Aku naik ke tempat tidur tersebut, lalu perawat tersebut mengoleskan gel yang dingin, ia ratakan ke sekeliling perutku lalu menunggu sang dokter tiba. Tak lama bu dokter tersebut datang dengan memegang alatnya, dan memutarkannya ke sembarang sisi di perutku. Aku dan Mas Rayyan menatap layar di monitor, terlihatlah semua bagian yang dijelaskan oleh dokter tersebut.
"Dedeknya normal ya, Ma. Sepertinya dedenya sangat aktif nih, gerak terus!"
"Dok, saya mau lihat wajahnya."
"Iya, kita lihat ya!" Dokter tersebut menggerakkan lagi alatnya, "dedeknya ngumpet, Ma." Kata dokter tersebut sambil terkekeh.
Sedikit kecewa, tetapi aku malah geli karena ia seperti tahu jika aku dan Ayahnya ingin melihatnya. "Nggak apa, nanti kita lihat lagi," dokter tersebut seperti tahu apa yang ada dipikiranku.
'Hap!
Dokter tersebut berhasil menangkap wajahnya, diperlihatkanlah wajah tampannya yang tampak di monitor. "Wah, lucu sekali, Ma. Lihat, bibirnya malah cemberut Ma." Ujar dokter tersebut.
Aku pun melihat, memang benar jika bibirnya saat ini sedang manyun membuatku gemas sendiri di balik layar, "Masya Allah!" Gumamku dan Mas Rayyan bersamaan.
"Sekarang kita lanjut dengarin irama jantungnya ya, Ma!"
'Dag 'dig 'dag 'dig 'dag 'dig
Tak terasa air mataku menetes, suara itu benar-benar menggetarkan jiwaku. "Suara terindah yang pernah Dhira dengar!" Sambil ku genggam tangan suamiku.
Mas Rayyan pun mengangguk, ia setuju dengan ucapan ku. Terlihat jelas raut wajahnya kini sangat bahagia. 'Sebentar lagi kita akan bertemu, Nak.'
***
Malam harinya, aku sedang berkumpul dengan yang lainnya. Hari ini Papa mertuaku balik dari luar kota, seperti biasanya setiap bulan ia pulang ke rumah karena kerjaannya berada jauh dari kota kami ini. Di rumah ini, aku tinggal dengan adik iparku juga. Namanya Felixia, kami sering memanggilnya Xia. Papa pulang dengan membawa banyak makanan, tentu saja makanan itu untuk adik iparku yang menjadi kesayangan semua orang karena ia adalah anak paling kecil.
"Kak, Papa bawakin aku cokelat batang. Kita buat kue yuk?" Ya, Xia memang suka mengajakku untuk membuat makanan sesuai dengan selera kami.
Aku mengangguk, "kita buat brownis saja!"
Sudah hampir sejam kami berkutat di dapur. Makanan kami pun hampir jadi, Xia sangat senang membentuk makanan tersebut seperti yang ia mau.
Tiba-tiba ...
"Kalau sudah selesai, cuci alatnya ya Dhir!" Suara keras itu mengagetkanku.
"Iya, Ma."
"Kak, aku bantuin ya?" Tawar Xia.
"Nggak usah, kamu istirahat saja nanti. Besok 'kan sekolah!" Tolakku, aku sangat menyayangi adik suamiku ini. Karena aku tidak memiliki adik perempuan sejak kecil.
'Ceklek!
Aku buka pintu kamar, ku dapatkan suamiku yang sudah tertidur nyenyak. Hm, ini dia suamiku. Lelaki yang berhasil membuatku jatuh cinta setelah kami menikah, lelaki yang selalu membuatku tersenyum saat bersama. Mendapatkan suami sepertinya pasti menjadi idaman semua wanita.
"Hm, sudah kelar masaknya?" Ternyata suamiku terbangun saat aku mencium dadanya yang terhalang dengan baju itu.
Aku mengangguk, "kenapa bangun?"
"Mas nungguin kamu, apa kamu tidak capek? Hm? Sini biar Mas pijitin."
Mataku langsung berbinar, biasanya istri yang menawarkan pijitan. Ini malah kebalik! Nikmat tuhanku mana yang ku dustakan?
"Punggung, Mas. Hehehe!" Pipiku merona mengatakan itu.
"Ya sudah, sini!"
Pijitan Mas Rayyan sangat nikmat, aku menyukainya. Tetapi lama kelamaan tangannya mulai nakal, ia membuka pengait b*a ku, lalu dikecupnya punggungku. Aku hampir lupa jika suamiku memang memiliki nafsu tinggi padaku, melihat paha ku yang sedikit terbuka saja ia seperti melihat paha ayam. Apa lagi saat ini aku dengan suka rela menunjukannya!
*****
Sambil menunggu kelanjutan dari Dhira, Yuk kepoin punya teman Author yang nggak kalah serunya, cekidot👇
Blurb:
Sebuah kisah tentang kehidupan rumah tangga
Pernikahan Tidak hanya cukup karena cinta tetapi butuh kedewasaan diri dan komitmen panjang untuk saling menghargai dan bertanggung jawab pada keluarga.
Bila salah satu atau semua unsur tadi tidak ada maka bukan pernikahan impian dan kebahagiaan yang kita dapatkan tetapi Neraka dunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments