Ep 02

"Dia belum pulang,tapi aku dengar sekitar seminggu lagi dia akan pulang."Ucap Erik kepada Arka.

"Erik, sudah lah,kau tau jika Arka sudah hampir menikah mengapa kau membahas Gege mantan nya itu?"Tanya Rangga tidak suka dengan sikap Erik.

"Rangga, seharusnya kau memberikan support kepada Arka, kau terlihat berpihak kepada Melody."Jawab Erik.

"Hentikan,aku muak mendengar pertengkaran kalian, Erik kabari aku jika Gege sudah sampai di sini aku ingin bertemu dengan nya.

"Baik itu tugas ku,kau tenang saja."Ucap Erik mengacungkan kedua jempol nya.

Sementara Rangga hanya diam sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua teman nya itu.

Setelah itu mereka pun lanjut minum bir kembali kecuali Rangga dia memang suka di tempat itu hanya saja dia tidak pernah minum bir atau bermain perempuan.

Malam harinya Arka pulang ke rumah dengan keadaan mabuk di antar oleh Rangga.

Setelah mengantar kan Arka, Rangga juga mengantarkan Erik, begitu lah setiap kali mereka mabuk, meskipun Rangga tidak suka dengan sikap teman-teman nya namun ia tetap bertanggung jawab akan hal itu.

Plak! Sebuah tamparan keras dari tuan Alex berhasil mengenai pipi Arka.

"Mabuk lagi! Mabuk terus! Kau meningal kan Melody di restoran kau ini benar-benar kurang hajar, karena kau melakukan hal ini pernikahan mu akan di langsung kan sebulan lagi!"Ucap papa Alex dengan marah nya.

"Mas sudah-sudah, hentikan jangan pukul lagi."Ucap mama dari Arka ya itu "Kinan"

"Nasehati anak nakal ini dia membuat aku kecewa."Ucap papa Alek kemudian pergi dari ruangan itu.

Mama Kinan menatap wajah Arka dengan tatapan kecewa nya,ia benar-benar tidak tau lagi harus bagaimana menasehati anak itu agar dia tidak mabuk-mabukan sementara dia adalah anak tunggal dan penerus dari keluarga itu.

"Ma, tolong ma aku tidak mau menikah dengan perempuan itu,aku tidak menyukai nya aku mohon bujuk papa."Ucap Arka masih setengah sadar memegang tangan mama nya.

"Arka sadar nak, perusahaan kita di ambang kebangkrutan seharusnya kau bisa membantu papa mu, mengapa kau tidak ingin menikah dengan Melody dia wanita yang cukup baik, dan sopan apa kau masih mengharapkan Gege? Dia itu wanita yang tidak bisa di bayangkan keegoisan nya mama tidak ingin kau jatuh ke dalam lubuk hitam."Ucap mama Kinan.

"Papa dan mama sama saja."Ucap Arka yang kemudian berjalan terombang ambing menaiki tangga menuju kamar nya.

"Oh ya Tuhan apa yang harus aku lakukan dengan anak itu."Batin mama Kinan tertekan akibat ulah Arka.

Keesokan paginya.

Rumah keluarga Farez.

"Melody bangun nak."Ucap papa Farez membangun kan Moli yang sedang tertidur pulas.

"Huaaam, sudah pagi ya pa?"Tanya Melody dengan suara khas bangun tidur.

"Iya dan apa kau lupa hari ini hari Minggu apa kau tidak berniat datang ke rumah Arka untuk mengajak nya jalan-jalan?"Tanya paoa Farez.

"Wahh,ide bagus pa, aku bahkan belum sempat memikirkan nya."Ucap Melody langsung bangun dari tidur nya dan menatap ceria sang papa.

"Kalau begitu ayo bangun dan cepat mandi, papa akan segera ke kantor karena hari ini ada jadual miting dengan papa nya Arka.

"Baik lah, papa hati-hati ya."Ucap Melody sambil tersenyum manis.

Papa Farez mengelus lembut rambut Moli sambil tersenyum kemudian meningal kan kamar Melody yang seperti kamar putri kerajaan itu.

"Nona muda, hari ini ingin memakai pakaian yang mana?"Tanya pelayan Melody yang masuk ke dalam kamar.

Begitu lah setiap harinya pelayanan peribadi Melody akan mengurus segala sesuatu keperluan nya Melody

"Yang simpel saja seperti biasa."Jawab Melody singkat kemudian berjalan menuju kamar mandi nya.

Pelayan tersebut mengangguk dan berjalan menuju lemari pakai Melody dan memilih pakaian terbagus dan simpel.

Tiga puluh menit kemudian Melody pun selesai mandi dan mengunakan pakaian yang di siap kan oleh pelayan peribadi nya.

"Wahh nona muda Melody sangat terlihat anggun dan cantik."Ucap pelayan peribadi nya itu.

"Terima kasih banyak bibi Wang, pilihan mu tidak ada yang tidak bagus di pakai oleh ku."Jawab Melody dengan senyum manisnya.

Bibi Wang ikut tersenyum melihat keceriaan Melody, bibi Wang bukan lah sekedar pelayan peribadi Melody saja bahkan ia adalah orang yang kepercayaan papa Farez untuk selalu merawat Melody.

"Baik lah kalau begitu aku pergi dulu."Ucap Melody kepada bibi Wang.

"Hati-hati nona, jika ada apa-apa segera kabari bibi ya."Ucap bibi Wang.

Melody mengangguk tersenyum kemudian memasuk ke dalam mobil sport mewah nya.

Ia menyalakan mesin mobil nya kemudian melaju keluar dari area Fila itu menuju rumah Arka.

Tidak butuh waktu lama ia pun akhirnya tiba di depan gerbang rumah Arka.

"Aneh, seharusnya dia yang ajak aku jalan-jalan dan menjemput ku, kenapa sekarang malah aku?"Tanya Melody kepada dirinya sendiri.

Sejenak ia terdiam namun ia menganggap hal ini cukup lucu, dan pada akhirnya ia memutuskan untuk turun dari mobil itu dan berjalan menuju gerbang rumah Arka.

Melihat kedatangan Melody, penjaga gerbang rumah Arka pun langsung membuka pintu gerbang dan mempersilahkan dia untuk masuk.

"Nona Melody ya?"Tanya penjaga gerbang tersebut.

"Iya."Jawab Melody singkat.

"Baik lah silahkan masuk nona."Ucap penjaga gerbang tersebut.

Melody mengangguk dan berjalan masuk ke dalam.

Sementara itu tanpa di sadari oleh Melody,Arka sedang mengamati nya dari balkon atas kamar nya.

"Mau apa dia ke sini, benar-benar tidak tau malu."Gumam Arka.

Namun tidak lama kemudian pintu kamar Arka di ketuk oleh mama Kinan.

Tok...tok...tok. Suara ketukan di luar pintu kamar Arka.

"Ada apa?"Tanya Arka berjalan mendekati pintu kamar nya.

"Arka turun lah, Melody menunggu mu di bawah."Ucap mama Kinan.

"Oke."Jawab Arka singkat tapi tidak membukakan pintu.

Mama Kinan pun memilih kembali turun ke bawah untuk menemui Melody.

"Melody tunggu sebentar ya sayang, sebentar lagi Arka akan turun biar Tante buat kan minuman untuk mu."Ucap mama Kinan yang kemudian berjalan menuju dapur rumah nya.

Melody menangapi ucapan mama Kinan dengan anggukan.

"Terlihat sok baik, lihat saja bagaimana aku membuat mu menderita."Batin Arka yang kemudian melanjutkan langkahnya menuruni tangga.

"Ada apa?"Tanya Arka kepada Melody.

"Tidak ada, hanya ingin mengajak mu jalan-jalan, agar bisa bicara banyak."Jawab Melody tersenyum manis.

"Oke baik."Ucap Arka singkat.

"Sebentar lagi Tante masih di dapur."Ucap Melody.

"Sekarang saja."Ucap Arka yang kemudian menarik kasar tangan Melody keluar dari rumah nya menuju mobil Melody.

Bersambung ….

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!