Sudah sebulan aku disini, dan mulai terbiasa juga dengan kehidupan bocah ini. Ah.. namanya Clea, nama yang bagus.
Cuaca yang cerah aku berjalan-jalan di taman penuh bunga mawar yang sedang bermekaran, membuat pikiranku melayang kembali ke saat itu.
" Novel mawar putih !!! " seru ku tiba-tiba membuat raja dan permaisuri itu terkejut.
" Ada apa sayang ?? n..nn..nnovell apa maksudmu Clea ??? " tanya Raja bingung
Aku hanya cengengesan dan menjawab " bukan apa-apa " kataku sambil tertawa canggung, aku sungguh meruntuki mulut ku yang tak bisa di rem ini .
" Baiklah kalau begitu, istirahat lah lagi. Bagaimana pun kau baru saja sembuh, biarkan para pelayan melayani mu, dan jangan takut mereka sangat menyayangi Clea " ujar permaisuri seraya mengelus rambutku .
" Benar, kalau begitu kami pergi dulu. Masih ada urusan yang belum selesai, kita akan bicara lagi saat makan malam. Istirahatlah " kata Raja seraya menepuk tanganku pelan.
Kemudian mereka pergi, dan para pelayan yang sedari tadi menunggu di luar pun masuk. Pelayan Deenna berdiri paling depan, terlihat hati-hati dan sedikit cemas. Aku tersenyum menenangkan mereka .
" Kau tadi berkata bahwa kau pelayan pribadi ku bukan dan nama mu Deenna " kataku
" Benar putri, kami adalah pelayan pribadi anda sejak anda masih kecil " jawab Deenna
" Kalau gitu, mohon bantuannya lagi untuk kedepannya " kataku sambil tersenyum
Yah... untuk saat ini aku harus bersikap seperti gadis kecil baik . Seingat ku memang seperti itulah sifat Clea .
" Putri jangan berkata begitu, kami senang melayani Putri Clea " ucap seorang gadis pelayan di belakang Deenna .
" Maaf aku tidak bisa mengingat nama kalian, jadi bisakah kalian memperkenalkan diri " kataku pura-pura merasa bersalah
Mereka pun tersenyum lalu menjawab satu persatu . Aku mempunyai 4 orang gadis pelayan yaitu Deenna ( 15 ), Alice ( 13 ), Chacha ( 14 ) dan Blance ( 15 ) . Karna Deenna yang paling lama melayani putri, maka Deenna lah yang membagi tugas untuk melayaniku .
Banyak hal yang membuat ku agak canggung dan tidak nyaman sejak aku tiba ke sini, seperti saat mandi dan memakai gaun . Saat mandi mereka tidak akan membolehkan ku mandi sendiri, aku selalu mandi dengan 2 pelayan yang memandikan ku, sungguh memalukan .
' Sialan, aku sungguh sudah melewati usia untuk dimandikan oleh orang lain ' pikirku.
Dan ketika wajah ku memerah karna malu, mereka akan mulai menggoda ku .
" Putri Clea, kenapa wajah anda memerah ?? apa air nya terlalu panas ?? " tanya Alice saat itu.
" Bukan " jawab ku sambil memalingkan wajah ku lalu cemberut.
" Ah!! apa putri sedang malu " seru Blance di samping, membuat wajahku semakin memerah sampai ke telinga.
" Putri Clea baru 5 tahun masih kecil untuk apa merasa malu " goda Alice lalu terkikik bersama Blance karna menurut mereka aku terlihat lucu.
" Aku bukan anak kecil !!! " seruku sebal membuat wajahku yang sudah merona malu menjadi tambah merah.
Membuat orang gemas jika melihat nya, wajah gadis kecil yang mirip boneka dengan rona malu di pipi membuat orang tidak bisa tidak mencintainya.
Para pelayan pun tertawa lebih senang melihat nya. Hah.... pengalaman yang memalukan bagiku.
Hah......
Chacha dan Alice yang mengikuti ku berjalan-jalan di taman mendengarku menghela napas dan mulai bertanya dengan khawatir.
" Ada apa putri, apa anda kelelahan " tanya Alice cemas
" Tidak, hanya sedikit kepanasan saja " kataku sambil tersenyum
" Di depan ada gazebo kecil menghadap danau, apa Putri ingin istirahat di sana sebentar ?? " tanya Chacha
" Kalau begitu mari duduk disana sebentar " jawabku
Yah.... inilah alasan ketidak nyamanan ku yang lain. Semua orang memperlakukan ku seperti barang yang rapuh, yang bisa terluka karna hal-hal kecil. Oh ayolah aku tidak pernah ingin di perlakukan berlebihan seperti ini, aku bukanlah gadis lemah.
Mungkin karna dulu tubuh Clea yang lemah dengan kesehatan yang buruk yang sangat mudah sakit sehingga orang-orang di sekitarnya sangat berhati-hati tapi aku kan Cleo bukan Clea. Dokter kekaisaran pun rutin memeriksa dan sejak aku pindah di tubuh ini, kesehatan nya semakin membaik.
Kami sampai Gazebo yang di maksud, terlihat nyaman dan cantik berwarna putih menghadap danau kecil yang jernih dengan tanaman teratai putih di atasnya yang bermekaran banyak pohon besar dan rindang di sekeliling danau membuat teduh dan sejuk, banyak juga burung pipit berterbangan seraya berkicau ria bersahutan. Sangat damai....
" Putri, apa anda ingin minum teh bunga " tanya Alice
Aku mengangguk tersenyum, lalu terdiam melihat pemandangan di depan . Pikiranku melayang bertanya-tanya kembali ke asal mula kejadian ini .
kenapa aku bisa ada di tempat ini ?? bukankah aku hanya pergi tidur ?? diriku yang asli tidak mungkin mati kan ?? apa mungkin karena ucapan asal-asalanku saat itu ?? Ah sialan !!! jika benar karna ucapan ku waktu itu, aku sungguh ingin menampar mulut gagakku saat ini juga .
Apa gunanya sekarang menggerutu, menampar mulut ku juga sudah tidak bisa, menyesali pun tidak berguna. Hah... ya benar yang paling penting pikirkan dulu cara kembali ke rumah .
Aku berkata saat itu bahwa ' tidak akan memiliki nasib seperti di cerita jika aku menjadi putri Clea, jadi bukankah aku hanya tinggal merubah ceritanya ' coba ku ingat-ingat dulu bagaimana cerita di novelnya.
Putri Clea anak tunggal dari Yang Mulia Ratu dan Yang Mulia Raja . Karna dia yang terlahir perempuan dan tak bisa mewarisi tahta seperti ibunya, and well garis keturunan kerajaan yang sebenarnya adalah dari ibunya yaitu Ratu Carissa, dan karna permaisuri yang sekarang sama lemah lembutnya seperti putrinya ini maka ia harus menikahi seseorang yang dapat di andalkan untuk mengurusi istana .
Sangat beruntung Ratu Carissa Beatrice di nikahkan dengan Damien Cassiopeia, seorang bangsawan yang memang di persiapkan oleh mendiang Raja terdahulu ( kakek Putri Clea ) sebelum beliau meninggal untuk loyal mengurus istana dan penerus asli kerajaan .
Dan karena keloyalan Yang Mulia Raja itulah sehingga ketika sang permaisuri melahirkan seorang anak perempuan dan tak bisa memiliki keturunan lagi, para bangsawan tidak ada yang berani mendesak Raja Damien untuk memiliki seorang selir agar mempunyai seorang putra dikarenakan sifatnya yang dingin dan tegas hasil didikan mendiang Raja terdahulu.
Beda ceritanya dengan Putri Clea Cassiopeia Beatrice terlahir cantik dan cerdas dengan tubuh lemah dan kesehatan yang buruk. Seperti vas porselen cantik yang di rawat sangat hati-hati, tumbuh sangat cantik dan anggun seperti ibunya.
Menurut novelnya ketika Putri berusia 7 tahun dan mulai belajar tentang tata krama sosial dan urusan kerajaan maka akan ada seorang pendamping belajar nanti yang menemaninya .
Dan seingatku Putri Clea ini jatuh cinta pada teman belajarnya itu, jika tak salah namanya Albert Albelart putra tunggal bangsawan besar yang sangat terkenal dan berkuasa di Kerajaan Benedict . Dan karena posisi bangsawan Alberat yang kokoh itulah membuat keluarga itu mengincar posisi pasangan sang Putri .
Sedangkan untuk Tuan Muda Albert digambarkan sebagai seorang pria yang berparas tampan dan cerdas, awalnya ia cukup tertarik pada Putri Clea yang cantik bak boneka, lalu juga seiring waktu yang mereka habiskan bersama-sama sehingga mereka berdua saling menyukai hingga terjadilah pertunangan di usia 13 tahun .
Keluarga Albelart sangat menyambut baik pertunangan itu berbeda dengan Raja Damien sedari awal tidak menyukai Tuan Muda Albert dan curiga ada niat lain dari bangsawan Albelart tapi karena tidak ingin putrinya bersedih, apalagi melihat putrinya Clea sangat menyukai Tuan Muda Albert itu sehingga Raja Damien pun tidak berdaya dan menyetujui pertunangannya sambil terus mengawasi kalau-kalau bangsawan Albelart berani tidak loyal pada Putri Clea .
Acara pertunangan di adakan bersamaan dengan debut sang Putri ( ketika seorang anak sudah memasuki usia dewasa maka akan diadakan pesta untuk pertanda anak itu akan memasuki kalangan sosial bangsawan ). Acara terlihat sangat meriah dan megah banyak tamu Kerajaan tetangga pun turut di undang.
Setelah acara pertunangan, Tuan muda Albert menjadi lebih perhatian dan memperlakukan Putri Clea dengan lebih dan lebih baik lagi seolah ia sangat tulus mencintai Putri Clea .
Pada usia Putri yang ke 15 tahun terjadi perang di perbatasan bagian utara melawan Kerajaan Versailles, situasi yang tidak menguntungkan itu menyebabkan Raja Damien pun harus pergi secara pribadi, perang berlangsung lama dan setelah 1 tahun akhirnya perang selesai dengan hasil Kerajaan Benedicte kalah total, sang Raja pun tewas di medan perang.
Sebagai pihak yang kalah Kerajaan Benedicte pun harus menyetujui syarat perundingan damai . Tapi syarat yang di minta Kerajaan Versailles adalah Putri Clea agar di kirim untuk menjadi tawanan perang di Kerajaan Versailles.
Ratu Carissa Beatrice yang terkenal lemah lembut seketika menjadi marah menolak tegas syarat tersebut, belum juga hilang kesedihannya karna di tinggal pergi oleh pasangannya kini ia harus mengirim Putri semata wayangnya ke Kerajaan Versailles yang kejam sebagai tawanan perang, sungguh ia sangat tak bisa menerima ini.
Setelah perundingan yang alot dengan para bangsawan dan utusan Kerajaan Versailles, akhirnya terjadilah kesepakatan bahwa sang Ratu sendiri lah yang akan menggantikan putrinya untuk menjadi tawanan perang di Kerajaan Versailles beserta banyak upeti perdamaian yang di minta .
Tapi sebelum ia berangkat Ratu Carissa ingin menikahkan Yang Mulia Putri Clea dan Tuan muda Albert Albelart dengan harapan ketika ia pergi nanti akan ada yang menjaga dan melindungi putrinya .
Pernikahan pun di adakan sangat sederhana di gereja kekaisaran tepat pada usia putri ke 16 tahun dengan di hadiri para bangsawan besar di Kerajaan Benedicte, sang Ratu Carrissa pun tak lupa membuat keluarga bangsawan Albelart berjanji akan setia dan selalu menjaga Yang Mulia Putri Clea, baru setelahnya sang Ratu mewariskan tahta pada Albert Albelart untuk menjaga Kekaisaran Benedicte dan garis darah keturunan Kerajaan Yang Mulia Ratu Clea Cassiopeia Beatrice .
Setelah melakukan semua yang Ratu Carissa pikir bisa memastikan Putri tersayangnya tetap aman dan terlindungi, Ratu Carissa pun berangkat ke Kerajaan Versailles.
Tapi janji hanyalah janji di ucapkan di bibir saja. Pada tahun-tahun awal Raja Albert masih memperlakukan Ratu Clea dengan baik, tapi seiring dengan waktu dan serta hasutan dari bangsawan Albelart membuat kasih sayangnya pada Ratu Clea semakin terkikis, Raja Albert merasa Ratu Clea sangat membosankan dan tidak menarik lagi ditambah dengan seringnya Ratu jatuh sakit karna hal-hal sepele membuat sang Raja semakin kesal .
Hingga setelah 2 tahun pernikahan mereka dengan alasan pemulihan kesehatan, Ratu Clea dibuang ke bagian sudut istana . Di sana terdapat bangunan yang digunakan sebagai tempat pengasingan bagi Ratu atau selir yang membuat sebuah kesalahan berat dan di lengserkan dari statusnya . Lalu sang Raja Albert sendiri, ia bahkan langsung memilih selir untuk dirinya....
Selesai.
Jika kalian bertanya tentang pendapat ku lagi maka jawabanku masih akan tetap sama ' GADIS BODOH '. Baiklah, sudah cukup bernostalgia pada novel sialan itu yang membuatku terjebak di sini .
Karna aku sudah memutuskan akan merubah takdir dari Putri Clea, maka aku akan hidup sesuai pilihanku sendiri sekarang . Lalu hal pertama yang ingin ku ubah adalah ' Aku tidak ingin menjadi Ratu, Aku akan menjadi Raja ' yah... mengapa tidak bukankah aku garis keturunan darah Kerajaan Benedicte yang asli lalu kenapa aku tidak bisa menjadi Raja ?? Aku percaya dengan otak cerdas Putri Clea, pasti mampu mendukung keputusanku .....
" ayo kembali Alice, Chacha. Sudah hampir waktunya makan siang " kataku sambil meletakkan cangkir teh kosong.
" Baik Putri " sahut Alice, lalu kami berdiri dan meninggalkan gazebo serta taman bunga kembali ke istana .
" Wah.... Putri terlihat senang " seru Alice memerhatikan ku yang terus tersenyum saat di jalan .
Aku hanya terkikik senang mendengarnya, dan berpikir ' tunggu saja Albert Albelart aku akan membuatmu tak bisa berpaling dariku dan persiapkan dirimu untuk menjadi pijakan pertamaku ke tahta '
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments