Atha dan King berdiri di depan semua siswa. Atha sedikit terkejut dengan jumlah siswa yang ada di dalam kelas itu, seharusnya jumlahnya berkisar 20 orang ke atas, tetapi kelas yang disebut pembuat masalah itu hanya berjumlah 7 orang saja, dua lainnya di skors dan satunya sedang di luar kelas.
Tetapi Yaksen King tidak terkejut, sebab dia sudah diberitahu oleh si Pitbull alias Billy adik kelas mereka bahwa hampir tiga perempat bagian kelas itu telah keluar dari kelas 11 IPS 3.
" tujuh?" pikir Atha," isi kelas ini tidak seperti yang diucapkan kakak..." Batin Atha sambil menatap ruangan itu dengan nanar.
Ruangan kelas IPS 3 itu terkesan horor karena meja kosong di sudut ruangan dihiasi dengan tali bunuh diri yang menggantung dari atas. Tali putih yang digunakan pemilik sebelumnya masih berada di tempat itu, meja belajar yang di atasnya penuh dengan bunga perkabungan dan foto-foto suram serta catatan di atasnya.
Para siswa menatap ke arah King dan Atha, pertama kali melihat kedua orang ini, mereka tau Atha maupun King memiliki aura yang berbeda dari orang-orang biasa terutama dari Zico si mulut besar yang kerjanya hanya bisa mengoceh itu.
Mata Atha tertuju pada kursi di sudut ruangan itu. Kursi yang disebut sebagai kursi bunuh diri oleh seisi sekolah. Kursi yang menjadi ikon penting bagi kelas itu, seolah menunjukkan bahwa mereka berhasil membunuh salah satu teman sekelas mereka, itulah pandangan dunia atas kelas ini.
Mereka mempertahankan kursi bunuh diri itu disana lengkap dengan tali yang diikat di tiang atas ruangan kelas serta tulisan-tulisan horor yang mereka buat di kursi itu sebagai tanda kalau pemilik nya sudah berangkat lebih dahulu.
Orang-orang menganggap mereka gila, para guru bahkan kepala sekolah berkali kali menghancurkan benda benda itu, tetapi sebanyak itu juga mereka mengembalikan kursi bunuh diri itu kembali ke tempat semula dengan ornamen yang lebih seram.
Beberapa kali kelas itu akan ditutup, bahkan kesepuluh siswa yang bertahan diancam akan dikeluarkan dari sekolah tetapi seolah ancaman itu tak berarti apa-apa, para guru hanya bisa bungkam bahkan pemilik sekolah tak bisa melakukan apa pun, hanya pasrah dengan sikap para berandalan yang bis melakukan apa pun untuk menghancurkan sekolah itu.
Kasus paling mengerikan dari teror kelas 11 IPS 3 adalah ruang administrasi yang terbakar karena ulah mereka, tak ada bukti pembakaran ruangan itu sehingga membuat mereka bebas dari hukuman. Sejak saat itu mereka tidak pernah mengusik kelas yang berisi sepuluh siswa itu dan fokus pada siswa lain untuk mereka kembangkan.
"Apa itu tempatmu kak?" batin Atha menatap tali itu dengan tatapan dingin dan datar.
Semua siswa menatap mereka berdua yang hanya diam.
"Hei apa kalian tidak akan bicara!??" teriak Josua si pria bertindik di alis dan bawah bibir yang duduk di belakang Brian, pria dengan rambut ash blonde dan sebotol minuman keras di atas mejanya, kelas yang sangat kacau!
Zico hanya menggeram kesal dengan sifat mereka, anak-anak di dalam.kelas itu di luar kendalinya, mereka bagai hewan liar yang entah bagaimana pun tak akan bisa dijinakkan.
"Perkenalkan diri kalian," ucap Zico sambil memberi uang bagi King dan Atha. Keduanya melirik Zico dari ekor mata mereka lalu menatap ke depan dengan tatapan datar.
" Ahh mulai dari aku saja!" ucap King dengan suara serak serak basah yang dia miliki. Tubuhnya yang tinggi dan wajahnya yang tampan tetapi penampilannya yang urakan membuat Zico merasa terganggu dengan pria itu.
"Halo, panggil saja King, itu namaku, kupikir kelas yang kumasuki akan membosankan, tepi nyatanya sangat menarik!" ucapnya dengan tatapan datar yang membuat semua orang merinding.
Tanpa mereka ketahui anak anak dari kelas lain menonton mereka dari balik jendela kelas karena penasaran dengan sosok siswa/i baru yang dimasukkan ke sekolah itu dan langsung dioper ke kelas neraka pembuat masalah itu. Semuanya penasaran dengan dua orang yang dimasukkan ke kelas itu.
"Apalagi banyak penontonnya," ucapnya tanpa melirik ke arah jendela.
Seisi kelas itu hanya diam dan menatap King dengan tatapan tajam, mereka selalu seperti itu pada siswa baru tak membedakan entah itu perempuan atau laki-laki.
"Cih banyak gaya, muka kau kayak tempe aja sok cool, apa kau ante antek si mulut ember itu hah!?? kalau iya kuharap kau segera minggat dari kelas ini, karena kami tak menerima mata-mata!!!" Celetuk Hana yang sekalipun penampilan nya kalem tetapi kata katanya selalu pedas.
"Han jangan terlalu keras pada Newbie... mereka bisa menangis nanti... huweeee mama minta cucu bwahahahhahahaha...." Seloroh Bob seraya menirukan suara anak bayi yang menangis.
Seisi kelas itu tertawa terbahak-bahak, mereka menertawakan orang-orang di depan mereka dan menganggap siswa baru sebagai musuh yang bisa saja anggota atau mata-mata orang yang sedang mereka cari jejaknya.
King hanya diam, tak merespon," Kelas ini menarik, dengan begini dalangnya akan cepat kutemukan, apakah itu salah satu dari kalian!??" batin King dengan bibir yang tersungging ke atas.
Atha yang mendengar ejekan itu hanya menarik nafas lalu menghela dengan kasar. Tiba-tiba dia melepas tasnya dan...
Brakkk....
"Eh buset kodok lompat kepala kau botak, kuntilanak makan kayak ... akhhh... apa apaan kau bodoh!!!" teriak Zico yang penyakit latahnya kembali karena ulah Atha yang menggebrak meja dengan tasnya sendiri tanpa peduli kalau mata semua orang kini tertuju pada gadis itu.
7 orang anggota kelas itu hanya terdiam saat Atha memukul tasnya ke atas meja dan membalasnya dengan tatapan pembunuh karena berhasil membuat mereka terkejut.
" Buset, nih cewek mamba datang darimana, hampir gue copot ginjal ehh jantung!!" celetuk King di dalam hati yang sangat terkejut karena ulah Atha.
Atha hanya mengangkat tasnya lalu menepuknya dengan santai dan memakainya lagi," ada nyamuk berisik," ucapnya dengan suara datar tanpa ekspresi. Dia terlihat seperti robot tanpa ekspresi.
Mereka semua menatapnya dengan tatapan dingin," Hei jal4ng datang darimana kau? kok banyak gaya!?" ketus Beer sambil meniup-niup kukunya dan menatap Atha dengan tatapan merendahkan.
" Yang pasti bukan datang dari rahim ibumu bangsat, aku punya nama, kalau mau tau tanya saja si mulut ember ini," ketusnya seraya menatap Beer yang mulutnya memang ceplas-ceplos dengan tatapan dingin.
Beer terkejut, gadis itu membuatnya mati kata. Beer terkenal sebagai si cerewet dan gadis berandal, sangat menyukai hal-hal ekstrim dan terkenal sering main ke club malam.
" Ka..kau.. beraninya!!!" mata Beer membulat sempurna, dia terkejut dengan suara tercekat ketika Atha membalasnya dengan ketus.
Atha tak peduli, gadis itu melangkahkan kakinya menuju pojok kanan ruangan itu, dia menatap kursi bunuh diri itu sekilas, lalu mengambil posisi di samping kursi itu tanpa meminta ijin dari mereka.
King menatap Atha, gadis itu membuatnya penasaran. Dia merasakan sesuatu yang besar di balik tatapan dingin tetapi penuh dengan kesedihan itu.
" Hahahahha.... Pitbull!!!aku menemukan kelas yang menarik hihihih..... ini akan menyenangkan!!!" batin pria itu.
.
.
.
like, vote dan komen 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Anak Emak
si King aneh ya? kelas menarik katanya, psiko nih orang
2022-08-28
0