BAB 1

" Eughhhh......"

Aku bangun seraya merenggangkan tubuhku dan menguap selebar- lebarnya. Kuangkat tanganku dan mulai mengucek - ucek mataku dan menepuk pipiku supaya sadar.

Degh

Tiba - tiba aku membeku, sadar merasa ada yang berbeda dengan tubuhku. Kuperhatikan tangan ku ' kenapa jadi pendek dan apa - apaan jari tangan kecil ini....' menunduk melihat kondisiku, aku gemetar takut dan bingung. Tubuh bocah siapa ini yang kupakai????

" Aaaaahhhhhh ......... "

Aku berteriak frustasi seraya mengacak-acak rambut ku gemas. Tiba-tiba ' brak ' pintu terbuka lebar dengan banyak orang tiba-tiba masuk dengan panik. Aku terlonjak kaget dari tempat dudukku tak terbiasa dengan tubuh anak kecil ini membuat ku terguling dari tempat tidur dan jatuh kebawah.

Brugh.. bunyi yang cukup keras, aku meringis kesakitan. Orang-orang yang memilihatnya memekik terkejut

" Putri ........." teriak mereka serempak.

Bergegas mengerubungi ku, dan membantuku berdiri. Aku bingung dan panik kutepis tangan seorang gadis di depanku.

" Siapa kau? siapa kalian?" bentakku.

Gadis itu terkejut dan bingung dengan perkataanku. Ia pun bertanya dengan lembut di sertai wajah khawatir yang tergambar jelas.

" Putri, apa maksud anda? ini saya Deenna pelayan pribadi anda " jelasnya perlahan.

" Putri?? siapa Putri?? aku bukan !!! dan aku tidak mengenalmu !! " ucapku seraya berdiri sendiri.

Sialan tubuh bocah ini, aku jadi terlihat kecil. Bahkan sudah berdiri pun masih setinggi mereka yang berlutut.

Mereka yang mendengarnya kebingungan dan tersesat sejenak, bingung harus menanggapi apa.

" Putri, ada apa dengan anda?? apa anda merasa tidak enak badan ?? " tanya seseorang lagi di sebelah gadis pelayan yang bernama Deenna.

" Bukankah sudah kubilang aku bukan putri!! pergi... pergi.. jangan bercanda di sini!!" kataku dongkol seraya mengusir mereka.

Wajahku memerah menahan marah, mungkin terlihat lucu jika tidak berada di situasi ini. Mereka saling memandang kebingungan, ingin bertanya lagi tapi melihat aku yang marah diurungkan nya niat itu.

Lalu mereka menunduk memberi salam dan berlalu keluar sambil menutup pintu.

Aku mondar-mandir di ruangan ini, terlihat seperti kamar tidur yang besar dan megah di sertai dengan barang - barang klasik yang bagus. Aku tidak terlalu mengerti dengan barang antik, tapi melihatnya saja aku langsung tahu mereka mahal.

Aku berjalan kesebuah cermin besar di pojok kiri ruangan tepat di sebelah jendela besar. Sesosok anak perempuan kecil bergaun tidur putih kira - kira usia 5 tahunan terpantul di cermin. Rambut hitam legam lurus sebatas punggung sedikit acak-acakan karna bangun tidur, proporsi wajah yang cantik, alis mata yang seolah di lukis dengan hati-hati dengan mata bulat lebar seperti boneka, hidung kecil dan runcing di ujung, bibir pink tipis agak pucat, kulit putih bersih yang halus dengan tubuh yang agak kurus kurasa mungkin bocah kecil ini memiki kesehatan yang buruk, Oh... jangan lupakan mata biru terang seperti laut itu, bersinar sangat cerah membuat siapapun akan suka. Hah... bocah kecil yang cantik...

Terlalu terpana dengan bayangan di cermin sampai tidak sadar akan situasi yang rumit ini. Dikagetkan dengan bunyi pintu yang di ketuk.

Menyesuaikan mental ku agar tidak histeris seperti tadi, aku menyilahkan seseorang yang mengetuk itu agar masuk. Kupikir bagaimana pun juga aku harus situasi nya dulu.

" Masuk ...." teriakku.

" Putri, Permaisuri datang melihat anda " kata seorang gadis pelayan

Aku hanya berdehem mengerti . Lalu muncullah seorang wanita paruh baya berusia sekitar 30-an muncul di balik pintu . Hanya dengan melihat sekilas kau akan tahu dia ada tipe wanita yang cantik dan lembut dengan mata hijau aprikot yang meneduhkan . Rambut hitam lurus yang sama seperti ku, hanya di tata dengan tinggi dan elegan , gaun merah dengan hiasan berlian yang di pakainya serta mahkota mewah di atas kepalanya mencerminkan statusnya . Wanita itu berjalan tergesa-gesa menghampiri ku .

" Putriku, apa kau tidak apa-apa?? pelayanmu Deenna mendatangi ku tadi memberitahu ku sikapmu sedikit aneh " katanya perlahan .

Aku terdiam, berpikir dan memutuskan untuk berpura-pura kehilangan ingatan saja. Sambil menganalisis apa yang sedang terjadi sebenarnya.

" Nyonya anda ini siapa ??" tanyaku polos.

Wanita anggun dan cantik itu terkejut bukan main, wajahnya memucat syok tergambar jelas kecemasan, ketakutan dan kebingungan yang memenuhi ekspresinya.

Ruangan hening seketika, para pelayan yang ku usir tadi tampak syok mematung di dekat pintu kamar tidur . Sedangkan Deenna yang katanya pelayan pribadi ku terlihat pucat sekali, sangat cemas lalu terisak di belakang permaisuri.

" Panggilkan dokter kerajaan " perintah permaisuri setelah sadar dari keterkejutannya .

Salah seorang pelayan yang menunggu di depan pintu segera pergi melaksanakan perintah nya .

" Kemarilah sayang... tidak perlu takut, aku tidak akan menyakiti mu " ucapnya selembut mungkin.

Mungkin dia pikir aku akan ketakutan, and well... ya tadi aku cukup bingung dan takut sehingga reaksiku sedikit berlebihan terhadap pelayan, sekarang pikiranku mulai jernih.

Permaisuri ini juga terlihat bukan orang yang jahat, mungkin bisa saja dia ibuku maksudku ibu dari tubuh bocah ini, ya.. karna para pelayan tadi memanggilku ' Putri ' .

Wanita itu meraih tanganku dan menggenggam nya sedikit erat tapi lembut seperti berhati-hati pada barang yang rapuh . Dia menuntun ku ke tempat tidur besar tadi, Deenna segera merapikan sedikit bantal dan selimut agar aku nyaman .

Aku menatapnya kebingungan, tergambar jelas dia sedih dan khawatir saat mata kami bertatapan . Air matanya menetes lagi, kuhapus dengan tangan ku yang tidak di genggam permaisuri . Entah kenapa aku melakukan itu, seperti reflek yang terbiasa .

" Putri......." rintihnya menahan isak tangis.

Gadis bernama Deenna ini juga terlihat tulus pada bocah ini.

Menunggu sekitar 15 menit, terdengar suara langkah kaki terlihat tergesa-gesa dari luar . Lalu muncullah seorang pria tua pendek dan gemuk berusia 50 tahun bersama pelayan yang pergi tadi, rambutnya sudah memutih semua dengan botak di bagian depan, ciri khas sekali seorang dokter - dokter tua hehehe . Dia tergopoh-gopoh datang kemari sehingga keringat terlihat di menetes di dahinya, kacamata bulat yang sedikit miring.

Kurasakan tanganku di genggam lebih erat oleh permaisuri, aku sadar dia semakin cemas.

" Dokter Galland, cepat datang dan periksa putriku, mengapa setelah ia sadar dari demam semalam menjadi tidak mengenali siapapun " ujar permaisuri .

Pria tua yang di panggil dokter Galland itu memberi hormat lalu mendekat ke arah ku yang bersandar di tepi ranjang dan memeriksa keadaan ku .

Permaisuri masih memegangi tangan kananku dengan erat, raut wajahnya sangat cemat takut terjadi apa-apa dengan bocah ini terlihat jelas dengan tangannya yang sedikit gemetaran .

Setelah selesai memeriksa dengan cermat dan hati-hati, dokter itu menjelaskan.

" Yang Mulia Putri Clea sudah sembuh dari demamnya, tubuhnya juga membaik . Mengenai keadaan putri yang hilang ingatan, pelayan ini tidak mengetahui penyebabnya dengan pasti, mungkin juga di akibatkan demam berlarut-larut yang di derita Yang Mulia Putri serta kondisi fisik yang lemah mengakibatkan syok pada otak sehingga menyebabkan hilang ingatan " jelas dokter tua itu .

Permaisuri kebingungan sesaat, lalu bergumam pelan,

" Apakah putriku bisa ingat kembali? " tanyanya linglung

" Pelayan ini tidak tahu, mohon ampunan dari permaisuri " jawab dokter Galland sambil menundukkan kepala menyesal.

Semuanya terdiam, Permaisuri menunduk sedih memandangi tangan kecil kurus pucat yang di genggamannya . Pelayan Deenna yang berdiri di sampingku mulai menangis terisak, sedih dengan hasil diagnosa dari dokter Galland .

Para pelayan yang menunggu di dekat pintu juga mata mereka memerah seketika, sesekali terlihat mereka mengusap sudut matanya . Dan aku di sini bingung harus berbuat apa .

Hah.... aku sungguh tidak nyaman dengan situasi ini .

Tiba - tiba terdengar langkah kaki tergesa-gesa dari arah luar ruangan . Salah seorang pelayan yang berdiri di dekat pintu memeriksa keadaan di luar, lalu kembali berjalan ke sisi Permaisuri dan melaporkan bahwa Yang Mulia Raja datang .

Baru saja pelayan itu selesai berucap yang di bicarakan sudah berdiri di depan pintu dengan seorang kesatria di sisinya .

Sosok seorang Raja dari suatu Kerajaan, bagaimana ya menggambarkan nya . Terlihat bijaksana sudah pasti, raut wajah yang tegas, jembatan hidung yang tinggi, alis yang terukir sama dengan yang dimiliki bocah ini, dan mata itu.... mata biru seperti samudera yang dalam tapi tersirat kekhawatiran yang coba di sembunyikan nya di wajah dingin itu . Usianya terlihat seusia Permaisuri, sangat tampan . Cocok dengan citra Raja dingin dan tegas berpasangan dengan Permaisuri yang lembut dan halus.

Raja itu masuk ke ruangan menuju ke arahku dan Permaisuri yang duduk di atas ranjang, jubahnya berkibar, pakaian rapi dan formal sepertinya dia terburu-buru datang kemari selesai menghadiri suatu acara formal .

Para pelayan dan dokter Galland memberi hormat lalu menepi di samping memberi ruang . Permaisuri yang melihat pasangan nya datang , tak bisa berpura-pura tegar lagi . Dia menoleh seraya berlinang air mata, tampak jelas kesedihannya meluap melihat sesosok yang bisa di jadikan sandarannya .

" Yang Mulia, lakukanlah sesuatu ... Putri kita kehilangannya ingatannya . Dia tak bisa mengingat apapun .... " rintihannya penuh kesedihan di sertai air mata dengan masih menggenggam erat tanganku .

Raja itu terlihat terkejut, lalu pulih . Mulai bertanya dengan dokter Galland, terlihat sangat tenang memang. Apa semua raja seperti itu ????

" Dokter Galland, jelaskan apa yang terjadi dengan Yang Mulia Putri Clea " ujar Raja .

Dokter Galland maju lalu menjelaskan keadaanku seperti hasil diagnosanya kepada Permaisuri tadi dengan menunduk agak ketakutan.

" Apa benar kau tidak punya solusi apapun ?? " tanya Raja lagi .

" Mohon ampunan bagi pelayan mu yang tidak berguna ini Yang Mulia Raja, pelayanmu ini sungguh tidak bisa mengatasinya " jawab dokter Galland dengan semakin menundukkan kepalanya takut - takut nyawanya akan melayang .

Hah ......

" Kalian semua keluarlah dulu " perintah Raja .

Para pelayan, dokter Galland dan seorang kesatria yang bersama Raja tadi memberi hormat lalu mundur meninggalkan ruangan . Pintu di tutup, menyisakan tiga orang yang merupakan anggota keluarga . Sang Raja berjalan ke sisi Permaisuri, guna menenangkannya .

" Tenangkan lah dirimu Permaisuri, kau harus kuat untuk Putri kita " katanya lembut, seraya mengusap punggung permaisuri .

Ternyata Raja ini menghilangkan topeng dingin dan bersikap lembut hanya pada keluarganya . Permaisuri pun mulai menenangkan dirinya dan menghapus air matanya .

" Putriku, apa kau sungguh tidak mengenali kami ?? " tanya Raja hati-hati padaku .

Aku pun hanya menggeleng kan kepalaku sebagai jawaban .

Raja itu terlihat sedih, tapi segera ia pulih dan memperbaiki ekspresinya .

" Tidak ingat juga tidak apa-apa, kami berdua yang akan menceritakan nya padamu semuanya " katanya . Aku pun tersenyum pada mereka .

' Hah.... sampai juga akhirnya pada saat penjelasan setelah semua drama panjang tadi ' keluh ku dalam hati.

Mereka yang melihat ku tersenyum, sedikit tenang ikut tersenyum bersamaku . Lalu Permaisuri mulai penjelasan nya, serta sang Raja yang sedikit menimpali.

" Putriku, kamu adalah anakku dan Yang Mulia Raja jadi kami adalah orang tua mu, aku ibumu Carissa Beatrice dan ayahmu Damien Cassiopeia . Kamu adalah putri tunggal kami, namamu adalah Clea Cassiopeia Beatrice" kata Permaisuri sambil tersenyum membelai rambutku.

" Clea Cassiopeia Beatrice ... " ujarku bergumam sambil berpikir ' mengapa familiar, seperti pernah dengar??? '

" Benar, karna kami seorang Raja dan Ratu maka kau seorang Putri, Putri dari Kerajaan Benedicte " ujar sang Raja menambahkan.

Degh,

Kerajaan Benedicte, Clea Cassiopeia Beatrice ......

" Novel mawar putih !!! " seruku keras tiba-tiba

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!