Pertaruhan Harga Diri
Berlokasi disebuah arena balap terbesar yg ada di pusat kota.
Terlihat sudah puluhan motor sport yg sudah siap memacuh kecepatannya disana.
Orang_orang juga sudah banyak berkumpul disana dengan antusias dan semangat mudanya.
Tidak hanya para pembalap, tapi juga para penontonnya.
Malam ini atmosfer yg ada disana memang terasa sedikit berbeda, karna semua orang tau jika pertandingan malam ini bukan hanya masalah memacuh adrenalin ataupun hanya untuk bersenang_senang dengan uang taruhan saja.
Karna pertandingan malam ini tidak hanya diikuti oleh puluhan pembalap handal, tapi yg paling menarik perhatian adalah ikutnya dua orang pembalap yg sudah sangat lama menjadi rival sekaligus musuh bebuyutan.
Yah, mereka berdualah bintangnya..!
Siapa lagi kalau bukan Zac dan Tiger, rival sejatinya.
Zac sontak menoleh begitu ia mendengar panggilan sahabatnya.
Namun dia hanya diam dan memperhatikan sang sahabat yg berlari mendekat kearahnya.
Tim / Sahabat Zac
Hah.. Hah.. Hah.. Sial..! Kenapa nafasnya semakin payah sekarang.. Hah.. Hah..
Setengah berjongkok, Tim menggerutu sambil memegang kedua lututnya dan mengatur nafasnya yg terengah_engah.
Tim / Sahabat Zac
Hah.. Hah.. Zac.. Hah.. Hah..
Tim ingin segera menyampaikan sesuatu pada sahabatnya, tapi nafasnya masih sulit diajak kerjasama.
Zac Adelard
Ck..! Tidak bisakah kau bernafas dulu, hah?
Kemudian Tim pun berusaha menenangkan diri seraya mengatur nafasnya agar kembali normal.
Hingga akhirnya ia bisa melepaskan pegangan pada kedua lututnya, lalu berdiri tegak setelah berhasil mengatur nafasnya.
Tim / Sahabat Zac
Zac..! Tara..!
Seketika Zac mengernyitkan kedua alisnya.
Tim menganggukkan kepalanya mantap.
Tim / Sahabat Zac
Tara datang bersama Tiger.
Zac Adelard
*Cih..! Dasar murahan.*
(umpatnya dalam hati)
Zac Adelard
Sudah. Biarkan saja. Dia juga bukan kekasihku.
Ujar Zac datar, seolah hatinya tak sedikitpun bergetar karnanya.
Walaupun sebenarnya dia merasa kesal juga, karna gadis itu justru datang bersama rivalnya. Andai saja Tara datang bersama pria lain, mungkin Zac akan merasa biasa saja. Tapi ini..?
Gadis itu justru datang dengan Tiger, yg notabene adalah musuh bebuyutannya. Itu seperti menantang dan menjatuhkan harga diri Zac secara terang_terangan.
Tapi walaupun demikian, Zac tidak bisa marah ataupun melakukan apa_apa. Karna memang gadis itu bukanlah miliknya, tak ada status apapun diantara mereka.
Kalaupun selama ini mereka sering melakukannya. Itu semata_mata mereka lakukan atas dasar mau sama mau dan suka sama suka, sama sekali tak menggunakan perasaan cinta didalam penyatuan mereka.
Jadi untuk saat ini, Zac cukup membiarkannya saja. Akan tetapi, pasti nanti ia akan membalasnya dengan cara yg lebih sepadan tentu saja.
Zac langsung menoleh begitu ada suara tepuk tangan penuh dengan tantangan yg terdengar sedang mendekat kearahnya.
Kemudian ia tatap tajam kedua orang yg datang mendekatinya.
Dialah Tiger, bersama Tara yg bergelayut manja di lengannya.
Tiger
Wah.. Wah.. Waaah...
Tiger
Ini dia pecundangnya.
Dengan cepat, Zac menahan laju kepalan tangan sang sahabat yg sudah mengarah tepat ke wajah rivalnya.
Dan dengan penuh ketenangan, ia pun berujar pada sahabatnya.
Zac Adelard
Jangan kotori tanganmu, Tin.
Tim / Sahabat Zac
Tapi, Zac..?!
Zac Adelard
Sudah, Tin..! Biarkan saja.
Zac Adelard
Kau tidak perlu mengotori tanganmu itu hanya untuk membungkam mulut kotornya.
Zac Adelard
Kita hanya perlu membungkamnya di arena nanti.
Dengan santai, Zac melenggang pergi begitu saja dengan kedua tangan berada di saku celananya.
Yg kemudian Tim pun mengikutinya, setelah menyempatkan diri untuk mengeluarkan kata_kata pedasnya pada dua orang yg ada disana.
Tim / Sahabat Zac
Bersiaplah untuk hidup tanpa harga diri setelah ini..!
Tim / Sahabat Zac
Ingat itu..!
Sambil menunjuk wajah Tiger, Tim meluapkan segala emosinya. Kemudian menatap tajam Tara, sebelum akhirnya pergi dari sana segera.
Tara langsung merajuk dengan gayanya yg manja, karna merasa tak terima dengan tatapan tajam yg Tim arahkan kepadanya.
Tiger
Tenang, Sayang.. Aku akan membalasnya nanti..!
Tara
Uhmm..! Kau harus memberinya pelajaran, agar dia tau siapa kekasihku.
Tiger
Itu pasti. Dan ku pastikan, dia tidak akan berani lagi menatapmu seperti itu.
Tara mengecup pipi Tiger sekilas, lalu pujian manispun ia lontarkan.
Tara
Kau yg terbaik, Sayang.
Tiger
Katakan itu saat di ranjang nanti. Hmm?
Sahutnya sambil mengedipkan sebelah matanya dan menyeringai mesum di salah satu sudut bibirnya.
Dan dengan bahagia, Tara pun menanggapinya.
Tara
Akan kau dapatkan sebagai hadiah.
Tara
Jadi, pastikan kau menjadi yg pertama malam ini.
Tiger
Dan untuk itu, kau harus bersiap. Karna pasti akulah pemenangnya.
Tara
Aku percaya itu. Berjuanglah..! Semoga berhasil.
Tara kecup bibir Tiger sedikit lama dan dal4m meskipun tanpa lum4tan.
Hingga akhirnya pertandingan itupun dimulai.
Suara knalpot motor sudah saling bersautan memekakan telinga, dengan para pembalap yg sudah bersiap diatas masing_masing motor tunggangannya.
Tinggal menunggu kibasan bendera yg ada didepan sana, maka semua pembalap akan melaju diatas lintasan dengan kecepatan tinggi bersama masing_masing motor andalan.
Begitu pula dengan Zac dan Tiger yg ada disebelah kanannya.
Zac tampak fokus menatap jauh kedepan, sambil memutar gas yg ada di stang motornya.
Tapi tidak dengan Tiger. Yg tampak duduk santai diatas motornya, sambil menatap Zac dengan tatapan jumawa. Seolah Zac bukanlah apa_apa baginya.
Tiger
Menyerah saja, Zac. Karna malam ini, bukanlah malam keberuntunganmu.
Tapi Zac memilih diam dan mengabaikan.
Zac lebih fokus pada bendera yg siap dikibaskan oleh gadis yg ada didepan, dengan kedua tangan yg sudah siap diatas stang.
Sedangkan Tiger? Ia terus saja memprovokasi emosi Zac dengan segala macam ucapannya.
Tiger
Bukankah lebih baik jika menyerah dan menghilang sekarang, Zac?
Tiger
Sebelum kau berakhir sebagai pecundang diatas lintasan.
Tiger
Setidaknya, kau tidak perlu menanggung rasa malu didepan para gadis pemujamu itu.
Zac sama sekali tidak menjawab ataupun menolehkan pandangannya. Ia hanya sengaja menggeber knalpotnya, dengan ekspresi wajah datar tanpa sedikitpun memperlihatkan emosinya.
Dan hal itu, membuat Tiger semakin kesal saja. Karna ia merasa gagal untuk menjatuhkan emosi lawannya.
Tiger
Bukankah des4han Tara benar_benar mengg4irahkan, Zac..?
Tiger
Bahkan Tara juga terus berteriak karna tidak mampu menahan kej4nt4nanku.
Kali ini Zac menoleh, tapi dengan senyum remeh.
Zac Adelard
Kalau begitu selamat. Setidaknya barang bekasku tidak terbuang sia_sia, karna masih ada orang baik sepertimu yg mau memungutnya dengan bangga dan suka rela.
Masih dengan tersenyum remeh, Zac berhasil menjatuhkan mental Tiger bahkan dengan nada bicara yg begitu santainya.
Yg tentu saja membuat Tiger langsung marah dan tak terima.
Zac Adelard
Oh iya, satu lagi.
Potongnya cepat, sambil mengalihkan pandangannya kembali ke depan dan mengabaikan Tiger yg menatapnya kesal.
Zac Adelard
Aku tidak butuh keberuntungan untuk jadi seorang pemenang.
Zac Adelard
Karna aku tidak terlahir, untuk menjadi seorang pecundang.
Zac menjeda ucapannya sejenak.
Menatap tajam bendera yg telah terangkat, seraya bersiaga dan menunggu bendera itu akan dikibaskan kebawah hanya dalam hitungan beberapa detik saja.
Zac Adelard
Semoga kau beruntung malam ini.
Semua penonton bersorak secara bersamaan, begitu bunyi peluit mengiringi bendera yg baru saja dikibaskan.
Kemudian disusul oleh deru motor yg melaju kencang diatas lintasan.
Sekarang puluhan motor sport sedang beradu skill dan juga keberuntungan pada satu jalur lintasan.
Sama_sama mengejar garis finish dalam beberapa kali putaran, dengan berbagai kemungkinan buruk yg bisa saja terjadi didepan.
Bukan hanya luka ringan, ataupun cedera parah yg bisa mereka dapatkan disana. Bahkan tak jarang, nyawapun ikut melayang sebelum kemenangan mereka raih ditangan.
Dan mereka semua sudah benar_benar siap untuk menanggung segala resikonya.
Terutama bagi Zac dan Tiger.
Karna ini, bukan hanya masalah barang taruhan yg akan mereka dapatkan. Tapi lebih dari itu. Bagi mereka berdua, pertandingan ini adalah harga diri yg tengah mereka pertaruhkan dan harus bisa mereka menangkan.
Untuk CS ku yg berjudul, BUDAK 100 Hari.
Mohon maaf. Author tidak bisa melanjutkan lagi ceritanya karna suatu kendala, seperti yg terlihat dibawah.
Sebagai author, ini adalah hal yg sangat tidaklah menyenangkan.
Apalagi, itu adalah CS terbaikku sampai detik ini. Karna banyak disukai, bahkan sampai bisa menduduki peringkat ke_3 dengan lebih dari 2ribu kali dibaca setiap harinya.
Tapi semuanya harus terhenti begitu saja karna sebuah kendala yg tak terduga.
Jadi, untuk para reader semua..
Author minta maaf yg sebesar_besarnya, karna telah mengecewakan kalian semua..🙏🙏🙏
Dan juga, terima kasih atas semua dukungannya.
Comments
mill
ayink siapa yng laporan 😭😭😭 gara dia gw gk bisa baca lebih banyak cerita 😭😭😭😭🥺
2024-01-18
0
fey🐻
sabar ya thor aku jadi ikutan sedih😢
2023-06-02
1
LDKS OSIS, PK Raden Affan
Gue Juga Gitu Bestie 🙁💔
2022-10-09
2