part3

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu kamar melati, " siapa..?" Teriak melati dari dalam kamar nya.

" Saya Meri nona"

"OOO bik Meri, masuk bik pintu nya tidak di kunci" sahut melati.

" Nona melati, bibik mau kasih tau pada nona kalau tengah malam nona Jagan keluar dari kamar no." Ucap Meri pada melati.

" Kenapa bik? Semalam aku teriak minta tolong karena tuan muda pingsan, tapi tidak ada yang datang sebenarnya ada apa dengan tuan muda bik?" Tanya melati.

" Nona, sebenarnya tuan muda itu mengalami depresi, dan dia juga seperti itu karena matan istrinya, cuman itu yang saya tau. Saya mohon nona Jagan pernah keluar tengah malam lagi, permisi" lalu Meri pun keluar meninggalkan melati yang masih bingung degan penjelasan pembantu itu.

" Aneh masak hanya gara-gara wanita dia seperti

itu, aku telah salah menilai tuan muda, aku pikir dia itu laki-laki yang tidak punya hati karena sikapnya yang begitu dingin dan arogan" ucap melati pada dirinya sendiri.

Suara telpon melati membuyarkan lamunannya,

" Haloo, tuan muda kenapa telpon saya, tuan kan bisa panggil saya" ucap melati.

" Kamu diman, cepat keluar kita ada miting sekarang, saya tunggu di mobil" ucap Darsa.

" Baikk tuann" sahut melati.

Melati pun bergegas pergi meyusul Darsa, " Kenapa kamu telat, cepat masuk gara-gara kamu saya bisa hilang kontrak" ucap Darsa degan nada tinggi.

Melati yang kena marah, hanya bisa diam dan membalas ucapan itu dari dalam hatinya.

" Tuan muda, ini berkas yang tuan muda minta saya kerjakan semalam, saya sudah kerjakan semuanya " jelas melati pada Darsa.

Darsa hanya mengambil berkas itu Tampa ada sepatah katapun yang dia ucapkan.

" Seperti bisa, kembali kesipat aslinya" ucap melati pelan.

" Kamu ngomong apa? Saya tidak suka jika ada orang gomongin saya dari belakang" ucap Darsa .

" Gak kok tuan saya gomong di depan kok" sahut melati sembari menutup mulut nya.

" Sudah saya tidak mau mendegar ocehan kamu lagi, pelajari berkas itu, kamu yang akan persentasikan didepan kliyen kita." Ucap Darsa sembari menyodorkan berkas pada melati.

" Tapi tuan, saaaaya tuan" ucap melati degan gagap, " iya kamu, memang siapa lagi yang ada disini, itu tugas kamu sebagai sekretaris saya."

" Baikk tuan" ucap melati.

Tak berapa lama akhirya mereka sampai di depan kantor, melati pun segera keluar dari mobil dan mengikuti Darsa dari belakang.

Setelah sampai di ruang miting, semua kariyawan yang ada di didalam ruagan itu berdiri dan memberi salam pada Darsa.

" Selamat pagi tuan muda" ucap karyawan kantor.

" Selamat pagi juga, hari ini sekretaris saya yang akan nempesentasikan proyek yang kita kerjakan hari ini" ucap Darsa pada kariyawan nya . Melati yang mendengar itu merasa gugup karena ini adalah pertama kalinya dia akan berbicara didepan bayak orang.

Tiga jam berlalu,semua orang bertepuk tangan karena merasa kagum akan persentasi yang dilakukan oleh melati, Darsa yang begitu puas degan persentasi melati terseyum kearah melati.

" Tuan muda, saya sangat puas dengan persentasi serketaris anda, jadi saya setuju buat jadi inspektor untuk proyek ini" ucap salah satu keliyen Darsa.

" Terimakasih pak, sayang juga senang bekerja sama degan anda" ucap Darsa.

Setelah selesai miting, melatipun duduk di dalam ruaganya sembari memainkan komputer yang ada diatas mejanya.

" Melati tolong keruagan saya sebentar" ucap Darsa degan menelpon melati.

" Tuan boleh saya masuk" ucap melati yang sudah berdiri didepan ruagan Darsa.

" Masuk" ucap Darsa.

" Ada apa tuan panggil saya? " Tanya melati.

" Kamu harus temani saya kepesta pernikahan teman saya," ucap Darsa Tampa melihat kearah melati.

" Tapi kenapa harus saya tuan, itu kan bukan pekerjaan saya" jawab melati.

" Kamu itunya, tidak pernah nurut apapun perintah saya, selalu saja menjawab kalau saya beri perintah. Jika kamu masih ingin bekerja di sini patuhi perintah saya" sergah Darsa pada melati.

" Aduh, bagaimana ini aku bahkan tidak ada gaun untuk kepesta pernikahan temanya tuan muda, kalau aku gak pergi aku takut kalau aku nanti di pecat" ucap melati pada dirinya sendiri.

Tok tok tok.

" Non melati, apa non ada di dalam?" Teriak Meri dari luar pintu kamar melati.

" Masuk bik, "

" Non ini gaun untuk non, di Suruh tuan muda non pakai gaun ini"

" Iya makasih bik"

" Tumben baik tu tuan muda, bagus deh akhirnya aku ada gaun buat pergi nanti" ucap melati dengan terseyum bahagia.

" Non melati, tuan muda nyuruh non cepat turun" teriak Meri.

" Iya bik sebentar, " sahut melati.

Melati yang sudah selesai berdan keluar dari kamar degan terburu-buru, tanpa sengaja dia menabrak kevin yang sedang lewat depan kamar nya, "aaaa, " teriak melati. Kevin yang begitu sigap langsung menagkap melati, sehingga melati tidak terjatuh Kelantai.

" Kamu tidak papa, apa ada yang luka?" Tanya kevin yang masih merangkul melati.

Melati yang kembali terpesona akan ketampanan kevin, hanya bengong dan menatap kevin.

" Nona, apa nona baik-baik saja? Halooo nona melati" sembari menjentik kan jarinya di depan wajah melati.

" Eh eh maaf pak kevin, saaaya saya mau turun dulu" ucap melati yang segera berdiri dan pergi meniggal kevin, melati berjalan dengan wajah terseyum - senyum dan pipi yang merah karena merasa malu.

" Maaf tuan muda, saya telat ucap melati dengan wajah yang tertunduk, darsa hanya diam karena terpaku melihat melati yang begitu cantik dan Anggun nengenakan gaun yang dia berikan.

" Hari ini saya maaf kan kamu, lain kali saya akan potong gaki kamu, ayok kita berangkat" ucap darsa dan berjalan duluan .

Setelah didepan mobil, darsa membuka kan pintu mobil untuk melati, melati yang heran dengan sikap darsa hanya bisa diam dan menurut. Karena dia tau kalau bertanya hanya akan membuat darsa marah.

Dalam perjalanan menuju pesta pernikahan teman darsa melati hanya diam membisu, tanpa ada pembicaraan apapun. Tak berapa lama kini mereka telah sampai di tempat pesta tersebut,melati berjalan mengikuti darsa.

" Haii, darsa apa kabar?" Sapa salah satu teman nya.

" Baik bro, bagaimana juga kabar kamu dan istrimu" tanya darsa basa basis.

" Mereka baik, oo ya ayok kita kesana buat ketemu ngucapin selamat buat hendra dan istrinya, aku juga gak yang ka hendra bisa dapat wanita cantik seperti ayu" ucap teman darsa.

Sementara melati yang tidak kenal siapapun hanya bisa diam dan memperhatikan darsa berbicara degan teman-teman nya.

" Haii " ucap salah satu perempuan di pesta itu, perempuan itu semakin mendekat kearah darsa dan teman-teman nya.

" Haii, selin kamu juga di sini?" Tanya salah satu teman darsa.

" Iya dong, kan yang menikah teman aku juga, oo ya teryata masih ada orang yang belum bisa muf on rupanya" sindir selin pada darsa.

" Maaf nya, saya tidak pernah ingat sampah yang sudah saya buang, asal anda tau saya kesini bersama tunagan saya" ucap darsa sembari menarik melati kedekapanya.

Melihat itu selin sok dan merasa malu karena merendahkan darsa, " selin, mungkin kamu yang gak bisa lupain darsa, kau lihat itu tunagan darsa lebih cantik dari kamu" sindir teman darsa. Mendengar itu selin pergi dengan kesal.

" Maaf tuan, kenapa tuan sebut saya sebagai tunagan tuan?" Tanya melati.

" Kamu diam saja, ini hanya sandiwara jadi kamu Jagan sampai mengangap serius omongan saya" jelas darsa.

" Tapi tuan, kalo boleh saya tau, siapa wanita tadi?" Tanya melati.

" Dia bukan siapapun, dia hanya masalalu ku, kamu tidak perlu tau" jawab darsa sembari pergi meninggalkan melati.

Di saat melati mau mengejar darsa, dia mendegar obrolah teman-teman darsa.

Kalau selin adalah mantan istrinya darsa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!