Tamara alias Tama

Keesokan harinya Revina mengajak Felix keluar. Tujuan utamanya adalah membawa Felix ke salon untuk memotong rambut panjang pria itu dan juga rambut yang ada di wajahnya yang membuat Felix terlihat sangar seperti pereman jalanan.

"Kau yakin kita akan masuk ke dalam ?" Felix mendongak melihat nama salon yang terpampang di atas pintu masuk.

"Iya. Kenapa ?" tanya Revina.

"Inikan salon terkenal, pasti mahal." jawab Felix.

"Oh, sejak kapan kau memikirkan tentang harga ?" tanya Revina sambil melenggang masuk ke dalam salon.

Felix mengerenyit mendengar perkataan Revina. Felix tau wanita cantik yang kadang-kadang menjadi galak itu sedang menyindirnya gara-gara masalah ia minta di belikan pakaian dan jam tangan waktu itu.

"Selamat datang ke salon hair and beauty. Ada yang bisa kami bantu, nona ?" sambut salah satu pelayan wanita ketika Revina baru saja masuk.

"Iya. Tolong bantu saya untuk mempermak kepalanya." jawab Revina sambil menunjuk Felix di belakangnya.

Seorang wanita jadi jadian berjalan anggun ke arah dua orang pelanggan yang baru saja tiba.

"Say, ini biar eyke yang urus." perintahnya kepada pelayanan wanita di depan Revina.

Kemudian wanita jadi-jadian itu melirik ke arah Felix. Mulutnya sudah mau terbuka untuk menyapa Felix, tapi terhenti ketika Felix memberi isyarat untuk diam di balik punggung Revina.

"Selamat datang, nona. Perkenalkan nama saya Tamara, pemilik salon ini. Silahkan duduk. Mau potong rambut, smoothing, .."

"Bukan saya, tapi dia." Revina memotong perkataan Tamara sambil menunjuk ke arah Felix.

"Baiklah, mari tuan duduk di sini." perintah Tamara dengan gayanya yang khas wanita jadi-jadian.

Felix berjalan menuju tempat duduk yang di sediakan setelah melihat ke arah Revina. Sedangkan wanita itu duduk di kursi tunggu tak jauh dari sana.

Setelah Felix duduk dengan sempurna, Tamara segera memakaikan selimut menutupi tubuh Felix dari terkena rambut yang akan di potong nanti.

"Ada apa dengan wajah mu yang tampan ini ?" tanya Tamara alias Tama sambil memegang dagu Felix dan memutarnya ke kiri dan kanan melihat brewokan di wajah Felix.

Felix segera menepis tangan Tama dari wajahnya. Bukannya marah, Tama malah terkekeh.

"Seingat ku kau di penjara hanya dua bulan, mengapa rambut mu sepanjang ini ?" Tama mulai menjalankan tugasnya, memotong rambut Felix.

"Sudah satu tahun kita tidak bertemu." kata Felix.

"Iya, benar. Dan siapa wanita itu ? Apa dia tidak jijik melihat mu begini ?" tanya Tama lagi. Mereka bicara cukup pelan sehingga Revina tidak mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Dia kakak ipar mu."

"What ?" Tama terkejut sehingga Revina melihat ke arah mereka.

"Nona kau ingin memotong rambutnya dengan model yang bagaimana ?" Tama pura-pura bertanya agar Revina tidak curiga.

"Terserah, yang penting rapi." jawab Revina kemudian kembali memainkan ponselnya.

"Sepertinya dia tidak menyukai mu." Tama terkekeh menertawakan Felix, ternyata ada perempuan yang tidak menyukainya.

"Bukan tidak, hanya belum." balas Felix yang tidak mau kalah.

"Nona apa anda tidak mau melakukan perawatan waja atau tubuh ? kami memberikan diskon untuk perawatan pasangan pengantin yang akan menikah." Tama menawarkan kepada Revina.

"Tidak, perlu. Terima kasih." jawab Revina.

"Lakukanlah sesuatu, nanti malam kita akan menghadiri acara kakak mu." timpal Felix.

Revina tampak berpikir. Benar kata Felix. Ia tidak ingin terlihat menyedihkan di mata Jasse yang pasti akan mengejeknya nanti.

"Baiklah. Kau jangan kemana-mana. Tunggu aku selesai." perintah Revina sambil berlalu mengikuti seorang karyawan salon.

"Iya." jawab Felix pasrah di iringi suara cecikikan Tama yang menertawakan Felix.

Bagi Tama baru kali ini ia melihat Felix sangat patuh ketika diperintah oleh seorang perempuan.

"Maaf." Tama menghentikan tawanya ketika mendapatkan tatapan tajam Felix.

"Jadi sekarang katakan apa yang terjadi pada mu." Tama menagih cerita dari Felix.

Mau tidak mau Felix menceritakan apa yang terjadi kepadanya sampai dia harus menikah dengan Revina.

"Beruntung sekali kau bisa menikah tanpa harus repot-repot mengeluarkan biaya." timpal Tama sambil jari-jari lentiknya terus bekerja.

"Hidup ku memang selalu penuh keberuntungan." ucap Felix sombong seperti biasanya.

"Jadi selama satu bulan menikah, apa kau sudah mendapatkannya ?" tanya Tama ingin tahu.

"Dapat apa ?" Felix pura-pura tidak mengerti.

"Heh. Pasti kau belum pernah melakukan itu dengan dia. Hahaha terlihat dari tampang mu itu. Dia pasti jijik melihat rambut dan bu lu- Bu lu di wajah mu. Ha ha ha..." semakin keras Tama menertawakan Felix.

Namun sedetik kemudian Tama kembali terdiam takala mendapatkan tatapan tajam dari Felix.

"Baiklah. Sudah selesai. Bagaimana ?" Tama menghadapkan wajah Felix di depan cermin.

Terpopuler

Comments

Ida Haedar

Ida Haedar

Felix pasti tampan setelah potong rambut dan brewokan nya🤭

2024-02-20

2

Praised94

Praised94

terima kasih

2024-02-16

0

Susi Ismi

Susi Ismi

kayaknya felix ngak kaleng2

2024-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Menikah
2 Belum Genap Satu Hari
3 Bekas Narapidana
4 Seperti Supir Pribadi
5 Bukan Target Utama
6 Hubungan Revina dan Jasse
7 Saran Revina
8 Tamara alias Tama
9 Revina Berdebar
10 Pertunangan Jasse dan Sean
11 Felix Membalas Jasse
12 Nyonya Merry
13 Perusahaan Black Diamond
14 Berkencan
15 Pernikahan Sean dan Jasse
16 Jasse Kecewa
17 Pertengkaran
18 Mandi Bersama
19 James Wiliam
20 Tuduhan Terhadap Revina
21 Pertanyaan Revina
22 Meminta Bantuan
23 Di Tangkap Polisi
24 Kedatangan Abraham
25 Informasi Dari Sonia
26 Bertemu Ibu Mertua
27 Tidak Bisa Janji
28 Kemarahan Jonatan
29 Meminta Maaf
30 Pengakuan Jasse
31 Menemui Abraham
32 Kebahagiaan Revina
33 Memulai Dari Awal
34 Rapat Kerja Sama
35 Abraham Bertemu Felix
36 Tidak Bisa Membalas
37 Rencana Balas Dendam
38 Percobaan Yang Gagal
39 Tidak Menolak Lagi
40 Permintaan Mommy
41 Membawa Revina
42 Kedatangan Sonia
43 Pesan Felix
44 Balasan Yang Setimpal
45 Rencana Selanjutnya
46 Hanya Demi Istriku
47 Menggantikan Posisinya
48 Hubungan Felix, Sonia dan Keluarga Maxim
49 Mengambil Kembali
50 Bertemu Ayah Mertua
51 Apa Yang Terjadi
52 Mengetahui Kenyataan
53 Menemui Heru
54 Terungkap
55 Pulang ke Rumah
56 Kejutan Untuk Felix
57 Revina Yang Terkejut
58 Terimakasih Sayang
59 Menginginkan Lagi dan Lagi
60 Revina Malu
61 Keluarga Mommy Mery
62 Banyak Yang Terkejut
63 Tidak Cemburu
64 Rumah Ku
65 Tuduhan Terhadap Felix
66 Aku Sangat Mencintaimu
67 Rencana Resepsi
68 Milikku Seorang
69 Pikiran Sesat Jasee dan Asila
70 Malam Pesta Part 1
71 Malam Pesta Part 2
72 Malam Pesta Part 3
73 Ingin Membalaskan Dendam
74 Si Cantik dan CEO Buruk Rupa
75 Pilihannya Sendiri
76 Revina Sadar
77 Tidak Cukup Hanya Satu Kali
78 Bulan Madu
79 Tidak Mengakui
80 Kedatangan Wanita Cantik dan Seksi
81 Bertemu di Rumah Sakit
82 Bagaimana Jika Aku Ayahnya ?
83 Pernikahan Abraham dan Sonia
84 Bukan Aku
85 Bukti Tes DNA
86 Dimana Istriku ?
87 Aku Akan Membuktikan
88 Ingin Hamil dan Memiliki Bayi
89 Abraham dan Wanita Lain
90 Rahasia Abraham
91 Aku Datang
92 Sudah Menerima
93 Kembali Ke Rumah
94 Bagaimana Rasanya
95 Keinginan Mery
96 Louise Mahendra Maxim
97 Acara Syukuran
98 Hari Penuh Kebahagiaan
99 Wanita Kejam Istri CEO Lumpuh
100 Promo Novel Baru
101 Istri Pemuas Nafsu
102 Pernikahan Rahasia 2
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Menikah
2
Belum Genap Satu Hari
3
Bekas Narapidana
4
Seperti Supir Pribadi
5
Bukan Target Utama
6
Hubungan Revina dan Jasse
7
Saran Revina
8
Tamara alias Tama
9
Revina Berdebar
10
Pertunangan Jasse dan Sean
11
Felix Membalas Jasse
12
Nyonya Merry
13
Perusahaan Black Diamond
14
Berkencan
15
Pernikahan Sean dan Jasse
16
Jasse Kecewa
17
Pertengkaran
18
Mandi Bersama
19
James Wiliam
20
Tuduhan Terhadap Revina
21
Pertanyaan Revina
22
Meminta Bantuan
23
Di Tangkap Polisi
24
Kedatangan Abraham
25
Informasi Dari Sonia
26
Bertemu Ibu Mertua
27
Tidak Bisa Janji
28
Kemarahan Jonatan
29
Meminta Maaf
30
Pengakuan Jasse
31
Menemui Abraham
32
Kebahagiaan Revina
33
Memulai Dari Awal
34
Rapat Kerja Sama
35
Abraham Bertemu Felix
36
Tidak Bisa Membalas
37
Rencana Balas Dendam
38
Percobaan Yang Gagal
39
Tidak Menolak Lagi
40
Permintaan Mommy
41
Membawa Revina
42
Kedatangan Sonia
43
Pesan Felix
44
Balasan Yang Setimpal
45
Rencana Selanjutnya
46
Hanya Demi Istriku
47
Menggantikan Posisinya
48
Hubungan Felix, Sonia dan Keluarga Maxim
49
Mengambil Kembali
50
Bertemu Ayah Mertua
51
Apa Yang Terjadi
52
Mengetahui Kenyataan
53
Menemui Heru
54
Terungkap
55
Pulang ke Rumah
56
Kejutan Untuk Felix
57
Revina Yang Terkejut
58
Terimakasih Sayang
59
Menginginkan Lagi dan Lagi
60
Revina Malu
61
Keluarga Mommy Mery
62
Banyak Yang Terkejut
63
Tidak Cemburu
64
Rumah Ku
65
Tuduhan Terhadap Felix
66
Aku Sangat Mencintaimu
67
Rencana Resepsi
68
Milikku Seorang
69
Pikiran Sesat Jasee dan Asila
70
Malam Pesta Part 1
71
Malam Pesta Part 2
72
Malam Pesta Part 3
73
Ingin Membalaskan Dendam
74
Si Cantik dan CEO Buruk Rupa
75
Pilihannya Sendiri
76
Revina Sadar
77
Tidak Cukup Hanya Satu Kali
78
Bulan Madu
79
Tidak Mengakui
80
Kedatangan Wanita Cantik dan Seksi
81
Bertemu di Rumah Sakit
82
Bagaimana Jika Aku Ayahnya ?
83
Pernikahan Abraham dan Sonia
84
Bukan Aku
85
Bukti Tes DNA
86
Dimana Istriku ?
87
Aku Akan Membuktikan
88
Ingin Hamil dan Memiliki Bayi
89
Abraham dan Wanita Lain
90
Rahasia Abraham
91
Aku Datang
92
Sudah Menerima
93
Kembali Ke Rumah
94
Bagaimana Rasanya
95
Keinginan Mery
96
Louise Mahendra Maxim
97
Acara Syukuran
98
Hari Penuh Kebahagiaan
99
Wanita Kejam Istri CEO Lumpuh
100
Promo Novel Baru
101
Istri Pemuas Nafsu
102
Pernikahan Rahasia 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!