Bab 2

"Apa pekerjaan nya begitu penting,Aku menyesal sudah mengijinkannya untuk bekerja".Gumam Alan sepanjang perjalanannya menuju apartemen pribadi yang secara diam-diam ia beli tanpa sepengetahuan Kania.

Saat pikiran Alan sedang kacau ia akan menghabiskan waktu sendiri di Apartemen nya.Mungkin ia akan menghabiskan waktu seminggu di sini sampai Kania pulang.

Pekerjaan Alan juga tak terlalu memakan waktu,Ia adalah pemilik salah satu hotel di kota J dan semua nya di jalankan oleh orang-orang kepercayaannya.Kalau soal materi dan uang Kania tak kekurangan apapun.Tapi entah kenapa Kania sangat suka dengan uang hasil jerih payahnya sendiri.Lagi pula pekerjaan nya sekarang ini adalah impian Kania sejak dulu.

Kania pernah berjanji pada Alan jika ia hamil,dengan tanpa paksaan Kania akan berhenti bekerja dan Fokus merawat anak dan suaminya.Namun sudah dua tahun pernikahan belum juga Kania hamil.

Alan menuduh Kania sengaja menunda kehamilannya karena masih ingin mengejar karirnya.Tentu Kania tak terima itu membuat mereka bertengkar hebat semalam.

Alan membaringkan tubuhnya di tepi ranjang,Andai Kania ada ia sudah akan menyelesaikan kekesalan hatinya dengan mengungkung istrinya itu.Tadi malam karena mereka berdua bertengkar Kania menolak untuk berhubungan intim dengan Alan.Kania pun memilih untuk tidur lebih awal membuat Alan semakin kesal.

"Apa yang ibu ku katakan tentang kemandulan Kania itu benar,Selama ini Kania selalu menolak jika aku ajak ke dokter untuk memeriksa kandungannya".Alan memikirkan perkataan ibu nya seminggu lalu saat Ibu nya itu berkunjung kerumahnya.

sebuah pesan masuk dari Kania.

"Mas aku sudah di bandara,maaf karena aku pergi dadakan dan baru memberitahumu.

Nanti saat sudah sampai aku akan kasih kabar ya Mas".

Alan hanya membaca pesan itu tanpa niat ingin membalasnya.

Tak lama kemudian sebuah panggilan masuk terlihat di ponsel Alan atas nama Indira.

Alan pun tertarik untuk mengangkatnya,Selama ini Alan merasa Indira sangat nyaman di ajak curhat olehnya.mungkin dengan ngobrol sedikit dengan Indira,ia akan menghilangkan kekesalannya sementara.

"Halo In,,,ada apa menelponku".Tanya Alan berbasa-basi

"Ini Mas,,Indira mau tanya,Mas nggak pulang lagi ya kerumah".Indira tau jika Alan akan memilih untuk tidak tidur di rumah jika Kania tak berada dirumah.

Tujuan Alan sebenarnya adalah ingin menghindari Indira saja,karena Alan sedikit tertarik dengan Indira.Alan takut tak bisa mengontrol dirinya.

"Ya,,Mas mungkin tidak pulang,ada apa???apa kamu memerlukan sesuatu,jika ingin ke suatu tempat Mas bisa mengantarmu".

"Emmmm,sebenarnya Indira takut tinggal sendirian Mas".

"*Jadi selama ini kamu itu takut,kenapa tidak bilang".Alan merasa bersalah.

"Nggak enak mau bilang Mas,takutnya mas Alan lagi sibuk dan tidak mau di ganggu".

"Astaga Indira,kamu itu tanggung jawab Mas dan Kania,Mas usahakan nanti malam Mas pulang".

"Ya sudah Indira tunggu ya Mas" dengan suara menggoda

membuat Alan sedikit merinding*.

Jujur Alan semakin tertarik dengan Indira.Memang Indira tak secantik Kania,tapi bodi dan bentuk tubuh Indira begitu menggoda.Kadang Alan diam-diam memperhatikannya.

Bahkan Alan sekarang sedang membayangkan tubuh Indira.

"Ah apakan aku berpikir seperti ini karena merasa kesepian saja".Alam mencoba membuang pikiran kotornya tentang tubuh Indira.

Terpopuler

Comments

blecky

blecky

Kania yg slah...sbgai istri TDK bsa menptkan sbgi istri smpai suami memilih orang k 3...apalagi dia sibuk dgn duniax...

2022-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!