" Pak Kevin, ada apa bapak kesini?" Tanya melati yang masih berdiri di samping kasur nya.
" Maaf, melati apa kamu mau makan malam bersama ku?" Tanya Kevin degan menatap wajah melati.
" A apa, kamu mau ajak aku makan malam" tanya melati dengan gugup dan jantung ya berdegup kencang saat melati menatap kearah mata Kevin.
" Kamu kenapa, setiap aku ajak makan malam kamu selalu tanya balik ke aku haha" Kevin tertawa sedikit melihat tingkah gugup melati.
" Iya aku mau, aku siap- siap dulu " ucap melati.
" Oooo iya, maaf aku akan keluar, aku tunggu di depan." Ucap Kevin dengan bibir yang terseyum lebar.
Melati juga merasakan hal yang sama, dia begitu bahagia saat Kevin mengajak nya makan malam. Sampai dia melompat-lompat kecil.
" Aduh, kok aku jadi grogi gini nya. Rileks melati, dia hanya mengajak mu makan malam, bukan melamar kamu" ucap melati pada dirinya saat dia sedang bercermin.
Di saat melati turun dari tangga, mata Kevin tak berhenti memandangi melati, dia begitu terpukau akan penampilan melati yang begitu cantik. Saat itu melati mengunakan dres hitam degan rambut ter urai.
Dan ketika mereka akan melangkah pergi, tiba-tiba Darsa memanggil Kevin dari belakang.
" Kevin, kamu mau bawa melati kemana?"tanya Darsa dengan menatap tajam kearah kevin.
" Saya mau ajak melati makan malam" jawab Kevin Tampa melihat ke arah Darsa.
" Pak Kevin, kenapa bapak bicara begitu sama tuan muda, nanti anda di pecat" ucap melati pelan pada Kevin yang tengah berdiri di samping nya.
" Melati, apa kamu tidak tau kalau Kevin itu adik saya. Apa dia tidak memberi tahumu?" Tanya Darsa pada melati.
Melati sangat terkejut, karena sebelumnya dia pernah menjelaskan Darsa di depan Kevin saat Darsa meniggalkan nya di pesta pernikahan.
" Apa? Di dia adik tuan muda? Tapi pak Kevin bilang dia kepala pelayan di sini" sahut melati dengan gagap.
" Ha hahh, lihat mealti, dia bahkan tidak memberitahumu tentang edintitas nya, bagaimana kamu bisa percaya dengan laki-laki seperti dia" ucap Darsa degan nada kentus.
" Cukup kakak, apa maksud kakak bilang seperti itu pada melati. Kalau kakak tidak suka sama saya, oke saya paham, tapi kenapa kakak membuat keraguan di pikiran melati terhadap saya?" Ucap Kevin dengan nada kesal terhadap Darsa.
" Maaf, pak Kevin saya tidak bisa pergi sama bapak." Setelah mengatakan itu melati berlari menuju kamarnya.
" Melati, tunggu" teriak Kevin, namun melati tidak berhenti sama sekali. Dia terus berjalan menuju kamar nya.
Melihat penolakan melati, Darsa terseyum dan berjalan mendekat kearah kevin.
" Kevin Jagan kamu dekati melati, dia asisten pribadi saya. Jadi dia adalah tagung jawab saya" bisik Darsa pada Kevin, lalu pergi meninggalkan Kevin diruang tamu sendirian.
" Sialll, kenapa dia selalu mencampuri urusan ku.
Ahhhh" teriak Kevin sembari melempar pas bunga yang ada di atas meja.
" Hisss hissk hissk, kenapa aku harus menangis, aku tau aku cuman asisten tuan muda, aku harus sadar kalau pak Kevin hanya main-main sama aku" ucap melati degan air mata yang masih menetes.
Suara telpon melati berbunyi.
" Halo, tuan muda"
" Melati tolong kekamar ku sekarang"
" Baik tuan"
Tok tok tok
" Masuk" ucap Darsa.
" Ada apa tuan panggil saya kesini?" Tanya melati.
" Melati tolong beritahu supir untuk menyiapkan mobil sekarang" ucap Darsa.
" Memang tuan mau kemana, malam-malam begini?" Tanya melati.
" Bukan saya saja, kamu juga ikut dengan saya. Saya mau ajak kamu kesebuah tempat rahasia." Ucap Darsa degan sedikit terseyum.
" Apa? Kenapa harus saya tuan," tanya melati.
" Karena kamu asisten saya, sudah Jagan bayak tanya siapkan saja seperti yang saya perintahkan." Ucap Darsa.
" Baik tuan, biasanya akan terjadi masalah setiap taun muda berencana, aduh bagaimana kalau dia tinggalkan aku lagi nanti" gerutu melati sepanjang jalan menuju tempat supir.
"Sebenarya kita mau kemana tuan muda?" Tanya melati yang sudah sangat penasaran.
" Kamu tidak perlu tau, kamu diam saja! tidak usah banyak tanya."Sahut darsa tanpa menoleh ke arah melati.
" Aku heran, kenapa tuan muda sangat berbeda sipat nya sama kevin, kevin begitu lembut bicara sama perempuan dan juga penuh perhatian. Tapi yang satu ini, judes, kasar dan sambông" ucap melati dalam hati ya.
" Kamu lagi mikirin apa, Jagan bilang kamu lagi bandinggin aku sama kevin ya" ucap darsa sembari me menoleh ke arah melati.
" Tuan apa tuan seorang peramal, kenapa tuan bisa tau yang aku pikirkan?"ucap melati menoleh kearah darsa.
" Aku bisa baca pikirkan seseorang, apa kamu tau" sahut darsa dengan senyum sinis di bibir nya.
Mendengar itu melati langsung terdiam, tidak berani memikirkan apapun, karena dia takut darsa akan tau apa yang dia pikirkan.
"Sudah sampai, ayok keluar" ucap darsa sembari keluar duluan dari mobil.
" Tuan muda, kenapa kita kesini.?" Tanya melati yang sedikit takut, karena darsa membawa nya ke pila yang jauh dari kota.
" Tidak ada, aku hanya ingin pergi kesini. Karena aku ingin ketenagan," ucap darsa sembari melangkah pergi menuju pila.
Di saat melati membuka pintu pila, betapa terkejut nya melati melihat pila yang begitu megah. Tidak kalah megah dengan rumah darsa.
"Wauuu, tuan muda apa tidak ada yang tinggal di rumah semegah ini?" Tanya melati dengan begitu polos.
" Ada, tukang kebun dan pembantu untuk mengurus vila ini. Ayok masuk apa kamu mau tetap diluar?" Ucap darsa degan nada datar.
" Melati, apa kamu begitu suka sama kevin?" Tanya darsa sembari menatap melati.
" Kok tiba-tiba tuan muda tanya hal itu" sahut melati menunduk kan pandangan nya.
" Jawab aku melati," darsa menatap mata melati dengan tatapan yang penuh tanda tanya, melati yang sedari tadi menunduk kini membalas tatapan darsa.
" Ya aku suka sama pak kevin, tapi kurasa pak kevin tidak meyukaiku." Sahut melati sembari melepas tangan darsa yang memegang kedua bahu nya.
Di saat melati hendak pergi meninggal kan darsa, darsa langsung menarik melati kedalam pelukanya. " Lepas lepaskan saya tuan"ucap melati sembari melepaskan diri dari pelukan darsa.
" Kenapa melati, kenapa kamu tidak suka jika aku menyentuh kamu, apa aku tidak tampan seperti kevin?" Tanya darsa sembari melepaskan pelukanya pada melati.
" Maaf tuan, saya tidak tau. Tapi saya mau pulang, saya ingat kan sama tuan muda saya ini serketaris tuan bukan pelayan nanfsu tuan" ucap melati dengan tegas sembari berlari meniggalkan vila.
****
"Ini dimana,? Kenapa semua hanya ada perpohonan," melati yang sangat takut berusaha balik ke vila. Namun di tersesat saat di jalan.
" Aduh, aku harus segera meyusul melati, aku takut di diserang binatang buas" guman darsa yang merasa hawatir.
Darsa yang begitu cemas mencari melati sepanjang jalan, dengan meyalahkan dirinya atas kepergian melati.
Di saat melati lagi berjalan, di balik semak tiba-tiba terdengar sesuatu, tiara yang begitu takut hanya bisa pasang posisi siaga.
" Siapa itu? Aku tidak takut" teriak melati sembari terus mundur dari posisi berdiri ya.
Saat melati yang tengah pokus memperhatikan semak yang ada didepan nya, tiba-tiba ada sepasang tangan yang memegang bahunya dari belakang.
"Aaaaaaa" teriak melati dengan megangkat tangan nya keatas, dan memejam kan matanya karena takut.
" He melati, ini aku kevin, kamu tidak papa kan?" Tanya kevin berusaha menenangkan melati.
" Ke kevin, pak kevin" ucap melati dan langsung memeluk kevin tanpa aba-aba.
" Kamu tenang nya, aku ada disini" ucap kevin menenangkan melati yang ketakutan.
" Aku sangat takut, tolong bawa aku pulang" ucap melati dengan air mata yang terus mengalir.
***
Dari kejauhan, darsa yang sangat begitu kecewa, melihat kevin dan melati yang berpelukan. Darsa yang sudah meyimpan rasa pada melati hanya bisa pergi dengan wajah yang kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments