Mobil yang mereka tumpangi berhenti didepan butik mewah bernama HIGHCLAS
Butik itu memang berada di pusat kota Bandung, seperti namanya tempat itu benar benar berkelas. Bangunannya mewah, warna catnya juga cerah. Belum lagi lingkungannya yang bersih dan parkiran yang luas.
Sari dan Doni turun dari mobil, kemudian berjalan sambil bergandengan tangan menuju pintu masuk butik itu.
Pintu butik itu akan terbuka otomatis jika ada seseorang yang berada di depannya, maka dari itu saat Sari dan Doni berada di depan pintu butik itu, mereka tidak perlu repot repot menarik atau mendorong pintunya.
Baru selangkah masuk ke dalam butik, ternyata seorang pegawai sudah tampak berdiri untuk menyambut mereka.
"Selamat datang Tuan dan Nona, silahkan masuk. . Bu Dewi sudah menunggu, mari saya pandu". Sambutan yang ramah dari pegawai butik itu sembari ia mempersilahkan Sari dan Doni masuk.
Bu Dewi adalah desainer sekaligus pemilik butik itu.
Pegawai itu melangkah menuju ruangan VVIP yang sudah dipersiapkan untuk Sari dan Doni. Sedangkan mereka tinggal mengikuti langkah pegawai itu.
Akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan yang mewah dan mereka melihat banyak menarik dengan baju pengantin mewah dan indah yang sudah berjejer di ruangan itu dengan anggunnya
"Silahkan Tuan Nona" pegawai itu mempersilahkan masuk sembari membukakan pintu.
"Hai kak Sari. "
Sari sungguh terkejut saat melihat pemilik suara itu yang ternyata bukan Bu Dewi, melainkan Nita sepupunya sendiri. Dia adalah anak dari tante Sarah, adik tiri almarhumah Ibunya.
"Lho, Nit. . koq kamu bisa kesini?” Sari tampak keheranan karena dia tidak mengajak Nita, apalagi butik sudah di reservasi sebelumnya sehingga selama ia dan Doni fitting baju, butik tidak akan menerima pengunjung lain.
"Oh, tadi aku emang niat mampir kesini, pas aku mau masuk eh katanya butik nya udah ada yang reservasi selama 3 jam. Aku tanya siapa yang udah reservasi butik mewah ini, ternyata kak Sari dan kak Doni, jadi aku bilang aja ama Bu Dewi buat nunggu sekalian pengen ketemu kaka. Untungnya di bolehin karena aku sepupunya kak Sari, jadi deh sekarang aku disini." Nita tampak menjelaskan panjang lebar sambil melirik ke arah Doni yang tampak melotot terkejut melihat Nita.
"Aku gapapa kan disini ka? aku ga akan ganggu koq, aku cuma pengin liat kaka fitting baju, aku bener bener ga sabar pengen liat kaka pake baju pengantin.” Ucapan Nita yang lembut dan tampak memohon pun berhasil membuat Sari percaya dan membiarkannya berada disitu.
"Nona Sari, mari ikut saya ke ruang ganti." ucap Bu Dewi sambil tersenyum ramah.
"Sayang, aku ke ruang ganti dulu ya?" Sari tampak berpamitan ke Doni yang sedari tadi tampak gugup.
"Iii yaa sayang" jawab Doni tampak gagap.
"Tuan Doni tunggu disini ya? habis fitting dress untuk Nona Sari, nanti selanjutnya fitting jas Tuan ya? "
Sari masuk ke ruang ganti mengikuti Bu Dewi. Dan beberapa perlahan membawa berbagai macama model baju pengantin yang akan di cocokan dengan tubuh Sari, agar saat pernikahan nanti gaun yang dikenakan Sari akan tampak indah dan pas ditubuhnya.
Setelah Sari masuk ke ruang ganti, Doni tampak mendekati Nita dan mencengkeram tangannya dengan kasar.
"Ayo ikut aku." Doni tampak kesal dan menarik Nita ke ruangan lain.
"Aduh, pelan pelan donk beib," Nita meringis kesakitan karena ditarik Doni.
BRRAAAKK
Doni tampak mendorong dan menghimpit Nita ke tembok.
"Udah gila ya? ngapain kamu kesini, kamu mau Sari curiga sama kita hah? "
"Aduh, jangan marah marah donk, kak Sari yang polos itu ga akan tau hubungan kita beib.Otaknya gak akan sampe memikirkan kita ada hubungan." Nita menjawab dengan santai dan manja, sambil tangannya meraba raba wajah dan dada Doni yang bidang.
"Kamu ini nekat banget ya? kalo kita ketauan sekarang, usaha aku bakal sia sia selama ini.Kamu harusnya sabar donk," Jawaban Doni kali ini tampak mulai lembut dan amarahnya yang tadi memuncak mulai hilang karena sentuhan sentuhan Nita yang menggoda.
"Iya beib, aku tahu ini nekat. Tapi aku tuh cemburu dan gak tahan memikirkan kamu mau fitting baju pengantin sama dia, gimana kalo di butik kamu mesra mesraan sama kak Sari, terus kamu jatuh cinta ama dia dan ngelupain semua rencana kita terus kamu ninggalin aku. Aaahh aku ga bisa baya. . . "
ccuuuppp
Nita langsung terdiam dengan sekali kecupan di bibirnya.
"Beib, aku gak akan mungkin begitu. Aku cuma cinta sama kamu, aku lakuin semua ini juga buat kita. Setelah ini semua berhasil, aku akan langsung ninggalin Sari dan menikah sama kamu. Mana mungkin si, aku ninggalin wanita secantik dan sesexy kamu." Doni merayu sembari mencubit hidung Nita dengan mesra.
Nita yang sedari tadi cemburu pun langsung luluh dan melingkarkan tangannya ke leher Doni.
Mereka berciuman dengan intens tanpa menyadari kalo Sari sudah selesai memakai baju pengantinnya dan membuka tirai ruang gantinya untuk menunjukkan baju yang ia pakai apakah sesuai dengan selera Doni atau tidak, namun ia tidak menemukan siapapun disitu. Hanya seorang pegawai yang tampak membereskan beberapa baju.
"Lho, tunangan saya tadi menunggu disini kemana ya?" tanya Sari kepada pegawai butik yang ada di luar ruang ganti.
"Aaah. . tadi saya liat mereka ke ruangan sebelah Nona, sepertinya ada pembicaraan yang penting." Jawab pegawai itu sambil menunjuk ke ruangan dimana Doni dan Nita berada.
Jawaban pegawai itu membuat Sari bertanya tanya keheranan.
Pembicaraan penting? Nita? dan Doni?Memang apa yang mereka bicarakan? Batinnya
Sari ditemani pegawai butik dan juga bu Dewi pergi menuju ruangan itu, para pegawai membantu memegangi gaun Sari agar ia lebih mudah berjalan, mengingat gaun pengantin itu memiliki ekor yang cukup panjang.
Setelah sampai di depan pintu ruangan itu, tiba tiba terdengar suara seperti benda terjatuh.
BRAAAKKK
Hal itu membuat Sari, Bu Dewi dan juga para pegawai kaget dan saling melirik.
”Suara apa itu ya bu?” tanya Sari kaget.
”Seperti suara benda terjatuh kayaknya deh.” Jawab Bu Dewi.
Para pegawai saling berbisik dan bergosip yang sekilas terdengar di telinga Sari.
Apa yang dilakukan mereka berduaan coba?
Kenapa sampai ada suara benda terjatuh? apa mereka melakukan hal itu..
Banyak bisik bisikan pegawai yang Sari dengar, membuatnya merasa sedikit tidak nyaman. Melihat kliennya tampak tersinggung, Bu Dewi langsung menyuruh pegawainya untuk diam.
”Hust, jangan berisik.”
Mendengar perintah bosnya, para pegawai langsung diam. Sari yang tampak sedikit kesal berusaha untuk membuka pintu ruangan itu.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
✿ Ꭺ𝔫𝔱𝔦ˢᵘ✿ᴳᴵᴿᴸ ༻
doni ama nita kerjasama ni pastinya buat nguras harta sari
2022-09-05
2