"Emang kenapa dengan tuan muda pak? Apa ada yang salah kerja sama dia,?" Tanya melati pada supir kantor itu.
" Apa kamu belum tau nak? Kalau tuan muda itu punya kepribadian yang aneh," ucap supir itu.
" Kepribadian yang aneh gimana pak?" Tanya melati yang makin penasaran.
" Dulu matan serketaris nya tuan muda pernah cerita, kalau tuan muda itu, kalau malam hari suka berteriak sendiri.dan juga kadang melepar barang- barang yang ada didekatnya," jelas supir taksi itu.
" Bagaimana pun tuan muda itu, aku harus tetap bekerja padanya pak, sebab keluargaku sekarang sangat memerlukan uang" sahut melati dengan nada sedu.
" Nona sudah sampai, aku akan tunggu di sini kau pergilah dan kemasi barang-barang mu," ucap supir taksi itu dan di balas anggukan dari melati.
Melatipun keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam kontrakannya, tak berapa lama kini melati kembali dan membawa tas di punggung nya serta Mandarik Köper dan memasuk kanya kedalam begasi mobil.
" Sudah pak, ayok kita pergi" ucap melati yang sudah duduk di kursi belakang mobil.Kini mereka telah melaju ke rumah tuan muda hanya butuh empat jam perjalanan kini mereka sudah ada di depan gerbang rumah tuan muda itu.
" Pak, terima kasih telah mengantar saya. Saya masuk dulu" ucap melati sembari membukakan pintu mobil dan keluar.
" Nona, saya hanya bisa katakan,semoga nona betah kerja di sini," ucap supir itu lalu pergi meninggalkan melati.
" Pak saya melati, asisten peribadi tuan muda" ucap melati pada sapam penjaga pintu gerbang itu, " silakan masuk nona, anda sudah di tunggu"
Ucap sapam tersebut.
" Apa..? Siapa yang menunggu saya pak?" Tanya melati.
" Kepala pelayan tuan muda, nona masuk saja nanti nona pasti akan mengerti"jawab sapam tersebut.
" Baikkk pak" ucap melati yang sedikit gugup.
Melati melangkah masuk kedalam kerbang, dan dia begitu terkejut rumah tempat nya bekerja bagaikan istana, begitu megah dan sangat besar dan luas.
Saat melati melankah masuk kedalam rumah itu, dia teryata sudah di tunggu oleh seorang laki-laki yang bertubuh kekar dan tampan.
" Silahkan masuk nona melati, perkenalkan saya kevin ,kepala pelayan disini," ucap laki-laki itu.
Melati yang terpesona akan ketampanan kepala pelayan itu tercengang dan tesadar saat kepala pelayan itu mencentik kan hari nya di depan wajah melati.
" Eh maaf pak " ucap melati yang terkejut
" Tidak papa, ini dia namanya Meri dia yang akan mengantar kamu keliling rumah ini dan dia juga yang akan menjelaskan tugas kamu apa" jelas kevin pada melati.
" Baik pak kevin" sahut melati sembari berjalan mengikuti Meri pembantu wanita di rumah darsa.
" Nona melati ini kamar anda, ayok kita masuk" ucap Meri sembari membuka pintu kamar.
"Wauuu, kamar nya besar sekali, apa ini benar kamar saya bik" ucap melati yang terkagum melihat kamar nya.
"Iya nona, silahkan nona isturahat dulu, nanti sanya kembali untuk menjelaskan tugas nona di rumah ini " ucap Meri
" Baik bik" sahut melati .
Tak berapa lama suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar melati.
Tok tok tok.
" Nona melati" panggil Meri sembari mengetuk pintu kamar melati.
" Ya bik sebentar " melati pun membuka kan pintu kamar nya .
" Ada apa bik?"...
" Tuan muda panggil nona ke kamar nya " ucap meri.
" Baik bik saya segera kesana, ada apa ya? tuan muda panggil aku ke kamar nya, atau jagan- Jagan, udah lah melati Jagan mikir yang aneh " omel melati pada dirinya sendiri.
Tok tok tok
" Siapa..?"
" Ini sanya melati tuan"
" Masuk"
Kreekk suara pintu yang terbuka.
" Ada apa tuan panggil saya?" Ucap melati dengan kepala yang tertunduk.
" Sanya mau kamu temanin saya makan disini" ucap darsa.
" Apa? Tapi kenapa harus saya tuan"ucap melati dengan nada terkejut.
" Tapi kenapa harus saya tuan?" Ucap melati dengan nada yang gugup.
" Karena saya ingin kamu yang menemani saya di sini, kemarilah duduk di sana,?sergah Darsa pada melati yang masih berdiri.
Mendengar perintah Darsa, melati berjalan menuju sopa dan duduk dengan wajah yang tertunduk.
" Benar kata supir tadi, laki-laki ini kayak nya punya masalah dalam kepribadian ya" omel melati dalam hatinya.
" Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Darsa saat melihat wajah melati yang sedikit cemberut.
" Tidak, tidak tuan. Saya tidak memikirkan apapun" ucap melati degan terbantah.
" Astagaaa, apa dia juga bisa baca pikiran ya" ucap melati degan mengaruk-garuk kepalaya yang tidak gatal.
" Melati, kamu boleh pergi kekamar kamu. Sebelum kamu pergi, kamu ambil berkas yang ada di meja itu,dan kamu harus bisa selesaikan malam ini karena itu akan kamu persentasikan besok, sekarang pergilah" ucap Darsa Tampa menoleh kearah melati.
" Baik tuan" ucap melati lalu keluar dan berjalan menuju kamarnya. " Sabar, sabar melati. Dia itu bos mu kamu harus patuh apapun yang dia katakan, tapi kalau aku di suruh bergadang seperti ini, benar-benar singkat yawaku huhhh" gerutu melati pada diriyiya sendiri.
" Diammm kamu itu wanita terkutuk" suara yang begitu yaring membangunkan melati yang baru saja tidur, " siapa nya yang teriak-teriak tengah malam begini?" Ujar melati yang terkaget karena teriakan tersebut.
Setelah mendegar teriakan itu, melati yang begitu penasaran memberanikan diri untuk mengecek asal suara tersebut. Dan betapa terkejutnya melati melihat Darsa yang terbaring tak sadarkan diri di atas lantai.
"Tuan tuan, Bagun tuan." Ucap melati yang begitu hawatir melihat keadaan Darsa, melati berteriak meminta tolong tapi aneh nya tidak ada satupun orang yang datang menolong nya.
" Kenapa tidak ada yang datang, padahal begitu bayak pembantu dirumah ini, apa mereka tidak mendengar teriakkan aku?" Gerutu melati yang sagat kesal karena tidak ada yang datang membantu nya. Melati memapah Darsa masuk kedalaman kamar Darsa, disaat melati membaringkan Darsa. Tiba-tiba tagan darsa bergerak dan memegang erat tangan melati yang kini duduk di sampingnya.
" Bagaimana ini, tuan muda tidak mau melepaskan tanganku" ucap melati dalam hatinya.
Karena rasa ngantuk yang amat berat, melati pun tidur di samping Darsa yang masih memegang erat tangan melati.
Matahari mulai menampakan diri, silau cahayanya membuat Darsa terbagun dan betapa kagetnya dia milihat melati tengah duduk tertidur di sampingnya.
Darsa hanya diam dan menatap wajah melati yang tengah tidur, dia begitu terpesona degan wajah cantik melati sehingga Tampa sadar dia mengelus wajah melati .
" Emm maaf tuan saya ketiduran disini, semalam saya menemukan tuan pingsan di lantai" jelas melati sembari bangkit dari tempat tidur.
" Apa tidak ada yang memberi tahumu tentang peraturan di rumah ini?" Ucap Darsa menatap kearah melati.
" Maksud tuan!"
" Bahwa tidak ada yang boleh keluar dari kamar mereka saat jam 11:00 malam, walau apapun yang terjadi" jelas Darsa pada melati.
" Tapi kenapa tuan? Jika terjadi sesuatu padamu bagaimana,?" Tanya melati.
" Ikuti saja perintahku, jika kamu ingin masih bekerja disini" sergah Darsa.
" Baik tuan " ucap melati sembari pergi dari kamar Darsa.
" Wanita itu sangat baik, tidak aku tidak boleh lagi tersentuh oleh wanita seperti dia. Karena semua wanita itu sama, mereka hanya bisa meyakiti hati,
mereka itu tidak bisa dipercaya" ucap Darsa pada dirinya sediri sembari membanring barang yang ada di dekatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments