Penjara

cuiiit cuuuuiitt

Berbeda dengan suara burung yang berkicau dengan merdunya, Pagi itu hanya kepedihan yang Sari rasakan. Satu satunya keluarga kandung yang ia punya meninggalkan dunia ini untuk selama lamanya.

Hikksss hiiikkkssss

Sari hanya bisa menangis di depan keranda jenazah Teguh kakaknya, ia masih tak percaya atas kepergian kakaknya itu.

”Sudahlah, jangan menangis terus. Ikhlaskan kak Teguh.” Ujar Doni kepada Sari yang terus menangis dari kemarin.

Sari tak sanggup berkata kata lagi, bahkan kini air matanya serasa kering walau ia menangis terus.

”Sabar ya kak, do'ain kak Teguh aja biar tenang disana.” Nita tampak memeluk Sari tapi wajahnya justru terlihat senang.

Hari itu adalah hari pemakaman Teguh, bagi Sari itu adalah salah satu hari paling menyedihkan baginya selain hari pemakaman kedua orangtuanya.

Ditengah tangis akan kehilangan kakaknya, tiba tiba sekelompok polisi datang ke rumah duka. Semua pelayat kaget dan bertanya tanya kenapa bisa ada polisi kesini.

”Ibu Sari, Ibu ditahan dengan tuduhan pembunuhan Pak Teguh.” Tegas salah seorang polisi sambil mengeluarkan borgol.

”Pak Teguh itu kakak kandung saya sendiri, bagaimana mungkin saya membunuh kakak kandung saya, dia satu satunya keluarga yang saya punya.” Jawab Sari sembari menangis dan bingung dengan apa yang sedang terjadi.

”Ibu ikut kami dulu ke kantor, ibu bisa menjelaskan di kantor. ibu juga berhak untuk diam dan menunjuk pengacara.” ucap polisi tanpa berasa basi langsung memborgol tangan Sari.

”Tapi Pak, saya sungguh tidak bersalah. Sayang, tolong aku.. Aku tidak bersalah, mana mungkin aku membunuh kak Teguh.” Sari tampak membela diri sambil memegang tangan Doni.

Doni sebenarnya tahu apa yang akan terjadi pada Sari, dan semua itu salah satu dari rencana yang ia susun bersama kekasih dan keluarganya.

”Aku gak nyangka, kamu wanita sekejam ini. Tega teganya kamu membunuh kakak kamu sendiri. Aku sungguh kecewa padamu. Kamu sangat mengerikan.” Tegas Doni sembari menepis tangan Sari.

”Sayang, aku gak bersalah. Kenapa kamu gak percaya padaku.” Sari memohon pada Doni, suami dan satu satunya yang ia pikir akan berada di pihaknya. Orang yang ia cintai dan ia percayai.

Sari tampak terkejut dan tak percaya Doni membiarkannya di tahan polisi.

”Baik Pak, saya akan ikut bapak, tapi tolong izinkan saya menyelesaikan pemakaman kakak saya dulu. Setelah itu saya akan ikut bapak untuk diperiksa.” Sari tampak memohon bantuan polisi yang akan menahannya.

”Baiklah bu, kami akan ikut sampai upacara pemakaman selesai.”

Sari mengikuti prosesi pemakaman kakaknya dengan tangan yang terborgol dan pandangan sinis dari para pelayat.

Mereka semua bergunjing dan menuduh Sari sebagai wanita kejam yang tega membunuh kakaknya sendiri.

Sari tidak terlalu memperdulikan hal itu, karena pada dasarnya ia bukanlah orang yang ramah dan mempunyai banyak teman, tapi ia begitu sakit hati karena orang yang ia cintai, yang ia percayai, yang ia pikir bisa jadi sandaran nya dan berpihak padanya justru memandang rendah dan jijik padanya. Bahkan ia juga ikut menuduh dirinya sebagai wanita kejam.

Sari menangis di atas tanah kuburan kakaknya.

Dasar wanita kejam, dia sangat mengerikan, kakaknya sendiri bahkan di bunuh, dia benar benar psikopat, hanya wajahnya saja yang cantik tapi kelakuannya seperti iblis, kasian sekali kakaknya punya adik jahat sepertinya, kasian suaminya menikahi wanita mengerikan seperti itu.

Ucapan ucapan itu yang terdengar di pemakaman, para pelayat hanya melontarkan kalimat tuduhan tanpa ada yang memberikan bela sungkawa kepada Sari.

Sari hanya bisa mendoakan kakaknya, semoga kakaknya bisa tenang di alam sana. Dan ia juga berjanji pada kakaknya bahwa ia akan menghadapi ini dengan berani. Ia juga akan mencari tahu apa benar kecelakaan kakaknya itu di sengaja.

Setelah semua upacara pemakaman Teguh selesai, Sari langsung dibawa ke kantor polisi.

...----------------...

”Bisa ibu jelaskan apa alasan ibu membunuh Pak Teguh.” tanya salah seorang petugas polisi.

Setiap pertanyaan yang dilontarkan petugas polisi, tak ada satupun yang ia jawab. Sari hanya terdiam terpaku tak percaya dengan apa yang terjadi.

Sari tampak larut dalam pikirannya sendiri.

Bagaimana mungkin aku harus kehilangan kak Teguh dengan secepat ini, dan bahkan sekarang aku harus dituduh sebagai dalang pembunuhan terlebih lagi tak ada yang mempercayaiku, bahkan Doni suami yang aku cintai juga tak mempercayaiku. Kenapa ini semua terjadi? apa ini semua hanya mimpiku. Ya, aku yakin ini mimpi nanti jika aku terbangun semua akan kembali seperti semula. Batinnya.

Namun, hingga malam tiba pun Sari tak kunjung bangun dari mimpinya, bahkan sel penjara yang saat ini ia tinggali tampak dingin dan menusuk tulang.

”Haaaaaaah, rupanya ini bukan mimpi.” Sari menghela napas dengan nada sedih.

”Kak Teguh, kenapa kakak meninggalkan adikmu sendiri. Kenapa kakak tak mengajakku pergi juga.” Sari meracau sambil menangis tersedu sedu.

”Doni, kau orang yang paling aku cintai dan percayai. Tapi tega teganya kau tidak mempercayaiku, tega teganya kau membiarkan aku seperti ini. Mana janji janjimu, kenapa kau meninggalkanku juga.” Teriak Sari memecah keheningan di sel penjara.

Plaaaakkkkk

Seorang Napi lain tiba tiba menampar pipi Sari dengan keras hingga Sari terjatuh ke lantai.

”Brisik banget loe ya, gue mau tidur ngerti. Mau teriak kaya gimanapun loe gak bakalan bebas. Bikin sakit telinga aja, sialan..!” Ujar seorang Napi yang menghuni satu sel dengannya sembari mendorongnya hingga tersungkur.

Sari tak menghiraukan apa yang dikatakan napi itu, bahkan ia tak bergeming dari posisinya yang tersungkur dilantai. Sari tampak tak peduli dengan apapun. Ia hanya diam mematung.

”******, loe nyepelein ucapan gue. beraninya loe nyuekin gue. Disini gue pemimpinnya, loe harus tunduk sama gue.” bentak Napi yang baru saja menampar Sari.

Napi itu tampak kesal dan terus memukuli Sari, namun Sari sama sekali tak merintih kesakitan ataupun menjawab, baginya pukulan seperti ini sudah tidak terasa lagi dibanding rasa sakit di hatinya. Padahal semua tubuhnya lebam dan wajahnya pun berdarah, tapi ia sama sekali tidak menghiraukan napi lain.

”Brengsek, gak berguna banget loe.” Hina Napi pimpinan di sel itu.

Napi itu tampak berhenti memukuli Sari dan duduk di tempat tidurnya seraya diikuti napi lain yang juga pengikutnya.

”Sepertinya dia sudah gila bos.” ujar napi lain pada Napi yang tadi memukuli Sari.

”Biarin aja dia, dia udah gak waras kayaknya karena dipenjara. Udah biarin aja, sungguh gak menyenangkan memukuli orang yang gak bereaksi. Tapi kalo dia berisik lagi, sumpah mulutnya, gue mau tidur.” Napi yang dibilang bos itu tampak memerintah para napi lain yang jadi anak buahnya.

” Baik bos, ”

Sari masih dalam keadaan tersungkur dilantai sambil terus meracau lirih sepanjang malam

Kak Teguh, kak Teguh, kak Teguh

...****************...

Terpopuler

Comments

mintil

mintil

habis ni habis kelen

2022-09-17

1

✿ Ꭺ𝔫𝔱𝔦ˢᵘ✿ᴳᴵᴿᴸ ༻

✿ Ꭺ𝔫𝔱𝔦ˢᵘ✿ᴳᴵᴿᴸ ༻

ya ampun kuat sari,moga ada yg tau kebusukan doni dan keluarganya,bisa bantu sari

2022-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan yang indah
2 Fitting baju pengantin
3 Hari H
4 Awal Tragedi
5 Penjara
6 Vonis Pengadilan
7 Keajaiban
8 Aku Kembali?
9 Misi Penyelamatan 1
10 Misi Penyelamatan 2
11 Misi Penyelamatan 3
12 Misi Penyelamatan 4
13 Syukurlah
14 Makan Malam
15 Pertemuan tak terduga
16 Suasana Aneh
17 Rahasia Papa
18 Senyum Mama
19 Orang Baru
20 Gosip
21 Rencana Pemecatan
22 Di pecat
23 Sopir Baru
24 Arya Wijayakusuma
25 Rencana Baru
26 Kedatangan Wisnu
27 Pasar Malem
28 Pertemuan Rita dan Sarah
29 Di Sekolah
30 Pertemuan Ayah dan Anak
31 Penyesalan Daniel
32 Kakak vs Adik [1]
33 Malam Panas
34 Kakak vs Adik [2]
35 Duduk bertiga
36 Panti Asuhan
37 Menyusun kekuatan
38 Kabar Mengejutkan
39 Visual
40 Langkah Awal
41 Teguh tahu semuanya
42 Bukti
43 Bukti Lengkap
44 Terbongkar
45 Visual
46 Nasib Nita
47 Kamu yang Utama
48 Rindu
49 Kau Sekarang Milikku
50 Bersamamu
51 Pertemuan Nita dan Doni
52 Pesta perpisahan
53 Keberangkatan
54 Masalalu Terbongkar
55 Kekecewaan
56 Di telepon Ayang
57 Pembagian Hak
58 Kesepakatan
59 Terpaksa Setuju
60 Hari Pertama
61 Taktik Nita
62 Leon Curiga
63 Kesalahpahaman
64 Perekrutan
65 Kesempatan Terakhir
66 Kepulangan
67 Mengamati
68 Bertemu Leon
69 Fakta
70 Kepergok
71 Rindu
72 Promosi Karya Baru
73 Kesal
74 Rindu
75 Masalalu 1
76 Masalalu 2
77 Berita Mengejutkan
78 Ganti Rencana
79 Pesaing
80 Hadiah kecil
81 Beres
82 Gangguan
83 Dugaan
84 Kuasa Hukum Baru
85 Mencoba mengingat
86 Bukti
87 Resmi
88 Akhir si pengkhianat
89 Pertunangan Teguh
90 Siapa Bi Inah?
91 Terungkapnya Pelaku
92 Munculnya Sisi Buruk
93 Tentang ZA chemical
94 Kegigihan Nita
95 Interogasi 1
96 Interogasi 2
97 Nasib Tragis Nenek dan Cucunya
98 Akhir Tak Terduga
99 Pertemuan Zayn dan Sari
100 Rencana Awal
101 Serangan Telak
102 Awal Kehancuran
103 Hancur berkeping-keping keping
104 Bantuan Daniel
105 Hukuman Zayn
106 Suasana yang tidak kondusif
107 Semua serba nyaris
108 Ada yang aneh
109 Tikus kecil yang terlupakan
110 Lawan yang salah
111 Merasa di atas angin
112 PCS 112
113 Kehebohan Media
114 Pemeriksaan
115 Awal Kehancuran Doni
116 Pengunduran Diri
117 Penculikan
118 Menegangkan
119 Semakin Tegang
120 T. T
121 Akhir kisah cinta segitiga
122 Keputusan
123 Saling menerima
124 Kebohongan yang terungkap 1
125 Pengumuman
126 Kebohongan yang terungkap 2
127 Daun maple
128 Melamar
129 Pernikahan Antimainstream
130 Ending
131 Special Episode 1
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Kehidupan yang indah
2
Fitting baju pengantin
3
Hari H
4
Awal Tragedi
5
Penjara
6
Vonis Pengadilan
7
Keajaiban
8
Aku Kembali?
9
Misi Penyelamatan 1
10
Misi Penyelamatan 2
11
Misi Penyelamatan 3
12
Misi Penyelamatan 4
13
Syukurlah
14
Makan Malam
15
Pertemuan tak terduga
16
Suasana Aneh
17
Rahasia Papa
18
Senyum Mama
19
Orang Baru
20
Gosip
21
Rencana Pemecatan
22
Di pecat
23
Sopir Baru
24
Arya Wijayakusuma
25
Rencana Baru
26
Kedatangan Wisnu
27
Pasar Malem
28
Pertemuan Rita dan Sarah
29
Di Sekolah
30
Pertemuan Ayah dan Anak
31
Penyesalan Daniel
32
Kakak vs Adik [1]
33
Malam Panas
34
Kakak vs Adik [2]
35
Duduk bertiga
36
Panti Asuhan
37
Menyusun kekuatan
38
Kabar Mengejutkan
39
Visual
40
Langkah Awal
41
Teguh tahu semuanya
42
Bukti
43
Bukti Lengkap
44
Terbongkar
45
Visual
46
Nasib Nita
47
Kamu yang Utama
48
Rindu
49
Kau Sekarang Milikku
50
Bersamamu
51
Pertemuan Nita dan Doni
52
Pesta perpisahan
53
Keberangkatan
54
Masalalu Terbongkar
55
Kekecewaan
56
Di telepon Ayang
57
Pembagian Hak
58
Kesepakatan
59
Terpaksa Setuju
60
Hari Pertama
61
Taktik Nita
62
Leon Curiga
63
Kesalahpahaman
64
Perekrutan
65
Kesempatan Terakhir
66
Kepulangan
67
Mengamati
68
Bertemu Leon
69
Fakta
70
Kepergok
71
Rindu
72
Promosi Karya Baru
73
Kesal
74
Rindu
75
Masalalu 1
76
Masalalu 2
77
Berita Mengejutkan
78
Ganti Rencana
79
Pesaing
80
Hadiah kecil
81
Beres
82
Gangguan
83
Dugaan
84
Kuasa Hukum Baru
85
Mencoba mengingat
86
Bukti
87
Resmi
88
Akhir si pengkhianat
89
Pertunangan Teguh
90
Siapa Bi Inah?
91
Terungkapnya Pelaku
92
Munculnya Sisi Buruk
93
Tentang ZA chemical
94
Kegigihan Nita
95
Interogasi 1
96
Interogasi 2
97
Nasib Tragis Nenek dan Cucunya
98
Akhir Tak Terduga
99
Pertemuan Zayn dan Sari
100
Rencana Awal
101
Serangan Telak
102
Awal Kehancuran
103
Hancur berkeping-keping keping
104
Bantuan Daniel
105
Hukuman Zayn
106
Suasana yang tidak kondusif
107
Semua serba nyaris
108
Ada yang aneh
109
Tikus kecil yang terlupakan
110
Lawan yang salah
111
Merasa di atas angin
112
PCS 112
113
Kehebohan Media
114
Pemeriksaan
115
Awal Kehancuran Doni
116
Pengunduran Diri
117
Penculikan
118
Menegangkan
119
Semakin Tegang
120
T. T
121
Akhir kisah cinta segitiga
122
Keputusan
123
Saling menerima
124
Kebohongan yang terungkap 1
125
Pengumuman
126
Kebohongan yang terungkap 2
127
Daun maple
128
Melamar
129
Pernikahan Antimainstream
130
Ending
131
Special Episode 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!