Awal Mula Kehidupan Kampus

Jasmine dan Clarissa memasuki sekolahan dan duduk dibangku mereka.

...*.....*...

"Ting tung ting tung. Jam istirahat telah tiba. Para siswa dipersilahkan untuk istirahat."

Bel jam istirahat pun telah berbunyi. Suara para siswa yang telah sangat bosan dengan segala aktivitas akademik di dalam kelas pun bersorak gembira mendengarnya. Senyum diwajah mereka menggambarkan betapa bahagianya mereka saat yang dinanti-nanti telah tiba. Semua orang berhamburan keluar untuk melakukan segala aktivitasnya.

"Guys, kalian tahu, sebentar lagi kita ga ada pelajaran lho. Ada pertandingan basket. Skuyy kita lihat. Gue mau dukung Tristan," Ucap seorang gadis yang diketahui sebagai bos geng disana.

"Asyik dong kalau begitu. Skuyy kita kesana bareng-bareng sekelas," Sahut gadis disebelahnya.

"Heh dua culun, kalian ikut lihat ga?" Tanya bos geng.

"Tentu saja. Siapa yang akan melewatkan kesempatan langka." Clarissa menatap mereka tajam.

"Cihh, dasar wanita miskin. Sok-sokan ngelawan padahal ga ada nyali," Ucap bos geng meremehkan.

"Ohh..."

"SEMUANYA DENGAR SINI!!! ULANG TAHUN KU SEBENTAR LAGI AKAN TIBA. AKU AKAN MENGADAKAN PESTA ULANG TAHUN DI RUMAH KALIAN TEPAT PADA TANGGAL 12 AGUSTUS JAM 19.00. JANGAN LUPA DATANG YA!!!" Seru Clarissa jengkel dengan penghinaan yang dilakukan oleh geng zalang itu.

Jasmine menarik-narik baju Clarissa yang sedang berdiri di atas meja.

"Sa, sabar. Mama kamu lagi sakit. Kalau kek gini, apa ga ganggu kesehetan beliau?" Bisik Jasmine lirih.

Astaga, kenapa aku bisa melupakan hal sepenting ini? Bagaimana ini?~Batin Clarissa.

Sepanjang perjalanan ke lapangan basket, wanita itu terus memikirkan bagaimana caranya untuk membatalkannya tanpa harus malu.

Satu bulan kemudian...

Karen dan Lauren diterima di dua universitas yang berbeda, karena memang mereka memilih jurusan yang berbeda. Karen mengambil jurusan International Relations di Harvard University yang terletak di kota Massachusetts, sedangkan Lauren mengambil jurusan bisnis, lebih tepatnya MBA di MIT Sloan School of Management. Alasan Lauren lebih memilih MIT University dibandingkan dengan Stanford University adalah karena dia tidak ingin berada di kota yang berbeda dengan adiknya. Hal tersebut yang menyebabkan mereka berdua harus terpisah, namun juga masih didekatkan oleh jarak. Eren pun yang tidak rela meninggalkan kedua anaknya sendirian, harus ikut pindah rumah ke dekat dengan kedua universitas tersebut.

"Kalian berdua anak-anak papa yang terhebat. Mama pasti bangga. Kalian belajar yang serius ya," Ucap Eren kepada kedua anaknya.

Lauren dan Karen telah bersiap dengan pakaiannya. Lauren terlihat sangat tampan dan gagah, sebaliknya Karen malah berdandan layaknya seorang wanita kutu buku.

"Btw, Karen kenapa tidak dandan yang cantik?" Tanya Eren.

"Universitas itu kejam kata teman-teman Karen dulu. Karen tidak ingin terlihat mencolok sebagai anak papa. Jadi, Karen mending nyamar aja," Ucap Karen berterus terang kepada sang Ayah.

Eren mengantarkan kedua buah hatinya ke kampus mereka masing-masing. Mulai dari Karen yang memang jarak kampusnya lebih dekat dibandingkan dengan kakaknya.

"Pa, Alen turun disini aja." Karen menepuk pundak Eren untuk menyuruhnya berhenti.

"Lho kenapa? Kan papa bisa antar sampai pintu gerbang?" Tanya Eren.

"Enggak pa. Kan Alen mau nyamar. Kalau sampai depan gerbang, ga jadi dong. Mobil papa terlalu keren," Jawab Karen jujur.

"Baiklah, kamu hati-hati ya jalannya." Eren menyodorkan tangannya, sedangkan Karen tidak lupa menyalaminya dengan sopan. Karen masih mengingat semua ucapan dan ajaran Kaira dimasa lalu.

"Dada papa, kak olen. Hati-hati dijalan!" Seru Karen kepada mereka. Gadis itu melambaikan tangannya ke arah Eren dan Lauren hingga mobil itu tak terlihat lagi.

...*....*...

Karen menyusuri jalan sekitaran kampus hingga dirinya tiba di gerbang kampus. Kampus yang megah nan mewah itu membuatnya mengerjapkan mata berkali-kali tanda rasa kagum sekaligus bangga dengan apa yang telah dicapainya. Walau hasil tesnya kemarin tidak sebaik bahkan jauh dari Lauren, setidaknya dia dapat diterima di salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia. Itu adalah prestasi yang sangat patut untuk dibanggakan.

Karen menarik nafas dalam-dalam saat dirinya telah berada di dalam pintu gerbang. Gedung-gedung yang menjulang tinggi, pepohonan hijau nan rindang dan pemandangan yang tak pernah ia lihat di luar sana, serta hiruk pikuk kehidupan kampus terasa di depannya.

"Welcome to our new campus," Gumam Karen kepada dirinya sendiri.

Sayangnya, kenikmatan itu tak berlangsung lama saat sebuah motor keren bewarna merah melaju dengan kencangnya dan membuyarkan lamunannya.

Swoshhh...

Angin berhembus dengan kencangnya membuat Karen terpelanting hingga jatuh ke tanah.

"SIAL!!!" Umpatnya.

"SIAPA YANG NAIK MOTOR BARUSAN?!! KENCENG BANGET. GA NGERTI SOPAN SANTUN KAH?!!" Pekik Karen mengundang perhatian semua orang disana.

Pria yang dimaksudkan olehnya pun memarkirkan motornya dan turun dari sana, membuka helm dan memakai kacamatanya serta merapikan jasnya. Dia terlihat cool, namun juga arogan.

"Gue. Kenapa? Ga terima?" Ucap pria itu dengan gayanya yang arogan.

"Kamu ya. Sudah salah malah nyolot. Ga pernah diajarin tata krama apa? Lu sekolah bolos terus ya?!!" Ucap Karen sedikit meninggi. Tentu saja, gadis itu tak mau kalah darinya.

"Maaf. Saya adalah anak orang kaya. Mana level sekolah di sekolahan biasa. Home Schooling dong," Ucapnya menyombongkan diri.

"Kamu?!!" Pekik Karen sambil menahan emosi.

"Sudahlah, aku capek berurusan sama kamu. Bye." Karen berlalu meninggalkan pria itu sendiri disana.

"Yeee. Siapa juga yang mau ngobrol sama cewek jelek, cupu kek lu!!" Teriak pria itu kepada Karen yang telah berjalan jauh darinya.

"Bodo!!" Timpalnya.

"Vid, ayo kita balik kelas. Ga mood gue disini," Ucap pria itu kepada sahabatnya.

David hanya mengangguk dan mengikuti kemauan dari sahabatnya itu.

Sedangkan itu, disisi lain...

"Huh, sebal sebal sebal!!! Bisa-bisanya hari pertama kali gue ke kampus bertemu dengan pria setidak tahu malu seperti dia. Sombong amat jadi orang." Karen memaki peia itu dalam gumamannya.

Karen berjalan menyusuri seisi kampus dan dia mendapati tulisan yang mengarahkannya ke aula utama untuk meletakkan barang-barang yang dibawanya.

"Setelah meletakkan barang-barang, dimohon untuk segera berkumpul dilapangan," Ucap seorang wanita yang diduga merupakan anggota BEM disana.

"Baik kak." Jawab para mahasiswa baru serentak.

...*....*...

MIT Sloan School of Management, United States of America.

Lauren telah tiba di kampusnya. Berbeda dengan Karen, pria itu disambut hangat oleh para gadis cantik di pinggiran pintu gerbang. Mereka begitu lihat nama "Lauren William" langsung mengerti siapakah dia. Anak lelaki dari keluarga William yang sangat terkenal cerdas dan tampan dengan reputasi yang sangat baik dan tinggi di kalangan para gadis seusianya, dibawah usianya maupun diatasnya. Namun, hingga detik ini, tidak ada seorang wanita pun yang dikencani olehnya.

"Pa, Olen masuk dulu ya. Papa hati-hati." Lauren berpamitan kepada papanya dengan cara yang sama.

"Jangan nakal dan belajar yang rajin. Papa akan jemput kamu tepat pukul 5," Balas Eren.

Lauren hanya mengangguk sekali dan menunggu Ayahnya pergi berlalu begitu saja. Setelah melihat Ayahnya telah menghilang dibalik gedung-gedung didepan sana, pria itu berbalik dan berjalan memasuki gedung kampusnya.

"Selamat pagi tuan muda William," Sapa para gadis bersamaan.

Lauren tak menghiraukannya. Dia menatap dingin kearah mereka seakan acuh. Namun, para penggemar gilanya pun malah menganggap itu adalah hal yang mengagumkan.

"Ahh tuan muda tampan sekali," Ucap seorang gadis yang berdiri diantara barisan itu.

"Iya iya. Setelah melihatnya, dia bahkan lebih tampan dibandingkan di fotonya," Timpal temannya.

"Tapi katanya, dia adalah tipe pria yang sistercon lho," Ucap seorang gadis yang tiba-tiba datang ditengah-tengah mereka.

"Oh iya, aku bahkan tidak pernah melihat wajah adiknya. Di sosial medianya, adiknya selalu disensor atau diburamkan. Kenapa ya? Apa karena siscon?"

"Entahlah," Ucap gadis tersebut sambil berlalu pergi.

Terpopuler

Comments

nafisahh❤️❤️❤️

nafisahh❤️❤️❤️

kaya' y Karen dan David saling jatuh cinta dari benci menjadi cinta

2022-09-04

2

༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

baru jg masuh dh apes aja karen tp dr apes itu sp tau jadi jodoh😆😆😆

2022-09-04

0

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

aduh keren kok malah jadi nerd kalau dibully gmna haduh mau nyamar ok aja tpi jgan segitunya juga

2022-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!