Bab 2

Amelia tengah duduk seraya melihat majalah, tiba-tiba Linda datang dan memberitahukan jadwal pelelangan hari ini.

"Siapkan uang, aku ingin barang-barang berkualitas di sana nanti." Ucap Amelia dengan mata yang masih melihat ke arah majalah.

"Baik Nona,"

Kini jam sudah menunjukkan pukul 20.00, Amelia tengah bersiap untuk pergi ke pelelangan tak lupa dia juga menggunakan topeng untuk menutupi wajahnya.

Di pelelangan, Amelia duduk dengan tenang, matanya melihat banyaknya orang-orang dari kalangan atas yang ikut hadir.

Tak beberapa lama acara pun di buka, tapi setiap barang yang di lelang tidak ada yang membuat Amelia tertarik.

Hingga pada puncak acara, pembawa acara langsung menunjukkan sebuah benda berukuran besar yang di tutupi tirai.

Amelia nampak mengerutkan keningnya, "Apa itu berlian?" Pikirnya.

Dan saat pembawa acara membuka tirai yang menutupi benda tersebut, Amelia dan semua orang yang hadir langsung terdiam saat melihat seorang pria tengah berada di dalam sebuah sangkar burung berukuran besar.

Tapi bukan itu yang membuat orang-orang terdiam, ketampanan pria itu bagaikan sebuah mahakarya yang langsung di pahat oleh Dewa.

"Baiklah harga di buka dengan 100 juta..." Ucap pembawa acara.

Amelia hanya terdiam, lalu dia melihat banyaknya wanita yang menawar dengan harga tinggi.

"Hanya pria seperti itu, kenapa harus mengeluarkan uang yang banyak." Gumam Amelia yang kesal.

Lalu tiba-tiba ada seorang wanita yang menawar dengan harga 800 juta, pembawa acara yang mendengar hal itu langsung bersorak dan kembali bertanya apa ada yang akan menawar lebih tinggi.

Amelia pun tersenyum dan mengangkat tangannya.

"1 milliar..." Ucap Amelia.

Semua orang yang mendengar hal itu langsung terdiam, itu harga yang terlalu mahal hanya untuk seorang pria.

"1 miliar? Apa ada yang ingin menawar lebih tinggi lagi? Tidak ada? Baiklah, di jual dengan harga 1 miliar.."

Setelah mendapatkan pria itu, Amelia hanya bisa tersenyum tipis.

Kemudian Amelia langsung melihat ke arah wanita yang menawar 800 juta, Amelia tahu dia adalah Liona, musuh bebuyutan Amelia.

"Kau kalah.." Ucap Amelia pelan, tapi Liona bisa membaca perkataan Amelia dari gerakan bibir nya.

Setelah acara pelelangan itu, Amelia langsung masuk ke dalam mobil. Nampak di samping Linda sudah ada pria yang tadi dia dapatkan dari pelelangan, tangan dan leher pria itu masih di rantai.

"Buka rantainya.." Ucap Amelia.

"Tapi Nona, pihak pelelangan mengatakan jika pria ini sangat berbahaya dan sebaiknya kita merantai nya."

"Buka saja, aku tidak peduli." Ucap Amelia.

Lalu Linda langsung membuka rantai yang ada di tubuh pria itu, nampak pria itu menatap sinis ke arahnya.

"Sebaiknya kau segera masuk ke dalam mobil." Ucap Amelia yang sudah berada di dalam mobil.

Pria itu hanya menuruti perintah Amelia, setelah itu mereka langsung pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Amelia langsung menanyakan siapa nama pria itu.

Tapi pria itu hanya diam dengan wajah yang menatap sangar ke arahnya.

"Apa kau punya nama?" Tanya Amelia sekali lagi.

"Aku tidak tahu.." Jawab pria itu.

Kini Amelia bisa mendengar suara bariton sangat indah di dengar, "Tidak tahu?"

"Iya, aku tidak tahu identitas ku." Jawabnya.

"Kau hilang ingatan?" Tanya Amelia.

"Entahlah." Jawab nya.

"Oh.. Baiklah, lalu orang-orang di pelelangan mereka menyebut mu apa?" Tanya Amelia.

"No 4." Jawab nya.

"Hah, no 4? Itu angka? Emm... Aku akan memberimu nama... Emmm... Jack. Nama mu Jack."

"Hn.."

"Baiklah, lalu untuk apa aku membeli pria ini?" Tanya Amelia bingung seraya melihat ke arah Linda.

Lina pun tersenyum, "Biasanya seorang wanita yang membeli pria akan menggunakan pria itu untuk kesenangannya."

"Kesenangan apa?"

"Lebih tepatnya kesenangan seksual, nona."

"Oh.. Tapi aku tidak tertarik, pekerjaan dia sebagai tukang kebun tanpa di bayar." Ucap Amelia.

Linda hanya tersenyum tipis, Jack hanya bisa diam dengan menatap tajam ke arah Amelia.

Tapi wanita itu langsung menyadari tatapan Jack, tanpa rasa takut Amelia langsung menatap Jack dengan tatapan yang lebih dingin.

"Ingat siapa dirimu dan dimana kau sekarang, aku membeli mu dan sekarang kau tak lebih dari budak ku." Ucap Amelia.

Perkataan Amelia langsung membuat Jack sangat benci kepadanya.

"Bawa dia ke kamar nya.." Ucap Amelia.

Lalu seorang pelayan langsung membawa Jack ke kamar yang berada di belakang.

"Nona, apa anda tidak salah membeli pria itu dengan harga yang sangat mahal?" Tanya Linda.

"Aku tadinya tidak tertarik untuk membeli pria itu, lagi pula dia hanya bermodal tampang dan tubuh yang kekar. Aku sama sekali tidak tertarik tapi aku melihat Liona seperti tergila-gila dengan ketampanan pria itu, kau tahu kan wanita gila itu selalu mengoleksi pria tampan. Dan aku ingin merebut mangsa nya."

"Emm... Jadi gara-gara Nona Liona, tapi sepertinya pria itu bukan orang baik-baik."

"Iya, tatapannya sangat tajam."

"Nona harus berhati-hati dengannya, saya yakin jika pria itu orang jahat. Atau bagaimana jika kita memakaikan kalung listrik untuk nya agar dia tidak bisa macam-macam."

"Kalung listrik?"

"Iya, pihak pelelangan memberikannya kepada kita untuk pria itu."

"Tidak perlu." Jawab Amelia.

"Tapi Nona, saya takut jika pria itu berbuat jahat kepada anda."

"Jika dia berbuat jahat kepada ku, maka aku akan menjadi wanita yang lebih jahat dari pria itu."

Sementara itu...

Jack tengah duduk di sebuah ruangan kecil dengan ranjang yang kecil, tatapan masih dingin dan tajam.

Tapi yang membuat dia kesal, dia tidak bisa mengingat masa lalu nya dah identitas aslinya.

"Siapa sebenarnya aku? Kenapa aku bisa berada di tempat laknat itu?" Ucap Jack.

Bahkan kini dia telah jatuh ke tangan seorang wanita muda yang memperlakukan nya seperti hewan peliharaan.

Lalu Jack melihat sebuah kalung giok yang berada di saku celana nya, benda itu adalah satu-satunya benda yang mungkin bisa mengungkapkan siapa identitas aslinya.

Tok.. Tok.. Tok...

Perlahan pintu kamar Jack terbuka, nampak Amelia tengah berdiri dengan tatapan dingin.

"Jack..." Panggil Amelia.

"Ada apa?" Tanya Jack.

"Bersikap lebih lembut lah, aku Tuan mu."

"Aku tidak mau."

"Kau tidak mau? Apa kau ingin aku menggunakan cara kasar?" Tanya Amelia.

"Gunakan saja, aku tidak peduli."

Dasar pria keras kepalanya, pikir Amelia. Lalu Amelia melihat tubuh pria yang yang banyak bekas luka. Tapi jika di lihat dari bekas lukanya pasti itu luka yang sudah sangat lama.

Tapi tatapan mata Amelia tertuju pada sebuah kalung yang berada di tangan Jack, tanpa banyak bicara Amelia langsung mengambil kalung itu.

Terpopuler

Comments

Lea Octa

Lea Octa

jadi penasaran siapa no 4 sebenarnya jahat apa engga ya aslinya... semoga Amelia baik² aja engga di jahatin sm Jack

2023-04-25

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

jgn kau ambil kalung jack itu...kembalikan

2022-08-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!