5) Bertemu Pratagonis Wanita

Pantas saja banyak pria yang tergila-gila pada Yukata Nari. Ternyata sang tokoh utama memang berparas sangat cantik, persis seperti visual dalam Novel. Melihatnya secara langsung benar-benar berbeda. Lucy sampai kesulitan mendeskripsikan Yuka saking cantiknya wanita tersebut.

Bentuk tubuh dan wajah Yuka hampir mendekati kata sempurna. Tiap kali wanita itu bicara atau bergerak, Lucy selalu terkesiap dalam kekaguman. Apalagi ia sangat menyukai rambut cokelat Yuka yang bergelombang.

Sejak dulu dirinya ingin memiliki bentuk rambut seperti itu, tapi apa daya rambutnya ditakdirkan berwarna hitam. Meski demikian Lucy tak akan mengeluh sedikit pun. Gadis itu sudah cukup puas dengan rambut lurusnya yang panjang sampai ke bahu.

"Jadi, kau bilang gadis ini dibawa oleh Kode?" tanya Yuka mengambil perhatian semua orang di ruang tamu. Sekarang ia telah duduk di samping Leonidas dan bersandar pada bahu pria itu. "Aku cukup terkejut karena dia tak pernah membawa perempuan hidup-hidup, haha."

Walaupun Yuka dan Leonidas tertawa keras, tapi itu tak berhasil menggoda Lucy yang nampak tampangnya sedang gugup. Ia tetap bertahan dalam ketakutannya terhadap Kode. Perkataan Yuka tadi membuktikan bahwa pria gila itu memang berencana membunuhnya nanti.

Leonidas yang menyadari kegugupan tamunya sontak menoleh pada Yuka untuk berkata, "Santai sedikit, Sayang. Kau membuat dia takut."

"Oh, maafkan aku karena tidak memperhatikanmu," celetuk Yuka buru-buru mengulurkan tangan pada Lucy sebagai salam perkenalan. "Namaku Yukata Nari. Aku menikah dengan Leo setahun lalu."

"A-Aku Lucy Mitsury," balas Lucy tak dapat mengendalikan rasa gugupnya saat melakukan jabat tangan.

Dugaannya terbukti benar, tangan Yuka memang mulus dan halus seperti kelihatannya. Jika tak sedang dalam situasi gawat mungkin Lucy enggan melepas acara jabat tangan tersebut. Ia sungguh penggemar berat Yuka karena dalam novel wanita itu mempunyai kepribadian kuat.

"Lupakan dulu tentang gadis ini. Apa kau bawa barangnya?" Tiba-tiba saja Leonidas mengalihkan pembicaraan ke arah lain.

Yuka yang paham maksud pertanyaan tadi segera berdiri dari sofa. Sedetik kemudian ia menyingkap rok pendeknya untuk sedikit menurunkan ****** *****. Tanpa ekspresi apa pun wanita itu mengeluarkan sesuatu dari sana dan memberikannya pada Leonidas.

"Maaf, k'k-kalian sedang melakukan apa?" tanya Lucy kaget bercampur heran.

Lalu dengan senyum lebar Yuka memberi jawaban, "Ternyata kau gadis polos, ya. Benda yang tadi aku berikan pada Leo adalah sabu-sabu."

"Hah, kau menyimpan sabu-sabu di dalam anumu...?" Lucy kaget menutup mulut.

"Seratus poin untukmu, Lucy! Aku memang menyembunyikan sabu-sabu itu di dalam anuku."

"Apa kau serius?" Lucy mengerutkan kening.

"Tentu saja. Jika disembunyikan di sana polisi tak akan tahu. Sulit untuk menyelundupkan narkoba ke ibu kota karena penjagaannya ketat. Palingan aku hanya bisa membawa dalam jumlah kecil."

Leonidas yang sudah mengecek barang dari Yuka langsung tersenyum puas. Ia mencium bungkus sabu-sabu kemudian berkata, "Wangi Pinkky-mu masih tertempel di sini, Sayang."

"Ah, jangan bilang begitu! Kau ingat kan ada tamu di sini," timpal Yuka tersipu malu sambil duduk di pangkuan Leonidas ia mencubit genit suaminya itu. Tanpa memikirkan sekitaran dan kondisi saat ini mereka saling mengec*up bibir satu sama lain.

Detik itulah Lucy berpikir lebih baik ikut bersama Kode daripada tinggal di sini. Ia hampir menangis karena tak mengerti kelakuan aneh Yuka dan Leonidas. Cukup sudah dirinya syok berat oleh sabu-sabu yang disembunyikan dalam ********. Gadis itu tak ingin menyaksikan hal aneh lainnya.

Ketika berharap Kode segera pulang, pria itu benar-benar muncul dari pintu masuk dan membuat Lucy tersenyum cerah. Tanpa sadar ia beranjak menghampiri Lucy karena terlalu senang. "Ke mana saja kau baru kembali sekarang? Aku cukup stres di sini jika kau tidak tahu!"

"Apa yang terjadi sampai kau lebih takut pada mereka dibanding padaku?" selidik Kode mengangkat sebelah alisnya.

Lucy menjawab dengan polosnya, "Yuka tadi baru saja mengeluarkan sabu-sabu dari Pinkky-nya. Itu gila, kan?"

"Biasa saja. Anunya Yuka tidak akan terbakar, karena sabu-sabunya telah dilapisi pelindung. Jadi, kau tak usah cemas." Jawaban Kode berekspresi Serius.

Lucy berkata seperti tadi itu bukan karena ia mengkhawatirkan nasib kema*luannya Yuka. Namun, dari percakapan barusan terbukti jika Kode juga tidak waras. Dengan kata lain dirinya tak bisa mengandalkan pria itu. Lagi pula sejak awal Kode memang tidak akan bisa dimanfaatkan.

Lupakan tentang masalah tersebut. Kini ingatan Lucy melayang pada alur asli novel dan coba mencocokkannya dengan situasi sekarang. Dilihat dari sikap Kode sudah jelas bila pria itu belum terobsesi pada Yuka. Menurut alur aslinya, Leonidas mengalami kesulitan setelah kelompok mafia lain menghancurkan bisnis gelapnya.

Di saat itulah Yuka yang sangat mencintai suaminya mengambil sebuah keputusan. Katanya, "Aku akan menerima lamaran Sean Kalev. Orang itu pasti bisa membantu kita keluar dari masalah ini."

Begitulah bagaimana sang tokoh utama perempuan berakhir menikahi Sean Kalev, salah satu orang kaya berpengaruh di Kota Ertik. Pria itu sudah menyukai Yuka dari awal sehingga langsung setuju ketika ditawarkan pernikahan kontrak. Sean bisa mendapat wanita idamannya dengan syarat memulihkan bisnis Leonidas.

Usaha untuk mengembalikan bisnis tersebut tak luput dari peran Kode. Dengan senang hati ia mengulurkan tangan guna membantu sang kakak, membasmi siapa saja yang berniat mengusik. Karena sering bertemu Yuka dalam waktu lama perasaan suka tumbuh di benaknya.

Hanya saja mereka tak bisa bersatu mengingat Yuka telah menjadi istri Leonidas. Ada aturan di Ertik yang melarang saudara kandung untuk menikahi perempuan yang sama. Pada awalnya Kode masih bersikap biasa, tapi seiring berjalannya waktu perasaan suka tersebut berubah menjadi obsesi.

"Kakak, tolong izinkan aku membunuhmu agar aku bisa menikahi Yuka," pinta Kode sudah siap mengobrak-abrik isi kepala Leonidas dengan pistol di tangannya.

Akan tetapi, aksi nekat tersebut digagalkan oleh Sean dan suami Yuka yang lain. Wanita itu berhasil menikahi lima pria dalam waktu singkat. Pernikahan mereka tak selalu berdasarkan cinta karena Yuka ingin hubungan dengan simbiosis mutualisme, di mana kedua belah pihak saling menguntungkan.

Lalu, nama Kode tidak masuk dalam daftar pria yang bisa memberi keuntungan. Biarpun pria itu kuat dan telah membunuh banyak orang, tetapi Yuka tak menaruh minat terhadap manusia sinting yang menjadikan pembunuhan sebagai hobi. Ia ingin cari aman dan pilihan paling bijak adalah menghindari Kode.

"Sampai kapan pun aku tidak akan menyukaimu jadi menyerahlah. Berhenti membuatku dan kakakmu kerepotan," ujar Yuka yang telah muak.

Kode mengiyakan teguran itu lewat jalur bunuh diri. Pada akhirnya ia meregang nyawa akibat meminum racun setelah ditolak Yuka. Lagi pula dirinya tak sudi jika harus menghabiskan hidup dengan melihat Yuka yang bahagia bersama pria lain. Opsi terbaik adalah meninggalkan dunia selamanya.

Tokoh antagonis yang selalu mengganggu pun lenyap dan novel Harem Yukata Nari selesai dengan akhir bahagia. Lucy tak akan pernah melupakan bagaimana novel tersebut berakhir. Ia sangat puas mengenai kematian Kode, Lucy pun menyukai Yuka yang hidup rukun bersama para suaminya.

"Kenapa kau melamun?"

Lucy berhenti memikirkan tentang novel karena suara Kode merangsek ke telinganya. Ia sempat tersentak kaget, tapi berhasil mengubah ekspresinya menjadi normal kembali. Dengan tenang gadis itu menjawab pertanyaan tadi, "Aku hanya sedang berpikir bagaimana nasibku sekarang. Bukankah kau mempunyai rencana buruk terhadapku?"

"Jangan terlalu berpikir negatif, Lucy," balas Kode tersinggung. "Dengar ya, aku ini paling hanya mengobok-obok tubuhmu saja untuk membuktikan sesuatu."

Sudah Lucy duga jika ia akan dijadikan kelinci percobaan oleh pria sinting ini. Tentu saja ini merupakan kabar buruk. Namun, otaknya berusaha mencari jalan keluar dan berakhir dengan melihat Yuka yang tampak mesra bersama Leonidas.

Mereka adalah pasangan favorit Lucy dalam novel. Jujur gadis itu tak tega bila harus memisahkan dua orang tersebut demi keuntungan pribadi. Walaupun pada awalnya ingin menjadi Yuka, tapi saat ini situasi telah berbeda sehingga ia harus berpikir panjang.

Sekarang Lucy disodorkan pada dua pilihan sulit, yaitu antara mendukung Yuka dan Leonidas atau menghasut Kode untuk merusak hubungan dua orang itu. Apa pun keputusannya ia akan tetap gelisah karena tak tahu akhir dari dua pilihan tersebut.

...****************...

...To Be Continue...

Episodes
1 1) Transmigrasi Ke Novel Menjadi Gadis Kelinci
2 2) Mati Lalu Hidup Berulang Kali
3 3) Melarikan Diri
4 4) Lucy Ngiler Melihat Pria Tampan
5 5) Bertemu Pratagonis Wanita
6 6) Bertemu Pria Tampan Lagi, Berkulit Eksotis
7 7) Mencari Identitas Lucy
8 8) Mencari Identitas Lucy • 2
9 9) Kesialan Lucy di Paksa Menikah
10 10) Kode Mengetahui Rahasia Lucy
11 11) Kode Dan Lusy Bekerjasama
12 12) Rencana Pernikahan Palsu
13 13) Menyingkirkan Dua Pria Pengganggu
14 14) Membeli Pembalut
15 15) Memasak Daging
16 16) Latar Belakang Kodee Yinkey
17 17) Berubah Kelinci Saat Melihat Pria Tampan
18 18) Kodee Menc*ium Lucy
19 19) Kodee Sangat Polos Persoalan Perasaan Cinta
20 20) Benih-benih Cinta Mulai Muncul
21 21) Kedua Orang Tua Kodee Datang
22 22) Lucy Khawatir Dan Tertekan
23 23) Lucy Kabur Dari Kodee
24 24) Melarikan Diri
25 Lucy Di Jadikan Makanan Elang
26 Raibeart Yang Malang
27 Sandiwara Lusy Yang Kikuk
28 Kodee Ikutan Bersandiwara
29 Kodee Kesal Anunya Di Bilang Kecil
30 Benarkah Tak Akan Jatuh Cinta ....?
31 Curahan Hati Kodee
32 Mata - mata
33 Percakapan Di Dalam Kasino
34 Lucy Minta kepada Kodee Agar di Belikan Sepeda
35 Bertemu Triton Lagi
36 Bertemu Triton Lagi - (2)
37 Kecelakaan Membuat Lucy Berubah Kelinci
38 Triton Melihat Lucy Berubah Kelinci
39 Kodee Terluka Lucy Nampak Cemas
40 Kesepakatan Lucy dan Triton
41 Kakanda
42 Sampaikan Pesan
43 Tiba Di Rumah Baru dan Kota Lain
44 Lucy & Kodee Bermain Game
45 Peran Pengganti Orang Tuanya
46 Debat tak berfaedah di pagi hari
47 Kebahagiaan Kecil
48 Jalan-jalan ke Danau
49 Diam-diam Menemui Triton
50 Tawaran Pembatalan Kontrak
51 Tentang Hadiah
52 Tentang Hadiah - (2)
Episodes

Updated 52 Episodes

1
1) Transmigrasi Ke Novel Menjadi Gadis Kelinci
2
2) Mati Lalu Hidup Berulang Kali
3
3) Melarikan Diri
4
4) Lucy Ngiler Melihat Pria Tampan
5
5) Bertemu Pratagonis Wanita
6
6) Bertemu Pria Tampan Lagi, Berkulit Eksotis
7
7) Mencari Identitas Lucy
8
8) Mencari Identitas Lucy • 2
9
9) Kesialan Lucy di Paksa Menikah
10
10) Kode Mengetahui Rahasia Lucy
11
11) Kode Dan Lusy Bekerjasama
12
12) Rencana Pernikahan Palsu
13
13) Menyingkirkan Dua Pria Pengganggu
14
14) Membeli Pembalut
15
15) Memasak Daging
16
16) Latar Belakang Kodee Yinkey
17
17) Berubah Kelinci Saat Melihat Pria Tampan
18
18) Kodee Menc*ium Lucy
19
19) Kodee Sangat Polos Persoalan Perasaan Cinta
20
20) Benih-benih Cinta Mulai Muncul
21
21) Kedua Orang Tua Kodee Datang
22
22) Lucy Khawatir Dan Tertekan
23
23) Lucy Kabur Dari Kodee
24
24) Melarikan Diri
25
Lucy Di Jadikan Makanan Elang
26
Raibeart Yang Malang
27
Sandiwara Lusy Yang Kikuk
28
Kodee Ikutan Bersandiwara
29
Kodee Kesal Anunya Di Bilang Kecil
30
Benarkah Tak Akan Jatuh Cinta ....?
31
Curahan Hati Kodee
32
Mata - mata
33
Percakapan Di Dalam Kasino
34
Lucy Minta kepada Kodee Agar di Belikan Sepeda
35
Bertemu Triton Lagi
36
Bertemu Triton Lagi - (2)
37
Kecelakaan Membuat Lucy Berubah Kelinci
38
Triton Melihat Lucy Berubah Kelinci
39
Kodee Terluka Lucy Nampak Cemas
40
Kesepakatan Lucy dan Triton
41
Kakanda
42
Sampaikan Pesan
43
Tiba Di Rumah Baru dan Kota Lain
44
Lucy & Kodee Bermain Game
45
Peran Pengganti Orang Tuanya
46
Debat tak berfaedah di pagi hari
47
Kebahagiaan Kecil
48
Jalan-jalan ke Danau
49
Diam-diam Menemui Triton
50
Tawaran Pembatalan Kontrak
51
Tentang Hadiah
52
Tentang Hadiah - (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!