Pagi hari ini aku di panggil oleh Raja Damien ke ruang kerjanya, aku yang sudah menebak alasannya pun bersiap-siap untuk menemui Raja Damien di istana utama .
Istana utama terletak di bagian paling depan di jaga sangat ketat karena di sini tempat tinggal Raja dan Ratu, aku berjalan dengan pelayanku Blance di koridor istana utama setiap aku lewat para ksatria akan memberi hormat .
Aku berjalan menuju ruang kerja ayahku, sesampainya di sana kesatria yang berjaga di depan pintu mengatakan bahwa Yang Mulia Raja Damien masih menghadiri pertemuan harian dengan para bangsawan .
" Tidak masalah, aku akan menunggu ayah di dalam " ujarku seraya masuk seorang diri .
Blance akan menunggu di luar karna tidak sembarang orang bisa masuk ke rauangan milik Raja .
Memasuki ruang kerja seorang Raja, aku mulai mengedarkan pandangan dan melihat-lihat seisi ruangan . Ada meja besar di tengah ruangan mirip dengan yang ada di ruang belajarku , di belakang meja ada jendela besar yang menghadap gerbang kekaisaran di tutup korden putih, dan di samping kiri kanan terdapat rak buku tinggi berisi dokumen penting, di dekat pintu sebelah kanan terdapat sofa dan meja kecil untuk menerima tamu, di sebelah kiri terdapat pintu yang mengarah ke ruang istirahat Raja
' ruang kerja yang kaku khas seperti pekerjaan kantor di tempat asalku ' batinku .
Aku beralih duduk di kursi kerja dan melihat tumpukan dokumen-dokumen urusan istana yang berserakan di atas meja, dengan iseng aku melihat satu persatu keras yang ada di depanku .
Setelah belajar 2 tahun dengan Tuan Louise aku sudah mengerti jelas sejarah kekaisaran Benedicte , mengerti teori garis besar kalangan sosial dan bangsawan , dan soal ekonomi dan politik aku masih belajar dasar-dasar nya .
Ketika aku sibuk memperhatikan kertas-kertas itu, pintu ruang kerja terbuka dan muncullah Yang Mulia Raja Damien yang masih menggunakan pakaian resminya . Dia melangkah memasuki ruangan seraya tersenyum padaku, kuletakan dokumen itu kembali lalu turun dari kursi menghampiri dan memeluk singkat Raja Damien . Sudah 2 tahun aku berada di dunia ini dan aku sudah menganggap mereka seperti orang tuaku sendiri .
" Apa aku membuatmu menunggu lama Clea " tanya ayah sambil membawa ku duduk di sofa .
" Tidak ayah, aku baru sampai dan melihat-lihat ruang kerja ayah " kataku lalu melanjutkan " Oh ya... ada apa ayah memanggil ku kemari " tanya ku berpura-pura tidak tahu
" Umurmu sudah 7 tahun, dan seharusnya pada usia ini lah kamu mulai belajar, tetapi karna kamu sudah belajar lebih awal jadi sekarang hanya tinggal mencari pendamping belajar saja untukmu " jelas Raja Damien
" Pendamping belajar apa itu dan untuk apa ?? " tanyaku pura-pura tidak mengerti .
" Pendamping belajar biasanya berasal dari putra kaum bangsawan yang memiliki prestasi bagus di akademi kekaisaran dan di gunakan untuk menemani Pangeran atau Putri dalam masa belajar nya . Sehingga saat kau belajar akan ada teman yang bisa di ajak diskusi dan debat " jelas Raja Damien, aku pun hanya mengangguk-angguk mengerti .
" Ayah sudah membawakan daftar 3 siswa terbaik di akademi kerajaan, kau pilihlah satu yang menurut mu cocok " ucap Raja Damien seraya beranjak dan mengambil beberapa kertas di laci .
Kertas-kertas itu di letakkan di depanku, itu berisi data dari setiap orang beserta potret nya . Menurut cerita asli di novel, Tuan muda Albelart di rekomendasikan oleh guru kekaisaran Tuan Louise, Raja Damien pun setuju karena Tuan muda Albelart menempati posisi pertama di akademi kekaisaran .
Tapi sekarang aku di suruh memilih sendiri , di kertas urutan pertama tentu saja Tuan muda Albert Albelart ( 10 tahun ) kuperhatikan potret nya ' sial !!!! sangat tampan ' batinku mengumpat , di urutan ke dua terdapat foto pria manis dengan rambut pirang namanya Cyrilo Ignith ( 11 tahun ) berasal dari kalangan menengah bangsawan , dan yang terakhir seorang lady dari keluarga Cassiopeia bernama lady Charlotte ( 11 tahun ), aku tebak dia mungkin salah satu sepupuku .
Di suruh memilih apaan, bukankah jawab nya sudah jelas siapa yang akan terpilih .
" Ayah, aku memilih Tuan muda Albert dari keluarga bangsawan Albelart " jawabku
Raja Damien tersenyum penuh arti, dan bertanya " mengapa ?? "
" Ayah jika aku memilih Lady Charlotte, maka para bangsawan akan memprotes, mereka akan curiga jika ayah ingin keluarga Cassiopeia menjadi yang teratas . Dan jika membandingkan antara Putra keluarga Albelart dengan Putra keluarga Ignith, maka dari sudut pandang manapun akan lebih masuk akal jika yang terpilih Putra Albelart " jelasku
Di dalam politik Kekaisaran Benedicte terdapat 10 keluarga bangsawan besar yang berhak terlibat dalam urusan di kekaisaran terdiri dari kubu kanan 3 keluarga bangsawan yang dipimpin oleh Bangsawan Cassiopeia yang loyal dengan keluarga kerajaan sedangkan di kubu kiri 4 keluarga yang di dipimpin oleh Bangsawan Albelart yang selalu ingin berada di posisi paling tinggi . Sisanya 3 keluarga bangsawan hanya berada di posisi netral .
Raja Damien, mengangguk menyetujui dan tersenyum puas dengan penilaian ku .
" Wah... putri ku sungguh tidak bermain-main dengan pembelajaran nya " goda Raja Damien
" Tentu saja ayah " kataku sambil ber-humph bangga . Raja Damien pun hanya tertawa mendengar humph ku .
Setelah di putuskan bahwa Tuan Muda dari bangsawan Albelart yang terpilih, Raja Damien menulis undangan untuk mengundang Putra tunggal Albelart untuk menjadi teman belajar Yang Mulia Putri Clea Cassiopeia Beatrice .
Bangsawan Albelart pun menyanggupi undangan itu dengan senang hati dan Tuan muda Albert Albelart akan datang keesokan harinya .
Pagi hari di musim dingin, aku sedang bersiap-siap untuk belajar seperti biasanya . Duduk di depan cermin dengan Chacha dan Blance yang membantu merapikan rambut ku, kulihat penampilan ku yang bukan lagi seperti bocah, wajah chubby khas bayiku sudah menghilang di gantikan dengan wajah gadis yang beranjak remaja terlihat makin cantik seiring berjalannya waktu .
Saat sedang melamun, Deenna mendatangiku seraya melaporkan jika Tuan muda dari keluarga Albelart sudah datang dan sedang menunggu di Ruang tamu di lantai bawah . Aku pun mengangguk mengerti .
Selesai berdandan aku pun berjalan menuju ruang tamu istana ku bersama para pelayanku . Dari arah atas tangga terlihat seorang pemuda remaja berusia 10 tahun yang sedang duduk di sofa ruang tamu yang besar itu dengan seorang pelayan yang menunggu di sisinya .
Aku melihat ke bawah dan dia mendongak melihat ke atas pandangan kami bertemu . Sungguh wajah yang tampan, pantas saja ia menjadi primadona pria di kalangan bangsawan seusianya , wajah itu dengan alis yang tebal dan tegas dengan mata abu-abu pucat kebiruan yang berkilauan dan bulu mata yang lentik ' sangat cantik ' batinku, hidung mancung dengan jembatan hidung yang tinggi , di lengakapi bibir yang sexy dengan bagian bawah yang lebih tebal serta dagu runcing dan rahang yang kuat, Rambut hitam legam yang disisir rapi dan poni tipis yang sedikit jatuh ke dahinya .
'Sialan, melihat yang asli justru lebih tampan, baiklah sudah kuputuskan ia akan menjadi mangsa pertama ku ' pikir ku bersemangat
Akhirnya aku sampai di depannya, dia langsung berdiri memberi salam sambil membungkuk
" Salam untuk kemuliaan Yang Mulia Putri Clea Cassiopeia Benedict " ujar Albert
" Bangunlah " kataku " Apakah anda Tuan muda Albert Albelart yang akan menjadi teman belajarku ?? " tanyaku pura-pura polos
" Benar Yang Mulia Putri Clea, sayalah yang akan mendampingi anda belajar nanti " jawabnya sambil tersenyum .
' Sial, senyuman itu bisa membuat ku mimisan ' umpatku dalam hati
" Kalau begitu mohon bantuannya " jawabku sambil tersenyum manis
Lalu aku mengajaknya menuju ruang belajar ku, Tuan Louise sudah menunggu di dalam , dia juga sudah tahu bahwa Tuan muda Albelart akan menjadi teman belajarku . Tuan Louise pun tidak merasa canggung karena sudah pernah bertemu dengan Tuan muda Albelart di akademi kekaisaran, sehingga pembelajaran pun menjadi nyaman .
Sungguh gelar nomor satu seakademi kerajaan bukan cuma omong kosong, aku yang merasa otak Clea sangat cerdas bahkan terasa biasa saja jika di bandingkan dengan Albert ini . Ia sungguh menguasai, memahami, dan mengerti sejarah, sosial, politik dan ekonomi kekaisaran lebih baik dari ku . Dan saat aku memujinya pintar, ia hanya merendahkan diri tidak menganggap serius ucapanku .
Kami sering juga mengobrol dan minum teh bersama di luar jam belajar, kami pun menjadi sangat akrab . Aku pun tidak membatasi diriku ingin menjadi dekat dengannya, mencoba membuatnya terpesona dan memikat nya ke sisiku .
.....
Tak terasa 3 tahun berlalu sekarang musim panas ketika usiaku 10 tahun dan Albert berusia 13 tahun, aku dan Albert sudah seperti sahabat dekat . Kami bahkan sering bermain di istana bersama .
Hari ini aku menikmati piknik di taman bunga mawar favorit ku bersama Albert, ya kini aku hanya memanggil nya Albert dan ia memanggil ku Putri Clea, kami jauh lebih akrab sekarang .
Kami duduk di tikar di bawah rindang pohon yang besar, aku duduk memainkan biolaku dengan merdu sedangkan Albert merebahkan badannya terlentang di samping ku sambil fokus membaca bukunya .
" Albert, jika saat ulang tahun nanti aku meminta ayah belajar beladiri sebagai hadiah, bagaimana menurut mu " tanyaku tiba-tiba
Albert melirikku sedikit " Aku yakin Yang Mulia Raja tidak akan mengijinkan nya " katanya santai
" Lalu kau bantu aku membujuk ayah ya ??? " kataku manis
" Tidak " jawabnya cepat " Yang Mulia Raja tidak akan mendengarkan perkataan ku " jelasnya
Aku pun cemberut, lalu memalingkan wajah ku . Albert yang melihatnya terkekeh . Lalu ia bangkit dan duduk di samping ku bertanya alasan ku ingin belajar beladiri .
" Bukankah karna kamu terus memamerkan keahlian berkuda dan pedangmu itu padaku " seruku balik menyalahkannya .
Albert hanya melongo tidak percaya dengan alasan absurd ku . Lalu mencoba membujuk agar aku tidak marah .
" Putri Clea, jika anda hanya ingin belajar berkuda aku bisa mengajari Putri " katanya
" Benarkah ?? " tanyaku menyakinkan .
Albert pun mengangguk tersenyum . Aku yang sangat senang pun menerjang memeluknya hingga Albert terjengkang kebelakang dengan aku yang menindihnya . ' Ah... aku ingin menggoda nya sedikit ' pikirku nakal . Lalu aku mulai menggosokkan wajahku ke lehernya sambil berbisik pelan ke telinganya
" Albert aku suka bau mu "
Degh
Kurasakan tubuhnya mematung, aku menoleh dan melihat telinga nya memerah . Aku bangkit tapi masih duduk di perutnya, kulihat ia memiringkan wajahnya dan menutupi dengan punggung tangannya agar aku tidak melihat wajahnya yang memerah . Aku pun yang melihatnya tertawa senang .
Esoknya,
" Putri Clea, Tuan muda Albert sedang menunggu Putri di taman " kata Alice
" Albert ??? apa yang di lakukan nya kemari, bukankah hari ini tidak ada belajar bersama ?? " tanyaku saat sedang berganti ke gaun sederhana setelah usai kelas tariku .
" Tuan Muda tidak mengatakan apapun Putri " jawab Alice lagi
" Baiklah aku akan menemui nya sekarang " kataku sambil berlalu .
Aku berjalan ke arah taman depan istana, terlihat di kejauhan seorang pria remaja berdiri membelakangi ku aku berlari kecil ke arahnya, remaja itu yang mendengar langkah kaki di belakangnya lalu membalikkan tubuh dan tersenyum ke arahku . Aku pun berlari lebih cepat lalu menubruk badanku ke arahnya, Albert sedikit mundur tapi dengan cepat stabil dan menahan tubuh ku agar tidak jatuh sedangkan aku memeluk nya erat .
" Mengapa kau datang ?? " tanyaku heran
" Aku punya hadiah untukmu " jawab Albert
" Hadiah ?? tapi kan aku belum ulang tahun " seru ku
" Tak masalah aku hanya ingin memberikan nya padamu " jawab Albert " ayo ikut " lanjutnya
Albert membawaku ke arah lapangan beladiri kekaisaran, aku bingung dengan maksud nya . Setelah ku perhatikan lagi, penampilan Albert tidak seperti biasanya sekarang ia menggunakan seragam khusus beladiri nya . Ketika kami sampai di di arena pertandingan pun, aku masih bingung ketika Albert mengajakku ke turun ke arena pertandingan .
" Ada apa ini Albert ??? " tanyaku bingung
" Sssttttt... " katanya sambil meletakkan jari telunjuk ke bibirku
" aku punya kejutan untuk mu , ayo lihat sana Putri " lanjutnya seraya menunjuk ke arah pintu masuk arena .
Dari arah sana terlihat seekor kuda putih yang cantik dengan ekor dan surai berwarna pirang . Aku melebarkan mataku takjub, Albert yang melihat reaksiku terkekeh . Prajurit istana membawa kuda itu ke arah kami .
" Untukmu ... " ujarnya di samping telinga ku.
" Untukku ?? " tanyaku tidak percaya .
" Tentu saja, aku juga sudah meminta ijin Yang Mulia Raja Damien untuk mengajakmu berkuda , dan beliau mengijinkan nya selama masih ada di kawasan istana " kata Albert menjelaskan, aku tidak menyangka ia sungguh serius membantu ku berbicara pada ayah .
Aku pun menjerit senang lalu memeluknya, aku melingkarkan tanganku di sekitar leher Albert dan karna dia lebih tinggi akupun mengadah ia pun menunduk memegangi pinggangku agar tidak jatuh . Aku tersenyum manis padanya seraya berkata pelan " Terima kasih " lalu mengecup pipi kirinya .
Albert terkejut badannya membeku , para prajurit yang melihatnya pun ikut terkejut tapi segera pulih dan berpura-pura tidak melihat apapun . Aku pun yang merasa tidak ada yang salah denganku, melepaskan pelukanku lalu berjalan ke sisi kuda putih cantik itu seraya memperhatikan nya dari sisi ke sisi masih takjud dengan betapa indahnya kuda itu .
" Hei, Albert siapa nama kuda ini ?? " tanyaku tanpa menolehkan kepala, merasa tidak ada yang menyahut .
Aku berbalik melihatnya terbengong dengan memegangi pipinya ' apa yang salah dengan anak ini?? bukankah itu hanya ciuman di pipi ' pikirku biasa .
" Albert " teriak ku gemas .
" Ya ??? " jawabnya masih belum sadar
" Aku bertanya nama kuda putih ini " tanyaku lagi
" Oh , dia belum punya nama aku baru membelinya semalam, kau bisa memberikan nama sesukamu " jawab Albert santai seperti bukan ia saja tadi yang terbengong
" Baiklah karna kau kuda jantan berwarna putih yang cantik maka keputuskan namamu Blake " ujarku puas
Albert yang mendengarku menyebutkan Blake, menaikkan sebelah alisnya dan bergumam " sama sekali tidak berhubungan "
" Kenapa ?? " tanyaku yang tidak mendengar jelas gumaman nya
" Tidak bukan apa-apa, ayo aku akan mengajari mu berkuda sambil berkeliling istana " kata Albert, aku yang mendengar nya berbinar antusias .
Lalu tiba-tiba aku menyadari sesuatu lalu terdiam, Albert yang melihat nya pun bingung menghampiri ku dan bertanya " ada apa ??"
" Aku tidak cantik " kataku sambil menunduk, Albert pun semakin kebingungan jadi aku menjelaskan lagi
" Hari ini aku tidak berdandan dan memakai gaun sederhana, ini kan kali pertama ku berkuda seharusnya aku terlihat cantik " kata ku sebal, Albert yang mendengar alasanku tertawa terbahak-bahak
" Jangan tertawa " seruku semakin cemberut
" Putri sudah cantik apapun yang kamu gunakan tidak akan mempengaruhi apapun, karna Putri sendiri sudah cantik " kata nya serius kepadaku .
Dia membungkuk sedikit sehingga wajahnya tepat di hadapanku, Albert menatapku serius dengan senyuman khasnya . ' OMG aku tidak sanggup, sungguh aku lemah terhadap wajah tampan ' batinku, wajah ku pun memerah lalu menunduk malu . Albert yang melihat ku malu pun tersenyum singkat lalu berlalu ke arah Blake .
Albert menjejak pedal dan melompat dengan mudahnya, lalu mengulurkan tangannya kearah ku . Akupun berjalan ke arahnya, prajurit yang menunggu dengan sigap berlutut dengan satu kaki untuk membantu ku naik .
" Pegang tangan ku dengan tangan kanan, tangan kiri berpegang di pelana, lalu naikkan kaki kanan di paha prajurit, kaki kiri di pedal lalu angkat badanmu ke atas" bimbing Albert satu-satu, aku melakukan instruksi Albert dengan teliti dan saat aku mengangkat badanku ke atas kuda, Albert meraih pinggang ku dan membantu duduk dengan benar di atas kuda .
Aku merasa sangat excited, kami berdua duduk di atas Blake dengan aku di depan dan Albert di belakang, kami berkeliling istana sambil berkuda , aku sangat senang ini pertama kalinya aku menunggang kuda di 2 kehidupan ku kadang-kadang aku menyuruh Albert agar berkuda lebih cepat . Dia pun menuruti semua perkataan ku .
Aku menghabiskan sepanjang musim panas dan musim gugur untuk belajar berkuda bersama Albert . Yah meskipun hanya di dalam istana saja, Raja Damien belum memperoleh ku keluar istana, karena seorang Putri akan boleh keluar istana saat selesai debutnya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Batara Kresno
peremouan selalu lemah kl liat pria tampan bikin sebel aj,aku bukan tipe penggila pria tampan setampan appun laki laki ttp ga ad yg menarik menurut ku bagi aku yg paling tampan hanya baginda rosul
2023-11-30
0
AK_Wiedhiyaa16
Clea dulu di jaman modern ga bisa ilmu beladiri?
2022-12-20
0