"Kalian sama saja, papa dan anak selalu tidak tegaan, Han kang.. aku hanya bisa memperingati mu, tidak semua manusia memiliki hati yang baik seperti kalian berdua, jangan sampai kamu merawatnya dan di kemudian hari dia membuatmu kesusaha" Lu Heng Zeng meletakkan tangan di bahu Han kang
"Kalian orang baik, dari itu aku tidak ingin melihat kalian jatuh dan terpuruk, hanya karena kebaikan dalam hati kalian," Lu Heng Zeng menghela nafas dan melihat jam di dinding
"hheemm... Baiklah aku pulang dulu" Lu Heng Zeng pamit pulang, dan setelah itu melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam rumah
"Paman terimahkasih, sudah membantuku, tapi aku masih ingin meminta bantuan paman sekali lagi" Han xinxin menggigit ujung jari telunjuknya dan memasang wajah manja agar lu Heng Zeng tidak bisa menolak permintaan darinya
"Katakan kamu ingin minta bantuan apa lagi?"
"Sepertinya lelaki ini memerlukan seorang dokter, kebetulan paman Lu sudah ingin pulang, bagaimana jika Pama memanggil dokter untuknya!"
"Hehehe.. Kamu ini.. memang selalu bisa melihat ke adaan. baiklah aku akan memanggil dokter untuknya" Lu Heng Zeng menunjuk Han xinxin sambil tersenyum
"Terimakasih paman.." Han xinxin menundukkan kepalanya, saat melihat Lu Heng Zeng hendak melangkahkan kakinya, Han xinxin mengikuti Lu Heng Zeng mengantarnya sampai ke ambang pintu
"Terimakasih paman.." ucapanya lagi
"Iya, iya jangan mengucapkan itu lagi" balas Lu Heng Zeng
Han xinxin, membalik tubuhnya saat Lu Heng Zeng sudah berlalu pergi dan melihat Han kang sedang kesulitan untuk mengganti pakaian lelaki itu
"Pa... Biarkan Xinxin yang menggantikannya" Han xinxin mendekat dan mencoba untuk membantu
"Usss.. kamu seorang gadis, tidak boleh seenaknya saja membuka pakaian seorang pria" Han kang memukul tangan Han xinxin yang bermaksud untuk membantunya
"Tapi pa... Ini kan hanya sekedar untuk menolong, Xinxin tidak ada maksud lain!" Ucap Han xinxin dengan rasa kecewa.
"Meskipun begitu tetap tidak boleh" Han kang memakaikan baju kaos miliknya pada lelaki itu
***
Kini malam sudah menjelang! di pedesaan akan menjadi sunyi dan sepi karena tidak ada orang yang berlalu lalang di jalanan.
di kediaman Han, Han xinxin dan Han kang, duduk berhadapan di kursi meja makan.
Han xinxin berdiri dan mengisi piring Han kang (papanya) dan memberinya lauk pauk
"Pa.. makan yang banyak" Han xinxin menyodorkan piring yang sudah di isi di hadapan papanya, dan mengisi piring untuk dirinya sendiri dan memakannya
Han kang Tersenyum dan menyuapi makanan ke dalam mulutnya dan makan dengan lahap
" Kenapa dokter belum juga datang? Apa paman Lu tidak memberitahunya?" Han xinxin menoleh untuk melihat lelaki yang di baringkan di lantai hanya beralaskan tikar dan selimut.
Karena di kediaman Han, hanya ada dua kamar, itu pun kamarnya begitu sempit! lelaki itu hanya bisa di tempatkan di ruang tamu
Setelah selesai makan, Xinxin dan papanya, duduk di samping lelaki itu.
Han kang meletakkan tangannya di atas dahi lelaki itu
"Ini sangat panas, mungkin dia sedang demam, cepat ambilkan air hangat dan kompres"
"Baik pa.." dengan cepat Han Xinxin berdiri dan masuk ke dapur.
*
*
*
Karena tabrakan yang di sengaja Sebuah mobil berguling di jalan yang sepi dan hampir masuk ke dalam jurang
Sebelum mobil itu berguling dan terjatuh, seseorang dari dalam mobil dengan bersusah payah keluar dari dalam mobil dengan luka parah di kepalanya membuat wajahnya di penuhi dengan darah
"Hahaha... hahaha..., Li fan akhirnya ada juga hari di mana aku melihatmu begitu menderita dan terpuruk, ini sangat menyenangkan! kini kamu sudah ada di genggaman tanganku, yang begitu mudah untuk aku lenyapkan"
Lelaki yang bernama Li fan berdiri sambil memegangi kepalanya yang terluka, menatap tajam lelaki yang kini berdiri di hadapannya yang terlihat begitu bahagia melihatnya sedang terluka
"Li Ceng,, kenapa kamu melakukan ini?" Li fan dengan wajah yang keheranan bertanya.
"aku tidak menyangka, kamu melakukan ini padaku, aku sudah menganggap mu sebagai saudara kandungku, tapi.. apa yang kamu lakukan?"
"Li fan.. Li fan.. aku sama sekali tidak tertarik ataupun berminat untuk menjadi saudaramu, jangan menganggap karena kita sama-sama bermarga Li, jadi kamu menganggap ku sebagai saudara. Hahaha.. aku tidak membutuhkan itu"
Li Ceng yang hidup di keluarga Li, mendapatkan nama dan marga dari keluarga Li, di angkat menjadi anak angkat Membuatnya lupa akan dari mana dia berasal
Harta dan kekayaan Membuatnya lupa akan asal usulnya, menjadikan nafsu dalam hatinya ingin menguasai segalanya.
Sebagai anak tunggal yang sah di keluarga Li, Li fan menjadi satu-satunya penerus, setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan.
Li fan menjadi CEO di perusahaan Li jiazhen (papanya), membuat Li Ceng Irih dan menginginkan apa yang sudah menjadi milik Li fan
Li Ceng melangkahkan kakinya, mendekat pada Li fan yang sudah terluka parah, dari balik kemeja yang Li Ceng pakai, iya terlihat mengeluarkan pisau dan menusuk di bagian perut Li fan
Aaaahkkk... Jeritan Li fan terdengar
"Kamu..." Li fan yang sudah dalam ambang kematian hanya bisa menjerit
Sebelum mendorong Li fan masuk ke jurang, Li Ceng memeluknya
"Papamu mengangkat ku sebagai anak angkatnya memberiku marga Li dan menamai ku Li Ceng," bisik Li Ceng di telinga Li fan
" tapi apa guna jadi anaknya jika dia mati tidak memberiku apa-apa, padahal sebelum dia meninggal aku yang sudah bekerja keras untuk membantunya, mengembangkan perusahaan! aku yang sudah bekerja keras selama ini, tapi aku tidak mendapat apa-apa! kenapa kamu yang harus mendapatkan semuanya? Apa yang kamu lakukan untuk perusahaan? itu tidak ada sama sekali, tapi kenapa harus namamu yang ada dalam surat wasiat. Aku tidak menerima itu, aku ingin mengambil yang seharusnya menjadi milikku, untuk memiliki semuanya hanya ada satu cara, yaitu menyingkirkan mu"
Li fan Tersenyum, memegang tangan Li Ceng yang masih menancapkan pisau di perutnya
"Sekarang kamu sudah menunjukkan dirimu yang sebenarnya, jika kamu memang anak buangan yang di pungut di jalanan, menginginkan hak yang sama sekali tidak berhubungan denga mu. Mungkin ada baiknya kamu membunuhku, karena jika tidak,, aku yang akan membunuhmu"
"Hahaha... Li Ceng tertawa puas,
"adik angkat sebelum kamu menyusul kedua orang tuamu, aku ingin memberitahumu sebuah kenyataan dimana sebenarnya kematian papa dan mama bukanlah hal yang tidak di sengaja, semua itu sudah di rencanakan"
"Li Ceng kamu.. aaaahhk... Li fan menjerit ketika Li Ceng menarik pisau yang ada di perutnya
Li fan memegang leher Li Ceng dengan kedua tangannya, dengan kemarahan di hatinya, tapi Li Ceng dengan cepat mendorongnya ke jurang
"Adik angkat sampaikan salam ku pada papa dan Mama angkat" Li Ceng berdiri di tepi jurang, sampai Li fan benar-benar sudah tidak nampak lagi
"Tuan Li.. sebaiknya,, kita sekarang meninggalkan tempat ini, sebelum ada yang melihat." Li Ceng mengangguk dan masuk kedalam mobil
Aaaaaaaaaakk... suara terakhir Li fan terdengar. Li fan memejamkan mata dan pasrah dengan ke adaannya, yang masih terasa melayang di udara hingga tubuhnya terbentur di bebatuan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments