Bab 4

Jack terdiam, dia sedikit tersenyum tipis saat melihat betapa menakutkan nya wanita itu.

"Siapa yang membiarkan mereka masuk ke sini?" Tanya Amelia kepada semua pelayan yang ada di rumah nya.

"Maaf Nona, tadi Tuan dan Nyonya memaksa masuk dan kami tidak bisa menghentikan mereka."

"Baiklah tapi jangan sampai hal itu di ulang lagi, aku tidak suka melihat kedua orang itu masuk ke rumah ini."

Setelah mengatakan itu, Amelia segera pergi meninggalkan ruang makan.

Jack yang melihat kepergian Amelia merasa penasaran dengan masalah yang terjadi antara Amelia dengan kedua orang tuanya.

Tapi untuk saat ini Jack harus bekerja sebagai tukang kebun di rumah Amelia, Jack kini mengakui jika Amelia merupakan wanita yang baik tapi dia sangat galak dan juga sombong.

Amelia yang berada di dalam kamar hanya bisa diam seraya melihat foto nya bersama dengan adiknya.

"Dimana kau sekarang?" Gumam Amelia dengan mata yang berkaca-kaca.

Jika saja dulu dia bisa menghentikan Devanda membawa adiknya pergi dengan alasan mengajak nya bermain, mungkin sekarang adiknya masih ada di sisi nya.

Tapi Amelia semakin marah jika mengingat sikap Ibunya yang terus membela pria itu, meski sudah banyak bukti yang dia berikan tapi Ibunya tetap melindungi pria itu dan mengatakan jika dia tidak bersalah.

Di tengah-tengah amarahnya, Amelia langsung diam saat asisten nya menelpon dan meminta nya untuk segera datang ke perusahaan karena banyak tugas yang harus di kerjakan.

"Sial.. Gara-gara Kedua orang itu, aku sampai lupa untuk berangkat bekerja."

Kini Amelia berada di perusahaan miliknya, nampak pandangannya tak lepas dari layar laptop di depannya.

Dia merupakan wanita yang gila kerja dan sangat suka dengan uang, dengan kerja kerasnya selama ini akhirnya Amelia bisa mendirikan perusahaan sendiri dan menghasilkan banyak uang.

Itulah alasan kenapa banyak pria yang ingin menjadikan Amelia sebagai pasangannya, tapi wanita itu sangat dingin dan juga galak. Tak sedikit pria yang dia hina secara terang-terangan karena Amelia tahu pria itu mendekati nya hanya untuk mendapat harta kekayaannya saja.

"Nona Amelia.." Panggil seorang pria.

Amelia yang tengah bekerja langsung mengerutkan keningnya.

"Siapa yang mengizinkan mu masuk? Pak Anggara?" Tanya Amelia dengan tatapan yang dingin.

"Tentu saja semua orang akan mengizinkan ku masuk, lagi pula aku calon suami mu."

"Hah? Calon suami? Apa anda baru bangun tidur? Lagi pula hubungan kita tidak sespesial yang anda kira."

"Maaf untuk sebelumnya, tapi kali ini saya serius ingin meminang anda."

Lalu Anggara pun langsung bersujud dan menunjukkan sebuah cincin berlian dengan kualitas yang sangat bagus.

Tapi meski di beri barang berharga seperti itu, Amelia hanya diam dan tetap menatap dingin ke arah Anggara.

"Saya tidak tertarik untuk menjadi pasangan anda." Jawab Amelia.

"Tapi kenapa? Kurang saya apa?"

"Kau tidak masuk ke kriteria calon suami ku, dan aku tidak suka dengan penampilan alay mu itu." Ucap Amelia seraya melihat dari atas sampai bawah penampilan Anggaran yang sangat tidak enak di pandang mata.

"Sebaiknya anda lebih menjaga lisan anda, kata-kata itu sangat menusuk."

"Jika kau tidak suka dengan perkataan ku, kau sebaiknya pergi. Lagi pula tidak mungkin ada seorang pria yang tidak suka dengan ku tapi berniat untuk melamar ku? Atau mungkin yang sebenernya ingin dia pinang itu harta ku bukan diri ku." Ucap Amelia seraya tersenyum meremehkan.

Mendengar perkataan Amelia, Anggara langsung pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.

Melihat kepergian Anggara, Amelia langsung kesal. Dia kesal karena dalam 1 hari dia di pertemukan dengan orang-orang yang menyebabkan mood nya memburuk.

Lalu tangan Amelia meraba-raba lehernya, dia ingat jika dia sedang menggunakan kalung milik Jack.

Dengan perlahan Amelia mengambil melepas kalung pria itu dari lehernya. Ada rasa penasaran di benak Amelia ketika melihat kalung milik Jack.

"Siapa pria itu? Kenapa dia memiliki kalung bagus seperti ini? Atau dia mencuri?" Gumam Amelia.

Kemudian Amelia kembali menggunakan kalung milik pria itu, anggap saja ini ganti rugi atas uang yang Amelia keluarkan demi membeli pria itu.

"Bu Amelia.." Panggil Asisten nya.

"Ada apa?"

"Sekarang kita ada jadwal makan siang dengan perusahaan Boenavista."

"Baik,"

Setelah mengetahui hal itu, Amelia segera bersiap untuk pergi makan siang. Sebenernya ini bukan sekedar makan siang biasa tapi ini makan siang sekaligus rencana untuk membahas kerja sama dengan perusahaan Boenavista.

Perusahaan Boenavista adalah perusahaan yang sangat besar, dan berada di urutan pertama.

Dan ini juga sebuah kesempatan untuk Amelia bisa bekerjasama dengan perusahaan itu, karena sudah banyak perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan itu tapi tidak semua orang bisa bekerja sama dengan perusahaan Boenavista.

Di sebuah restoran mewah...

Amelia tengah duduk seraya menunggu pimpinan dari perusahaan Boenavista datang. Tak beberapa lama seorang pria dengan jas hitam datang menghampiri Amelia.

"Selamat siang, Nona Amelia?"

"Selamat siang Pak Alexander." Sapa Amelia seraya mengulurkan tangannya, Alexander pun langsung tersenyum seraya membalas jabatan tangan Amelia.

"Silahkan.." Ucap Amelia ramah.

"Terimakasih, maaf telah membuat anda menunggu lama."

"Tidak masalah, bagi saya ini merupakan suatu kehormatan bisa makan siang bersama Anda."

"Anda terlalu memuji, apa anda sudah memesan makanan?"

"Belum,"

Lalu Alexander langsung memanggil pelayan untuk memesan beberapa menu, di saat tengah menunggu pesanan mereka datang.

Mata Alexander langsung tertuju pada kalung yang Amelia gunakan.

"Kalung itu sangat indah, dari mana anda mendapatkan nya?"

"Oh ini, saya mendapatkan di pelelangan."

"Hn.."

Setelah itu, Alexander menatap dengan penuh selidik dengan kalung yang Amelia gunakan. Tapi Amelia masih belum menyadari tatapan Alexander terhadap kalung yang dia gunakan.

Sementara itu...

Jack tengah membersihkan kebun di belakang rumah Amelia, nampak keringat membasahi seluruh tubuhnya.

Para pelayan wanita hanya bisa melihat Jack yang bertelanjang dada sedang bekerja, pria itu nampak sangat gagah dan juga keren. Di tambah tubuhnya yang atletis dan wajahnya yang tampan membuat semua pelayan wanita semakin di buat tergoda oleh pria itu.

Linda yang melihat kelakuan pelayan wanita pun langsung menegur mereka semua dan menyuruh mereka semua untuk kembali bekerja.

"Jack.." Panggil Amelia.

"Ada apa?"

"Ini sudah jam makan siang, kau bisa beristirahat lalu bekerja kembali."

"Hn.."

Setelah bekerja Jack langsung beristirahat, dan meminta minuman dingin yang sudah di siapkan oleh pelayan lain.

Keringat terus mengalir di wajah dan tubuhnya, di tambah hari ini sangat panas.

"Amelia sialan, dia malah menjadikan ku pembantu di sini." Gumam Jack.

Dia merasa jika dirinya tidak pernah melakukan pekerjaan kotor seperti ini, meski dia tidak ingat sama sekali masa lalunya.

Terpopuler

Comments

Lea Octa

Lea Octa

Mungkin ga sih Jack dan Alexander ada hubungan keluarga... pegawai atau kekuasaan nya Jack di ambil alih sm Alexander ?

2023-04-25

0

gaby

gaby

Tukang kebunku Seksi😅😅

2022-08-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!