Beberapa hari berlalu, Lili dan kedua sahabatnya melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Sedangkan rasa kagum Lili terhadap Dwi dan Anto semakin bertambah.
Suatu ketika ada tugas yang mengharuskan membuat kelompok, dan kelompok tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang mengampu. Dina dan Rosi juga beberapa temannya menjadi 1 kelompok sedangkan Lili dan Dwi dan beberapa temannya juga kebetulan menjadi 1 kelompok.
Betapa senang hati Lili karena bisa 1 kelompok dengan Dwi. Berbeda dengan Dwi dia merasa biasa saja. Dan hampir semua kelompok memutuskan untuk belajar kelompok bersama sepulang sekolah nanti di area sekolahan, karena tugas kelompok mereka masih ada sangkut pautnya dengan sekolahan.
Saat ini bel istirahat berbunyi nyaring. Semua siswa berhamburan keluar kelas untuk menuju ke kantin. Begitu hal nya dengan Lili dan geng nya. Ketiganya terlihat berjalan santai dilorong sekolahan menuju ke kantor guru terlebih dahulu untuk mengumpulkan tugas semua teman sekelasnya sebelum ke kantin untuk beristirahat. Karena jalan menuju kantor guru dan kantin 1 arah.
"Aduh seneng banget deh nanti bisa belajar kelompok bareng Dwi!" seru Lili dengan senang.
"Ah mulai deh cuma gitu aja uda kegirangan tu bocah."ucap Dina dengan mencebikkan mulutnya untuk meledek Lili.
"Uda biarin aja obatnya habis itu mungkin." ejek Rosi.
"Apaan sih kalian, sirik aja sih. Ganteng tahu si Dwi." puji Lili sambil senyum-senyum membayangkan wajah Dwi.
Tanpa mereka sadari ternyata dibelakang mereka ada seseorang yang sedang mereka bicarakan. Merasa ada yang mengaguminya tentu saja Dwi merasa senang, diam-diam dia mengulum senyum melihat punggung Lili.
Jujur saja bagi Dwi, Lili memang bukan cewek yang cantik tapi bisa dibilang Lili cewek yang enerjik dan manis meskipun sedikit blak-blakan terkesan tidak bisa menjaga image didepan cowok. Tetapi Dwi suka yang apa adanya seperti itu. Diam-diam Dwi pun mengagumi Lili juga tetapi dia tidak mau mengakuinya dia menolak hatinya entah karena gengsi atau memang belum menyadari.
Begitu mereka melewati halaman sekolah, disana terlihat Anto sedang bermain basket bersama teman-temannya.
"Eh..eh gaes lihat itu si Anto! Aduh beneran meleleh deh gila keren banget kan! Pengen ngelap itu keringetnya deh!" seru Lili histeris tanpa memandang siapa yang ada disekitarnya.
"Ih apaan sih Lili, bikin malu aja kamu ini." bisik Dina dengan menarik Lili agar segera menjauh dari siswa-siswa yang sedang menonton basket.
Dwi yang masih setia berada dibelakang mereka tentu saja mendengar teriakan Lili. Dia menjadi geram karena bisa-bisanya baru saja mengagumi dirinya tetapi belum ada 5 menit sudah berganti haluan mengagumi cowok lain.
Dengan sengaja Dwi berjalan cepat menghampiri mereka dan berjalan ditengah-tengah antara Dina dan Lili. Setelah berada disamping Lili dia dengan sengaja sedikit menyenggol lengan Lili.
"Kalau jalan jangan berjejeran. Halangin jalan orang lain ngerti gak!" ucap Dwi dengan ketus, dia dengan sengaja melakukan itu karena sedikit kesal dengan Lili.
"Apaan sih sewot aja." ucap Dina pelan.
Tetapi Lili yang dengan sengaja disenggol tidak marah justru malah senang.
"Itu tadi Dwi? Dia nabrak aku lho, aduh seneng deh mulai perhatian sama aku!" seru Lili sambil menghentikan langkahnya.
"Mulai deh kumatnya, ayo tinggal aja." kesal Rosi yang daritadi hanya melihat temannya itu mengagumi cowok-cowok disekolahnya.
Dwi pun mendengar apa yang dikatakan oleh Lili dia hanya geleng-geleng kepala.
"Kan berubah lagi yang dia kagumi. Dasar bocah!" batin Dwi.
"Eh kalau dia bocah aku juga donk ya." gumam Dwi.
Dwi segera menuju kantin untuk beristirahat sedangkan Lili dan gengnya menuju ke kantor guru terlebih dahulu.
...****************...
Tetap semangat 💪
Mohon dukungannya like, komen dan hadiah 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments