3

Gadis itu berjalan dengan santai menuju ruangan kepala sekolah setelah berhasil menghapal peta sekolah yang dia lihat di papan mading di dekat pintu masuk gedung tadi. Di saat gadis itu akan masuk, seorang pria menyerobot jalannya dan mendorong tubuhnya sampai hampir membuat gadis itu terjungkal, beruntung seorang lainnya menangkap tubuhnya dari belakang.

“ Bull, perhatikan jalanmu, kenapa kau ceroboh seperti ini!?” bentak pria yang menangkap tubuh Atha agar gadis itu tak terjatuh.

“ Ehh ya maaf, habisnya jalannya lambat kayak siput!”

“ Lepas !” ucap Atha sambil menjauh dari pria tinggi nan tampan pemilik surai biru putih itu.

“ Ehh... maaf kau hampir jatuh ta...

Kata-katanya tercekat saat gadis itu malah menyelonong masuk dan meninggalkan mereka berdua dengan wajah kebingungan di depan sana.

“ Siapa?” tanya Bull yang nama aslinya Billy tetapi selalu dipanggil dengan sebutan Pitbull, dia adalah siswa kelas 10- IPS1.

“ mana kutau, cepat masuk! Perhatikan langkahmu!" Ketus orang itu dengan wajah masam.

“ Heh kenapa orang-orang aneh hari ini?”

Greeppp......

Tangan King menarik kerah pria itu lalu membawanya masuk ke dalam ruangan sambil menjewer telinga Billy,” awrrhhhh sakit kak, lepas kenapa ihhhh ... mau copot kupingku kalau copot apa bisa kau ganti hah? “ kesal Billy.

Pria berwajah tampan tetapi irit ekspresi itu menatap Billy dengan tatapan kesal,” kuganti pakai kuping anjing, kurasa akan cocok untukmu, dasar nakal!” ketus pria yang kerap di panggil dengan nama Yaksen King tersebut.

“ Arrrkhhhhhhhh sakit King kong!!!....!”

********************************

Persis seperti sekolah pada umumnya, SMA Pratama juga memiliki satu kelas yang disebut dengan kelas Troublemaker. Bukan tanpa alasan kelas itu disebut sebagai pengacau satu angkatan. Kelas 11-IPS 3, berisi anak anak paling nakal di sekolah itu. Digabung dalam satu ruangan dan sering membuat kekacauan bahkan duru saja minta ampun dengan kenakalan mereka.

Kelas ini menjadi salah satu sumber kekacauan yang membuat nilai sekolah itu perlahan-lahan menurun. Beberapa bulan yang lalu, kasus besar melanda sekolah swasta itu dan berhasil membuat rating sekolah itu jatuh drastis akibat kasus bunuh diri salah satu siswa laki-laki dan asalnya dari kelas 11-IPS 3 yang menjadi sarang pengacau sejak setahun yang lalu.

Kasus besar yang tidak boleh diungkit di dalam kelas. Jika sampai guru atau dewan pengajar bahkan siswa siswi berpengaruh mendengar satu orang saja membicarakan kasus kematian misterius itu, maka seisi kelas dari siswa itu akan terkena imbasnya yang berujung pada bully dan Drop out dari sekolah. Oleh karena itu, sehari setelah tubuh anak laki-laki itu ditemukan menggantung di dalam ruangan kelas 11-IPS, tak ada satu pun siswa yang boleh membicarakan kasus itu.

Bahkan kasus itu ditutupi seolah tak pernah terjadi. Pengalihan issu yang begitu cepat dilakukan dengan kabar masuknya salah satu idol grup terkenal menjadi siswa di sekolah itu.

Pengalihan issu dilakukan untuk menutupi kasus itu dan mencegah para wartawan berdatangan ke sekolah dengan membuat issu issu lain yang lebih menarik perhatian.

Kelas 11-IPS 3 menjadi kelas paling ditakuti oleh seluruh siswa. Para guru mengatakan kalau salah satu dalang dibalik kematian anak itu adalah orang -orang yang duduk di dalam kelas itu. Oleh sebab itu, kelas ini diasingkan, tak ada yang peduli dengan mereka, sentimen setiap siswa siswi membuat mereka jadi anak-anak terbuang padahal ada rahasia besar yang tak pernah terungkap.

11-IPS 3, menjadi kelas paling buruk dan sering terkena peringatan dari kepala sekolah karena membuat kekacauan di seisi sekolah. Tak ada yang bisa mengusir mereka dari sana, karena orangtua anak-anak itu adalah orang berpengaruh dan memiliki kekuatan besar dalam dunia politik, ekonomi dan hukum. Kelas yang menjadi paket lengkap dari segala sisi.

Padahal di awal tahun ajaran baru saat mereka masih menjadi siswa siswi baru , kelas ini merupakan salah satu kelas percontohan dengan peringkat nilai yang sangat memuaskan bahkan mengalahkan kelas unggulan 11-IPS1 dan 11-MIPA1. Tapi siapa sangka, mereka menjadi dalang di balik kematian salah satu anggota kelas mereka sendiri.

Suasana di kelas 11-IPS3 selalu sama. Tak ada niat belajar, yang ada hanya 10 orang anak-anak nakal yang terasing di sekolah itu. Dari segi jumlah , mereka sudah banyak berkurang. Yang seharusnya 30 siswa malah tersisa 10 orang yang bertahan di kelas itu.

Sisanya memilih pindah sekolah dan pindah ke kelas lain karena tidak tahan menjadi kelas yang selalu di bully dan tidak di perhatikan oleh para guru.

“Woi... dengar dengar ada murid pindahan dari luar kota katanya, ada dua orang, barusan gue dengar di kantor kepsek waktu ngambil seragam, kayaknya bakal di lempar ke kelas kita lagi deh,” seru ketua kelas seraya memakai rompi hitam putih khas sekolah itu satu tahun yang lalu. Rompi itu adalah rompi sebelum anggota kelas mereka meninggal dunia.

“ murid baru? Heheh mau ngasih mainan baru buat kita? Hihihi... kepala sekolah pasti sudah gila, karena kita menuntut penambahan siswa, dia malah melempar dua murid baru yang tidak tahu apa-apa ke dalam kelas ini... hahahha...... mau membuat drama apa lagi si kepala bakso itu? “ balas seorang gadis kepang dua dengan rambut merah dan kacamata bulat besar yang bertengger di atas hidung mancungnya.

“ hei... hei... jangan terlalu keras pada anak baru, toh mereka ga tahu apa-apa,” imbuh seorang yang lainnya.

“ heh jangan mengada-ada Kiel, mana ada orang yang gak tahu rumor kelas kita, kelas pembully dan kelas pembunuh itu kan sebutan mereka?” ucap si rambut merah yang kerap di sapa Beer itu. Namanya mirip minuman alkohol.

“ Beer.... jangan membuat masalah, jika terus begini tak ada yang akan masuk ke kelas kita,” tegur Bob bendahara kelas itu.

Beer memutar malas kedua bola matanya, dia sangat kesal dengan ucapan teman-temannya. Gadis itu berdiri dengan wajah kesal lalu berjalan keluar dari dalam kelas.

“ Beer.... kemana lo? Sudah mau masuk,” teriak yang lain.

“Mau main, lagian gurunya gak ada yang jelas,” balasnya sambil melambaikan tangan dan menghilang dari pandangan mereka semua.

Seisi kelas itu hanya menatap Beer pergi begitu saja, benar kata Beer, sekalipun mereka masuk tak akan ada guru yang datang mengajar di kelas itu. Kecuali wali kelas mereka sendiri.

“ Bob acara akhir pekan bagaimana? Iuran sudah kumpul semua kan dari anak anak?” tanya Jin-Ji si ketua kelas orang asli Korea yang nyasar jadi penduduk bumi Indonesia.

“ Iuran sudah kekumpul semua dari kelas kita, anak anak lain yang mau gabung juga sudah trasnfer tadi, tinggal go!” balas Bob seraya menunjukkan buku khas yang tertata rapi dan berisi data data keuangan kelas itu.

“ Hmmm.... apa pelu gue transfer lagi? Kita juga harus kasih ke anak-anak itu kan?” tanya Hana, gadis bumi yang outfitnya selalu bertema hijau dan cokelat.

“ ini sudah cukup Na.. malah lebih kayaknya,” balas Bob. Mereka semua terlihat akur tidak seperti yang orang bicarakan tentang kelas itu.

"Seandainya dia disini," seru Alex pria bertubuh gemuk yang tengah duduk di samping kursi di pojok kanan ruangan itu, kursi yang pemiliknya telah meninggal dunia.

Alex menggenggam tali tambang putih yang mengikat leher pemilik kursi itu, dia terlihat murung, sontak teman-temannya menghampiri anak itu sambil duduk melingkari kursi lorong itu.

"We Miss you!"

.

.

.

Like, vote dan komen

Terpopuler

Comments

Anak Emak

Anak Emak

Pitbull🤣

2022-08-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!