saat seseorang itu masuk betapa terkejut nya melati melihat orang tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!